DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 78 B. TUJUAN 78 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 78 D. UNSUR YANG TERLIBAT 79 E. REFERENSI 79 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 80

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 27 B. TUJUAN 27 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 27 D. UNSUR YANG TERLIBAT 28 E. REFERENSI 28 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 28

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 78 B. TUJUAN 78 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 78 D. UNSUR YANG TERLIBAT 79 E. REFERENSI 79 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 79

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN JANGKA MENENGAH (RKJM) DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH (RKAM) TAHUN PELAJARAN PROVINSI DIY

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang harus dicapai meliputi standar isi, proses, kompetensi

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 737 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA TASIKMALAYA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

RKAS RKAS RKS RPS 11/1/2011. Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi Pendidikan

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 13 E. REFERENSI 13 F. URAIAN PROSEDUR KERJA 15

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

KEBIJAKAN- KEBIJAKAN PENDIDIKAN FORMAL. Rahmania Utari, M. Pd.

A. PERENCANAAN PROGRAM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI AIBEP. Australia Indonesia Basic Education Program

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. Dit.

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Pengembangan KTSP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR PENGELOLAAN SMP

Indonesia T a h u n Nomor 5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4355);

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERUMUSAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Oleh : Suyanto SMK 2 Wonosobo. Faktor keberhasilan pendidikan di SMK yang dapat dilihat secara umum

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

APA MENGAPA BAGAIMANA EDS ITU?.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA

Rencana Kerja Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Transkripsi:

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 14 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH 16 LAMPIRAN 2 : STRUKTUR ISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKOLAH 17 LAMPIRAN 3 : CONTOH SAMPUL RENCANA STRATEGIS SEKOLAH 20 LAMPIRAN 4 : CONTOH LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 21 LAMPIRAN 5 : STRUKTUR ISI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) 21 LAMPIRAN 6 : CONTOH SAMPUL RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) 24 LAMPIRAN 7 : CONTOH LEMBAR PENGESAHAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH 25 LAMPIRAN 8 : CONTOH JADWAL PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN 26 0

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi manajemen. Salah satu komponen standar pengelolaan yang implementasinya masih kurang mendapat perhatian di sekolah adalah perencanaan program. Komponen perencanaan program sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan meliputi visi sekolah, misi sekolah, tujuan sekolah dan rencana kerja sekolah. Sekolah pada umumnya telah memiliki visi, misi dan tujuan sekolah, tetapi banyak sekolah yang belum memiliki dokumen rencana kerja sekolah sesuai rambu-rambu yang ada. Hasil supervisi dan masukan pada kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis (diklat/bintek) KTSP pada tahun 2009, menunjukkan bahwa seluruh sekolah telah menyusun program kerja tahunan, namun masih terdapat sekolah yang belum menyusun rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) sebagaimana diatur dalam standar pengelolaan pendidikan. Di samping itu, belum semua sekolah menyusun program kerja secara komprehensif dalam rangka pencapaian SNP. Salah satu kendalanya adalah karena dalam penyusunan program kerja tidak didukung dengan hasil analisis konteks yang mencakup analisis 8 (delapan) SNP, analisis satuan pendidikan dan analisis lingkungan satuan pendidikan. Sebagai respon atas temuan dan masukan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kerja Sekolah Jenjang SMA, yang dapat digunakan bagi sekolah dalam penyusunan program kerja yang komprehensif dengan hasil yang optimal sesuai dengan potensi sekolah. B. Tujuan Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini sebagai acuan satuan pendidikan dalam: 1. Menyusun rencana kerja sekolah yang meliputi rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan. 2. Mengelola satuan pendidikan yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. C. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup juknis penyusunan rencana kerja sekolah ini mencakup kegiatan: 1. Pembentukan dan penugasan tim kerja untuk melakukan penyusunan rencana kerja sekolah. 2. Penyusunan rencana kegiatan untuk penyusunan rencana kerja sekolah. 3. Pengumpulan bahan/data dan penyusunan draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). 4. Reviu dan revisi draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). 5. Finalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). 6. Penandatanganan dokumen RKJM. 7. Penyusunan draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). 11

