DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA DISERTASI SAFRIDA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords: internal and international migration, labor market, Indonesian economy

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA DISERTASI SAFRIDA

KETERKAITAN WILAYAH DAN DAMPAK KEBIJAKAN TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN WILAYAH DI INDONESIA. Oleh: VERALIANTA BR SEBAYANG

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

DAMPAK INVESTASI TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN: STUDI KOMPARASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING DI JAWA TIMUR

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

DAMPAK KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KINERJA SEKTOR RIIL DI INDONESIA

DAMPAK KEBIJAKAN HARGA DASAR PEMBELIAN PEMERINTAH TERHADAP PENAWARAN DAN PERMINTAAN BERAS DI INDONESIA RIA KUSUMANINGRUM

DAMPAK KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KINERJA SEKTOR RIIL DI INDONESIA

ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PAKAN TERNAK AYAM DI PROPINSI LAMPUNG DAN JAWA BARAT ANNA FITRIANI

ANALISIS EFISIENSI RELATIF KOMODITAS KELAPA PADA LAHAN PASANG SURUT DAN LAHAN KERING. Oleh: BEDY SUDJARMOKO

ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN INFLASI INDONESIA PERIODE MUHAMMAD ILHAM RIYADH

ANALISIS MODEL PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI, PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN ENDANG SARI SIMANULLANG

tf- ~\J f '"I 3?;>o,10('{'''{ DAMPAK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI TERHADAP INFLASI DAN PENDAPATAN NASIONAL DIINDONESIA: SUATU ANALISIS SIMULASI

PERANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BINAAN TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI SUMATERA BARAT ZEDNITA AZRIANI

KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM REFORMASI PERPAJAKAN : KUALITAS PELAYANAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI SAKLI ANGGORO

SURAT PERNYATAAN STRUKTUR EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN SERTA KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DI INDONESIA

ANALISIS PEREKONOMIAN PROVINSI MALUKU UTARA: PENDEKATAN MULTISEKTORAL MUHAMMAD ZAIS M. SAMIUN

ANALISIS KETERKAITAN KREDIT DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT DHONA YULIANTI

DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PUPUK TERHADAP KINERJA PERDAGANGAN PUPUK DAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA WIDARTO RACHBINI

ANALISIS EKONOMI PERKEMBANGAN INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA. Iwan Hermawan

INTEGRASI PASAR FISIK CRUDE PALM OIL DI INDONESIA, MALAYSIA DAN PASAR BERJANGKA DI ROTTERDAM DIAN HAFIZAH

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA INDUSTRI KECIL KERUPUK DI KABUPATEN DEMAK: STUDI KASUS DESA NGALURAN DAN DESA KARANGASEM. Oleh: BUDI SULISTYO

ANALISIS PANGSA PASAR DAN TATANIAGA KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TANA TORAJA DAN ENREKANG, SULAWESI SELATAN IMA AISYAH SALLATU

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

KEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR.

PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI DALAM PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DI BEBERAPA PROVINSI DI INDONESIA. Oleh: NUNUNG KUSNADI

PERANAN PRODUKSI USAHATANI DAN GENDER DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH: STUDI KASUS DI KABUPATEN BOGOR SOEPRIATI

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H

DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN TERHADAP KINERJA EKSPOR PRODUK INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU PRIMER INDONESIA DISERTASI BAMBANG SUKMANANTO

PERENCANAAN OPTIMALISASI JASA ANGKUTAN PERUM BULOG

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN PADA PUSAT PERIZINAN DAN INVESTASI KEMENTERIAN PERTANIAN

DAMPAK KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DAN PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA OTONOMI DAERAH DISERTASI EVI LISNA

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

KETERKAITAN NILAI TUKAR RUPIAH DENGAN INDEKS SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh : Venny Syahmer

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

PENGARUH BANTUAN PINJAMAN LANGSUNG MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS MANFAAT KEMITRAAN DALAM MENGELOLA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (MHBM) DALAM PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS PERSEDIAAN DAN PIUTANG USAHA DALAM MANAJEMEN MODAL KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PT. XYZ INDONESIA) Oleh :

ANALISIS PERKEMBANGAN PASAR TENAGA KERJA INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DKI JAKARTA)

PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI DAN EKSPOR ADOLF BASTIAN HEATUBUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

PENGEMBANGAN PENYALURAN KREDIT MELALUI KOPERASI DENGAN POLA SWAMITRA UNTUK PENINGKATAN EKONOMI DAERAH DAN MASYARAKAT DI KOTA PEKANBARU R. MOCHTAR.

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

INTEGRASI PASAR BERAS DAN GULA DI THAILAND, FILIPINA DAN INDONESIA DESI ARYANI

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KASTANA SAPANLI

ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H

ANALISIS KEBUTUHAN LUAS LAHAN PERTANIAN PANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN PENDUDUK KABUPATEN LAMPUNG BARAT SUMARLIN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Oleh : AYU LESTARI A

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

ANALISIS EKONOMI SEKTOR INFORMAL DI KOTA TANGERANG :STRATEGI BERTAHAN HIDUP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN MIGRAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEUBEL KAYU INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT

DAMPAK PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PEREKONOMIAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN+3 EVI JUNAIDI

PENGARUH INVESTASI DAN PERTUMBUHAN DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP JUMLAH TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN SKRIPSI MUHAMMAD ISMAIL MAHIR RANGKUTI A

SEKOLAH PASCASARJANA

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU

STRATEGI PENINGKATAN EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH KECAMATAN (BKKPK) DI KABUPATEN SIAK

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGURANGAN PENGANGGURAN DI INDONESIA OLEH ARDIANTI NIKEN MUSLIKHAH H

MODEL SIKAP PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN GAS ALAM DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA GAS: STUDI KASUS KOTA TARAKAN TUBAGUS HARYONO

EVALUASI IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PADA LAYANAN PERIZINAN DI KEMENTERIAN PERTANIAN RI

PERANAN KELEMBAGAAN DAN TINDAKAN KOMUNIKASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON ETIK SULISTIOWATI NINGSIH

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA

MODEL SUMBER DAYA MANUSIA PERBANKAN SYARIAH BERBASIS NILAI ISLAMI. Popy Novita Pasaribu P DM

KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI CV DINAR KABUPATEN TANGERANG, PROPINSI BANTEN FENNY FARIANTI

DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI DI SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN DI INDONESIA

ANALISIS DAMPAK SUMBER MODAL TERHADAP PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN USAHA TAMBAK UDANG DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA HANDAYANI BOA

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA

STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR. Oleh: Maya Andini Kartikasari

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN BIDANG MANAJERIAL BAGI KARYAWAN PT GRAND TEXTILE INDUSTRY BANDUNG. Oleh : Janjan Nurjanah

STRATEGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO (Kasus LKMS BMT KUBE SEJAHTERA Unit 20, Sleman-Yogyakarta) Oleh DIAN PRATOMO

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA MODAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN TESIS.

MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN KAPABILITAS DINAMIK ORGANISASI PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU TESIS. Oleh: VENESHA JOHAR /EP

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

ANALISIS PENGARUH SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH TERHADAP KINERJA EKONOMI PENGUSAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

PENGARUH KEBIJAKAN PAJAK EKSPOR TERHADAP PERDAGANGAN MINYAK KELAPA SAWIT KASAR (Crude Palm Oil) INDONESIA. Oleh : RAMIAJI KUSUMAWARDHANA A

PERlLAKU PETANI SAGU DALAM KEGIATAN PRODUKSI DAN KONSUMSI DI SENTANI JAYAPURA : SUATU ANALISIS EKONOMI RUMAHTANGGA. Oleh : JASPER LOUW

HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) DAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS KREDIT DEBITUR PADA CABANG AREA II JAKARTA - PT BANK XYZ TBK. Oleh : Arlan Adrianda

RINGKASAN. RAHMAWATI. Analisis Peramalan Ekspor Batubara dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia. Dibimbing oleh DJONI HARTONO.

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA RSUD TARAKAN JAKARTA. Oleh Budiyanto B O G O R

PENINGKATAN EKSPOR CPO DAN KAKAO DI BAWAH PENGARUH LIBERALISASI PERDAGANGAN (SUATU PENDEKATAN MODEL GRAVITASI) OLEH MARIA SITORUS H

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI JAWA TENGAH PADA PRA DAN ERA OTONOMI DAERAH OLEH LINA SULISTIAWATI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

Transkripsi:

DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA DISERTASI SAFRIDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul: DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan bimbingan Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi lain. Seluruh sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, September 2008 SAFRIDA NRP. A 161030031

ABSTRACT SAFRIDA. The Impact of Migration Policy on Labor Market and Indonesian Economy (BONAR M. SINAGA as Chairman, HERMANTO SIREGAR and HARIANTO as Members of the Advisory Committee) The problem of internal and international migration is still faced by Indonesian government until the recent year. The internal migration problem is related to the concentration of migration in Java as a destination region, even though this region has high population and unemployment. The problem of international migration is caused by the high demand of professional migrant of the destination country. Some of internal and international migration policies have been regulated by the government to handle the problem. The main purpose of internal and international migration policies in Indonesia is to solve population distribution and labor market problem and improve economic condition in Indonesia. The objectives of this research are: (1) to describe the pattern of internal and international migration, labor market and Indonesian economy, (2) to analyze the factors that influence internal and international migration in Indonesia, and (3) to forecast the ex-ante (2009-2012) impact of some alternatives internal and international migration policies on labor market and Indonesian economy. To reach these objectives, a simultaneous equations model containing 58 structural equations and 30 identities equations are constructed. The analysis use time series 1985-2006 data. Model was estimated by 2SLS method and the SYSLIN procedure. Forecasting simulation used the Newton method and the SIMNLIN procedure. The results of the research indicate that the pattern of internal migration is still concentrated in Java, and the pattern of international migration in every island in Indonesian is concentrated in Malaysia, excluding Java, is in Arab Saudi. Factors influence the internal migration from other islands to Java is the amount of migrant from the previous period, on the contrary from Java to the other islands is influenced by the wages in Java and the demand for labor in destination regions. The factors influence international migration are the wages and the demand for labor in destination country. Generally, the impacts of internal migration policies on population distribution can decrease the amount of inmigration to Java. The policies, except minimum wage policy, can solve labor market problem through decreasing unemployment in each island, then the policies are also able to increase investment and consumption in each island, so that GRDP in each island is also increasing. The impacts of combination internal and international migration policies on labor market and Indonesian economy in each island are better than the impacts of single internal migration policy. The combination of depretiation, decreasing interest rate, and increasing infrastructure government expenditure can solve population distribution problem, labor market problem and those can increase Indonesian economy (2009-2012). Keywords: internal and international migration, labor market, Indonesian economy

RINGKASAN SAFRIDA. Dampak Kebijakan Migrasi Terhadap Pasar Kerja dan Perekonomian Indonesia (BONAR M. SINAGA sebagai Ketua, HERMANTO SIREGAR dan HARIANTO sebagai Anggota Komisi Pembimbing) Masalah migrasi internal dan internasional hingga saat ini terus dihadapi pemerintah Indonesia. Masalah migrasi internal adalah terkonsentrasinya arus tujuan migrasi ke Pulau Jawa, meskipun jumlah penduduk dan pengangguran di pulau tersebut cukup tinggi. Todaro menyatakan keputusan tersebut merupakan keputusan yang rasional. Para migran tetap migrasi ke daerah tujuan, meskipun pengangguran cukup tinggi di daerah tersebut. Tindakan ini dilakukan karena alasan yang kuat yaitu adanya perbedaan upah dan pendapatan antara daerah asal dan daerah tujuan. Para migran selalu membandingkan dan mempertimbangkan pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka di daerah asal dan daerah tujuan. Kemudian akan memilih salah satunya jika dapat memaksimumkan keuntungan (Todaro, 1998). Sedangkan masalah migrasi internasional adalah belum berhasilnya pemerintah memenuhi tingginya permintaan tenaga kerja profesional oleh negara tujuan migran internasional Indonesia. Hingga saat ini tenaga kerja migran internasional Indonesia yang bersedia bekerja di luar negeri adalah tenaga kerja yang berpendidikan rendah. Berbagai kebijakan ditetapkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan utama kebijakan migrasi internal yang ditetapkan pemerintah adalah mengatasi masalah distribusi penduduk dan pasar kerja, serta meningkatkan kondisi makroekonomi di Indonesia. Sedangkan tujuan utama kebijakan migrasi internasional adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja migran internasional untuk mengurangi jumlah pengangguran dan menambah devisa negara. Hingga saat ini masih sulit bagi pemerintah untuk mencapai terlaksananya kebijakan tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi internal dan internasional, dan bagaimana dampak kebijakan migrasi internal dan internasional terhadap pasar kerja dan perekonomian Indonesia pada periode 2009-2012. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan perkembangan migrasi internal dan internasional, pasar kerja dan perekonomian Indonesia, (2) menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi migrasi internal dan internasional di Indonesia, dan (3) meramalkan dampak kebijakan migrasi internal dan internasional terhadap pasar kerja dan perekonomian Indonesia tahun 2009-2012. Tujuan tersebut dicapai dengan merumuskan model persamaan simultan yang terdiri dari 58 persamaan struktural dan 30 persamaan identitas. Analisis ini menggunakan data time series tahun 1985-2006. Model diestimasi dengan metode 2SLS dan prosedur SYSLIN. Simulasi historis dan peramalan menggunakan metode Newton dan prosedur SIMNLIN. Hasil penelitian menunjukkan arus migrasi internal di Indonesia masih tertuju ke Pulau Jawa dan arus migrasi internasional setiap pulau di Indonesia tertuju ke Malaysia, kecuali Pulau Jawa yang arus migrasi internasionalnya tertuju ke Arab Saudi. Faktor yang mempengaruhi migrasi dari luar Jawa ke Jawa adalah upah daerah asal dan jumlah migran pada periode sebelumnya, tetapi migrasi dari Jawa

