BAB I PENDAHULUAN. usaha, juga bagi konsumen bahkan bisa memberikan pengaruh negatif bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan eksistensinya, pasalnya lembaga keuangan Syarī aḥ atau lembaga

Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang mendorong dirinya agar memperoleh sesuatu yang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat bisnis dan perdagangan dalam kacamata Islam menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sandaran nilai ibadah di dalamnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industrialisasi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

Boks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Dengan perkembangan Teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pemborongan (paket). Dalam kegiatan pengangkutan terhadap jasa tenaga kerja bongkar

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

I. PENDAHULUAN. negara dalam mengelola kegiatan perekonomian yang berorientasi pasar. Langkah

DAFTAR PUSTAKA. Akita, Laila Nur. Studi Analisis Syirkah di BMT Muamalat Weleri. Skripsi--UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 menjadi langkah baru bagi

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama paling sempurna dari semua agama di dunia. Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. barang, barang dengan jasa, atau jasa dengan jasa. Transaksi semacam ini dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Berdagang adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh seseorang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang. dalam memenuhi kebutuhannya mereka semakin jeli untuk melihat mana

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di berbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk

Analisis Kebijakan Pertanian Volume 1 No. 1, Mei 2003 : 90-95

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 07/P/BPH MIGAS/IX/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya manusia memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terhadap konsumen atau pembeli. menggunakan berbagai cara dan salah satu caranya adalah berbuat curang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari tanggung-jawab pemerintah, yang dalam ajaran Islam. bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. perdamaian dengan cara mediasi. Bagi orang yang beragama Islam akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat yang mulai hidup maju dan berkembang mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. cocok dan mendukung untuk digunakan dalam budidaya tanaman, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BOKS 1 PENELITIAN PERSISTENSI INFLASI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Ketidakstabilan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang sehat. perusahaan yang dimana aktivitas manajemen sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri tekstil di Indonesia terus menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. DJASULA WANGI

BAB I PENDAHULUAN. Inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang telah terjadi menjadi semakin meningkat. Persaingan tidak hanya

Perkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

Boks 2 PEMBENTUKAN HARGA, STRUKTUR PASAR DAN JALUR DISTRIBUSI KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI DI KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi Islam yaitu IAIN

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan di antaranya, pertama hubungan yang bersifat vertikal, yaitu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi ditahun telah menghancurkan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Sulit Berantas Kartel, KPPU Butuh Apa Lagi? Oleh: M. Nurfaik *

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 10/P/BPH Migas/II/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman dituntut untuk melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya, dituntut dapat bersaing bahkan berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan kinerja perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dunia sudah semakin tinggi. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009

BAB I PENDAHULUAN. suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari yang terdapat di daratan hingga di lautan. Negara Kesatuan Republik

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 61/MPP/Kep/2/2004 TENTANG PERDAGANGAN GULA ANTAR PULAU

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami fluktuasi harga dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penggunaan dan penjualan minuman beralkohol dirasa sudah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

RAPAT KOORDINASI IDENTIFIKASI BARANG KEBUTUHAN POKOK MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan ekonomi dewasa ini peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ritel atau pasar eceran yang begitu pesat,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha yang terus menerus diselenggarakan oleh masingmasing orang, mendorong dan melahirkan suatu persaingan usaha. Persaingan usaha yang sehat memberikan dampak positif bagi para pelaku ekonomi atau para pelaku usaha karena bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas usaha itu sendiri. Akan tetapi, persaingan usaha yang tidak sehat tentu memberikan dampak negatif tidak hanya bagi pelaku usaha, juga bagi konsumen bahkan bisa memberikan pengaruh negatif bagi perekonomian nasional. 1 Adapun persaingan usaha yang dilakukan di kota yang sedang berkembang yaitu kota Palangka Raya, khususnya persaingan usaha ketat yang dilakukan dalam bidang usaha bangunan. Hasil pengamatan sebagai pedagang bangunan yang pernah mengalami persaingan usaha dalam bentuk penetapan harga. Penetapan harga yang dilakukan oleh seorang pelaku usaha dalam lalu lintas perdagangan sangatlah penting untuk menarik perhatian konsumen dalam membeli suatu produk. Contoh dalam toko bahan bangunan yang berada di Kota Palangka Raya. Bahan bangunan yang menjual bermacam-macam alat bangunan seperti semen, besi, keramik, cat, paku, tandon air, alat listrik, dan lain-lain. Sebagai toko bahan bangunan yang bukan satu-satunya disana, maka perlu adanya 2013, Hal.21. 1 Galuh Puspaningrum, Hukum Persaingan usaha, CV.Aswaja Pressindo, Yogjakarta,

