Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN SDALH DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN BIDANG SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP 2015

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Dr. Ir. Edi Effendi Tedjakusuma, MA Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

PENGUKURAN KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN UNTUK RPJMN PENDEKATAN DUKUNGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

REVITALISASI KEHUTANAN

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS NASIONAL

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

Knowledge Management Forum April

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL, GREEN ECONOMY DAN RAN GRK. Makalah disampaikan pada Rapat Kerja Internal DNPI Jakarta, 13 Mei 2011

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

Jakarta, 10 Maret 2011

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

INDONESIA NEW URBAN ACTION

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) di Daerah WAHYUNINGSIH DARAJATI

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Pembangunan Kehutanan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RPJMN dan RENSTRA BPOM

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Wahyuningsih Darajati

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

Transkripsi:

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Rapat Kerja Rencana Pemanfaatan DAK Bidang LH TA-2014 Jakarta, 14 Oktober 2014

OUTLINE I. RT RPJMN 2015-2019 II. RT RPJMN 2015-2019 BIDANG SDALH III. RENCANA DAK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

1. RT RPJMN 2015-2019

Arahan RPJPN 2005-2025 Merupakan amanat dari misi ke enam RPJPN 2005-2025, yaitu: mewujudkan Indonesia asri dan lestari 1. Memperbaiki pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; 2. Meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; 3. Memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan; 4. Memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan; 5. Meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan

RPJMN 2015-2019 Dalam Kerangka RPJPN 2005-2025 Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR (UU 17 TAHUN 2007)

ARAHAN RPJPN UNTUK RPJMN 2015-2019 ARAHAN UMUM Pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan: a. keunggulan sumber daya alam; b. sumber daya manusia berkualitas; serta c. kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat ARAHAN TERKAIT PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Memantapkan pembangunan berkelanjutan yang tercermin oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan; 2. Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam, diimbangi dengan: upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; 3. Mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.

3 HAL STRATEGIS DALAM RT RPJMN 2015-2019 1. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2. POTENSI BONUS DEMOGRAFI 3. PERLUNYA MENJAGA TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI 7

Keberlanjutan Pembangunan: Keseimbangan 3 Pilar Pembangunan dan Tata Kelola yang Akuntabel PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : Bukan Lagi Pilihan, Namun Menjadi Keharusan PILAR SOSIAL (PEOPLE) 1. Pemerataan 2. Kesehatan 3. Pendidikan 4. Keamanan 5. Perumahan 6. Kependudukan MDG dan Post-2015 Development Agenda PILAR EKONOMI (PROFIT) 1. Struktur Ekonomi 2. Pola Konsumsi dan Produksi 3. Ketahanan Pangan 4. Ketahanan Energi 5. Infrastruktur/ Konektivitas Ekonomi Hijau PILAR LINGKUNGAN (PLANET) 1. Atmosfir 2. Tanah 3. Pesisir dan Laut 4. Peairan dan SD Air 5. Keaneka-ragaman Hayati Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati PILAR TATA KELOLA (GOVERNANCE) 1. Kelembagaan 2. Kapasitas Lembaga dan Pelaku Kerangka Regulasi, Kelembagaan dan Pemberantasan Korupsi Sustainable businesses: (i) Pemperhatikan planet teknologi bersih, efisiensi bahan (daur ulang, hemat bahan dan energi), limbah nol atau minimal (pengelolaan limbah), penggunaan bahan terbarukan; (ii) Pertumbuhan (profit) terus meningkat dan dilakukan oleh banyak pelaku/inklusif; (iii) Secara sosial acceptable/dapat diterima- sejalan dengan kondisi sosial masyarakat, terutama masyarakat sekitarnya. Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001

PELUANG (KALAU DITANGANI TEPAT): BONUS DEMOGRAFI (BD) Windows of Opportunity BD: PROPORSI USIA PRODUKTI > USIA NON PRODUKTIF (USIA SEKOLAH DAN LANSIA) KALAU DISIAPKAN DENGAN BENAR AKAN MENJADI BONUS KALAU TIDAK AKAN MENJADI BEBAN/LIABILITIS BONUS: KALAU BEKERJA - PRODUKTIF DAN BISA MENABUNG BD tidak otomatis, harus ada kebijakan tepat, terutama: KUALITAS SDM: terdidik dan sehat dan terampil (produktif) AKAN PRODUKTIF KERJA DAN MENABUNG JUMLAH TIDAK MELEDAK _ USIA DINI PADA SAAT TAHUN BONUS TIDAK MEMBESAR PENGENDALIAN PENDUDUK STRUKTUR EKONOMI MEMBERI RUANG USIA PRODUKTIF UNTUK BEKERJA PRODUKTIF, BEKERJA DAN KAYA (PENDAPATAN TIDAK HABIS DIKONSUMSI), KELEBIHAN DITABUNG TIDAK BOROS Slide - 9

