PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

dokumen-dokumen yang mirip
MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA FLIP CHART

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG TRANSPARAN

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN PAPAN INSPIRASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

3

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYANYI TEMBANG DOLANAN MELALUI MODEL QUANTUM BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA ANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ANAK MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU SORTIR (CARD SORT)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Kurnia Indah Cahyani 1), Kuswadi 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: kurnia.indah.cahyani17@gmail.com Abstract: This study has the objective of improving the writing skill of narrative text by using comic media. The type of this research is classroom action research (CAR), it conducted in two cycles. Each cycles was consist of four phases, there are planning, action implementation, observation and reflection. The subject of this study is fourth grade students in class IVA of SD Negeri Sengi 2 at 2013/2014 academic year amounting 23 students and a classroom teacher. Meanwhile, the technique to analyze data is interactive analysis. The techniques to collecting data are documentation, observation, interviews, and test. The validity test of this research used triangulation of resources and triangulation on techniques. The conclusion of this research is by applying comic media, it is able to improve the student s writing skill of narrative text. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi dengan menerapkan media komik. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa dan guru kelas IVA. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Uji validitas penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan media komik dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis narasi. Kata Kunci: Media Komik, Keterampilan Menulis Narasi Pembelajaran Bahasa Indonesia diajarkan dari jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan simpulan dari Badan Standar Nasional Pendidikan, standar isi bahasa Indonesia sebagai berikut: Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Susanto, 2013: 245). Dari keempat keterampilan berbahasa diatas, keterampilan menulis di SD sangat penting dipelajari karena keterampilan menulis ini akan menjadi fondasi untuk memperkokoh keterampilan menulis di jenjang pendidikan selanjutnya. Selain itu menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan dalam Susanto, 2013: 247). Keterampilan menulis tidak akan datang secara o- tomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga perlu diajarkan sejak dini. Menulis bukan sekadar coretan tinta yang dituangkan dalam buku, namun harus 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS mempunyai makna dan informasi yang akan disampaikan.untuk menyampaikan informasi kepada pembaca, tulisan harus disajikan dengan tata bahasa yang mudah dipahami khalayak umum. Selain itu, agar komunikasi melalui lambang tulis sesuai dengan yang diharapkan, penulis harus menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap (Nurgiyantoro, 2012: 423). Pembelajaran menulis yang diajarkan di SD salah satunya adalah menulis karangan. Tulisan atau karangan dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam wacana yaitu argumentasi, persuasi, deskripsi, narasi, dan eksposisi. Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan suatu peristiwa secara runtut. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya suatu hal (Slamet, 2007: 103). Keterampilan menulis narasi adalah kecakapan dan kemampuan seseorang menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan untuk menyelesaikan cerita yang berisi peristiwa atau kejadian yang disusun secara runtut berdasarkan urutan waktu secara cepat dan tepat untuk mencapai hasil yang optimal. Unsur u- tama dalam keterampilan menulis narasi ada-