penetapan harga untuk barang-barang yang di jual, karena melihat kondisi adanya persaingan usaha antar pelaku usaha lain. Hasil observasi awal bulan November 2014 adanya ketidakstabilan harga bahan bangunan khususnya Semen. Harga yang melonjak menaik mengakibatkan para pedagang bahan bangunan beramai-ramai menaikan harga semen tersebut dan harga semen antar toko tidak lah sama. Harga normal semen yang semula 54.000 melonjak naik dengan harga 58.000, 59.000, 60.000, 65.000 bahkan sampai 70.000 Karena, stok barang yang terlalu sedikit disebabkan oleh gelombang laut yang besar dan adanya kerusakan di pabrik semen. Akhirnya, memicu kenaikan harga semua jenis semen. Adapun bukti-bukti di lihat dalam pembagian harga semen oleh distributor kepada toko dalam jangka beberapa hari saja langsung berubah dari tanggal 17 November 2014 dengan harga bagi Rp.53.500/sak-nya. Kemudian berubah pada tanggal 19 November 2014 dengan harga bagi Rp.54.000/sak, berubah lagi pada tanggal 22 November 2014 dengan harga bagi Rp.56.000/sak. Adapun alasan distributor adalah keterbatasan semen dari pabrik semen sehingga membuat harga menjadi naik dan kelangkaan semen yang ada di kota palangkaraya. Kemudian, disusul dengan kenaikan harga bahan bakar minyak sehingga harga semen masih belum ditetapkan. Kondisi demikian menyebabkan Konsumen banyak kecewa terhadap keterbatasan semen dan harga yang sangat tinggi.

Berdasarkan fenomena dikalangan pedagang bahan bangunan tersebut, diperlukan tugas pemerintah dalam memainkan perannya dalam mengawasi harga. Sebagaimana observasi penulis ke pemerintah kota Palangka Raya, khususnya dinas perindustrian dan perdagangan 2 yang menyampaikan data (dokumen). Dari data tersebut menggambarkan bahwa pemerintah melakukan pengawasan harga barang di toko bangunan dilakukan 1 minggu sekali. Hal ini dapat terlihat dari dokumen yang mereka berikan kepada penulis pada saat observasi. Selain data tersebut dinyatakan bahwa pengawasan penjualan harga bahan bangunan tidak dilakukan ke semua toko bangunan, melainkan dilakukan secara acak. Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Penetapan harga tersebut mampu menyebabkan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan membuat perjanjian dengan pelaku usaha lainnya yang mengakibatkan monopoli. Pelaku usaha cenderung mengarahkan aktivitas ekonominya kepada hal yang negatif seperti kecurangan, penipuan, penimbunan, permainan harga dan manipulasi timbangan. Dilihat dari fenomena yang ada, penulis tertarik untuk mengetahui lebih mendalam mengenai mekanisme penetapan harga berdasarkan hukum positif di Indonesia. Judul penelitian ini adalah: STUDI PERAN PEMERINTAH 2 Indarto dan ani Diperidag (observasi tgl 12 maret 2015)