8. Reviu dan revisi draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). 9. Finalisasi hasil revisi Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). 10. Penandatanganan dokumen RKAS. JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA D. Unsur yang Terlibat 1. Kepala Sekolah. 2. Tim Kerja. 3. Dewan Guru. 4. Komite Sekolah. E. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. F. Pengertian dan Konsep 1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh standar-standar pengelolaan, kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan penilaian (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 butir 1 dan Pasal 2 ayat (1). 2. Standar pengelolaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah standar pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 butir 9). 12

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA 3. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 butir 10). 4. Standar biaya operasi nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. 5. Rencana kerja sekolah adalah salah satu komponen dari perencanaan program sekolah. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam mendukung peningkatan mutu lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). 6. Rencana kerja sekolah harus disusun secara komprehensif dan menggambarkan upaya sekolah dalam mencapai SNP sesuai dengan potensi sekolah dan dukungan lingkungan setempat. Oleh karena itu program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil analisis konteks yang mencakup: a. analisis 8 (delapan) SNP (Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana dan Standar Pembiayaan) sebagai acuan dalam penyusunan KTSP. b. analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan programprogram. c. analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. 7. Rencana kerja sekolah terdiri atas rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan. Rencana kerja sekolah dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). 8. Rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). 9. RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-SM) (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007). 10. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan mengenai kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat, dan kemitraan, rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). 11. Prioritas program/kegiatan pencapaian SNP yang akan diprogramkan pada RKAS (program tahunan) ditetapkan dengan mempertimbangkan: a. Standar yang memiliki ketercapaian tinggi, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekolah, baik tenaga, sarana prasarana maupun pembiayaan. b. Standar yang Pengelolaan dan penyelenggaraannya sepenuhnya menjadi kewenangan sekolah (sesuai prinsip MBS) dan tidak tergantung pada kebijakan Daerah atau Pusat. 13

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA 12. Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4). 13. Rencana kerja tahunan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan sekolah yang dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada. 14. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah disetujui rapat dewan guru setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Bagian A.4.b.1 15. Tim kerja adalah tim yang dibentuk oleh kepala sekolah untuk menyusun rencana kerja sekolah yang terdiri atas wakil kepala sekolah, guru, guru BK/konselor, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. 16. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan (Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003). G. Uraian Prosedur Kerja 1. Kepala sekolah membentuk dan menugaskan tim kerja sekolah untuk menyusun rencana kerja sekolah. 2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang penyusunan rencana kerja sekolah yang sekurang-kurangnya memuat: a. Dasar penyusunan rencana kerja sekolah. b. Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan rencana kerja sekolah. c. Manfaat penyusunan rencana kerja sekolah. d. Hasil yang diharapkan dari penyusunan rencana kerja sekolah. e. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam penyusunan rencana kerja sekolah. 3. Tim kerja sekolah menyusun rencana kegiatan penyusunan rencana kerja sekolah sekurang-kurangnya berisi uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana, dan jadwal pelaksanaan, mencakup kegiatan: a. Pengumpulan bahan/data dan penyusunan draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). b. Pembahasan dan Reviu draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). c. Finalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM). d. Penandatanganan dokumen RKJM. e. Penyusunan draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). f. Pembahasan dan reviu draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). g. Finalisasi hasil revisi Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). h. Penandatanganan dokumen RKAS. 4. Tim kerja sekolah mengumpulkan, mengolah data dan informasi dan menyusun draf rencana kerja sekolah jangka menengah (RKJM), yang mencakup: a. Pendahuluan. b. Dasar kebijakan. c. Identifikasi tantangan nyata berdasarkan analisis konteks. d. Analisis Kondisi. 14

