PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2012 DAN HUT KE-67 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

KATA PENGANTAR. Jakarta, 5 Oktober Dr. H. Sulistiyo, M.Pd.

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-71 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-70 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-72 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN KEGIATAN HARI GURU NASIONAL 2011 DAN PERINGATAN HUT KE-66 PGRI TAHUN 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEDOMAN APRESIASI FORUM KOMUNIKASI GURU (FKG) PAI PAUD&TK KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PAI SD/SDLB MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PAI SMP/SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PANDUAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA KE-64 TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PEDOMAN APRESIASI FKG, KKG, MGMP DAN POKJAWAS PAI TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Mengingat : Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia karena mendapatkan pendidikan, Tanpa pendidikan Manusia. mulia dengan pendidikan termasuk di Negara Indonesia.

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Dalam rangka peringatanhari Pendidikan Nasional Tahun 2012, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

Transkripsi:

PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN AGAMA PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

SAMBUTAN Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah. Aktualitas fungsi guru sebagai tenaga profesional merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas proses dan luaran pembelajaran. Sebagai tenaga profesional, guru berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Kemajuan suatu bangsa tergantung dari besarnya perhatian dan upaya bangsa yang bersangkutan dalam mendidik generasi muda. Jika anak bangsa memperoleh kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan bakat dan kecakapannya, mendalami pengetahuan, serta mengembangkan disiplin, watak, kepribadian dan keluhuran budinya, maka bisa dikatakan bangsa tersebut akan memiliki masa depan yang cerah. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru, harkat dan martabat bagi bangsa yang sedang membangun mutlak diperlukan. i

Sebagai penghormatan kepada guru, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikuatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, tanggal tersebut juga merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Indonesia (PGRI). Dengan demikian peringatan HGN dilakukan bersamaan dengan HUT PGRI. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan Selamat Hari Guru dan terimakasih kepada para guru dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Jakarta, November 2014 Kepala Badan PSDMPK-PMP Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd NIP. 19620203 198703 1 002 Prof. Dr. Phil. H.Kamarudin Amin, MA. NIP. 19690105 199603 1 003 Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Dr. Sulistiyo, M.Pd NPA 1201008541 ii

KATA PENGANTAR Pendidikan pada hakekatnya berlangsung seumur hidup, bersifat semesta dan menyeluruh. Dengan demikian keberadaan dan peran guru sangat menentukan keberhasilan mutu sistem dan hasil pendidikan. Begitu besar peran dan pentingnya guru dalam memajukan bangsa Indonesia, Undang undang Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen telah ditetapkan sebagai wujud apresiasi pemerintah dalam memberikan jaminan penghargaan, perlindungan, dan kesejahteraan kepada guru. Dalam pemberian penghargaan, perlindungan, dan kesejahteraan kepada guru, secara khusus telah ditetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Selain itu Presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Berdasarkan ketentuan tersebut, sampai saat ini sudah 20 kali Hari Guru Nasional (HGN) diperingati. Sebagai bentuk penghargaan, perlindungan dan kesejahteraan kepada guru agar semakin berkompeten dan profesional, peringatan HGN tahun 2014 adalah momentum yang sangat baik dan menentukan dalam upaya memberikan sumbangsih bagi pencerdasan bangsa. Tanggal 25 November juga merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Republik iii

Indonesia (PGRI). Oleh karena itu, penyelenggaraan peringatan HGN setiap tahunnya dilaksanakan bekerjasama dengan PGRI yang sekaligus merupakan peringatan hari ulang tahun PGRI. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HGN akan diselenggarakan dalam dua bentuk kegiatan berskala nasional yaitu (1) Upacara Bendera yang akan dilaksanakan oleh semua satuan pendidikan, instansi pemerintah dan masyarakat lainnya di seluruh Indonesia dan (2) peringatan acara puncak HGN. Dalam peringatan HGN yang akan dilaksanakan secara nasional diperlukan tatacara penyelenggaraan seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka HGN. Sehubungan dengan hal itu, pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi penyelenggaraan peringatan HGN. Jakarta, November 2014 Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Dr. Unifah Rosyidi, M.PdA NIP. 19620405 198703 2 001 iv

