PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KOTA BONTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perpindahan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap individu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi penduduk atau population geography merupakan cabang ilmu geografi.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN RUANG PKL DI KORIDOR SURYAKENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa pustaka yang dijadikan dasar teori

MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu tantangan pembangunan di Indonesia saat ini adalah mengatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berhasil dimasuki adalah sektor informal. Akibatnya jumlah migrasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dengan wilayah yang lain (Differensiation of Area). Perpindahan penduduk dikenal

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB III KEMAMPUAN PEMERINTAH DALAM MENGELOLA KEBIJAKAN UNTUK MENGHADAPI INVESTASI ASING

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MIGRAN BERMIGRASI KE KECAMATAN BANTARGEBANG KO TA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

PENGARUH PENGAWASAN PEMIMPIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun

ANALISIS MIGRASI PENDUDUK KE DESA NDOKUMSIROGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO. Oleh : Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis

BAB IV DISKUSI TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lahan permukiman, jalan, industri dan lainnya. 1. hukum pertanahan Indonesia, negara berperan sebagai satu-satunya

Dampak Kebijakan Upah Minimum terhadap Tingkat Upah dan Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Perkotaan Indonesia

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI SUMATERA BARAT JURNAL ADDIANA RISE

BAB I PENDAHULUAN. Ketiga masalah itu dapat menimbulkan ketidak sesuaian antara jumlah penduduk dengan

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan. Semakin pesatnya pembangunan dalam suatu negara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang pada gilirannya merupakan penawaran tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK TRANSMIGRAN DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA GUNUNG BAYAN KECAMATAN MUARA PAHU KABUPATEN KUTAI BARAT. Sunarsih 1

BAB I PENDAHULUAN. mengenai faktor-faktor yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja

KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sulitnya mengendalikan peningkatan pengangguran merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 5,8% pada tahun 2013 dan turun

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan sumberdaya utama suatu perekonomian (Mankiw,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU

BAB III METODE PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Fisik Pasar Tempel Lima Tahun Terakhir

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Fenomena Migrasi dan Pergerakan Penduduk. kependudukan semester

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

PENGARUH PERGERAKAN PENDUDUK TERHADAP KETERKAITAN DESA-KOTA DI KECAMATAN KARANGAWEN DAN KECAMATAN GROBOGAN TUGAS AKHIR

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN (Jurnal) Oleh YUYUT ARIYANTO