e. Program Strategis. f. Strategi Pencapaian. g. Monitoring dan Evaluasi. h. Lampiran-lampiran. JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA 5. Kepala sekolah bersama tim kerja, dewan guru, dan komite sekolah melakukan review dan revisi draf rencana kerja sekolah jangka menengah (RKJM). 6. Tim kerja melakukan finalisasi hasil revisi rencana kerja sekolah jangka menengah (RKJM). 7. Kepala sekolah menandatangani hasil finalisasi rencana kerja sekolah jangka menengah (RKJM) menjadi rencana strategis (renstra) sekolah. 8. Tim kerja sekolah mengidentifikasi prioritas program/kegiatan dan menyusun draf rencana kerja tahunan (RKT) yang mencakup: a. Pendahuluan. b. Dasar kebijakan. c. Tujuan/Sasaran. d. Rencana Kerja dan Biaya untuk Pencapaian Sasaran. e. Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan. f. Penanggung jawab Kegiatan. 9. Kepala sekolah bersama tim kerja, dewan guru, dan komite sekolah melakukan review dan revisi draf RKT. 10. Tim kerja melakukan finalisasi hasil revisi rencana kerja tahunan. 11. Kepala sekolah menandatangani hasil finalisasi RKT menjadi RKAS. 15

Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerja Penyusunan Rencana Kerja Sekolah JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA INPUT PROSES KEPALA SEKOLAH TIM KERJA/DEWAN GURU KOMITE SEKOLAH OUTPUT 1. Standar Pengelolaan 2. Visi Sekolah 3. Misi Sekolah 4. Tujuan Sekolah 1. Membentuk dan menugaskantim Kerja 2. Memberi arahan teknis tentang Penyusunan Rencana Kerja Sekolah menyusun rencana kegiatan untuk penyusunan rencana kerja sekolah Menyusun draf Rencana Kerja Jangka Menengah Melakukan review dan revisi draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) tidak layak ya Memfinalkan hasil revisi RKJM Menandatangani RKJM Mengidentifikasi prioritas program dan menyusun draf Rencana Kerja Tahunan (RKT) Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Melakukan review dan revisi draf Rencana Kerja Tahunan (RKT) tidak layak ya Menandatangani RKT Memfinalkan hasil revisi RKT Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) 16

Lampiran 2 : Struktur Isi Rencana Strategis (Renstra) Sekolah JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA 1. Sampul/Cover (contoh terlampir) Sekurang-kurangnya memuat: a. Logo sekolah atau logo pemerintah kabupaten/kota dimana sekolah tersebut berada b. Nama RENCANA STRATEGIS c. Satuan Pendidikan (Nama Sekolah) d. Periode Renstra e. Kabupaten/Kota dan Provinsi tempat sekolah tersebut berada 2. Kata Pengantar Sekurang-kurangnya memuat: a. Ucapan syukur atas tersusunnya rencana strategis b. Proses penyusunan rencana strategis c. Tujuan dan manfaat disusunnya rencana strategis tersebut d. Ucapan terima kasih pada pihak yang telah berpartisipasi e. Harapan akan masukan terhadap rencana strategis f. Tanda tangan Kepala Sekolah 3. Lembar Pengesahan Sekurang-kurangnya memuat: a. Pemberlakuan rencana strategis b. Masa berlakunya c. Legalitas formal berupa tanda tangan kepala sekolah, komite sekolah, dan diketahui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 4. Daftar Isi Memuat semua hal halaman. 5. Batang Tubuh, memuat: yang ada dalam rencana strategis yang disusun, dilengkapi dengan a. Pendahuluan Memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Kondisi ideal sesuai Standar Nasional Pendidikan. 2) Kondisi riil sekolah pada saat sebelum disusunnya rencana strategis. 3) Upaya sekolah untuk memenuhi kondisi ideal. b. Dasar Kebijakan Memuat landasan hukum yang diacu dalam menyusun rencana strategis sekolah. c. Identifikasi Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi) Identifikasi tantangan nyata atau kesenjangan kondisi dilakukan berdasarkan analisis situasi, baik internal maupun eksternal sekolah, dan analisis kondisi sekolah sekarang dan yang diharapkan masa datang (empat tahun ke depan). Contoh: Analisis identifikasi tantangan nyata dengan dasar pada aspek-aspek pengembangan Standar Nasional Pendidikan (dapat memanfaatkan hasil analisis setiap Standar Nasional Pendidikan). Kondisi yang diharapkan Persentase No. Kondisi saat ini (Empat tahun ke depan) Tantangan 1 Standar Isi: Kurikulum Standar Isi: a. Analisis Standar isi belum disusun untuk semua mapel pada setiap jenjang kelas, baru 60 % a. Analisis Standar isi harus disusun untuk semua mapel pada setiap jenjang kelas, memenuhi 100 % b. Dan sebagainya Dan sebagainya 2. Pengembangan Proses Pembelajaran: Pengembangan Proses Pembelajaran: 40% 17