ke luar Jawa dipengaruhi oleh upah di Jawa dan permintaan tenaga kerja di daerah tujuan. Faktor yang mempengaruhi migrasi internasional adalah upah dan permintaan tenaga kerja di negara tujuan. Umumnya kebijakan migrasi internal melalui peningkatan pengeluaran infrastuktur dan kebijakan migrasi internasional melalui depresiasi nilai tukar dapat mengatasi masalah distribusi penduduk melalui penurunan jumlah migran masuk ke Jawa dan peningkatan jumlah migran keluar Jawa, mengatasi masalah pasar kerja melalui penurunan jumlah pengangguran pada setiap pulau, dan meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga dan GRDP masing-masing pulau. Sedangkan kebijakan migrasi internal melalui peningkatan upah minimum hanya dapat mengatasi masalah distribusi penduduk, tetapi tidak dapat mengatasi masalah pasar kerja dan masalah perekonomian Indonesia yang terlihat dari meningkatnya jumlah pengangguran dan menurunnya GRDP masing-masing pulau. Kombinasi kebijakan migrasi internal dan internasional melalui penurunan suku bunga, depresiasi nilai tukar dan peningkatan pengeluaran infrastruktur dapat mengatasi masalah distribusi penduduk yang terlihat dari penurunan jumlah migran masuk ke Jawa, peningkatan jumlah migran keluar Jawa dan peningkatan jumlah migran internasional. Kebijakan tersebut juga dapat mengatasi masalah pasar kerja melalui peningkatan permintaan tenaga kerja, penurunan pengangguran dan dapat memenuhi tuntutan pekerja dalam hal peningkatan upah. Selanjutnya kebijakan tersebut juga dapat meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia melalui peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga pada periode 2009-2012. Kata Kunci: migrasi internal, migrasi internasional, pasar kerja dan perekonomian Indonesia.

Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB

DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA SAFRIDA DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Judul Disertasi : DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA Nama NRP Program Studi Bidang Konsentrasi : SAFRIDA : A161030031 : Ilmu Ekonomi Pertanian : Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A. Ketua Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec Anggota Dr. Ir. Harianto, MS Anggota Mengetahui, 2. Ketua Program Studi 3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Ilmu Ekonomi Pertanian Prof. Dr. Ir Bonar M. Sinaga, M.A. Prof. Dr. Ir. Khairil A.Notodiputro, M.S. Tanggal Ujian : 19 Agustus 2008 Tanggal Lulus : 10 September 2008

PRAKATA Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi rahmat dan karunianya kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini yang berjudul DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. Penelitian dan disertasi ini dapat terlaksana berkat arahan, bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA sebagai Ketua Komisi Pembimbing, atas segala perhatian, bimbingan, saran, kritik dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis sejak masa perkuliahan di Institut Pertanian Bogor, penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, hingga penyusunan disertasi. 2. Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec dan Dr. Ir. Harianto, MS sebagai Anggota Komisi Pembimbing, atas segala perhatian, bimbingan, motivasi, arahan, saran dan kritik kepada penulis sejak masa penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan disertasi. 3. Prof. Dr. Bomer Pasaribu, SH, SE, MS., dan Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira, sebagai penguji luar komisi dan Dr. Sri Hartoyo sebagai pimpinan ujian terbuka yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan disertasi ini. 4. Rektor, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, dan Ketua Program Studi EPN yang berkenan memberi kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor.

5. Rektor, Dekan Fakultas Pertanian, dan Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Syiah Kuala yang telah memberikan izin pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor. 6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional yang telah memberikan bantuan beasiswa BPPS Program Doktor di Sekolah Pascasajana IPB pada penulis. 7. Pemda Nangroe Aceh Darussalam, dan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh yang telah memberikan dana penelitian pada saat bantuan beasiswa BPPS berakhir. 8. Yayasan Damandiri yang juga telah memberi bantuan dana penelitian pada saat bantuan dana beasiswa BPPS berakhir. 9. Pimpinan dan Staf Depnakertrans, BPS, dan PSE yang telah membantu dalam penyediaan data yang dibutuhkan penulis. 10. Sekretariat Program Studi EPN (Ruby, Yani, Aam, bu Kokom, dan Pak Husen) yang telah banyak membantu meringankan segala pengurusan akademik sejak masa perkuliahan hingga penulisan draft disertasi. Sahabat setia (Femi Hadidjah Elly, Sitti Wajizah, Nurliana dan Evi Lisna dan keluarga), dan teman-teman ikatan mahasiswa Pascasarjana Aceh atas kebersamaan yang terjalin selama ini. 11. Ayahanda H. Syammaun dan Ibunda Hj. Faridah tercinta, atas segala doa restu, dorongan semangat, perhatian, dan bantuan moril dan materil sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan draft disertasi ini. 12. Suami tercinta Dr. Drh. Razali, M.Si dan ananda terkasih Rajwa Syafiqa atas segala doa, pengorbanan, dorongan semangat, kasih sayang, dan dukungan sepenuhnya bagi penulis hingga dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini.

13. Seluruh saudara-saudaraku tercinta (Keluarga Ir. Nila Fairiza dan Ir. M. Jailani Abubakar, M.Si, Ir. Marliza, M.T., Laiya Haviza, Amd., Laila Zahara, Spd., dan Keluarga Safiran Nizar, SE), atas segala doa, dorongan semangat dan perhatian bagi penulis hingga penulis mampu menyelesaikan penulisan draft disertasi ini. 14. Seluruh keluarga besar Alm. Mahyiddin Amin atas segala doa dan perhatian yang diberikan bagi penulis selama ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Terima kasih. Penulis

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Banda Aceh tanggal 28 Mei 1968 sebagai anak keempat dari Ayahanda H. Syammaun Asyek dan Ibunda Hj. Faridah Hasyim. Pada tahun 1987 penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Banda Aceh. Pendidikan Sarjana diselesaikan tahun 1993 pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Pada semester akhir kuliah, penulis lulus seleksi sebagai mahasiswa penerima tunjangan ikatan dinas dosen dan tahun 1993 diangkat sebagai staf pengajar pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Nanggroe Aceh Darussalam. Tahun 1996 penulis mendapat kesempatan tugas belajar pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2003 penulis menempuh Program Doktor di program studi yang sama di Institut Pertanian Bogor. Penulis menikah dengan Dr. Drh. Razali, M.Si dan dikaruniai seorang putri yaitu Rajwa Syafiqa.

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL....................................... DAFTAR GAMBAR..................................... DAFTAR LAMPIRAN................................... vi x xi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...................................... 1 1.2. Perumusan Masalah.................................. 8 1.3. Tujuan Penelitian.................................... 13 1.4. Kegunaan Penelitian.................................. 13 1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian............... 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Migrasi di Indonesia...................... 2.1.1. Migrasi Internal................................ 2.1.2. Migrasi Internasional............................ 2.2. Kebijakan Migrasi................................... 2.2.1. Migrasi Internal................................ 2.2.1.1. Kebijakan Migrasi Internal................. 2.2.1.2. Intrumen Kebijakan Migrasi Internal........ 2.2.2. Migrasi Internasional............................ 2.2.2.1. Kebijakan Migrasi Internasional............ 2.2.2.2. Instrumen Kebijakan Migrasi Internasional... 2.3. Tinjauan Studi Terdahulu............................. 2.3.1. Migrasi..................................... 2.3.2. Pasar Kerja.................................. 2.3.3. Makroekonomi................................ 16 16 19 24 24 24 28 29 29 32 33 33 38 42 III. KERANGKA TEORI 3.1. Migrasi Penduduk................................... 46 3.1.1. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Migrasi....... 47 3.1.2. Transisi Migrasi................................ 50 i