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (3): 961-970 ISSN 2477-2631, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KOTA BONTANG Erick Permana Saputra 1 ABSTRAK Erick Permana Saputra, Pengaruh Pertambahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Kesempatan Kerja di Kota Bontang, di bawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Aji Ratna Kusuma, M.Si sebagai pembimbing I dan Melati Dama, S.Sos., M.Si sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pertambahan penduduk terhadap kesempatan kerja di Kota Bontang. Pertambahan penduduk yang sebagian besar disebabkan oleh adannya arus migrasi penduduk dari daerah luar Kota Bontang yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mencari pekerjaan demi kehidupan yang lebih baik. Definisi operasional penelitian ini adalah pertambahan penduduk di kota bontang yang terdiri dari migrasi dan kesempatan kerja di kota bontang yang meliputi lapangan pekerjaan sektor formal dan lapangan pekerjaan sektor informal Sementara teknik pengumpulan data menggunakan tiga cara yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu teknik purposive sampling Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan menurut tingkat eksplanasinya merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya jumlah penduduk yang mencari pekerjaan di Kota Bontang membuat salah satu sektor pekerjaan yaitu sektor formal menjadi sulit untuk dimasuki karena sektor ini memang memiliki keterbatasan dalam menyerap tenaga kerja. Namun dengan adanya sektor pekerjaan lainnya yaitu sektor informal, kesempatan kerja masih terbuka bagi siapa saja di Kota Bontang. Sehingga kesimpulan akhirnya adalah pertambahan penduduk yang terjadi di Kota Bontang tidak lantas membuat kesempatan kerja di kota tersebut menjadi kecil.dan dengan diadakannya kegiatan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat oleh pemerintah akan semakin membuka peluang dalam meningkatkan kesempatan kerja. Kata Kunci : Pertambahan Penduduk, Migrasi, Kesempatan Kerja PENDAHULUAN Pertambahan penduduk merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: erickpermana912@gmail.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 961-970 negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Indonesia merupakan suatu negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya cepat yaitu 1,49% per tahun menurut sensus penduduk tahun 2010 (http://m.liputan6.com). Tingginya angka kelahiran di Indonesia menyebabkan Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tingginya jumlah penduduk di suatu negara dapat membawa dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Apabila penduduk suatu negara memiliki sumber daya manusia yang produktif tentu jumlah penduduk yang banyak tidak akan menimbulkan permasalahan. Akan tetapi di Indonesia rata-rata tingkat kualitas sumber daya manusianya lebih rendah dari kuantitasnya sehingga dapat menimbulkan permasalahan salah satunya permasalahan kesempatan kerja. Sejalan dengan diberlakukannya undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan membawa konsekuensi logis bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur yang merata baik materiil maupun spiritual dan pemerintah juga berkewajiban melindungi hakhak pekerja tanpa adanya diskriminasi, Sehingga masyarakat yang akan terjun ke dalam dunia kerja tentunya akan merasa aman dan bersaing secara sehat. Mengenai kesempatan kerja, kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja. Dapat dikatakan kesempatan kerja adalah suatu peluang yang harus diperjuangkan oleh para pencari kerja agar mereka dapat memperoleh pekerjaan dan hidup dengan layak serta mensejahterakan diri dan keluarganya. Contohnya saja pada kebanyakan masyarakat telah berusaha menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi agar mampu bersaing dalam kesempatan kerja. Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian kota. Dengan adanya tenaga kerja maka roda perekonomian serta kesejahteraan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sumber daya manusia pada dasarnya berasal dari pengembangan peningkatan kinerja. Prestasi dari tiap individu merupakan jaminan bagi setiap tantangan di dalam dunia kerja. Prestasi seperti itu tentunya akan dapat berpengaruh terhadap perkembangan kemajuan suatu wilayah dan bahkan menjangkau hingga masa yang akan datang. KERANGKA DASAR TEORI Penduduk Menurut Listyarti dan Setyadi (2008:6), Penduduk adalah orang-orang yang menempati suatu wilayah tertentu dan menetap untuk jangka waktu yang lama. Berbagai pendapat lainnya juga dikemukakan oleh Ahmad Yani dan Mamat Rohimat (2007:47), Penduduk adalah orang, baik sebagai perseorangan (individu) maupun sebagai kelompok yang bertempat tinggal dan menetap di suatu wilayah. Sedangkan definisi penduduk menurut P.N.H Simanjuntak 962

Pengaruh Pertambahan Penduduk dan Dampaknya (Erick Permana Saputra) (2007:9), penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara. Penduduk biasanya lahir secara turun-temurun dan besar di dalam suatu negara tertentu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penduduk adalah Individu atau kelompok yang lahir di suatu wilayah negara secara turuntemurun dengan menetap di wilayah tersebut dan senantiasa mencari tempat tinggal yang cocok dengan kehidupan individu atau kelompok tersebut. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat-masyarakat purba yang hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah. Hal ini dilakukan karena daerah tempat tinggal mereka sudah tidak lagi subur untuk kegiatan pertanian. Sehingga mereka mulai mancari daerah yang subur untuk menetap di daerah tersebut. Hingga kini masyarakat selalu mempertimbangkan daerah mana yang baik untuk dijadikan tempat tinggal. Jika masyarakat telah menemukan daerah yang aman dan dapat menunjang kehidupan mereka dalam jangka waktu yang lama maka masyarakat akan bertempat tinggal di daerah tersebut dalam waktu yang lama pula. Pertambahan Penduduk Pertambahan penduduk merupakan suatu hal yang umum terjadi di berbagai wilayah. Pertambahan sendiri secara etimologis berasal dari kata tambah yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Jika dicermati, faktor migrasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab bertambahnya jumlah penduduk. Migrasi adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk tujuan tertentu. Migrasi dapat dilakukan dari satu kota ke kota lainnya dalam satu provinsi maupun dari satu provinsi ke provinsi lainnya. Migrasi juga dapat dilakukan antar negara. Proses migrasi menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di daerah yang merupakan tempat tujuan migrasi dan pertambahan penduduk ini tentunya besar atau kecil akan menimbulkan dampak. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan penjelasan migrasi yang berdampak terhadap bertambahnya jumlah penduduk. Sejatinya ada banyak alasan mengenai mengapa penduduk melakukan migrasi. Seperti karena lingkungan, ekonomi, geografi, dan karena alasan sosial. Hai itu karena penduduk yang melakukan migrasi terdorong untuk melakukan mobilitas ke daerah tujuan. Keinginan penduduk untuk menuju daerah tujuan dapat di sebut dengan faktor penarik migrasi. Sedangkan keinginan penduduk untuk meninggalkan daerah asal dapat di sebut dengan faktor pendorong migrasi. Faktor pendorong dan faktor penarik ini juga dijelaskan oleh Munir dalam buku Dasar-Dasar Demografi (2007: 118), yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mendorong penduduk melakukan migrasi yaitu : 1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam. 2. Menyempitnya lahan pekerjaan di tempat asal. 3. adanya tekanan-tekanan dan diskriminasi politik, agama atau suku. 963

