MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

Perekonomian Indonesia

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di

Bab 2. Otoritas Moneter dan Kebijakan Moneter

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

Universitas Sumatera Utara

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pasar Uang Dan Kurva LM

SISTEM EKONOMI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB I PENDAHULUAN. Stabilitas perekonomian suatu bangsa dapat digambarkan dengan stabilitas

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

SATUAN ACARA PEKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap suatu perekonomian,

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. Sebagaimana cita-cita kita bangsa Indonesia dalam bernegara yaitu untuk

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

KEBIJAKAN SELAMA PERIODE

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, Dan Cara Mengatasi Inflasi

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) merupakan kunci dari kebijakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat suku bunga. Tingginya tingkat suku bunga seolah menjadi bayang-bayang

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

Herdiansyah Eka Putra B

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua ahli ekonomi berpendapat bahwa modal merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

LANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu unsur utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

A. Indeks Harga dan Inflasi

Transkripsi:

MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

SYARAT UMUM UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI MENURUT BALDWIN DAN MEIER Kekuatan dari dalam (indigenous forces) untuk berkembang. Mobilitas faktor-faktor produksi Akumulasi capital. Kriteria atau arah investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Penyerapan capital dan stabilitas. Nilai dari lembaga-lembaga yang ada.

Kekuatan dari dalam (indigenous forces) untuk berkembang. Kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat itu sendiri untuk berkembang. Jadi harus ada kehendak untuk menaikkan tingkat hidup masyarakat tersebut. Kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar masyarakat dapat mendorong dan memberikan fasilitas-fasilitas pada kehendak untuk berkembang, namun kekuatan dari luar hanya merupakan pelengkap dan tidak dapat menggantikan kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.

Mobilitas Faktor-Faktor Produksi. Ketidak sempurnaan pasar (market imperfections) akan sangat membatasi mobilitas faktor-faktor produksi dari penggunaan yang kurang produktif ke penggunaan yang lebih produktif. Untuk mengatasi hal ini maka market imperfections harus ditiadakan, sehingga faktor-faktor produksi dapat digunakan sepenuhnya.

Akumulasi Capital. Akumulasi capital dapat berwujud kenaikkan dalam volume tabungan riil, sehingga sumber uang yang semula untuk tujuan konsumtif dapat diarahkan untuk tujuan produktif.

Kriteria atau Arah Investasi yang Sesuai dengan Kebutuhan. Kriteria produktivitas sosial marjinal ditafsirkan sesuai dengan perubahanperubahan faktor-faktor tersebut dan biasanya menimbulkan perbedaan pendapat. Beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya adalah pendapatan per kapita, pendapatan nasional, faktor waktu, kepentingan masyarakat, unsur pasar, dan titik pertumbuhan.

Penyerapan Capital dan Stabilitas. Penyerapan kapital dipengaruhi oleh dua hal yaitu disatu pihak ditentukan oleh tersedianya faktor-faktor produksi komplementer yang bekerja sama dengan capital, dan dilain pihak oleh syarat-syarat yang diperlukan untuk menghindari inflasi dan untuk mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran internasional. Selain itu juga dipengaruhi oleh masa perkembangan perekonomian disitu, misalnya karena waktu yang diperlukan lama maka terjadi inflasi dan defisit dalam Neraca Pembayaran Internasional.

Nilai dari Lembaga-Lembaga yang Ada. Perkembangan ekonomi dapat melaju cepat bila diciptakan kebutuhan-kebutuhan baru, motifmotif baru, cara/metode-metode produksi baru, demikian pula harus ada perubahan lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat. Agar supaya pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan lancar.

Masalah-masalah Pembangunan Ekonomi Menurut Sadono Sukirno Masalah Penduduk - Struktur umur penduduk dan masalah pengangguran - Masalah perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke kota besar Menurut Irawan Masalah Pembangunan dalam negeri - Tekanan Penduduk - Tanah dan penggunaannya - Pembangunan masyarakat desa

MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI Menurut Sadono Sukirno Struktur umur penduduk dan masalah pengangguran Masalah yang dihadapi adalah struktur penduduk yang berat sebelah, yaitu banyaknya penduduk yang berada dibawah umur (dibawah 15 th), dan penduduk usia produktif antara 15-64 th. Sedikitnya ketersediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk yang berusia produktif sangat sedikit sehingga dapat menyebabkan pengangguran terjadi dimana-mana. Masalah perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke kota besar Perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota-kota besar sangat yang berlebihan sehingga menyebabkan jumlah penduduk kota tumbuh dengan cepat dan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk dikota-kota besar.

