PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MANDAILING NATAL

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 14 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 14 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 54 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dan pelayanan kepada masyarakat sebagai unsur pelaksana Otonomi Daerah, maka perlu dilakukan penataan kelembagaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sampang; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka perlu menetapkan Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sampang dengan Peraturan Bupati Sampang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-Undang...

- 2-2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

- 3-11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2008 Nomor 11); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI SAMPANG TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sampang sebagai Daerah Otonom. 2. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas dearah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Kabupaten adalah Kabupaten Sampang. 4. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Sampang. 5. Bupati adalah Bupati Sampang.

- 4-6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang. 7. Perangkat daerah adalah organisasi atau lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan daerah. 8. Dinas Kabupaten adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten. 9. Unit Pelaksana Teknis Dinas selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana operasional dinas di lapangan BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN Pasal 2 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang pengelolaan perindustrian, perdagangan dan pertambangan. (2) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Bupati serta melakukan tugas konsultatif serta koordinatif dibidang pengelolaan perindustrian, perdagangan dan pertambangan. Pasal 4 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan pembinaan umum berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati; b. pembuatan...

- 5 - b. pembuatan perencanaan teknis, pelaksanaan, pengawasan dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; c. penyiapan bahan bimbingan teknis dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; d. penyiapan bahan pemberian ijin dan pembinaan usaha Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; e. penyiapan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi untuk pengembangan dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; f. pelaksanaan tata usaha dinas dan tugas koordinasi guna kelancaran dan peningkatan kinerja; g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.. BAB III SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Perindustrian; d. Bidang Perdagangan; e. Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi; f. Bidang Pertambangan dan Energi; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan masing-masing Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bagian Kesatu...

- 6 - Bagian Kesatu Sekretariat Pasal 6 Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan Urusan Umum, Keuangan dan Program. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi untuk penyusunan anggaran dan pelaporan; b. pelaksanaan pengelolaan administrasi, umum, kepegawaian dan keuangan; c. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga, surat-menyurat, kearsipan, dokumentasi dan kepustakaan; d. pelaksanaan penyiapan data bahan penyusunan pedoman organisasi dan tata laksana, pengumpulan dan peyebaran organisasi serta kegiatan hubungan masyarakat; e. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan organisasi Dinas dan tata laksananya; f. pelaksanaan perencanaan dan pemeliharaan Kantor Dinas; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 8 Sekretariat membawahi : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Program. Pasal 9...

- 7 - Pasal 9 Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. melaksanakan urusan surat-menyurat, pengetikan, penggandaan dan pengagendaan; b. melaksanakan tata kearsipan, dokumentasi, informasi, hubungan masyarakat serta pengelolaan perpustakaan; c. mengumpulkan data untuk penyusunan laporan dinas; d. melaksanakan pemeliharaan, kebersihan dan keamanan kantor; e. mengurus perjalanan dinas dan tugas-tugas protokoler; f. melaksanakan pembinaan, penggunaan pergudangan serta pemeliharaan barang peralatan dan perbekalan; g. menyiapkan bahan untuk penyusunan alokasi serta pelaksanaan distribusi barang peralatan dan perbekalan; h. melaksanakan inventarisasi barang yang dikelola maupun yang dikuasai dinas; i. menyusun laporan dan pertanggungjawaban administrasi gudang; j. menyiapkan bahan untuk penghapusan barang; k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 10 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan; b. melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan; c. menyelenggarakan tata usaha pembayaran gaji pegawai; d. mengurus keuangan perjalanan dinas dan biaya lain; e. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan atas pelaksanaan dibidang keuangan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 11 Sub Bagian Program mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan;

- 8 - b. menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan usulan kegiatan dan pengembangan pengolahan data Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; c. menyusun program kerja dan rencana kegiatan pembangunan dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; d. melakukan evaluasi pelaksanaan rencana dan program pembangunan Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; e. menyusun laporan hasil-hasil pelaksanaan program pembangunan Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; f. melaksanakan kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat fungsional, teknis, keahlian, manajemen dan kepemimpinan bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; g. melaksanakan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Bidang Perindustrian Pasal 12 Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pemberian bimbingan teknis dibidang industri sandang, pangan dan kulit, industri kimia dan bahan bangunan dan industri kerajinan umum, logam dan elektronika. Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Perindustrian mempunyai fungsi : a. penyiapan pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pengembangan sarana, usaha, produksi pada industri; b. penyiapan bimbingan teknis peningkatan mutu produksi, penerapan standart, pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi;