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 961-970 4. tidak cocok lagi dengan budaya daerah asal. 5. alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak berkembangnya karir pribadi 6. bencana alam Mobilitas penduduk meninggalkan tempat asalnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini juga bergantung kepada tingkat kebutuhan dan stress. Menurut Mantra (2003:179) Jika stress yang dialami seseorang tidak terlalu besar maka orang tersebut tetap akan tinggal dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Sebaliknya jika stress yang dialami seseorang di luar batasnya, maka orang tersebut akan mulai mencari tempat lain. Setiap orang akan membutuhkan sesuatu, baik di bidang ekonomi, politik maupun psikologis. Namun yang menjadi alasan untuk pergi meninggalkan daerah asal adalah tingkat stress atau tekanan yang dihadapinya. Tiap orang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan hidup yang berbeda-beda sehingga ada orang yang dapat tetap bertahan di daerah asalnya dengan menyesuaikan keadaan yang ada atau malah memilih pergi karena merasa kebutuhannya tidak akan terpenuhi di tempat ia berada, meskipun terkadang seseorang pergi meninggalkan daerah asal hanya sementara saja dan melakukan komuter atau pulang-pergi dari daerah asal ke daerah tujuan. Selanjutnya Munir (2007: 118), juga mengemukakan faktor-faktor yang menarik penduduk melakukan migrasi yaitu : 1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok. 2. Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih baik. 3. Kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. 4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan misalnya iklim perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya. 5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung. 6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil. Keinginan manusia untuk berkembang menjadi lebih baik telah mengantarkan mereka untuk melakukan migrasi. Daerah asal yang tidak lebih baik dari daerah yang dituju, kecenderungan untuk hidup nyaman serta keinginan untuk memajukan daerah asalnya dengan ilmu yang dibawa setelah pergi merantau ke daerah lain membuat penduduk melakukan migrasi. Kesempatan Kerja Semakin banyak jumlah penduduk maka semkin banyak pula penduduk yang mencari pekerjaan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Penduduk yang mencari pekerjaan tersebut akan mengisi lowongan-lowongan pekerjaan yang ada dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh penyedia 964

Pengaruh Pertambahan Penduduk dan Dampaknya (Erick Permana Saputra) lapangan kerja. Apabila penduduk yang mencari pekerjaan tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan maka penduduk tersebut telah kehilangan kesempatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Swasono dan Sulistyaningsih (1993), memberi pengertian kesempatan kerja adalah termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki (employment) dan masih lowong (vacancy). Dari lapangan pekerjaan yang masih lowong tersebut timbul kemudian kebutuhan tenaga kerja yang datang misalnya dari perusahaan swasta atau BUMN dan departemen-departemen pemerintah. Adanya kebutuhan tersebut berarti ada kesempatan kerja bagi orang yang menganggur Faktor Penunjang Kesempatan Kerja Menurut (http://matakristal.com) yaitu : 1. Usia tenaga kerja. 2. Tingkat pendidikan. 3. Jumlah angkatan kerja. 4. Lapangan kerja yang tersedia. 5. Kemampuan pemerintah dalam melakukan pembangunan. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional menurut koentjaraningrat (1991:32), sebagai berikut konsep atau penelitian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian jika masalah dan kerangka teoritisnya telah jelas, maka biasanya sudah diketahui faktor mengenai gejala-gejala. Berdasarkan teori dan konsep yang penulis kemukakan, maka definisi konsepsional dalam penelitian ini yang juga merupakan batasan terhadap penelitian skripsi yang dilakukan yaitu : 1. Pertambahan Penduduk adalah : Suatu keadaan dimana jumlah penduduk meningkat atau bertambah dari sebelumnya yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satunya yaitu migrasi. 2. Kesempatan kerja adalah : suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja dan bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja baik di sektor formal maupun sektor informal. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis kuantitatif dan menurut tingkat eksplanasinya merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel yang lain, (Syofian,2013:7). Selanjutnya penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif dengan mengumpulkan data berupa angka-angka baik secara tertulis maupun lisan dari orang-orang maupun dari suatu lembaga. Data yang diperoleh kemudian dianalisis kedalam bentuk grafik dan persentase. Dari 965