3.1.3. Karakteristik Migran............................ 52 3.1.4. Migrasi sebagai Investasi Human Capital........... 53 3.1.5. Beberapa Model Migrasi........................ 55 3.1.5.1. Model Migrasi Todaro................... 55 3.1.5.2. Model Migrasi Skedul................... 57 3.1.5.3. Model Migrasi Dreher dan Poutvaara........ 58 3.2. Pasar Kerja......................................... 60 3.2.1. Angkatan Kerja............................... 60 3.2.2. Kesempatan Kerja............................. 62 3.2.3. Upah....................................... 65 3.2.4. Pengangguran................................. 69 3.3. Variabel Makroekonomi............................... 72 3.3.1. Pendapatan Nasional........................... 72 3.3.2. Konsumsi..................................... 73 3.3.3. Investasi...................................... 74 3.3.4. Pengeluaran Pemerintah......................... 75 3.3.5. Ekspor Bersih................................. 77 3.4. Hubungan Migrasi, Pasar Kerja dan Variabel Makroekonomi.. 78 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Ekonomi Migrasi Indonesia..................... 85 4.1.1. Blok Migrasi Internal dan Internasional............ 85 4.1.1.1. Migrasi Internal........................ 85 4.1.1.2. Migrasi Internasional..................... 89 4.1.2. Blok Pasar Kerja.............................. 97 4.1.2.1. Permintaan Tenaga Kerja................ 97 4.1.2.2. Penawaran Tenaga Kerja.................. 98 4.1.2.3. Pengangguran.......................... 100 4.1.2.4. Upah................................. 100 4.1.3. Blok Makroekonomi........................... 102 4.1.3.1. Pendapatan Nasional..................... 102 4.1.3.2. Pendapatan Disposibel.................... 103 4.1.3.3. Konsumsi Rumah Tangga................. 105 ii

4.1.3.4. Investasi............................... 106 4.1.3.5. Devisa................................ 108 4.2. Identifikasi dan Metode Pendugaan Model................ 108 4.3. Validasi Model..................................... 110 4.4. Simulasi Kebijakan.................................. 112 4.5. Defenisi dan Pengukuran Variabel....................... 117 4.6. Jenis dan Sumber Data................................. 130 V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 5.1. Migrasi Internal..................................... 131 5.1.1. Arus Migrasi Masuk............................ 131 5.1.2. Arus Migrasi Keluar............................ 134 5.2. Migrasi Internasional................................. 135 5.3. Perkembangan Migrasi Internal dan Internasional dan Angkatan Kerja Indonesia.............................. 143 5.4. Perkembangan Pendapatan Migran Internal, Devisa Migran Internasional dan Perekonomian Indonesia................ 147 VI. HASIL ESTIMASI MODEL EKONOMI MIGRASI INDONESIA 6.1. Blok Migrasi Internal dan Internasional.................. 153 6.1.1. Migrasi Internal............................... 155 6.1.1.1. Migran Masuk dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain ke Jawa.......... 155 6.1.1.2. Total Migran Masuk.................... 162 6.1.1.3. Migrasi Keluar dari Jawa ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain....... 163 6.1.1.4. Total Migran Keluar.................... 170 6.1.2. Migrasi Internasional........................... 171 6.1.2.1. Migran dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain ke Malaysia....... 174 6.1.2.2. Migran dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain ke Arab Saudi..... 185 6.1.2.3. Migran dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain ke Singapura...... 192 iii

6.1.2.4. Migran dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain ke Hongkong...... 199 6.1.2.5. Total Migrasi Internasional............... 205 6.2. Blok Pasar Kerja.................................... 206 6.2.1. Permintaan Tenaga Kerja di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain.............. 207 6.2.2. Penawaran Tenaga Kerja di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain............. 214 6.2.3. Pengangguran di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain........................ 222 6.2.4. Upah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain.................................... 223 6.3. Blok Makroekonomi................................. 232 6.3.1. Produk Domestik Regional Bruto di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain.............. 232 6.3.2. Pendapatan Disposibel di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain........................ 232 6.3.3. Konsumsi Rumah Tangga di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain.............. 233 6.3.4. Investasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain................................... 241 6.3.5. Devisa dari Tenaga Kerja Migran Internasional asal Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain. 247 VII. DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 7.1. Hasil Validasi Model................................. 254 7.2. Hasil Simulasi Kebijakan Periode Peramalan 2009-2012..... 255 7.2.1. Simulasi Peningkatan Upah Minimum Regional di Jawa 10 Persen dan Upah Minimum Regional di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain 15 Persen...... 261 7.2.2. Simulasi Depresiasi Nilai Tukar Rupiah 5 Persen...... 266 7.2.3. Simulasi Penurunan Suku Bunga 2 Persen dan Depresiasi Nilai Tukar 5 Persen.................... 270 7.2.4. Simulasi Peningkatan Pengeluaran Infrastruktur di Jawa 10 Persen dan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain 20 Persen......................... 274 iv

7.2.5. Simulasi Depresiasi Nilai Tukar 5 Persen, Penurunan Suku Bunga 2 Persen dan Peningkatan Pengeluaran Infrastruktur di Jawa 10 Persen dan di Luar Jawa 20 Persen..................................... 279 7.3. Rangkuman dan Sintesis Dampak Simulasi Kebijakan Migrasi Internal dan Internasional terhadap Pasar Kerja dan Perekonomian Indonesia............................... 282 7.3.1. Rangkuman Dampak Simulasi Kebijakan Migrasi Internal dan Internasional terhadap Pasar Kerja dan Perekonomian Indonesia......................... 282 7.3.2. Sintesis Kebijakan Ketenagakerjaan dan Migrasi di Indonesia...................................... 287 7.3.3. Sintesis Dampak Simulasi Kebijakan Migrasi Internal dan Internasional terhadap Pasar Kerja dan Perekonomian Indonesia..................................... 295 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan.......................................... 300 8.2. Implikasi Kebijakan.................................. 302 8.3. Saran Penelitian Lanjutan.............................. 303 DAFTAR PUSTAKA.................................... 305 LAMPIRAN............................................ 312 v

DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Jumlah Industri dan Pekerja yang Tersebar pada Pusat-pusat Industri di Indonesia Tahun 2006.................................... 4 2. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Menurut Kawasan Tahun 2001-2006................................................ 6 3. Penerimaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Indonesia Menurut Kawasan Tahun 2002-2005................................. 7 4. Jumlah Penduduk dan Pengangguran di Indonesia Berdasarkan Pulau Tahun 2001-2005......................................... 8 5. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Pekerja Selama Sebulan Menurut Pulau di Indonesia Tahun 2002-2006.............................. 9 6. Studi Terdahulu Mengenai Migrasi, Pasar Kerja dan Perekonomian.. 45 7. Perkembangan Jumlah Penduduk, Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2000-2005.............. 61 8. Jumlah dan Rata-rata Pertumbuhan Migrasi Masuk Seumur Hidup Menurut Pulau di Indonesia Tahun 1985-2005.................. 132 9. Jumlah dan Rata-rata Pertumbuhan Migrasi Keluar Seumur Hidup Menurut Pulau di Indonesia Tahun 1985-2005.................. 135 10. Jumlah Tenaga Kerja Migran Internasional Menurut Pulau dan Negara Tujuan Tahun 1985-2005............................ 137 11. Jumlah Tenaga Kerja Migran Internasional dan Penerimaan Devisa (Remittances) Menurut Pulau Tahun 1985-2005................. 140 12. Jumlah Migran Internal dan Internasional, Angkatan Kerja Menurut Pulau di Indonesia Tahun 1985-2005.......................... 144. 13. Pendapatan Migran Internal, Devisa Migran Internasional, Konsumsi Rumah Tangga dan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Pulau di Indonesia Tahun 1985-2005............................... 149 14. Hasil Estimasi Persamaan Migran Masuk dari Sumatera ke Jawa... 156 15. Hasil Estimasi Persamaan Migran Masuk dari Kalimantan ke Jawa. 159 16. Hasil Estimasi Persamaan Migran Masuk dari Sulawesi ke Jawa.... 160 vi