DAFTAR ISI SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v A. PENDAHULUAN... 1 B. TUJUAN... 5 C. LANDASAN... 5 D. TEMA... 7 E. WAKTU DAN TEMPAT... 7 F. RUANG LINGKUP... 7 G. KEPANITIAAN... 8 H. PEMBIAYAAN... 9 I. PROGRAM KEGIATAN... 9 v

A. PENDAHULUAN Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan layanan pendididkan, memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas mutu dan relevansi layanan pendidikan, mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan dan menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, mengingat guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional. Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan dan pelaku utama dalam mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan 1

bangsa. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pemuda pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.dedikasi, tekad dan semangat persatuan dan kesatuan para guru yang dimiliki secara historis tersebut perlu terus dipupuk, dipelihara dan dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat era global untuk masa depan bangsa. Seperti terjadi di banyak negara, pemerintah dan masyarakat memposisikan profesi guru sangat terhormat baik secara formal maupun sosial. Guru sebagai profesi dicanangkan sejak tahun 2004. Pencanangan tersebut merupakan pengakuan formal atas profesi guru sebagai profesi yang bermartabat. Hal ini diharapkan menjadi tonggak awal bangkitnya apresiasi tinggi pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru, ditandai 2

dengan adanya reformasi pengembangan profesi guru meliputi peningkatan kualifikasi dan kompetensi, sertifikasi, pemberian penghargaan, perlindungan dan perbaikan kesejahteraan. Kemajuan suatu bangsa tergantung dari besarnya perhatian dan upaya bangsa yang bersangkutan dalam mendidik generasi muda. Jika anak bangsa memperoleh kesempatan yang seluasluasnya untuk mengembangkan bakat dan kecakapannya, mendalami pengetahuan, serta mengembangkan disiplin, watak, kepribadian dan keluhuran budinya, maka bisa dikatakan bangsa tersebut akan memiliki masa depan yang cerah. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru, harkat dan martabat bagi bangsa yang sedang membangun mutlak diperlukan. Sebagai penghormatan kepada guru, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Penetapan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, yangdikuatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.Sejak tahun 1994 secara nasional telah dilaksanakan 20 (dua puluh) kali peringatan Hari Guru Nasional, yaitu: 3

1. Tahun 1994, di Istana Negara Jakarta; 2. Tahun 1995, di Stadion Sriwedari Surakarta; 3. Tahun 1996, di Istora Senayan Jakarta; 4. Tahun 1997, di Balai Sidang Jakarta ; 5. Tahun 1998, di Istana Negara Jakarta ; 6. Tahun 1999, di Istana Wakil Presiden Jakarta ; 7. Tahun 2000, di Istana Negara Jakarta; 8. Tahun 2001, di Istana Negara Jakarta ; 9. Tahun 2002, di Istana Negara Jakarta ; 10. Tahun 2003, di Istana Negara Jakarta. ; 11. Tahun 2004, di Istora Senayan, Jakarta ; 12. Tahun 2005, di Stadion Manahan Surakarta ; 13. Tahun 2006, tidak dilaksanakan di tingkat nasional; 14. Tahun 2007, di GOR Rumbai Pekanbaru Riau; 15. Tahun 2008, di Tennis Indoor Senayan Jakarta ; 16. Tahun 2009, di Tennis Indoor Senayan Jakarta ; 17. Tahun 2010, di Tennis Indoor Senayan Jakarta; 18. Tahun 2011, di Sentul International Convention Centre Bogor, Jawa Barat. 19. Tahun 2012, di Sentul International Convention Centre Bogor, Jawa Barat. 20. Tahun 2013, di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. 4