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 961-970 analisa tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan. Dengan penelitian deskriptif ini penulis dapat memberikan penjelasan yang lebih luas terkait masalah yang diteliti. Definisi Operasional Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana sesuatu variabel diukur (Usman dan Akbar, 2004:70). Dalam setiap penelitian harus memiliki definisi operasional yang menjadi obyek penelitian dalam upaya untuk memudahkan menyusun suatu laporan penelitian sesuai dengan bidang yang diteliti. Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini yang berjudul Pertambahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Kesempatan Kerja di Kota Bontang adalah sebagai berikut : 1. Pertambahan Penduduk di Kota Bontang terdiri dari : a. Migrasi (perpindahan penduduk) 2. Kesempatan Kerja di kota bontang meliputi : a. Lapangan pekerjaan sektor formal b. Lapangan pekerjaan sektor informal Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan menggunakan data sekunder dari kantor BPS (Badan Pusat Statistik) dan wawancara terhadap para pendatang atau imigran. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu dalam bentuk data yang sudah diolah seperti dokumen dan sumber-sumber tertulis sedangkan wawancara dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada para penduduk yang bekerja pada sektor formal dan informal dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling sendiri menurut Sugiyono (2013:68) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. misalnya penelitian tentang kondisi politik maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli di bidang politik. Teknik sampel ini cocok digunakan pada penelitian yang tidak melakukan generalisasi atau penelitian deskriptif. Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian kepustakaan : Dalam hal ini penulis menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. sebagai sarana untuk mengumpulkan teori serta konsep yang berhubungan deng an penelitian yang penulis lakukan. 2. Penelitian lapangan (Field Work Research) : Yaitu penelitian secara langsung di lapangan dengan menggunakan : a. Observasi : yaitu dilakukan dengan cara mengamati atau mencatat secara langsung gejala yang menjadi objek penelitian. 966

Pengaruh Pertambahan Penduduk dan Dampaknya (Erick Permana Saputra) b.wawancara : yaitu cara pengumpulan data dan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada penduduk kota Bontang sebagai responden. Teknik Analisis Data Teknik analisis dalam penelitian ini mengacu kepada metode penelitian deskriptif. Sehingga teknik analisis yang digunakan berupa grafik dan persentase Penggunaan teknik analisis tesebut bertujuan untuk menginterpretasikan data yang diperoleh agar mudah dimengerti dan dapat memberikan penjelasan yang luas terkait tujuan dari metode penelitian deskriptif yaitu menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. HASIL PENELITIAN Sesuai dengan jenis penelitian skripsi ini yaitu penelitian kuantitatif deskriptif yang mana dalam penelitian ini penulis cukup menggambarkan sesuai dengan yang penulis alami dan lihat dalam melakukan penelitian. Mobilitas Penduduk Perkembangan migrasi penduduk kota bontang yang bermigrasi masuk dan keluar pada tahun 2012 yaitu 7.146 dan 4.272 jiwa dan pada tahun 2013 yaitu 9.330 dan 2.573 jiwa sedangkan pada tahun 2014 yaitu 5.917 dan 4.332 jiwa. Dari tabel dan grafik tersebut terlihat bahwa arus pendatang yang masuk ke kota Bontang lebih besar daripada arus penduduk yang keluar. Hal ini apabila dikaitkan dengan teori mobilitas penduduk yang sebelumnya telah dicantumkan dalam landasan teori yang dikemukakan oleh Everett. S Lee dalam (Mantra, 2003:181) bahwa ada faktor-faktor yang membuat jumlah penduduk yang datang lebih banyak dari jumlah yang keluar. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Catur seorang buruh bangunan yang merupakan penduduk pendatang yang mengatakan bahwa : Saya datang mengadu nasib di kota Bontang karena penghasilan di kota Bontang lebih besar dibandingkan di kampung halaman saya.(wawancara 28 september 2015) Dalam hal ini, dimana ada daerah yang memiliki sumber penghasilan yang lebih besar menyebabkan daya tarik bagi penduduk untuk menuju ke daerah tersebut. Sehingga daerah penduduk yang memiliki penghasilan kurang mencukupi bagi penduduk yang menempatinya akan ditinggalkan sementara dan bahkan ditinggalkan secara permanen karena kecenderungan manusia untuk ingin memiliki kehidupan yang lebih baik. Menurut Wirosuhardjo dalam (Mulyadi,2003:143) Keanekaragaman daerah dan sifat-sifat penduduk adalah faktor yang mempengaruhi besarnya migrasi. Pembangunan yang mau tidak mau akan mengakibatkan keanekaragaman karena faktor potensi daerah yang berbeda akan mendorong orang untuk pindah. 967