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA No. Kondisi saat ini a. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan, yaitu baru 50% guru memenuhi standar proses Kondisi yang diharapkan (Empat tahun ke depan) a. Proses pembelajaran sudah memenuhi standar nasional pendidikan, yaitu 100% guru memenuhi standar proses b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya 3. Standar Kompetensi Lulusan: Standar Kompetensi Lulusan: a. Prestasi akademik lulusan belum a. Prestasi akademik lulusan sudah memenuhi standar nasional pendidikan (rata-rata pencapaian KKM 70%) memenuhi standar nasional pendidikan (pencapaian KKM 75%) b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya 4. Pengembangan Pendidik dan Tendik: Pengembangan Pendidik dan Tendik: a. Pendidik dan tenaga kependidikan 90% a. Pendidik dan tenaga kependidikan berkualifikasi S1 100% berkualifikasi S1 b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya 5. Pengembangan Prasarana dan Sarana: Pengembangan Prasarana dan sarana: a. Prasarana, sarana, media pembelajaran, a. Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar + 75% bahan ajar, sumber belajar 100% memenuhi SNP memenuhi standar nasional pendidikan b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya 6. Pengembangan Pengelolaan: Pengembangan Pengelolaan: a. 70% Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah a. 100% Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi standar nasional pendidikan memenuhi standar nasional pendidikan b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya 7. Pengembangan Pembiayaan: Pengembangan Pembiayaan: a. Pembiayaan masih rendah (di bawah 70.000 rupiah per bulan per anak atau sekitar 40-%) bulan per anak) a. Pembiayaan memenuhi standar nasional (di atas 150.000 rupiah per b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya 8. Pengembangan Penilaian: Pengembangan Penilaian: a. Guru dan sekolah 80% melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan pendidikan b. Dan sebagainya b. Dan sebagainya a. Guru dan sekolah 100% melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional Persentase Tantangan 50% 5 % 10% 25% 25% 60% 20% Catatan: Yang dikembangkan dalam contoh ini hanya terbatas pada program sekolah aspek-aspek tertentu saja, sekolah dapat mengembangkan lagi sesuai dengan kondisi dan tuntutan sekolah masing-masing. d. Analisis Kondisi (SWOT) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis: 1) Analisis dilakukan pada setiap komponen/urusan sekolah dan sub-sub komponennya; 2) Dalam menentukan kriteria ideal menggunakan dasar dari aturan pemerintah, (misalnya SNP), naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan; 3) Dapat dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum; 4) Bila hasil analisis ternyata tingkat kesiapan siap pada faktor internal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan kekuatan, dan jika tidak siap merupakan kelemahan; 5) Bila hasil analisis ternyata tingkat kesiapan siap pada faktor eksternal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti merupakan peluang, dan jika tidak siap merupakan tantangan; 6) Kriteria ideal dan kondisi nyata harus terukur. 18