lah cerita yang menggambarkan peristiwaperistiwa terangkai secara runtut. Sebagai sebuah ragam tulisan yang dibangun melalui keseluruhan unsurnya, narasi merupakan salah satu bentuk karya yang menyenangkan dan bermanfaat. Narasi bukan hanya sedekar memberi pengetahuan, tetapi juga memberi kenikmatan bahkan berbagai makna sebagai alternatif kehidupan yang bernilai adiluhung melalui berbagai unsur yang dapat diapresiasi. Pembelajaran keterampilan menulis narasi yang ideal di SD membutuhkan metode dan media pembelajaran yang efektif, situasi kelas yang kondusif, dan praktik menulis yang berkelanjutan. Dengan demikian siswa terampil menulis narasi dengan alur cerita yang runtut, penggunaan tanda baca yang tepat, adanya keterkaitan antar tokoh dan peristiwa, penguasaan kosakata yang variatif, serta penggunaan bahasa yang tepat. Berdasarkan observasi dan tes awal yang dilaksanakan peneliti pada siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 tahun ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sebesar 18 siswa (75%) dari 24 siswa. Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 siswa atau 25%. Dalam proses pembelajaran keterampilan menulis, siswa cenderung pasif, kurang terlatih dan terlihat kurang tertarik mengikuti pelajaran. Hasil tulisan narasi siswa belum baik karena belum terampil menggunakan tanda baca yang tepat dan siswa belum dapat menuangkan ide dan imajinasinya dengan maksimal. Salah satu alternatif yang dapat menunjang pembelajaran inovatif adalah penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan materi yang dipelajari. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2006: 6). Dengan pemakaian media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan minat dan motivasi dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan adalah media komik. Komik adalah susunan cerita dalam bentuk gambar dan teks yang disusun berderet per a- degan untuk kemudian menjadi sebuah cerita (Rahardian dalam Nurgiyantoro, 2010: 409). Melalui media komik diharapkan siswa dapat mengembangkan ide dan imajinasi mereka melalui deretan gambar dalam panel-panel (kotak) gambar dengan sedikit tulisan yang ditempatkan dalam balon kata. Bahasa gambar dan teks dalam komik mampu mentransfer pemahaman atau informasi dengan cepat terhadap suatu masalah dibanding hanya menggunakan tulisan atau gambar saja. Penerapan media komik ini dapat melatih siswa belajar kreatif, disiplin, dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Keterampilan siswa untuk menceritakan kembali ke dalam bahasa tulis berdasarkan komik yang disajikan dengan aturan penulisan yang tepat merupakan hasil yang diharapkan dari penelitian ini. Terdapat berbagai bentuk dan jenis komik yang disesuaikan dengan fungsi komik dan karakter pembacanya. Dalam penelitian ini komik yang digunakan berbentuk kartun komik dan berjenis komik edukasi, yaitu tema yang diangkat berkenaan dengan masalah aktual yang tengah terjadi di tengah masyarakat. Penilaian keterampilan menulis narasi dalam penelitian ini mengacu pada lima aspek penilaian yaitu isi gagasan, organisasi isi, tata bahasa, pilihan kata, serta ejaan dan tata tulis. Dalam penelitian ini aspek isi gagasan mengandung bobot nilai 3, aspek organisasi isi mengandung bobot nilai 2, dan aspek tata bahasa, pilihan kata, serta ejaan dan tata tulis masing-masing mengandung bobot nilai 1. Hal ini disesuaikan karena komponen dalam isi gagasan dan aspek organisasi isi sebagai pesan, gagasan, atau informasi tulisan lebih diutamakan atau lebih penting daripada aspek tata bahasa, pilihan kata, serta ejaan dan tata tulis sebagai komponen kebahasaan yang digunakan untuk mengekspresikan isi. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri Sengi 2 yang beralamat di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 semester II tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 24, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Selain itu guru kelas IVA SD Negeri Sengi 2 juga merupakan subjek penelitian

yang berkaitan dengan kegiatan guru saat mengajar. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun 2014 selama empat bulan yaitu bulan Januari sampai bulan April 2014. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Sumber data pada penelitian ini berupa sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu nilai keterampilan menulis narasi siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2. Sedangkan sumber data sekunder yaitu informan (guru dan siswa yang diwawancarai), hasil observasi, dokumen (silabus, RPP, foto, dan video). Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. HASIL Berdasarkan observasi, wawancara, dan tes pada kondisi awal dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis narasi masih bermasalah karena 75% siswa nilainya masih di bawah KKM yaitu 70. Tabel 1 Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Narasi pada Prasiklus Frekuensi Persentase (fi) (%) 2. 50-59 8 41,67 3. 60-69 10 33,33 4. 70-79 6 25,00 5. 80-89 0 0 Jumlah 24 100% Nilai rata-rata = 64,59 Ketuntasan klasikal = 25% Berdasarkan pada data tabel 1, siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 6 siswa atau 25% dan siswa yang mendapat nilai <70 sebanyak 18 siswa atau 75%. Sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 64,59. Pada pelaksanaan siklus I terdapat 1 siswa yang pindah sekolah sehingga jumlah keseluruhan yang sebelumnya 24 siswa menjadi 23 siswa. Pada siklus I setelah menggunakan media komik, nilai keterampilan menulis narasi menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada prasiklus meskipun belum mencapai indikator ketercapaian yaitu 85%. Belum tercapainya indikator ketercapaian pada siklus I disebabkan oleh beberapa faktor seperti guru yang terkadang lupa terhadap langkah-langkah pembelajaran seperti yang telah dirumuskan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta siswa yang belum paham terhadap penggunaan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perolehan nilai keterampilan menulis narasi pada siklus I sebanyak 14 siswa atau 60,87% mendapat nilai <70 sehingga belum mencapai KKM dan siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 9 siswa atau 39,13%. Sedangkan nilai rata-rata keterampilan menulis narasi pada siklus I adalah 68,36. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2 Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Narasi pada Siklus I Frekuensi Persentase (fi) (%) 2. 50-59 3 13.04 3. 60-69 11 47.83 4. 70-79 7 30.43 5. 80-89 2 8.7 Jumlah 23 100% Nilai rata-rata = 68,36 Ketuntasan klasikal = 39,13% Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa menjadi lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran. Guru kelas dalam melakukan pembelajaran lebih runtut dan menguasai materi yang disampaikan. Hal ini berbanding lurus dengan nilai keterampilan menulis narasi yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan prasiklus dan siklus I. Pada siklus II keterampilan menulis narasi siswa semakin baik. Siswa mampu mengungkapkan isi gagasan dengan lebih runtut sesuai rangkaian cerita dalam media komik. Kosa kata yang digunakan lebih variatif. Namun siswa masih kesulitan dalam penggunaan tanda baca. Perolehan nilai keterampilan menulis narasi pada siklus II sebanyak 3 siswa atau 13,04% mendapat nilai <70 sehingga belum