17. Hasil Estimasi Persamaan Migran Masuk dari Pulau Lain ke Jawa... 162 18. Hasil Estimasi Persamaan Migran Keluar dari Jawa ke Sumatera.... 164 19. Hasil Estimasi Persamaan Migran Keluar dari Jawa ke Kalimantan. 167 20. Hasil Estimasi Persamaan Migran Keluar dari Jawa ke Sulawesi.... 168 21. Hasil Estimasi Persamaan Migran Keluar dari Jawa ke Pulau Lain.. 169 22. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Jawa ke Malaysia.......... 176 23. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sumatera ke Malaysia...... 178 24. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Kalimantan ke Malaysia.... 181 25. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sulawesi ke Malaysia....... 183 26. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Pulau Lain ke Malaysia..... 184 27. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Jawa ke Arab Saudi........ 186 28. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sumatera ke Arab Saudi..... 188 29. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Kalimantan ke Arab Saudi... 188 30. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sulawesi ke Arab Saudi.... 189 31. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Pulau Lain ke Arab Saudi... 190 32. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Jawa ke Singapura......... 192 33. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sumatera ke Singapura..... 193 34. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Kalimantan ke Singapura.... 195 35. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sulawesi ke Singapura...... 196 36. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Pulau Lain ke Singapura.... 198 37. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Jawa ke Hongkong......... 200 38. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sumatera ke Hongkong..... 202 39. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Kalimantan ke Hongkong... 203 40. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Sulawesi ke Hongkong..... 204 41. Hasil Estimasi Persamaan Migran dari Pulau Lain ke Hongkong.... 205 vii

42. Hasil Estimasi Persamaan Permintaan Tenaga Kerja di Jawa....... 209 43. Hasil Estimasi Persamaan Permintaan Tenaga Kerja di Sumatera.... 210 44. Hasil Estimasi Persamaan Permintaan Tenaga Kerja di Kalimantan.. 211 45. Hasil Estimasi Persamaan Permintaan Tenaga Kerja di Sulawesi.... 212 46. Hasil Estimasi Persamaan Permintaan Tenaga Kerja di Pulau Lain... 213 47. Hasil Estimasi Persamaan Penawaran Tenaga Kerja di Jawa....... 216 48. Hasil Estimasi Persamaan Penawaran Tenaga Kerja di Sumatera.... 217 49. Hasil Estimasi Persamaan Penawaran Tenaga Kerja di Kalimantan.. 219 50. Hasil Estimasi Persamaan Penawaran Tenaga Kerja di Sulawesi.... 221 51. Hasil Estimasi Persamaan Penawaran Tenaga Kerja di Pulau Lain.. 222 52. Hasil Estimasi Persamaan Upah di Jawa....................... 225 53. Hasil Estimasi Persamaan Upah di Sumatera................... 227 54. Hasil Estimasi Persamaan Upah di Kalimantan.................. 228 55. Hasil Estimasi Persamaan Upah di Sulawesi................... 230 56. Hasil Estimasi Persamaan Upah di Pulau Lain.................. 231 57. Hasil Estimasi Persamaan Konsumsi Rumah Tangga di Jawa...... 235 58. Hasil Estimasi Persamaan Konsumsi Rumah Tangga di Sumatera.... 237 59. Hasil Estimasi Persamaan Konsumsi Rumah Tangga di Kalimantan. 238 60. Hasil Estimasi Persamaan Konsumsi Rumah Tangga di Sulawesi.... 239 61. Hasil Estimasi Persamaan Konsumsi Rumah Tangga di Pulau Lain.. 240 62. Hasil Estimasi Persamaan Total Investasi di Jawa................ 243 63. Hasil Estimasi Persamaan Total Investasi di Sumatera............ 244 64. Hasil Estimasi Persamaan Total Investasi di Kalimantan.......... 245 65. Hasil Estimasi Persamaan Total Investasi di Sulawesi............ 246 66. Hasil Estimasi Persamaan Total Investasi di Pulau Lain........... 247 viii

67. Hasil Estimasi Persamaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Internasional asal Jawa.................................... 249 68. Hasil Estimasi Persamaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Internasional asal Sumatera................................. 250 69. Hasil Estimasi Persamaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Internasional asal Kalimantan............................... 251 70. Hasil Estimasi Persamaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Internasional asal Sulawesi................................. 252 71. Hasil Estimasi Persamaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Internasional asal Pulau Lain............................... 253 72. Hasil Peramalan Variabel Endogen Tanpa Alternatif Kebijakan (Nilai Dasar) Tahun 2009-2012.................................... 258 73. Hasil Simulasi Peningkatan Upah Minimum Regional di Jawa 10 Persen dan Upah Minimum Regional di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain 15 Persen (Simulasi 1)................. 263 74. Hasil Simulasi Depresiasi Nilai Tukar 5 Persen (Simulasi 2)...... 268 75. Hasil Simulasi Penurunan Suku Bunga 2 Persen dan Depresiasi Nilai Tukar 5 Persen (Simulasi 3)................................ 272 76. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Infrastruktur di Jawa 10 Persen dan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain 20 Persen (Simulasi 4)........................................ 276 77. Hasil Simulasi Depresiasi Nilai Tukar 5 Persen, Penurunan Suku Bunga 2 Persen dan Peningkatan Pengeluaran Infrastruktur di Jawa 10 Persen dan di Luar Jawa 20 Persen (Simulasi 5).............. 280 78. Rangkuman Dampak Simulasi Kebijakan Peramalan Tahun 2009-2012............................................ 284 ix

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jumlah Remittances TKI untuk Indonesia Tahun 1983-2005. Faktor-faktor yang Terdapat di Daerah Asal dan Daerah Tujuan serta Rintangan Antara.. Pilihan Kesempatan Kerja yang Optimal untuk Upah Riil Tertentu. Hubungan Migrasi dan Pasar Kerja........................... Keterkaitan antara Remittances dan Pembangunan Ekonomi. Hubungan antara Migrasi, Pasar Kerja, dan Variabel Makroekonomi.. 7 47 64 79 82 83 x