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA Contoh format analisis kesiapan Komponen/Fungsi dan Faktornya A. Kurikulum 1. Faktor Internal Kriteria Kesiapan (Kondisi Ideal) Kondisi Nyata a......... a............ a............ b......... b............ b............ Tingkat Kesiapan Faktor Tidak Siap Siap c......... c............ c............ 2. Faktor Eksternal a......... a............ a............ b......... b............ b............ c......... c............ c............ B. Ketenagaan 1. Faktor Internal a......... a............ a............ b......... b............ b............ c......... c............ c............ 2. Faktor Eksternal a......... a............ a............ b......... b............ b............ c......... c............ c............ C. dan seterusnya e. Program Strategis (Program Jangka 4 Tahun) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun program strategis antara lain: 1) Program yang disusun harus mengacu pada tujuan, misi, dan visi sekolah 2) Dibuat program-program pokok atau program dominan yang diprioritaskan 3) Program-program yang disusun hendaknya realistis untuk bisa dilaksanakan f. Strategi Pencapaian Strategi pencapaian merupakan cara, teknik, atau metode dalam pelaksanaan setiap program strategis yang telah disusun g. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi ini merupakan salah satu hal yang penting dalam rencana program strategis. Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengukur ketercapaian programprogram strategis yang telah disusun. Monitoring dan evaluasi terutama ditujukan untuk mengetahui kinerja sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta untuk mengetahui kecukupan unsur-unsur sekolah lainnya sesuai dengan SNP. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1) Substansi yang dimonitor dan dievaluasi antara lain kinerja guru dan karyawan, kinerja sekolah, dan sumber daya sekolah lainnya, termasuk kesiswaan. 2) Dilakukan oleh kepala sekolah atau tim yang dibentuk sekolah. 3) Bisa membuat atau mengadopsi instrumen monitoring dan evaluasi dari berbagai instrumen yang ada seperti instrumen akreditasi atau lainnya yang relevan. 4) Bisa melakukan kerjasama dengan pihak lain (eksternal). 5) Termasuk di dalamnya adalah program supervisi klinis oleh sekolah. 6. Lampiran (jika ada) 19

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA Melampirkan dokumen yang dibutuhkan untuk mendukung rencana strategi yang dibuat misalnya daftar nama pendidik dan tenaga kependidikan, dll. Lampiran 3 : Contoh Sampul Rencana Strategis Sekolah LOGO RENCANA STRATEGIS SMA... 2010-2013 SMA... Jl.... Telp.... Fax... KAB/KOTA... PROVINSI... 20

`Lampiran 4 : Contoh Lembar Pengesahan Rencana Strategis (Renstra) JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA LEMBAR PENGESAHAN Rencana kerja sekolah program jangka menengah yang dituangkan dalam rencana strategis (Renstra) SMA... disahkan dan dinyatakan berlaku penggunaannya dalam kurun waktu Tahun... s.d..... Disahkan di : --------------- Pada Tanggal : --------------- Komite Sekolah Kepala Sekolah NIP.... Mengetahui Dinas Pendidikan Kab/kota./ Ketua Yayasan. NIP Lampiran 5 : Struktur Isi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) 21