Menurut Irawan dan Suparmoko Tekanan Penduduk Tekanan penduduk terjadi akibat dari Masalah kelebihan penduduk Masalah kemanusiaan Pengawasan jumlah penduduk Pembangunan masyarakat desa Pembangunan masyarakat desa dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana orang-orang disitu bersama dengan pejabat pemerintah berusaha untuk memperbaiki keadaan perekonomian, sosial dan kebudayaan dalam masyarakat yang bersangkutan, mengintegrasikan masyarakat ini dalam kehidupan bangsa dan dapat membantu membangun bangsa atau negara.

Tanah dan Penggunaannya Tanah yang cocok untuk pertanian merupakan faktor penting untuk perkembangan ekonomi bagi negara-negara berkembang. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Pada umumnya produktivitas per orang yang bekerja di sektor ini sangatlah rendah. Sudah tentu karena keadaan ini maka per kesatuan tanah akan mempunyai hasil lebih rendah meskipun keadaan alam relatif lebih baik dari pada keadaan alam dinegara-negara maju.

Kebijakan Ekonomi Konsep Pengertian Kebijakan Ekonomi

Pengertian Kebijakan Ekonomi Menurut Ealau dan Prewitt cit Suharto (1997), kebijakan adalah sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang mentaatinya (yang terkena kebijakan itu). Analisis kebijakan pembangunan ekonomi adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan pembangunan ekonomi yang telah diterapkan.

Penggolongan Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri - Kebijakan Fiskal - Kebijakan Moneter Luar Negeri - Kebijakan Pemerintah - Bantuan tekhnis - Investasi Asing Swasta - Investasi Asing Pemerintah - Kebijaksanaan Tata Niaga

KEBIJAKAN EKONOMI DALAM NEGERI Kebijakan Fiskal Kebijaksanaan fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam pengeluaran dan pendapatannya dengan tujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi. Ada tiga instrumen kebijaksanaan fiscal yang dapat dijalankan (Sukirno, 1985:264-265). Pertama, menaikkan pajak rumah tangga, Kedua, mengurangi pengeluaran pemerintah fiscal (fiscal incentive) pada pengusaha tertentu, Ketiga, memberi rangsangan fiscal (fiscal insentive) pada pengusaha tertentu.

Kebijakan Moneter Kebijaksanaan moneter yaitu kebijaksanaan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara mempengaruhi penawaran uang dalam masyarakat atau dengan cara mempengaruhi tingkat bunga. Ada beberapa jenis kebijaksanaan moneter, yaitu: Reserve Ratio Policy Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Politik Diskonto Politik diskonto yaitu kebijaksanaan bank sentral untuk mempengaruhi tingkat bunga. Credit Selective Control Kebijaksanaan ini dimaksudkan untuk mempengaruhi pola investasi dan produksi. Open Market Operation Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).

KEBIJAKAN EKONOMI LUAR NEGERI A. Kebijaksanaan pemerintah Negara sedang berkembang melaksanakan kebijaksanaan perdagangan internasional untuk melindungi industri dalam negeri. Cara lain untuk mendorong perkembangan ekonomi ialah dengan memberikan subsidi pada industri-industri tertentu. B. Bantuan teknis Bantuan teknis ialah mengatur atau membentuk tim internasional untuk memberi nasihat kepada pemerintah negara sedang berkembang dalam hubungannya dengan fasilitas-fasilitas untuk pendidikan di luar negeri.

D. Investasi asing swasta Investasi ini dapat berbentuk investasi langsung (Foreign Direc Investment) yaitu langsung punya usaha di situ dan investasi portofolio yaitu membeli saham-saham perusahaan di negara sedang berkembang.

D. Investasi asing pemerintah Investasi asing pemerintah, berupa pinjaman dan hadiah dari pemerintah asing atau badanbadan internasional kepada pemerintah negara sedang berkembang.

Kebijaksanaan tata niaga Pola umum pengembangan sektor industri Negara-negara yang berusaha meningkatkan pendapatan nasional lewat pembentukan nilai tambah di dalam negeri dan berusaha menciptakan lapangan kerja, menempuh jalan pembangunan dan pengembangan sektor industri. Agar supaya sektor industri pengolahan (manufacturing industry) dapat berhasil berkembang, harus ada jaminan pasar yang akan menyerap hasil-hasil produksinya.

Pengaturan tata niaga dan permasalahan 1. Peraturan tata niaga diantaranya adalah Pola ekspor (Outward Looking) Kebaikan dari pola ini ialah terciptanya kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, serta munculnya negara eksportir dalam pasaran dunia. Kelemahan pola ini berupa tuduhan bahwa negara eksportir mengorbankan negara-negara importer. 2. Pola pasar dalam negeri 3. Tarif 4. Quota