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Perkembangan Migrasi Masuk, Migrasi Keluar dan Migrasi Besih Tahun 1980, 1990, 1995 dan 2000.......................... 313 2. Sumber Data........................................... 314 3a. Program Estimasi Parameter Model Ekonomi Migrasi Indonesia Menggunakan Prosedur SYSLIN Metode 2SLS dengan Program SAS/ETS Versi 9*)...................................... 316 3b. Program Estimasi Parameter Model Ekonomi Migrasi Indonesia Menggunakan Prosedur SYSLIN Metode 2SLS dengan Program SAS/ETS Versi 9...................................... 319 4. Hasil Estimasi Parameter Model Ekonomi Migrasi Indonesia Menggunakan Prosedur SYSLIN Metode 2SLS dengan Program SAS/ETS Versi 9....................................... 322 5. Program Validasi Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2001-2006 Menggunakan Prosedur SIMNLIN Metode Newton dengan Program SAS/ETS Versi 9................................. 328 6. Hasil Validasi Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2001-2006 Menggunakan Prosedur SIMNLIN Metode Newton dengan Program SAS/ETS Versi 9................................ 333 7. Program Peramalan Variabel Eksogen Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2009-2012 Menggunakan Prosedur Forecast Metode Trend-Linier Stepwise Autoregressive dengan Program SAS/ETS Versi 9........................................ 340 8. Hasil Peramalan Variabel Eksogen Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2009-2012 Menggunakan Prosedur FORECAST Metode Trend-Linier Stepwise Autoregressive dengan Program SAS/ETS Versi 9........................................ 342 9. Program Peramalan Nilai Konstanta Variabel Endogen Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2009-2012 Menggunakan Prosedur FORECAST Metode Trend-Linier Stepwise Autoregressive dengan Program SAS/ETS Versi 9............. 362 10. Program Peramalan Variabel Endogen Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2009-2012 Menggunakan Prosedur SIMNLIN Metode Newton dengan Program SAS/ETS Versi 9............ 363 xi

11. Hasil Peramalan Variabel Endogen Model Ekonomi Migrasi Indonesia Tahun 2009-2012 Menggunakan Prosedur SIMNLIN Metode Newton dengan Program SAS/ETS Versi 9............ 368 xii

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah tersebut. Tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga umumnya mereka mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan dan status sosial yang lebih tinggi di daerah tujuan (Tjiptoherijanto, 2000). Sejalan dengan definisi tersebut, Martin (2003) menyatakan migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, yang terjadi karena adanya perbedaan kondisi kedua daerah tersebut. Perbedaan terbesar yang mendorong terjadinya migrasi adalah kondisi ekonomi dan non ekonomi. Berdasarkan pengelompokannya, maka faktor yang mendorong migran untuk migrasi dibedakan dalam tiga kategori, yaitu faktor demand pull, supply push dan network. Faktor demand pull terjadi jika ada permintaan tenaga kerja dari daerah tujuan, seperti tenaga kerja Meksiko yang direkrut untuk bekerja pada sektor pertanian di Amerika. Faktor supply push terjadi jika tenaga kerja sudah tidak mungkin lagi memperoleh pekerjaan di daerahnya sendiri, sehingga mendorong mereka untuk migrasi ke daerah lain. Network factor merupakan faktor yang dapat memberi informasi bagi migran dalam mengambil keputusan untuk migrasi. Menurut Osaki (2003) migrasi penduduk terjadi karena adanya keperluan tenaga kerja yang bersifat hakiki (intrinsic labor demand) pada masyarakat industri modern. Pernyataan ini merupakan salah satu aliran yang menganalisis keinginan seseorang melakukan migrasi yang disebut dengan dual labor market theory. Menurut aliran ini, migrasi terjadi karena adanya keperluan tenaga kerja

2 tertentu pada daerah atau negara yang telah maju. Oleh karena itu migrasi bukan hanya terjadi karena push factors yang ada pada daerah asal tetapi juga adanya pull factors pada daerah tujuan. Aliran new economics of migration, beranggapan migrasi penduduk tidak hanya berkaitan dengan pasar kerja saja, tetapi berkaitan juga dengan keputusan lingkungan terdekat migran, terutama keluarganya. Berbeda dengan keputusan individu, keputusan keluarga lebih mampu menangani resiko dalam rumah tangga pada saat migrasi dilakukan, yaitu melalui diversifikasi alokasi sumber daya yang mereka miliki, seperti alokasi tenaga kerja keluarga. Beberapa anggota keluarga tetap berada di daerah asal, sementara yang lain bekerja di daerah atau negara lain. Alokasi tersebut merupakan upaya untuk meminimalkan resiko kegagalan yang dapat terjadi akibat migrasi. Selain itu, jika pasar kerja lokal tidak memungkinkan anggota keluarga yang berada di daerah asal memperoleh penghasilan yang memadai, maka pengiriman uang (remittances) yang dikirim oleh anggota keluarga yang bekerja di luar daerah atau luar negara dapat membantu ekonomi rumah tangga (Stark, 1991). Menurut Todaro (1998) migrasi internal sebagai proses alamiah yang menyalurkan surplus tenaga kerja di daerah pedesaan ke sektor industri modern di kota yang daya serap tenaga kerjanya lebih tinggi. Proses ini dipandang positif secara sosial, karena memungkinkan berlangsungnya suatu pergeseran sumberdaya manusia dari lokasi yang produk marjinal sosialnya nol ke lokasi yang produk marjinal sosialnya bukan hanya positif tetapi juga akan terus meningkat sehubungan dengan adanya akumulasi modal dan kemajuan teknologi. Berdasarkan teori-teori tersebut terlihat bahwa tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga masalah

3 migrasi masih dipandang sebagai suatu hal yang positif dalam pembangunan ekonomi. Fakta yang terjadi di negara berkembang berbeda dengan pandangan tersebut, dimana arus migrasi tenaga kerja dari pedesaan yang umumnya bekerja pada sektor pertanian jauh melampaui tingkat penciptaan atau penambahan lapangan pekerjaan khususnya sektor industri atau jasa-jasa layanan sosial di perkotaan. Pesatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga merupakan penyebab meningkatnya jumlah penduduk migran. Sektor industri yang merupakan salah satu faktor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi, menjadi faktor penarik bagi migran yang berharap mendapat kesempatan kerja yang lebih baik. Kondisi ini juga terjadi di Indonesia, dimana Jawa yang merupakan daerah paling berkembang sektor industrinya dibanding daerah lain di Indonesia menjadi daerah tujuan utama migran luar Jawa untuk migrasi ke daerah tersebut. Tabel 1 memperlihatkan jumlah industri dan pekerja yang tersebar pada pusat-pusat industri di Indonesia. Tabel tersebut memperlihatkan sekitar 90 persen jumlah industri pada pusat-pusat industri di Indonesia terdapat di pulau Jawa dan 42.7 persen diantaranya terdapat di Jawa Barat. Perkembangan industri ini mempengaruhi tumbuhnya kawasan bisnis dan jasa pendukung lainnya. Kondisi infrastruktur, transportasi, layanan publik, bisnis dan jasa di daerah tersebut terus membaik, sehingga keinginan migran dari luar Jawa untuk migrasi ke Jawa terus meningkat. Akibatnya jumlah migran yang datang ke pulau tersebut melebihi jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan kondisi tersebut, maka migrasi tenaga kerja tidak dapat lagi mengatasi kelebihan permintaan tenaga kerja pada sektor industri di Jawa.