- 9 - c. penyiapan bahan pembinaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan industri; d. penyiapan perencanaan dan pengembangan industri; e. pengkoordinasian dalam rangka pengembangan industri; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 14 Bidang Perindustrian membawahi : a. Seksi Industri Sandang, Pangan dan Kulit; b. Seksi Industri Kimia dan Bahan Bangunan; c. Seksi Industri Kerajinan umum, Logam dan Elektronika. Pasal 15 Seksi Industri Sandang, Pangan dan Kulit mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan penyusunan pedoman bimbingan teknis kegiatan usaha, perijinan, peningkatan mutu produksi dan penetapan standart hasil industri Sandang, Pangan dan Kulit; b. melakukan pengawasan mutu industri Sandang, Pangan dan Kulit; c. melaksanakan pencegahan, pencemaran dari kegiatan industri Sandang, Pangan dan Kulit; d. melaksanakan koordinasi dalam rangka pengembangan industri Sandang, Pangan dan Kulit; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perindustrian sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 16 Seksi Industri Kimia dan bahan Bangunan mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan penyusunan pedoman bimbingan teknis kegiatan usaha, perijinan, peningkatan mutu produksi dan penetapan standart hasil industri Kimia dan bahan bangunan; b. melakukan pengawasan mutu industri kimia dan bahan bangunan; c. melaksanakan pencegahan, pencemaran dari kegiatan industri kimia dan bahan bangunan;

- 10 - d. melaksanakan koordinasi dalam rangka pengembangan industri kimia dan bahan bangunan; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perindustrian sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 17 Seksi Industri Kerajinan Umum, Logam dan Elektronika mempunyai tugas : a. mengumpulkan bahan penyusunan pedoman bimbingan teknis kegiatan usaha, perijinan, peningkatan mutu produksi dan penetapan standart hasil industri kerajinan umum, logam dan elektronika; b. melakukan pengawasan mutu industri kerajinan umum, logam dan elektronika; c. melaksanakan pencegahan, pencemaran dari kegiatan industri kerajinan umum, logam dan elektronika; d. melaksanakan koordinasi dalam rangka pengembangan industri kerajinan umum, logam dan elektronika; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perindustrian sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Perdagangan Pasal 18 Bidang Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan teknis terhadap kebijakan pembinaan dan pengembangan di bidang bimbingan usaha dan perdagangan, pendaftaran perusahaan, perlindungan konsumen serta pengadaan dan penyaluran ekspor impor, pemberian perijinan, informasi harga, pengendalian serta pemantauan dan evaluasi kegiatan. Pasal 19...

- 11 - Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana Pasal 18, Bidang Perdagangan mempunyai fungsi : a. penyusunan petunjuk bimbingan teknis dan penyiapan perijinan serta pedoman pembinaan kegiatan usaha Perdagangan; b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan bimbingan usaha dan sarana usaha Perdagangan; c. penyiapan bahan pembinaan, informasi harga usaha Perdagangan; d. penyiapan dan pelaksanaan promosi dagang yang berupa pameran, pasar murah yang dilakukan di kabupaten, propinsi maupun pusat; e. pelaksanaan pendaftaran perusahaan dan penyajian buku daftar perusahaan; f. pemantauan pengadaan dan penyaluran barang dan jasa serta memberikan informasi; g. pelaksanaan perencanaan pengembangan usaha Perdagangan dengan melakukan koordinasi kedalam maupun keluar organisasi; h. pemantapan dan evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan teknis di bidang usaha Perdagangan; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 20 Bidang Perdagangan membawahi : a. Seksi Bina Usaha Perdagangan dan Pendaftaran Perusahaan; b. Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi Legal; c. Seksi Pengadaan, Penyaluran dan Ekspor Impor. Pasal 21 Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan sarana perdagangan; b. memberikan rekomendasi perijinan; c. melayani pendaftaran perusahaan; d. menyajikan buku daftar perusahaan kepada pihak yang memerlukan; e. monitoring dan evaluasi serta mengadakan koordinasi;

- 12 - f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 22 Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi Legal mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan; b. monitoring dan evaluasi pelaksanaan Undang-Undang Perlindungan Nomor 8 Tahun 1999; c. menyiapkan dan melaksanaan promosi hasil perindustrian, perdagangan dan pertambangan serta mengadakan koordinasi; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 23 Seksi Pengadaan, Penyaluran dan Ekspor Impor mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan; b. monitoring dan evaluasi terhadap pengadaan dan penyaluran usaha perdagangan; c. mengiformasikan harga dan mengadakan koordinasi; d. memajukan dan mendorong ekspor impor dengan segala perkembangan aturan/hukum dan kebijakan yang ada; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi Pasal 24 Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi mempunyai tugas menyusunan kebijakan teknis, perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada bidang Kerjasama, Pemasaran, dan Investasi. Pasal 25...