mencapai KKM dan siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 20 siswa atau 86,96%. Sedangkan nilai rata-rata keterampilan menulis narasi pada siklus II adalah 74,29. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Narasi pada Siklus II Frekuensi Persenta (fi) se (%) 2. 50-59 1 4.35 3. 60-69 2 8.70 4. 70-79 16 69.56 5. 80-89 4 17.39 Jumlah 23 100% Nilai rata-rata = 74,29 Ketuntasan klasikal = 86,96% Dengan peningkatan nilai keterampilan menulis narasi pada siklus II yang sudah mencapai indikator kinerja yaitu 85% dari jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus II. PEMBAHASAN Data yang diperoleh pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai dengan rumusan masalah dan selanjutnya dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan. Berdasarkan observasi, tes, dan analisis data dalam penelitian ini ditemukan adanya peningkatan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 tahun ajaran 2013/2014 pada setiap siklus. Pada akhir penelitian ini, masih terdapat 3 siswa yang nilainya <70 (KKM). Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan diskusi dengan guru kelas IVA SD Negeri Sengi 2 dan diperoleh kesepakatan untuk memberikan pengayaan dan atau les tambahan di luar jam pelajaran. Berdasarkan analisis data perbandingan nilai keterampilan menulis narasi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penggunaan media komik dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan keterampilan menulis narasi pada penelitian ini terjadi secara bertahap dan terlihat dari nilai rata-rata setiap siklus sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan yaitu siklus I dan siklus II, hal ini dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Narasi pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II No. Aspek Prasiklus I II Siklus Siklus 1. Nilai Tertinggi 79,38 81,88 87,50 2. Nilai Terendah 53,75 53,75 51,25 3. Nilai Rata-rata 64,59 68,36 74,29 4. Siswa Tuntas 6 9 20 5. Siswa Tidak Tuntas 18 14 3 Ketuntasan Klasikal 25,00% 39,13% 86,96% Berdasarkan hasil analisis data dapat ditemukan adanya peningkatan keterampilan menulis narasi, peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru kelas dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media komik dalam materi keterampilan menulis narasi dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi, peningkatan aktivitas siswa dan membuat pembelajaran Bahasa Indonesia lebih bermakna karena siswa lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang menyatakan bahwa peran pokok media komik dalam pembelajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa, sehingga komik akan dapat menjadi alat pengajaran yang efektif (Sudjana dan Rivai, 2001: 68). Media komik sangat baik digunakan untuk tugas menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa gambar yang memenuhi kriteria pragmatis untuk tugas menulis adalah gambar cerita, gambar susun yang tiap panel menampilkan peristiwa atau keadaan tertentu yang secara keseluruhan membentuk sebuah cerita. Gambar-gambar yang dimaksud dapat berupa gambar yang sengaja dibuat untuk tugas tes, gambar kartun, komik dengan tanpa atau sedikit kata (wordless picture books) yang dapat diambil dari buku, majalah, atau surat kabar (Nurgiyantoro, 2012: 428). Hal tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa komik dikatakan sebagai media grafis

yang efektif untuk menyampaikan pesan karena kekuatan bahasa gambar dan bahasa tulis yang dimilikinya (Kusrianto, 2009: 186). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu upaya peningkatan keterampilan menulis narasi siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 tahun ajaran 2013/2014 adalah dengan menggunakan media komik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IVA SD Negeri Sengi 2 tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan peningkatan nilai dari siklus ke siklus. Pada prasiklus nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa adalah 64,59 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 25%, pada siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa adalah 68,36 dengan persentase ketuntasan klasikal sebe-sar 39,13%, dan pada siklus II nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa adalah 74,29 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 86,96%. Persentase tersebut telah melampaui indikator kinerja yang ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA Kusrianto, A. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset. Nurgiyantoro, B. (2010). Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sadiman, A.S., Rahardjo. R., Haryono, & Rahardjito. (2006). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slamet, St.Y. (2007). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Sudjana, N. & Rivai, A. (2001). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kharisma Putra Utama.