Sebaliknya, migrasi dapat menyebabkan surplus tenaga kerja dan memperburuk masalah pengangguran di daerah tersebut. Tabel 1. Jumlah Industri dan Pekerja yang Tersebar pada Pusat-pusat Industri di Indonesia Tahun 2006 Wilayah Sumatera DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi Jumlah Industri Jumlah Pekerja Unit Persen Orang Persen 900 8.49 225469 8.83 1890 17.84 363901 14.25 4524 42.70 1269600 49.73 567 5.35 171880 6.73 2539 23.96 502209 19.67 176 1.66 20080 0.79 Total 10596 100.00 2553139 100.00 Sumber : Litbang Kompas, 2006 (diolah). Lampiran 1 menunjukkan perkembangan migrasi internal yang terjadi di Indonesia yang terdiri dari migrasi masuk, migrasi keluar dan total migrasi selama periode 1980-2000. Lampiran tersebut memperlihatkan selama periode 1980 migrasi masuk terbanyak terdapat di DKI Jakarta dan Lampung, tetapi pada periode selanjutnya terdapat di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sedangkan migrasi keluar terbanyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi jika ditinjau dari migrasi bersih, maka jumlah migrasi terbesar terdapat di DKI Jakarta. Sebagai suatu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk dan tingkat pengangguran yang tinggi, maka migrasi tenaga kerja ke luar negeri (migrasi internasional) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Migrasi internasional merupakan proses perpindahan penduduk suatu negara ke negara lain. Umumnya orang melakukan migrasi ke luar negeri untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya. Suatu fakta memperlihatkan bahwa pengangguran, upah yang rendah, prospek 4

5 karir yang kurang menjanjikan untuk orang-orang yang berpendidikan tinggi dan resiko untuk melakukan investasi di dalam negeri merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan migrasi ke luar negeri (Solimano, 2001). Saat ini Indonesia dihadapkan pada masalah tenaga kerja, yaitu tingginya jumlah pengangguran. Kondisi ini terjadi karena jumlah penduduk usia kerja dan kasus Pemutusan Hubungan Kerja yang terus meningkat akibat krisis ekonomi. Sekitar Februari 2005 dan 2006 penduduk usia kerja tumbuh dari 155.6 juta orang menjadi 159.3 juta orang atau bertambah 3.7 juta orang. Angkatan kerja meningkat dari 105.8 juta orang menjadi 106.3 juta orang atau bertambah 479 ribu orang. Jumlah pekerja meningkat dari 94.9 juta orang menjadi 95.2 juta orang atau meningkat sebanyak 229 ribu orang. Sementara jumlah penganggur meningkat dari 10.8 juta orang menjadi 11.1 juta orang atau bertambah 250 ribu orang (BPS, 2006). Melihat kondisi ini, pemerintah melalui menteri tenaga kerja berusaha untuk mengurangi jumlah pengangguran dengan mengirim tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Migrasi internasional merupakan fenomena menarik dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia. Pada situasi tingkat pengangguran yang terus meningkat, Indonesia mendapatkan keuntungan dari mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri. Selain dapat mengatasi masalah pengangguran, pengiriman tenaga kerja migran juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan menambah devisa negara. Negara-negara tujuan utama migran adalah Malaysia, Timur Tengah, Singapura dan Hongkong, dan sejak tahun 2005 terjadi penambahan permintaan tenaga kerja migran Indonesia ke Taiwan dalam jumlah yang cukup besar. Kondisi ini terjadi karena terbukanya kesempatan kerja di negara-negara tersebut.

Tabel 2 memperlihatkan penempatan tenaga kerja migran Indonesia menurut kawasan tahun 2001-2006. Tabel 2. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Menurut Kawasan Tahun 2001-2006 (Orang) Negara 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Tujuan Saudi Arabia Malaysia Singapura Brunei Hongkong Jepang Korea Taiwan Belanda Amerika Serikat Negara lain 103235 110490 34295 5773 23929 1543 3391 38119 19 138 16267 213603 152680 16071 8502 20431 444 4273 35922 1268 40 26460 169038 89439 6103 1146 3509 100 7495 1930 30 171 12730 203446 127175 9131 6503 14183 85 2924 969 3 17 16254 150235 201887 25087 4978 12143 102 4506 48576 0 0 26796 6 307427 270099 9075 2780 13613 21 3100 28090 0 0 45795 Total 339200 481696 293694 380690 474310 680000 Sumber: Depnakertrans, 2006. Tabel 2 memperlihatkan adanya peningkatan pengiriman tenaga kerja migran dari tahun ke tahun. Peningkatan ini disebabkan oleh selain disebabkan oleh faktor pendorong, juga disebabkan oleh adanya faktor penarik. Faktor penarik dapat dilihat dari tingginya permintaan tenaga kerja migran Indonesia untuk bekerja di luar negeri, khususnya tenaga kerja profesional. Tenaga kerja migran profesional yang dibutuhkan oleh negara tujuan adalah perawat dan pekerja pada restoran, tetapi hingga saat ini tenaga kerja migran internasional yang bersedia bekerja di luar negeri adalah tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah. Pengiriman tenaga kerja migran dalam jumlah besar akan memberikan sumbangan devisa yang besar bagi negara. Devisa ini diperoleh dari kiriman uang (remittances) tenaga kerja migran kepada anggota keluarganya yang meningkat cepat dalam beberapa tahun terakhir. Gambar 1 memperlihatkan tahun 2005 jumlah remittances mencapai lebih dari 3 milyar dollar Amerika.

7 Source: IMF, Balance of Payments Statistics Yearbooks, 2006 (Hugo, 2007) Gambar 1. Jumlah Remittances Tenaga Kerja Migran untuk Indonesia Tahun 1983-2005 Depnakertrans menargetkan tahun 2006 perolehan devisa dari kiriman uang tenaga kerja migran kepada keluarganya sebesar lima hingga tujuh milyar dolar Amerika. Jumlah ini lebih tinggi dibanding devisa selama tahun 2005 yaitu sekitar 3 milyar dollar Amerika yang berasal dari tenaga kerja migran yang dikirim ke 15 negara tujuan seperti Jepang, Taiwan dan Qatar. Tabel 3 memperlihatkan jumlah devisa yang diperoleh negara dengan pengiriman tenaga kerja migran selama tahun 2002-2005. Tabel 3. Penerimaan Devisa dari Tenaga Kerja Migran Indonesia Menurut Kawasan Tahun 2002-2005 Kawasan 2002 2003 2004 2005 TKI Devisa TKI Devisa TKI Devisa TKI Devisa (Orang) (000 US $) (Orang) (000 US$) (Orang) (000 US$) (Orang) (000 US$) Asia Pasifik 238324 1812660.8 109722 834531.0 160970 1224316.5 297291 2628147.7 Amerika Eropa TimTeng dan Afrika 40 68 241961 221.8 443.5 384693.7 171 202 183770 948.0 1317.5 292175.8 17 4 219699 119.7 123.8 349229.9 0 0 177019 0 0 281386.5 Total 480393 2198019.8 293865 1128972.3 380690 1573789.9 474310 2909534.2 Sumber: Depnakertrans, Ditjen PPTKLN