- 13 - Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugastugas pada bidang Kerjasama, Pemasaran, dan Investasi; b. penyusunan dan pengolahan kebijakan fasilitasi kemitraan industri kecil, menengah dan industri besar serta sektor ekonomi lainnya; c. penyusunan dan pengolahan kebijakan kerjasama pengembangan industri melalui pola kemitraan usaha; d. pelaksanaan hasil-hasil kerjasama luar negeri, kerjasama lintas sektoral dan regional untuk pemberdayaan industri; e. penyusunan rencana pengembangan investasi; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 26 Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi membawahi : a. Seksi Kerjasama; b. Seksi Pengembangan Usaha dan Investasi; c. Seksi Promosi dan Pemasaran. Pasal 27 Seksi Kerjasama mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada seksi kerja sama; b. melakukan penyiapan bahan fasilitasi pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perdagangan antar daerah; c. melakukan penyiapan bahan monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama perdagangan antar daerah; d. melakukan...

- 14 - d. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan hasil-hasil kerjasama luar negeri, kerjasama lintas sektoral dan regional untuk pemberdayaan industri di Kabupaten; e. memfasilitasi kemitraan industri kecil, menengah dan industri besar serta sektor ekonomi lainnya serta kerjasama pengembangan industri melalui pola kemitraan usaha; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 28 Seksi Pengembangan Usaha dan Investasi mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi pada seksi pengembangan usaha dan investasi; b. melakukan penyiapan bahan fasilitasi dan pengawasan terhadap penerapan standar yang akan dikembangkan di Kabupaten; c. melakukan penyiapan dan penyediaan bahan kebijakan pengembangan ekspor skala Kabupaten; d. melakukan penyiapan bahan pembinaan komiditas dalam rangka memperoleh akses pembiayaan; e. melakukan penyiapan bahan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan yang bersifat teknis terhadap penyelenggaraan dan pelaku pasar lelang skala Kabupaten; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Investasi sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 29 Seksi Promosi dan Pemasaran mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi pada seksi promosi dan pemasaran; b. melakukan penyiapan bahan promosi produk industri tingkat Kabupaten; c. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelaporan sistem informasi perdagangan dan penyusunan potensi usaha disektor perdagangan skala Kabupaten; d. melakukan penyiapan bahan masukan untuk perumusan kebijakan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) dan penelusuran asal barang;

- 15 - e. melakukan penyiapan bahan sosialisasi, penerbitan, dan pelaporan penerbitan SKA penelusuran asal barang di tingkat Kabupaten yang ditunjuk; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kerjasama Pemasaran dan investasi sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Bidang Pertambangan dan Energi Pasal 30 Bidang Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman teknis dalam pengembangan pertambangan dan energi daerah. Pasal 31 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bidang Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi : a. penyusunan petunjuk bimbingan teknis dan penyiapan perijinan serta pedoman pembinaan kegiatan usaha pertambangan dan energi; b. penyiapan pemberian teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan sarana usaha pertambangan dan energi; c. penyiapan bahan pembinaan dan informasi potensi lokasi pertambangan dan energi; d. pemantauan dan pencegahan adanya dampak lingkungan; e. penyiapan penelitian dan pengembangan sumber daya alam yang produktif; f. pelaksanaan pengawasan dan pemberian penyuluhan terhadap usaha pertambangan dan energi; g. pemantauan dan evaluasi usaha pertambangan dan energi; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 32...

