KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mampu beradaptasi dengan pakan dan lingkungan yang kurang baik (Priyanto et

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama seperti sapi Bali betina. Kaki bagian bawah lutut berwarna putih atau

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis unggas air ( water fowls) yang termasuk dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan osmotik serta stres panas. Itik akan mengalami kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

THERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY

I. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

TINJAUAN PUSTAKA A. Puyuh

KAJIAN KEPUSTAKAAN. besar pasang gen yang masing-masing dapat berperan secara aditif, dominan dan

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan berat telur rata-rata 65-70gram per butir (Rasyaf, 1993). Indonesia

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan media transportasi yang membawa nutrisi dari saluran

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN STRES DAN BIOKIMIA NUTRISI PADA TERNAK OLEH : NOVI MAYASARI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAD PADJADJARAN

PENDAHULUAN. suatu usaha peternakan Domba Priangan sehingga penyebaran dari suatu daerah

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah,

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik. mengambil telur itik liar dan dieramkan dengan ayam sehingga itik yang menetas

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. ventilasi tidak memadai, suhu dan kelembaban ekstrem serta kecepatan angin

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis ungags air ( water fawls) yang termasuk dalam

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan menggunakan bahan pakan sumber kalsium (ISA, 2009). kerabang maka kalsium dapat diserap sampai 72% (Oderkirk, 2001).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

PENDAHULUAN. Kemajuan sektor perindustrian di Indonesia yang semakin meningkat

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung dan tanpa kitosan iradiasi disajikan pada Tabel 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

Transkripsi:

8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Deskripsi Itik Itik adalah hewan yang telah didomestikasi guna diambil daging, telur ataupun bulunya. Klasifikasi itik meliputi : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Spesies : Animalia : Chordata : Aves : Anseriformes : Anatidae : Anas : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan sebagian besar itik senang berada di permukaan air. Ternak itik domestik yang kita kenal merupakan keturunan langsung dari itik liar yang yaitu Mallard. Jenis Mallard adalah satu-satunya yang memiliki sex feathers yaitu bulu-bulu mencuat ke atas (curled feathers) yang terdapat pada ujung ekornya sebagai pertanda khas bagi Mallard jantan. Mallard bersifat monogamous pejantannya memiliki bulu dengan warna yang lebih cemerlang dibandingkan betina dan mereka hanya berkumpul pada pada musim kawin saja. Itik liar ini dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang dipelihara yang disebut Anas domseticus. Itik liar pertama kali dijinakkan di Amerika Utara kemudian mengalami penyebaran. Itik dapat menyebar ke kawasan yang luas karena bersifat aquatik dan itik juga pemakan segala (omnivorus).

9 Itik asli indonesia disebut Indian Runner atau Indisehe Loopeend. Karena pada waktu berjalan, itik ini berdiri tegak dan tidak mendatar (horizontal). Jenisjenis itik indian runner misalnya itik tegal, itik mojokerto, itik medan, itik lombok, itik magelang, itik karawang, itik alabio, dan itik bali. Dibanding dengan unggas jenis lainnya, itik mempunyai keunggulan sebagai berikut. 1. Mampu mempertahankan produksi telur lebih lama dibandingkan ayam 2. Bila dipelihara dengan sistem pengelolaan yang sederhana sekali pun, itik masih mampu berproduksi dengan baik 3. Tingkat kematian (mortalitas) itik umumnya kecil 4. Itik lebih tahan terhadap penyakit 5. Dengan pakan berkualitas rendah itik masih dapat berproduksi 6. Telurnya cocok dibuat telur asin 2.2. Stres Transportasi Transportasi merupakan salah satu faktor dalam menjalankan usaha di bidang peternakan. Transportasi pada ternak dapat meningkatkan tingkat stres dan penyusutan bobot badan karena dampak dari lingkungan, suhu, cuaca, dan musim. Transportasi melibatkan beberapa potensi yang dapat menimbulkan ternak menjadi stres diantaranya penanganan kasar selama bongkar muat, pencampuran dengan ternak baru, kekurangan pakan dan air minum, kondisi jalan yang jelek, kepadatan kandang, ventilasi tidak memadai, suhu dan kelembaban ekstrem serta kecepatan angin (Costa, 2008 dalam santosa, dkk., 2013). Stres sebagai respon fisiologis, biokimia, tingkah laku ternak terhadap faktor fisik, kimia dan biologis (Frandson, 2009). Menurut Suryadi dkk., (2011) tranportasi ternak adalah suatu