DAERAH TERHADAP PENETAPAN HARGA BAHAN BANGUNAN DI KOTA PALANGKA RAYA B. PENELITIAN SEBELUMNYA Berdasarkan beberapa penelusuran penulis terhadap penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan judul penulis di atas, yaitu: Pertama, penelitian sebelumnya dengan judul penetapan harga, maka penulis temui adalah KAIDAH PENETAPAN HARGA SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR BESAR KOTA PALANGKARAYA. Oleh Munawarah jurusan Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangkaraya Tahun 2014. Penelitiannya ini mengkaji kegiatan usaha perdagangan dalam penetapan harga sembilan bahan pokok yang bertujuan mengetahui kaidah yang digunakan pedagang sembilan bahan pokok dalam menetapkan harga di Pasar besar kota Palangka Raya. Selanjutnya, mengetahui pertimbangan logis yang digunakan pedagang sembilan bahan pokok di Pasar Besar Kota Palangka Raya dalam menetapkan harga. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penetapan harga sembilan bahan pokok dimanfaatkan para pedagang untuk memperoleh keuntungan ketika permintaan meningkat, tergantung pada pasokan persediaan dan kualitas barang, dan naiknya biaya pengangkutan dari distributor. 3 Kedua, penelitian lainnya ANALISIS HUBUNGAN METODE PENETAPAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. DJASULA WANGI oleh Faisal Kraus Jurusan Manajemen Fakultas 3 Munawarah, KAIDAH PENETAPAN HARGA SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR BESAR KOTA PALANGKARAYA, 2014. BAB I, Hal 11

Ekonomi Universitas Bina Nusantara Jakarta 2004 mengenai penetapan harga terhadap volume penjualan PT. Djasula Wangi. Pembahasan dalam penelitian ini menganalisis metode penetapan harga yang diterapkan oleh perusahaan yaitu metode markup pricing. Dan penulis juga bermaksud untuk mengukur pengaruh dan hubungan harga jual dari setiap produk tersebut terhadap volume penjualan PT. Djasula Wangi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Besarnya nilai markup atas harga maupun biaya yang diterapkan oleh perusahaan bersifat tidak tetap. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian dengan kondisi pasar pada saat transaksi jual-beli dilaksanakan. 4 Ketiga, penelitian selanjutnya PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA DALAM JUAL BELI DI RUMAH MAKAN PRASMANAN PENDOWO LIMO JL. BIMA SAKTI NO.37 SAPEN YOGYAKATA oleh Ely Nur Jaliyah Fakultas Syari ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010. Pembahasan dalam penelitan ini mengambil makanan yang akan dibelinya dengan sendiri sehingga pembeli tidak perlu menunggu lama, akan tetapi antara pembeli yang satu dengan pembeli yang lain takaran dalam mengambil nasi sayur tidak sama tetapi penetapan harganya dianggap sama. Lalu, bagaimana mekanisme penetapan harga jual beli makanan di rumah makan Pendowo Limo tersebut. 5 4 http://thesis.binus.ac.id/doc/a/lhm2004-0025.pdf, diakses tanggal 28 Januari 2015. 5 http://digilib.uin-suka.ac.id/5634/1/bab%20i,%20v,%20daftar%20pustaka.pdf diakses 28 Januari 2015.

Dari tiga penelitian sebelumnya di atas untuk penelitian penulis lakukan lebih kepada praktek penetapan harga dalam jual beli, lebih khususnya penelitian ini fokus bagaimana mekanisme penetapan harga dalam jual beli yang dilakukan oleh pedagang. C. Rumusan Masalah Permasalahan yang difokuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apa latar belakang yang menyebabkan penetapan harga bahan bangunan di kota Palangka Raya? 2. Bagaimana cara menetapan harga bahan bangunan di kota Palangka Raya? D. Tujuan penelitian Melihat permasalahan yang ada, maka penelitian ini memiliki tujuan: 1. Mengetahui latar belakang adanya penetapan harga bahan bangunan di kota Palangka Raya. 2. Mengetahui cara menetapan harga bahan bangunan di kota Palangka Raya. E. Kegunaan Penelitian Adapun hasil penelitian ini dapat berguna secara teoritis dan praktis, adalah sebagai berikut: 1. KegunaanTeoritis a. Penulisan ini berguna untuk menambah wawasan pengetahuan penulis di bidang harga dalam dalam Islam, khususnya dalam penetapan harga oleh para pelaku usaha dagang bahan bangunan.

b. Dalam hal kepentingan ilmiah, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi ilmu intelektual di bidang hukum ekonomi syariah. 2. KegunaanPraktis a. Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya; dan b. Sebagai bahan bacaan dan juga sumbangan pemikiran dalam khazanah literatur kesyariahan bagi kepustakaan Institu Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.