- 16 - Pasal 32 Bidang Pertambangan dan Energi membawahi : a. Seksi Pertambangan Umum; b. Seksi Geologi dan Sumber Daya Mineral; c. Seksi Energi, Migas dan Kelistrikan. Pasal 33 Seksi Pertambangan Umum mempunyai tugas : a. menyusun pedoman teknis dan kebijakan pertambangan umum; b. mengadakan penelitian, inventarisasi dan pemetaan Sumber Daya Alam; c. memberikan pelayanan perijinan di bidang pertambangan umum; d. mengembangkan pemanfaatan Sumber Daya Mineral; e. melaksanakan reklamasi dan konservasi; f. mengadakan penelitian, penyelidikan dan pemetaan kegeologian; g. melaksanakan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pertambangan umum; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan dan Energi sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 34 Seksi Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas : a. menyusun pedoman teknis dan kebijakan pengelolaan potensi geologi dan sumber daya mineral; b. menyusun data dan informasi potensi geologi dan sumber daya mineral; c. mengadakan penelitian, penyelidikan, pemetaan geologi dan perlindungan daerah rawan bencana dan kawasan kars; d. mengadakan penelitian, inventarisasi dan pemetaan hidrogeologi pada cekungan air tanah; e. memberikan pelayanan izin usaha air tanah; f. melaksanakan konservasi air tanah; g. melaksanakan...

- 17 - g. melaksanakan reklamasi dan konservasi lingkungan bekas pertambangan; h. melaksanakan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan geologi dan pemanfaatan air anah; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan dan Energi sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 35 Seksi Energi, Migas dan Kelistrikan mempunyai tugas : a. menyusun pedoman teknis dan kebijakan migas, kelistrikan dan pemanfaatan energi; b. menyusun data dan informasi potensi migas, kelistrikan dan pemanfaatan energi; c. memberikan pelayanan perijinan usaha non inti/jasa penunjang minyak dan gas bumi; d. mengadakan pengawasan, pemantauan dan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak dari pangkalan sampai konsumen akhir; e. mengadakan pengembangan kelistrikan pedesaan; f. melaksanakan pemataan, pengembangan dan pemanfaatan potensi energi alternatif;. g. melaksanakan konservasi energi; h. melaksanakan pengendalian, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan migas, kelistrikan dan pemanfaatan energi; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan dan Energi sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keenam Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 36 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan unsur pelaksana Dinas yang menyelenggarakan fungsi tertentu yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas, sedangkan pertanggungjawaban dalam bidang administrasi melalui Sekretaris. (2) Unit...

- 18 - (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan dibentuk berdasarkan kebutuhan. (3) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas : a. menyusun rencana program kerja tahunan; b. memberi petunjuk tenaga administrasi/staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang berkaitan dengan kepentingan dinas; d. memberi layanan teknis yang berkaitan dengan aktivitas dinas. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 37 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya. (3) Setiap kelompok dimaksud ayat (2) dipimpin oleh seorang fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional dimaksud ayat (2) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN Pasal 38 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas bertanggungjawab langsung kepada Bupati, sedang pertanggungjawaban dalam bidang administrasi melalui Sekretaris Daerah. (2) Setiap...

- 19 - (2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam Lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan bertanggungjawab dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksana tugas bawahannya. (3) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas, wajib menerapkan prinsip koordinasi baik dalam lingkungan dinasnya maupun dalam lingkungan antar Dinas atau Instansi lainnya. (4) Apabila Kepala Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka Kepala Dinas dapat menunjuk Kepala Bagian Tata Usaha atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakilinya Pasal 39 (1) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan pada waktunya. (2) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Satuan Organisasi dari bawahan, diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan lebih lanjut untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 40 (1) Para Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi menyampaikan laporan tepat pada waktunya kepada Kepala Bagian dan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang menampung laporan tersebut dan menyusun laporan untuk disampaikan tepat pada waktunya kepada Kepala Dinas dan Kepala Dinas menampung serta menyusun laporan untuk disampaikan kepada Sekretaris Daerah. Pasal 41 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan disampaikan pula kepada Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB V...

- 20 - BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 42 (1) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah. (2) Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 43 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pasal 44 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Bupati Sampang Nomor 34 Tahun 2002 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sampang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 45...

- 21 - Pasal 45 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang. Ditetapkan di : Sampang pada tanggal : 28 Nopember 2008 SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada : Yth. 1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta; 2. Kepala Biro Hukum Departemen Dalam Negeri di Jakarta; 3. Gubernur Jawa Timur di Surabaya; 4. Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya; 5. Kepala Badan Koordinasi Wilayah IV Pamekasan; 6. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sampang; 7. Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang. BUPATI SAMPANG, ttd NOER TJAHJA Diundangkan di : Sampang pada tanggal : 28 Nopember 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG ttd drh. HERMANTO SUBAIDI, MSi Pembina Utama Muda NIP. 510 111 084 Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2008 Nomor : 54