BAB III STANDAR PROSES

dokumen-dokumen yang mirip
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

BAB VII STANDAR PENGELOLAAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

Pihak Yang Terkait: 1. Badan Penjaminan Mutu (BPM) 2. Dekan 3. KaProdi 4. Tim Penjaminan Mutu Fakultas dan Prodi (TPMF & PS)

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PEDOMAN DESKRIPSI PEKERJAAN STRUKTUR ORGANISASI. Fakultas Ekonomi

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

TUJUAN POB ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai : Tata-cara pelaksanaan perkuliahan sebagai pedoman bagi seluruh civitas akademika.

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA

KODE Standar Operating

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

Manfaat Evaluasi diri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TEKNIK PENYUSUNAN SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

Kelompok Materi: Pokok

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

Pedoman Pelaksanaan Perwalian Institut Teknologi Bandung

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Transkripsi:

BAB III STANDAR PROSES Bagian Kesatu Sistem Pembelajaran Pasal 11 (1) Proses pembelajaran pada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis mahasiswa. (2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. (3) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Pasal 12 (1) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus, satuan acara perkuliahan (SAP) dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. (2) Metode pembelajaran sekurang-kurang terdiri dari 3 (tiga) macam metode tiap semester tiap mata kuliah. (3) Sumber belajar yang dicantumkan minimal terdiri dari satu teks book berbahasa asing, satu teks book berbahasa Indonesia, jurnal penelitian terkini yang relevan dengan materi kuliah, referensi lain dari internet. (4) Media pembelajaran yang digunakan minimal terdiri dari satu jenis media elektronik setiap semester setiap mata kuliah. 6

Pasal 13 (1) Pelaksanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) harus memperhatikan jumlah maksimal mahasiswa per kelas dan beban mengajar maksimal per pendidik rasio maksimal buku teks mata kuliah setiap mahasiswa, dan rasio maksimal jumlah mahasiswa setiap pendidik. (2) Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis. Pasal 14 (1) Penilaian hasil pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. (2) Teknik penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. (3) Teknik penilaian observasi dan portofolio secara individual sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu semester. (4) Test tertulis harus bersifat pertanyaan yang membutuhkan jawaban uraian (bukan pilihan ganda), kecuali mata kuliah bahasa. (5) Test tertulis dapat berupa take home examination. Pasal 15 Pengawasan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan. Pasal 16 Standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran dikembangkan oleh Badan Penjaminan mutu berkoordinasi dengan Tim Penjaminan Mutu Fakultas dan Program studi (TPMF & PS) yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 7

Bagian kedua Suasana Akademik Pasal 17 (1) Standar suasana akademik meliputi standar etika akademik, standar budaya akademik, standar mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik, standar rancangan pengembangan suasana akademik, standar keterlibatan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dalam kegiatan akademik, dan standar pengembangan kepribadian ilmiah. (2) Standar etika akademik meliputi etika dosen dan etika mahasiswa (3) Standar etika dosen meliputi: a. Dosen harus menjaga nama baik almamater baik dalam bentuk tata cara berpakaian maupun pergaulan sesuai dengan nilai-nilai Islam. b. Dosen melaksanakan kegiatan pembelajaran secara aktif. c. Dosen harus mengikuti kegiatan rapat dosen, forum ilmiah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun kegiatan akademik lainnya. d. Dalam hal dosen berhalangan hadir mengikuti kegiatan sebagaimana terdapat dalam point b dan c, maka yang bersangkutan perlu mengajukan ijin atau memberi tahu pihak-pihak terkait. e. Dosen memberikan pelayanan yang layak pada mahasiswa, baik pada saat menjawab pertanyaan mahasiswa, pada saat perkuliahan maupun konsultasi akademik lainnya. f. Dosen harus terlibat atau mendukung kegiatan persyarikatan Muhammadiyah di lingkungannya masing-masing. (4) Standar etika mahasiswa meliputi: a. Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan tatap muka sesuai jadwal yang ditetapkan b. Dalam hal mahasiswa tidak dapat mengikuti salah satu kegiatan akademik yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengajukan izin kepada pihak terkait. (5) Standar budaya akademik, meliputi : a. Dosen dan mahasiswa memiliki tradisi mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan teknologi informasi. b. Dosen dan mahasiswa memiliki tradisi menulis. 8

c. Dosen dan mahasiswa memiliki tradisi berdiskusi tentang wacana yang terkait dengan kompetensi akademis. d. Dosen dan mahasiswa memiliki tradisi riset. (6) Standar mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik: a. Interaksi dosen-mahasiswa tatap muka klasikal minimal 14 kali dalam satu semester untuk setiap mata kuliah ditambah dengan 1 kali Ujian Tengah Semester dan 1 kali Ujian Akhir Semester. b. Interaksi dosen-mahasiswa secara individual atau kelompok minimal dilakukan dua kali dalam setiap semester untuk tiap mata kuliah. c. Dosen dan mahasiswa didorong untuk dapat berinteraksi di luar perkuliahan, dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian dosen. (7) Standar rancangan pengembangan suasana akademik: a. Kegiatan akademik diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan cara belajar mandiri. b. Kegiatan akademik diarahkan semakin banyak pada model pembelajaran kooperatif. c. Kegiatan akademik diarahkan pada fungsi dosen sebagai fasilitator dalam pembelajaran. d. Kegiatan akademik diarahkan pada pembelajaran berbasis aneka sumber. (8) Standar keterlibatan pimpinan dalam kegiatan akademik: a. Pimpinan dilibatkan dalam kegiatan supervisi akademik. b. Pimpinan dilibatkan dalam perencanaan kurikulum. c. Pimpinan dilibatkan dalam mereview buku ajar. (9) Standar pengembangan kepribadian ilmiah: a. Kegiatan orientasi mahasiswa baru mendukung pembentukan kepribadian ilmiah. b. Kegiatan pelatihan kemahasiswaan mendukung pembentukan kepribadian ilmiah. c. Kegiatan perkuliahan mendukung pembentukan kepribadian ilmiah. 9

Bagian Ketiga Tata Pamong Pasal 18 1) Universitas harus mempunyai tata pamong yang terdiri dari Dewan Penyantun, Badan Pelaksana Harian, Senat Universitas dan Pimpinan Institusi yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang dan struktur organisasi yang jelas. 2) Universitas harus memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana strategis (Renstra) sebagai dasar dalam melakukan pengembangan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 3) Universitas harus mewujudkan good governance yang dituangkan dalam prosedur tersistematik, transparan dan terdokumentasikan serta dikomunikasikan ke semua unit terkait sehingga dapat memantau dan menjamin bahwa kebijakan dan rencana dapat dilakukan, dievaluasi dan diperbaiki. 4) Universitas, fakultas, program studi dan unit kerja di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo harus mempunyai pedoman tata kelola dan administrasi yang terdefinisikan secara jelas termasuk hubungan antar program studi, Fakultas, unit kerja dan universitas. 5) Universitas, Fakultas dan program studi serta unit kerja di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo harus didukung oleh staf administrasi dengan kualifikasi yang memadai sehingga dapat menyelenggarakan kegiatan administrasi akademik secara optimal. 10