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA 1. Sampul/Cover (contoh terlampir) Sekurang-kurangnya memuat: a. Logo sekolah atau logo pemerintah kabupataen/kota dimana sekolah tersebut berada b. Nama RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH c. Satuan Pendidikan (Nama Sekolah) d. Tahun Pelajaran e. Kabupaten/Kota dan Provinsi tempat sekolah tersebut berada 2. Kata Pengantar Sekurang-kurangnya memuat: a. Ucapan syukur atas tersusunnya Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah b. Proses penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah c. Tujuan dan manfaat disusunnya Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah tersebut d. Ucapan terima kasih pada pihak yang telah berpartisipasi e. Harapan akan masukan terhadap Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah f. Tanda tangan Kepala Sekolah dan komite sekolah 3. Lembar Pengesahan Sekurang-kurangnya memuat: a. Pemberlakuan RKAS b. Masa berlakunya c. Legalitas formal bagi sekolah negeri berupa tanda tangan kepala sekolah, komite sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. d. Legalitas formal bagi sekolah swasta berupa tanda tangan kepala sekolah, komite sekolah dan diketahui Penyelenggara sekolah. 4. Daftar Isi Memuat semua hal yang ada dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang disusun, dilengkapi dengan nomor halaman. 5. Batang Tubuh yang memuat: a. Pendahuluan Memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Kondisi ideal yang ditentukan sekolah sesuai Standar Nasional Pendidikan 2) Kondisi riil sekolah pada saat sebelum disusunnya rencana strategis 3) Upaya sekolah untuk memenuhi kondisi ideal. b. Dasar Kebijakan Memuat landasan yang digunakan sebagai acuan perumusan tujuan Jangka Pendek, antara lain: 1) Rencana strategis sekolah 2) Hasil Rapat Kerja Tahunan 3) SK Pembagian Tugas di Sekolah c. Tujuan Jangka Pendek/Sasaran Tahun... Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan jangka pendek/sasaran antara lain: 1) Program yang disusun harus mengacu pada tujuan jangka menengah. 2) Memperhatikan skala prioritas terhadap tujuan yang ingin dicapai. 3) Tujuan yang disusun hendaknya realistis dan terukur untuk bisa dicapai. d. Rencana Kerja dan Biaya untuk Pencapaian Sasaran Memuat uraian rencana kerja atau rencana kegiatan dan alokasi pembiayaan untuk mencapai tujuan Jangka Pendek. Uraian rencana kerja atau rencana kegiatan dikelompokkan dalam bidang kerja antara lain: 22

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA 1) Bidang kesiswaan.2) Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. 3) Bidang pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan. 4) Bidang sarana dan prasarana. 5) Bidang pengembangan budaya dan lingkungan sekolah. 6) Bidang peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan. 7) Rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu. e. Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan (contoh terlampir) Memuat rancangan jadwal setiap rencana kerja yang telah disusun pada tahun pelajaran yang berjalan. f. Penanggungjawab Kegiatan Melampirkan Surat Kepala Sekolah tentang Penanggung jawab setiap bidang kerja untuk melaksanakan rencana kerja atau rencana kegiatan sesuai bidang kerja masing-masing. 23

Lampiran 6 : Contoh Sampul Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA LOGO RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN (RKA) SMA... TAHUN PELAJARAN... /... SMA... Jl.... Telp.... Fax... KAB/KOTA... PROVINSI... 24

JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA Lampiran 7 : Contoh Lembar Pengesahan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah LEMBAR PENGESAHAN Rencana kerja sekolah program jangka pendek yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) SMA.... disahkan dan dinyatakan berlaku penggunaannya pada Tahun Pelajaran.... Disahkan di : - - - Pada Tanggal : - - - Komite Sekolah Kepala Sekolah Mengetahui, Dinas Pendidikan Kab/Kota Yayasan... Ketua, NIP.... 25

Lampiran 8 : Contoh Format Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH DI SMA JADWAL PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN SMA... TP..../... Semester Ganjil No Uraian Rencana Kerja/Rencana Kegiatan per Bidang 1 Bidang Kurikulum dan Pembelajaran 1.... 2....,dst 2 Bidang.. 1.... 2....,dst 3 Dst Minggu ke.../bulan Juli 10 Agust 10 Sept 10 Okt 10 Nop 10 Des 10 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Semester Genap No Uraian Rencana Kerja/Rencana Kegiatan per Bidang 1 Bidang Kurikulum dan Pembelajaran 1.... 2....,dst 2 Bidang.. 1.... 2....,dst 3 dst Minggu ke.../bulan Jan 11 Peb 11 Mar 11 April 11 Mei 11 Juni 11 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Catatan : Dalam contoh yang terdapat dalam lembaran ini, jadwal dibagi per-semester sebagai ilustrasi saja. Pengaplikasian contoh dapat dibuat secara terpisah masing-masing semester atau kreasi format lainnya sesuai kebutuhan. 26