B. TUJUAN 1. Meningkatkan peran strategis guru dalam membangun sikap, ketrampilan dan pengetahuan melalui Implementasi Kurikulum 2013. 2. Meneladani semangat dan dedikasi guru sebagai pendidik profesional dan bermutudalam peningkatan mental bangsa. 3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kedudukan dan peran strategis guru dalam membangun bangsa Indonesia yang cerdas, kompetitif, dan bermartabat. C. LANDASAN 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4437); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 5

Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4586); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2011 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4941); 7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 6

D. TEMA Tema peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI adalah Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru. E. WAKTU DAN TEMPAT 1. PeringatanHari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI untuk tingkat nasional dilaksanakan pada tanggal 25 November 2014. 2. Upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI untuk tingkat provinsi/kabupaten/kota dan sekolah/madrasah diselenggarakan pada tanggal 25 November 2014 atau pada waktu lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. 3. Puncak Acara Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI yang akan dihadiri oleh Presiden RI paling lambat1 (satu) minggu setelah tanggal 25 November2014 di Jakarta. F. RUANG LINGKUP Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI diperingati dan dirayakan oleh semua warga pendidikan dan masyarakat lainnya di seluruh Indonesia. 7

G. KEPANITIAAN 1. Kepanitiaan di tingkat nasional dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang personalianya terdiri dari unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB-PGRI), dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta dan Pengurus PGRI Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya. 2. Kepanitiaan di provinsi ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur yang personalianya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan/Kantor Wilayah Kementerian Agama, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan Pengurus PGRI Provinsi setempat. 3. Kepanitiaan di Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota yang personalianya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota setempat. 4. Kepanitiaan di Kecamatan ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat yang personalianya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah/ Cabang Dinas Pendidikan/ UPTD/ Kantor Urusan Agama Kecamatan, dan Pengurus PGRI Kecamatan setempat. 8

5. Gubernur, Bupati/Walikota, dan Camat sesuai tingkatannya adalah sebagai Pembina dalam kepanitiaan. H. PEMBIAYAAN Pembiayaan pelaksanaan peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI di pusat dan daerah ditanggung bersama atas azas kebersamaan dan kekeluargaan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/ kota/ kecamatan, PGRI sesuai dengan tingkatnya, dan masyarakat. I. PROGRAM KEGIATAN 1. Acara pokok Kegiatan Tingkat Nasional a. Upacara Bendera peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI di halaman Kantor Pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan PB PGRI dilaksanakan tanggal 25 November 2014. Pedoman pelaksanaan upacara bendera dibuat dalam buku tersendiri. b. Acara puncak/upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia. c. Forum Ilmiah Guru. d. Seminar Profesionalisme Guru e. Lomba Kreatifitas Guru. 9

f. PemberianTanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di bidang pendidikan kepada Gubernur, dan Bupati/Walikota yang mempunyai komitmen tinggi dalam pembangunan pendidikan, khususnya dalam peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, oleh Presiden Republik Indonesia g. Sambutan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di RRI/TVRI, dan atau TV lainnya. h. Talkshow Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRI. i. Pameran Pendidikan j. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan. k. Gerak jalan sehat. l. Bakti sosial (donor darah, kebersihan lingkungan dll.) m. Jumpa pers dan serangkaian aktivitas/ program/ pemberitaan terkait dengan guru dan pendidikan, baik di media cetak maupun media elektronik. 2. Acara Pokok Kegiatan Tingkat Daerah a. Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT Ke-69 PGRIdi Kantor Pemerintah Daerah dilaksanakan tanggal 25 November 2014 atau disesuaikan dengan kondisi daerah setempat, dengan acara pokok 10

sebagaimana dalam pedoman pelaksanaan upacara bendera. b. Upacara di sekolah/madrasah dilaksanakan pada tanggal 25 November 2014 atau dilaksanakan hari berikutnya dengan acara pokok sebagaimana dalam pedoman pelaksanaan upacara bendera. c. Penyelenggaraan Seminar Peningkatan Profesionalisme Guru, dan sebagainya. d. Talkshow di Radio/TV daerah e. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan. f. Bakti sosial (donor darah, kebersihan lingkungan dll.) g. Kegiatan lain yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan daerah masing-masing. 11

12