10 aktivitas yang harus dilakukan tetapi tidak menyenangkan dan mengancam produktivitas dan kehidupan ternak sendiri. Proses transportasi dan penanganan dapat menyebabkan ketidak keseimbangan elektrolit yang berdampak terjadinya dehidrasi (Kasaab dkk., 2014). Akan tetapi, transportasi dan penanganan berpengaruh mengubah keseimbangan elektrolit terutama perubahan ion-ion utama dalam tubuh seperti natrium, kalium, klorida dan magnesium (Schaefer dkk., 1997). Dalam transportasi juga akan mempengaruhi hormon di dalam tubuh tersebut yaitu peningkatan hormon kortisol yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Pelepasan hormon kortisol berfungsi untuk membantu tubuh dalam peningkatan suplai energi terutama ketika dalam keadaan bahaya (Ackerman, dkk., 1996 ; Guton, 2000). Di dalam keadaan bahaya atau terancam yang membuat peningkatan energi menjadi meningkat dan membutuhkan banyak cadangan energi yang terdapat pada glukosa darah, hati, dan otot 2.3. Keseimbangan Elektrolit Elektrolit adalah substansi yang menghantarkan arus listrik dalam tubuh. Elektrolit terdiri dari senyawa kation dan anion. Kation adalah ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation terbagi menjadi dua yaitu kation ekstraseluler dan intraseluler. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation intraseluler utama adalah kalium (K + ). Menurut Heitz dan Horne (2005) menyatakan elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion) tapi jumlah kation dan anion dalam larutan selalu sama bila diukur dalam miliekuivalen. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling

11 bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan mempengaruhi pada yang lainnya (Price, 1995). Fungsi dari ion-ion elektrolit tersebut salah satunya menjaga keseimbangan dalam tubuh. Menurut Piliang (1995) fungsi unsur kalium yaitu unsur organik yang penting didalam intraseluler, transmisi impul-impul syaraf, kontraksi otak, dan untuk pertumbuhan. Kalium juga tersimpan di dalam sel untuk membantu memelihara konsentrasi kalium dalam darah agar tetap konstan. Kalium ditemukan hampir diseluruh tubuh dalam bentuk elektrolit dan banyak terdapat pada saluran pencernaan. Kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel, sebanyak 95% kalium berada di dalam cairan intraseluler (Almatsier, 2001). Sebaliknya dengan Kalium, Natrium adalah logam yang lunak dan berwarna putih kepekatan. Fungsi natrium antara lain adalah berperan dalam menghasilkan tekanan osmotik yang mengatur pertukaran cairan antara sel dan cairan di sekitarnya, untuk mempertahankan keseimbangan tubuh (Budianto, 2009). Natrium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membaran, terutama melalui dinding usus (Almatsier, 2001). Pemeliharaan homeostasis cairan tubuh penting bagi kelangsungan hidup ternak. Umumnya keseimbangan elektrolit digambarkan dalam bentuk Na + K Cl dengan satuan meq/kg ransum (Daghir, 2008). Hanya Na +, K +, dan Cl - yang terlibat dalam proses homeostasis. Fisologis yang normal perlu keseimbangan elektrolit ketika Na + K Cl sebesar 250 meq/kg merupakan jumlah yang optimum untuk fisiologis yang normal (Mongin, 1980).