8 1.2. Perumusan Masalah Ketimpangan pasar kerja merupakan masalah utama dalam proses pembangunan di Indonesia. Ketimpangan ini terjadi karena jumlah angkatan kerja di Indonesia jauh lebih besar dibanding kemampuan penyerapan tenaga kerja, sehingga jumlah penggangguran semakin meningkat. Migrasi dianggap sebagai suatu proses alamiah yang menyalurkan surplus tenaga kerja pada suatu daerah ke daerah yang tingkat daya serap tenaga kerjanya tinggi, khususnya daerah-daerah yang mempunyai sektor industri modern. Jawa yang merupakan salah satu daerah yang paling berkembang sektor industrinya di Indonesia menjadi daerah tujuan migran yang paling diminati oleh migran dari luar Jawa. Ditinjau dari jumlah penduduk dan pengangguran, Jawa merupakan kawasan yang paling besar jumlah penduduk dan penganggurannya yaitu 60 persen dari total penduduk dan pengangguran di Indonesia terdapat di pulau tersebut. Namun kondisi ini tidak menurunkan keinginan penduduk di luar Jawa untuk migrasi ke Jawa. Tabel 4 memperlihatkan jumlah penduduk dan pengangguran di Indonesia berdasarkan pulau tahun 2001-2005. Tabel 4. Jumlah Penduduk dan Pengangguran di Indonesia Berdasarkan Pulau Tahun 2001-2005 Pulau Penduduk (000 orang) 2001 2005 Pertumbuhan (%) Pengangguran (000 orang) 2001 2005 Pertumbuhan (%) Sumatera 39139 46294 3.4 1461 2147 8.0 Jawa 121621 127793 1.0 5227 6884 5.7 Kalimantan 11117 12583 2.5 299 428 7.4 Sulawesi 14600 15998 1.8 619 856 6.7 Pulau Lain 15154 16536 1.8 398 561 7.1 Sumber : Badan Pusat Statistik 2001-2005

9 Kondisi yang diperlihatkan pada Tabel 4 memperkuat asumsi Todaro yang menyatakan migrasi merupakan fenomena ekonomi, dimana keputusan untuk migrasi merupakan keputusan yang rasional. Para migran tetap migrasi ke daerah tujuan, meskipun pengangguran cukup tinggi di daerah tersebut. Tindakan ini dilakukan mereka karena alasan yang kuat yaitu adanya perbedaan upah dan pendapatan antara daerah asal dan daerah tujuan. Para migran selalu membandingkan dan mempertimbangkan pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka di daerah asal dan daerah tujuan. Kemudian akan memilih salah satunya jika dapat memaksimumkan keuntungan (Todaro, 1998). Ditinjau dari sisi upah yang berlaku pada masing-masing pulau di Indonesia, asumsi tersebut belum sesuai dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Kondisi ini dapat dilihat pada Tabel 5 yang menunjukkan rata-rata upah/gaji bersih pekerja selama sebulan menurut pulau di Indonesia. Tabel 5. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Pekerja Selama Sebulan Menurut Pulau di Indonesia Tahun 2002-2006 Pulau Upah/Gaji (Rp/Bulan) 2002 2003 2004 2005 2006 Pertumbuhan (persen) Sumatera 711585 754925.3 798265 784945 870985 4.1 Jawa 753265 751181.6 749100 755550 802885 1.3 Kalimantan 908281 927990.5 947700 975145 1021670 2.4 Sulawesi 623080 742939.2 862800 739025 803015 5.2 Pulau Lain 678670 797556.7 916440 903890 949305 6.9 Sumber : Badan Pusat Statistik 2002-2006 Tabel 5 memperlihatkan rata-rata upah tertinggi terdapat di Kalimantan. Sedangkan rata-rata upah di Jawa lebih rendah dibandingkan dengan upah yang berlaku di luar Jawa, tetapi Jawa tetap menjadi daerah tujuan utama para migran di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk melihat faktor apa

10 yang mempengaruhi penduduk dari pulau-pulau lain di luar Jawa migrasi ke Pulau Jawa. Kenyataan ini memperlihatkan migrasi internal khususnya migrasi masuk ke Jawa dapat menyebabkan surplus tenaga kerja dan meningkatkan masalah pengangguran di pulau tersebut. Oleh karena itu beberapa kebijakan telah ditetapkan pemerintah untuk mengatasi masalah terkonsentrasinya penduduk di Pulau Jawa, terutama pasca kemerdekaan. Kebijakan tersebut adalah undangundang yang mengatur penyelenggaraan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 29/1960 tentang pokok-pokok penyelenggaraan transmigrasi, yang kemudian disempurnakan dengan undang-undang nomor 3/1972 tentang ketentuanketentuan pokok transmigrasi dan Undang-Undang Nomor 15/1997 tentang ketransmigrasian). Pada Undang-Undang Nomor 29/1960 lebih menitik beratkan pada jenis penempatan transmigrasi spontan secara teratur dalam jumlah yang besar. Undang-Undang Nomor 3/1972 menitikberatkan pada penempatan penduduk di wilayah-wilayah strategis, dan adanya berbagai sanksi atas pelanggaran perundang-undangan sebagai pelanggaran hukum. Undang-Undang Nomor 15/1997 berorientasi pada pengaturan pemukiman dan lahan, serta memperbaiki sarana jalan dan transportasi di daerah tujuan (Warsono, 2004). Kebijakan migrasi yang berjalan hingga saat ini merupakan kebijakan bersifat direct policy yang mengatur perpindahan penduduk berdasarkan tingkat kepadatan penduduk. Tetapi hingga saat ini kebijakan tersebut belum mampu mengatasi masalah distribusi penduduk tersebut, yang terlihat dari tingginya jumlah migran masuk ke Jawa dibanding jumlah migran keluar dari pulau tersebut.

11 Satu hal yang memungkinkan dalam mengatasi masalah pengangguran yang semakin tinggi adalah meningkatkan migrasi internasional. Seperti halnya migrasi internal, motif utama migrasi internasional juga ekonomi. Rendahnya tingkat upah dan kesempatan kerja di dalam negeri merupakan pendorong migrasi tenaga kerja ke luar negeri khususnya ke negara kaya dan negara industri yang mempunyai kesempatan kerja dan upah yang lebih tinggi. Syahriani (2007) menyatakan banyak faktor yang memotivasi para pekerja Indonesia memilih bekerja di luar negeri diantaranya peluang kerja yang terbatas, upah yang rendah, dan kemiskinan mendorong seseorang meninggalkan negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Para migran ini pergi ke negara tujuan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibanding negara asalnya. Berbeda dengan migrasi internal, dalam migrasi internasional, para migran tidak dapat memutuskan dengan bebas dalam mencari pekerjaan di negara tujuan. Tetapi negara tujuan yang memutuskan menerima migran tersebut sesuai kebutuhannya. Negara tujuan dapat memilih tenaga-tenaga ahli dan terampil yang sedang dibutuhkan. Hal ini merupakan keuntungan ekonomi bagi negara tujuan. Keuntungan ekonomi bagi negara asal adalah berkurangnya tekanan terhadap pasar kerja di dalam negeri, dan sumber penerimaan devisa melalui kiriman uang mereka kepada keluarganya (Solimano, 2001). Dampak positif dari migrasi tenaga kerja ke luar negeri adalah berkurangnya tekanan terhadap pasar kerja di dalam negeri. Dampak tersebut semakin dirasakan karena tenaga kerja tersebut adalah penganggur atau mereka yang bekerja sebelum berangkat ke luar negeri tetapi pekerjaannya dengan mudah