MENJAGA PERTUMBUHAN EKONOMI TETAP TINGGI (mencegah MIT) 2010 BONUS DEMOGRAPHIC 2030 USD 12.000 Threshold Middle Income Trap 2010 2015 2020 2025 2030 RPJM 2 RPJM 3** RPJM 4 Pertumbuhan PDB 6-8 % per tahun PDB per kapita 2013 : Sktr USD 4.000 2019: Sktr USD 7.000 2025: > USD 12.000 Kemiskinan 2013 : 11,47% 6-8 % per tahun < 5 % Pengangguran 2013: 6,25% 5-5,5% < 5 % Slide - 10

KERANGKA TEKNOKRATIK RPJMN 2015 2019 MENGUATKAN LANDASAN UNTUK KELUAR DARI MIDDLE INCOME TRAP (MIT) Keluar dari MIT Jangka Panjang : Tercapai tahun 2030 apabila Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun RT-RPJMN 2015 2019 Amanat RPJP :SDA, SDM, Iptek Bonus Demografi, AEC, Post 2015, Climate Change Polhukam Ekonomi Kesra Lingkungan -RB - Tertib hukum -Anti korupsi -Demokrasi -Stabilitas DN -Tranfromasi Struktur -Resiliensi -Infrastruktur -Inovasi -Mutu SDM -Kemiskinan -Pemerataan -Employment -BPJS -Pengelolaan SDA dan biodiv -Kelautan -Mitigasi adaptasi PI Daerah -Pemerataan -SPM terpenuhi -Urbanisasi - Pelaksanaan Desentralisasi Sangat penting untuk menguatkan fondasi keluar MIT Tidak boleh meleset masa 5 tahun Ke depan. Membutuhkan Comprehensif reform Not BAU (out the box) Prinsip berkelanjutan Terpadu tidak sendirisendiri Delivery Mechanism Kerangka Pendanaan : APBN dan Non Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan Slide - 11

PENCERMINAN KONKRIT PB DALAM RT RPJMN 2015-2019 1. PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: Setiap bidang pembangunan menerapkan prinsip berkelanjutan indikator outcome IKLH 2. PROGRAM LINTAS BIDANG PERUBAHAN IKLIM: Setiap sektor memiliki program dan kegiatan untuk melaksanakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 12

Pengembangan Indeks Pembangunan Berkelanjutan (IPB) Indikator Lingkungan Hidup yang ada dan mulai digunakan: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) kualitas air, udara dan lahan (hutan) Indikator/Indeks Pembangunan yang ada belum bisa menggambarkan pencapaian pembangunan berkelanjutan Indeks Pembangunan Berkelanjutan Indikator Mikro Indikator Makro (blm) Indikator Meso (blm) Penyempurnaan IKLH PDRB Hijau Genuine Saving Indeks Pembangunan Berkelanjutan

Penanganan Perubahan Iklim KOMITMEN INDONESIA: PENURUNAN EMISI Tahun 2020 Emisi Turun Sebesar 26% dari BAU dengan Usaha Sendiri Emisi Turun Sebesar 41% Jika Mendapatkan Dukungan Internasional UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN: PENURUNAN EMISI GRK (MITIGASI): di 5 Sektor Prioritas (1) Kehutanan (2) Lahan Gambut (3) Pertanian (4) Energi dan trasnportasi, (5) Industri dan Limbah PENINGKATAN KETAHANAN MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN IKLIM - ADAPTASI: Khususnya di 15 Daerah Rentan (percontohan RAN-API) Daerah Percontohan Kegiatan RAN- API : 1 Provinsi Bali 2 Kota Semarang 3 Kota Pekalongan 4 Provinsi Jawa Barat 5 Kota Blitar 6 Kota Bandar Lampung 7 Provinsi Jawa Timur 8 Kabupaten Malang 9 Kota Batu 10 Kota Malang 11 Provinsi Nusa Tenggara Barat 12 Pulau Lombok 13 K ota Tarakan 14 Provinsi Sumatera Selatan 15 Provinsi Sumatra Utara