12 2.4. ph Darah Darah merupakan cairan yang berfungsi mengirimkan zat-zat nutrien dan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan mengambil limbah dari sel kembali ke jantung untuk dibuang melalui paru-paru dan ginjal. Unsur-unsur darah antara lain eritrosit, sel darah putih, keping darah, plasma, dan serum. Di dalam darah terdapat ph darah yang menggambarkan konsentrasi ion hidrogen, yang menentukan keasaman atau kebasaan relatif dari larutan (Frandson, 1993). ph darah dipertahankan di dalam suatu batas-batas yang relatif sempit oleh adanya bufer kimia, terutama natrium bikarbonat. Bufer bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat. Kemampuan untuk menetralkan asam ini didapatkan dari metabolisme yang mengarah ke istilah cadangan alkali sebagai sinonim bagi bikarbonat yang tersedia di dalam darah (Frandson, 1993). Dalam beberapa keadaan dan penyakit, cadangan alkali menurun demikian sehingga menimbulkan keadaan asam dalam darah (asidiosis) yang ditimbulkan oleh banyaknya CO 2. Oleh karena itu, peluang timbulnya suasana asam harus dihindarkan dengan cara membentuk senyawa bersifat basa (alkalosis). Dalam proses tersebut, ion HCO 3 - (ion bikarbonat) akan berikatan dengan ion Na + dan K + yang banyak terdapat dalam jaringan, membentuk NaHCO 3 dan KHCO 3 (Isnaeni, 2006). Pengangkutan CO 2 dalam bentuk senyawa bikarbonat merupakan cara untuk mempertahankan keseimbangan ph. Mekanisme mempertahankan ph dengan cara seperti itu dinamakan mekanisme buffering. Salah satu penyebab terjadinya pernapasan alkalosis di dalam tubuh karena, temperatur yang tinggi pada saat transportasi ternak yang mengakibatkan ternak mengalami homeostasis dan mengalami aktivitas panting. Transportasi dapat menyebabkan perubahan

13 pada suhu tubuh ternak. Peningkatan temperature tubuh ternak selama penanganan dan pengangkutan pada umumnya sebesar 1 0 C (Trunkfield, dkk. 1991). Pada saat panting tersebut membuat CO 2 keluar dengan cukup banyak karena tingkat pernapasan yang cepat untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. 2.5. Glukosa Darah Dalam proses pembentukan energi makhluk hidup membutuhkan karbohidrat dalam tubuh sebagai energi. Salah satu karbohidrat yang dibutuhkan untuk dirombak menjadi energi adalah glukosa. Glukosa yaitu suatu gula monosakarida karbohidrat yang terpenting digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh (Murray R. K. Dkk., 2003). Glukosa memiliki rumus molekul C 6 H 12 O 6. Glukosa dan lipid, seperti halnya juga asam amino, adalah zat-zat gizi yang diserap ke dalam darah setelah pencernaan (Frandson, 1993). Kadar glukosa darah diatur agar selalu berada dalam kondisi stabil dalam tubuh melalui proses homeostasis (Adisuworjo dkk, 2001). Peningkatan kadar glukosa pada tubuh akan menyebabkan adanya peningkatan presentasi lemak abdominal. Lemak ini disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan tubuh. Menurut piliang (1996), kadar glukosa darah yang konstan dipertahankan setiap saat yaitu homeostasis gula dalam darah dicapai melalui beberapa mekanisme yang mengatur kecepatan konversi glukosa menjadi glikogen atau lemak untuk simpanan dan dilepaskan kembali dari bentuk simpanan yang kemudian dikonversi menjadi glukosa yang masuk ke dalam sistem peredaran darah (Asril, 2002). Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui dua mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan aerobik. Pada saat proses oksidasi di dalam sel, glukosa akan digunakan untuk

14 mensintesis molekul ATP sebagai molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh. Terbentuknya ATP yang merupakan inti dari proses metabolisme energi.