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 961-970 Fenomena Multiple Effect Suatu peristiwa yang dapat memicu terjadinya peristiwa lainnya dapat disebut dengan peristiwa berantai. Peristiwa berantai ini bermula dari suatu sebab dan berakibat atau berefek pada bagian lainnya dan dapat menciptakan suatu sistem yang menyeluruh. Sehingga antara penyebab dan yang terkena dampak dari sebab tersebut akan membentuk komponen yang saling berkaitan dan terelaborasi membentuk sistem yang kompleks. Setiap manusia tentu membutuhkan bantuan manusia lainnya. Begitu pula dengan penduduk yang bekerja pada sektor formal dan informal. Adanya keterkaitan ini disebabkan oleh kondisi pekerjaan yang tidak memungkinkan bagi keduanya untuk melakukan atau memproduksi barang dan jasa sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Sri Astuti yang merupakan pekerja sektor formal yang mengatakan bahwa : Untuk melakukan pekerjaan diluar pekerjaan utama saya, saya terkadang meminta orang untuk melakukannya dan memberinya upah.(wawancara 3 oktober 2015.) Dampak Terhadap Kesempatan Kerja Apabila jumlah lowongan yang tersedia tidak mampu menampung jumlah permintaan tenaga kerja maka akan banyak terjadi pengangguran. Menurut BPS kota Bontang (2015) pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja mencapai 71.230 orang dan yang bekerja 52.368 orang dengan tingkat pengangguran 12,44% dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 76.422 orang angkatan kerja dan 65.480 orang yang bekerja dengan tingkat pengangguran sebesar 14,32%. Namun pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah angkatan kerja yaitu sebesar 72.218 orang dan 64.134 orang yang bekerja disertai penurunan tingkat pengangguran sebesar 11,19%. Adapun pada tahun 2014 kembali terjadi peningkatan angkatan kerja sebesar 75.621 orang dan 68.526 orang yang bekerja, akan tetapi tingkat pengangguran lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 9,38%. Hal ini menandakan bahwa dari tahun 2011 hingga 2014 terjadi fluktuasi jumlah angkatan kerja namun tingkat penganggurannya terus mengalami penurunan yang pada mulanya meningkat di tahun 2012. Dengan kata lain, angkatan kerja yang tersedia mampu diserap lebih banyak karena meskipun jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan namun tingkat penganggurannya. PENUTUP Kesimpulan 1. Arus mobilitas penduduk yang datang dari luar kota Bontang dengan maksud untuk mencari pekerjaan telah menyebabkan adanya pertambahan jumlah penduduk yang ingin mencari pekerjaan. Hal ini tentunya membuat lowongan pekerjaan yang ada khususnya sektor formal yang merupakan 968