TEMA, AGENDA DAN ISU STRATEGIS NASIONAL TEMA: PEMBANGUNAN NASIONAL YANG KUAT, INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN PENGARUSUTAMAAN: PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN outcome IKLH. PROGRAM LINTAS BIDANG : PERUBAHAN IKLIM 6 AGENDA PEMBANGUNAN 42 ISU STRATEGIS (IS) ECONOMI (16 IS, 4 KLASTER/KLP) SDA DAN LH SERTA PENGELOLAAN BENCANA POHUK, HANKAM (7 SI) KESEJAHTERAAN RAKYAT (5 SI) PEMBANGUNAN WILAYAH (5 SI) PEMBANGUNAN KELAUTAN (5 SI) (4 IS) 15

BIDANG EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP POLITIK SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL SASARAN POKOK Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan Meningkatnya kualitas demokrasi HUKUM HANKAM TATA KELOLA DAN RB KESEJAHTERAAN RAKYAT KEWILAYAHAN PEMBANGUNAN KELAUTAN Terwujudnya sistem peradilan pidana dan perdata yang efisien, efektif, dan akuntabel Meningkatnya kapasitas pertahanan dan stabilitas keamanan nasional Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang bersih, anti korupsi, akuntabel, efektif, dan efisien Menurunnya tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar penduduk di berbagai wilayah Menurunnya tingkat kesenjangan antar-wilayah Terwujudnya pengembangan ekonomi kelautan yang didukung pengembangan SDM dan Iptek 16

Sasaran Pokok RT RPJMN 2015-2019 Bidang Lingkungan Hidup Pembangunan Base Line 2014 Sasaran 2019 Penurunan emisi Gas Rumah Kaca Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 15,5% 26% 63,0 64,0 66,5 68,5 Tambahan Rehabilitasi Hutan 2 juta ha (dalam dan luar kawasan) 750 ribu ha (dalam kawasan)

II. RT RPJMN 2015-2019 BIDANG SDA DAN LH

ARAH KEBIJAKAN SDALH DI DALAM AGENDA BIDANG EKONOMI 1. KETAHANAN PANGAN 2. KETAHANAN ENERGI 3. KETAHANAN AIR 4. PENGEMBANGAN EKONOMI BERBASIS SDALH: a. Peningkatan nilai tambah pertanian, kehutanan dan perikanan, dan pertambangan b. Pengembangan nilai ekonomi biodiversity c. Pengembangan ekonomi jasa lingkungan. 19

Arah Kebijakan AGENDA PEMBANGUNAN SDA DAN LH 1. Peningkatan Konservasi dan Tata Kelola Hutan Melakukan percepatan pengukuhan kawasan hutan melalui penataan batas, pemetaan dan penetapan, yang melibatkan berbagai pihak Membentuk dan mewujudkan unit manajemen hutan yang handal Meningkatkan kapasitas pengelola KPH Meningkatkan sarana dan prasarana KPH Membangun hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat, termasuk masyarakat adat, dengan pemerintah pengelolaan hutan di kawasan hutan Meningkatkan konservasi kawasan hutan dan pengelolaan hutan lindung, 2. Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup Penguatan Sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup Peningkatan kualitas lingkungan hidup Penguatan sistem insentif dan disinsentif pengelolaan lingkungan hidup Penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan Penanganan perubahan iklim (mitigasi dan adaptasi) Meningkatkan pengelolaan keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan Penguatan pendanaan lingkungan hidup dan kerjasama kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan swasta 20

Arah Kebijakan AGENDA PEMBANGUNAN SDA DAN LH 3. Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM penanggulangan bencana Menyediakan sarana dan prasarana mitigasi, kesiapsiagaan, sistem peringatan dini dalam menghadapi bencana Edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat tentang pengurangan risiko bencana; Peningkatan partisipasi dan peran serta multi-pihak dalam penanggulangan bencana; 4. Penyediaan informasi iklim dan kebencanaan Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyampaian informasi peringatan dini, MKG dan informasi pendukung penanganan perubahan iklim dan kebencanaan yang berkesinambungan 21