Pengaruh Pertambahan Penduduk dan Dampaknya (Erick Permana Saputra) lowongan kerja favorit bagi sebagian besar masyarakat kota Bontang yang memiliki kapasitas terbatas dalam menerima angkatan kerja menjadi semakin sempit. 2. Para angkatan kerja yang tidak mampu bersaing dalam memasuki sektor pekerjaan formal mulai mencari alternatif karena mau tidak mau harus memenuhi tuntutan kehidupan seperti sandang, pangan dan papan. Yang pada akhirnya membuat mereka memilih memasuki sektor pekerjaan informal. 3. Penduduk yang bekerja pada sektor formal rata-rata memiliki penghasilan yang lebih. Jika seseorang memiliki penghasilan yang lebih maka ada kecenderungan untuk melakukan pengeluaran yang lebih pula, dan banyak diantara mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan pekerjaan yang lain. Kondisi seperti ini kemudian dimanfaatkan oleh para tenaga kerja sektor informal untuk mendapatkan penghasilan dengan cara menawarkan barang dan jasa 4. Pekerjaan sektor informal kemudian menjadi alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat kota Bontang karena sifatnya yang bebas dan tidak memerlukan banyak persyaratan dan keberadaannya juga didukung oleh pemerintah selama tidak melanggar peraturan yang berlaku. Berbeda dengan pekerjaan sektor formal yang menyediakan lowongan yang terbatas dan persaingannya cukup ketat karena tidak sedikit calon tenaga kerja yang ingin bekerja di sektor formal telah terlatih dan berpendidikan tinggi. 5. Dengan adanya sektor pekerjaan informal di kota Bontang, membuat tenaga kerja dapat terserap cukup banyak. Hal ini terbukti dari berkurangnya pengangguran di kota Bontang dan tidak sedikit dari masyarakat kota Bontang yang bekerja pada sektor informal. Sehingga bertambahnya jumlah penduduk tidak mengurangi jumlah kesempatan kerja yang ada di kota Bontang dikarenakan adanya sektor informal ini. Saran 1. Bagi pemerintah kota Bontang Untuk membuka kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat kota Botang, pemerintah diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, baik dalam kualitasnya maupun kuantitasnya serta menyelenggarakan pusat-pusat latihan kerja baik yang dilakukan sendiri oleh pemerintah maupun dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta. Dengan adanya pelatihan kerja terutama yang bersifat mengembangkan inovasi dan enterpreuneurship akan menjadikan para calon angkatan kerja untuk bisa berinovasi dan siap bersaing dengan angkatan kerja yang lain. Terlebih apabila dapat membuka serta mengembangkan usaha sendiri yang mana nantinya akan dapat membuka lebih banyak lagi kesempatan kerja di kota Bontang. Selain itu pemerintah juga dapat melakukan bantuan berupa dana 969

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 961-970 pinjaman kepada masyarakat agar dapat dijadikan sebagai modal dalam membuka usahanya. 2. Bagi Masyarakat kota Bontang Masyarakat kota Bontang diharapkan mampu membentuk semangat bersama dalam membangun kota Bontang. Semangat ini diperlukan agar tercipta pembangunan yang berkesinambungan di kota Bontang. Tentunya dalam membangun semangat tersebut terlebih dahulu diperlukan persiapan matang yang dimulai dari pendidikan, moral serta kemauan keras dalam berusaha, Jika pendidikan serta moral masyarakat telah terbentuk, maka kerjasama dalam berusaha bersama-sama membangun kota Bontang dapat dengan mudah dilaksanakan. Karena modal awal dalam membangun kota yang tertib, agamis, mandiri, aman dan nyaman sesuai motto kota Bontang adalah moral dan pendidikan masyarakatnya yang kemudian didukung oleh pemerintah dengan menyediakan lapangan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Djuhari, M. W. 1998. Bayang-Bayang Ekonomi Klasik. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen P dan K. Gilarso, T. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta : Kanisius (Anggota IKAPI). Koentjaraningrat. 1991. Metode-metode Penelitian Masyarakat : Jakarta. Balai Pustaka. Listyarti, R & Setiadi, 2008. Pendidikan Kewarganegaraan : PT Gelora Aksara Pratama. Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mulyadi, S. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Munir, et.all. 2007. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi, dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung : Alfabeta. Swasono dan Sulistyaningsih. (1993). Pengembangan Sumberdaya Manusia: Konsepsi Makro untuk Pelaksanaan di Indonesia. Jakarta : Izufa Gempita. Sumber Internet : http://matakristal.com /faktor-yang-mempengaruhi-kesempatan-kerja http://m.liputan6.com/health/read/521272/bkkbn-tahun-ini-pendudukindonesia-capai-250-juta-jiwa 970