UPAYA LAIN YG SEDANG DILAKUKAN 1. PENGEMBANGAN MEKANISME PEMANTAUANKUALITAS LH BPLH Kab/kota BPLHD Provinsi Kantor Eko-Region (6) Kementerian Lingkungan Hidup 2. PENGEMBANGAN UKURAN: a. Basis data untuk mengukur deplesi b. Data and indikators untuk kualitas LH berkaitan dengan perilaku, program dan kegiatan dalam pembangunan nasional penting untuk menghubungkan program-kegiatan-lembaga bertangung jawab dan pendanaan Pemda KLH BPS survey LH c. Data Kualitas LH daya dukung: data hasil KLHS MP3EI Peta Daya Dukung (kualitas) LH Map of Eco-region 3. Perlu berbagai Best practices: di berbagai sektor, utk basis perluasan 4. Kapasitas dan kemampuan: mengukur, memantau, penegakan hukum LH/enforcement. 22

III. DAK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DAK tidak terpisahkan dari kebijakan dan pendanaan bidang LH 1. Di tingkat Pusat sedang dan masih terus akan dilakukan: a. Penguatan pendataan (KLH-BPS-BAPPENAS) dan pengembangan indikator LH sebagai indikator pembangunan nasional b. Indikator LH harus menjadi dasar untuk penegakan hukum LH basis data kualitas LH c. Peningkatan kapasitas lembaga dan SDM pengelola kualitas LH dan pelestarian SDA penting dan harus dilakukan terus menerus 2. Di tingkat Daerah: a. Pemantauan perilaku masyarakat terutama pelaku usaha: kapasitas lembaga (metoda, data dan indikator/ukuran serta kemampuan SDM) b. Penegakan hukum LH bersama dengan Pemerintah c. Akumulasi data hasil pemantauan ke dalam basis data daerah nasional mencerminkan DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP 24

Kerangka Pemantauan Kualitas LH IKLH (NASIONAL DAN PROVINSI) BASIS DATA LH NASIONAL KLH PETA DAYA DUKUNG LH UTK REGION KANTOR EKO REGION KANTOR EKO-REGION PEMANTAUAN PERILAKU LH BPLH BPLH BPLH APBN UTK KLH Dana dekonsentrasi DAK DAN APBD 25

Tema RKP 2015 : Masa Transisi Perencanaan Pembangunan Nasional RKP 2010 PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT RKP 2011 PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH RKP 2014 : RKP 2012 PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, INKLUSIF DAN BERKEADILAN BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT RKP 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan RKP 2015 : Melanjutkan Reformasi Pembangunan Bagi Peningkatan Daya Saing Nasional 26

Arah Kebijakan DAK Bidang LH 2015 1. Memanfaatkan pagu nasional DAK secara lebih optimal dalam mendukung pencapaian prioritas nasional; 2. Mendukung program yang menjadi prioritas nasional di dalam RKP 2015 sesuai dengan kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting); 3. Membantu daerah-daerah yang memiliki keuangan relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik sesuai SPM dalam rangka pemerataan pelayanan dasar publik; 4. Meningkatkan penyediaan data-data teknis, koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu di pusat dan daerah, sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai APBN dan APBD, serta meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan kegaitan DAK di daerah; 5. Mendukung SPM kegiatan yang terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; 6. Mendorong penguatan kapasitas kelembagaan/institusi pengelolaan lingkungan hidup di daerah, melalui penyediaan sarana dan prasarana lingkungan hidup.

Ruang Lingkup dan Prioritas Lokasi DAK Bidang LH 2015 Ruang Lingkup: a) Pemantauan dan pengawasan kualitas lingkungan hidup; b) Pengendalian pencemaran lingkungan hidup; c) Dukungan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; dan d) Pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Prioritas Lokasi: Daerah yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS); Daerah dengan tingkat pencemaran air yang tinggi; Daerah yang neraca persediaan airnya defisit; Daerah yang tidak memiliki instalasi pengolahan limbah rumah tangga/industri UKM dan medis; Daerah dengan volume sampah tinggi; Daerah dengan pencemaran udara tinggi; dan Daerah dengan jumlah industri pencemar yang besar. Perlu sinkronisasi dengan daerah percontohan dalam RAN-API: Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kota Blitar, Kota Bandar Lampung, Kota Batu, Kota Malang, Kota Tarakan, dan Kabupaten Malang.

TERIMA KASIH