Pemutusan Hubungan Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1)

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA.

Pasal 150 UUK KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

PHK BOY BUCHORI ALKHOMENI HASIBUAN DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Lex Administratum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016. Kata kunci: jamsostek, pemutusan hubungan kerja

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. 1) Setiap bentuk usaha milik swasta yang memperkerjakan pekerjaan dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak.

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

PERATURAN - PERATURAN PENTING DALAM UU KETENAGAKERJAAN NO 13 TAHUN 2003

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (Termination of Employment Relationship) Amalia, MT

c. bahwa unluk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum tentang Hukum Ketenagakerjaan. Menurut Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) Tentang

Perselisihan dan Pemutusan. hubungan kerja. berhak memutuskannya dengan pemberitahuan pemutusan BAB 4

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-150/MEN/2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor

Tata Cara Pelaksanaan Pemutusan Hubungan Kerja/PHK

BAB III UPAYA HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK SEBELUM MASA KONTRAK BERAKHIR

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :...

STANDARISASI PEMUTUSAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MEN/ 1993 TAHUN 1993 TENTANG KESEPAKATAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

BAB II PROSEDUR PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. A. Alasan Terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

Pada dasarnya, tujuan utama hukum ketenagakerjaan MAKNA PHK BAGI PEKERJA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PEMBERHENTIAN PEGAWAI

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Meminimalkan Konflik dalam PHK

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN

Hukum Ketenagakerjaan

DEFINISI DAN TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Umum Tentang Ketenagakerjaan. berbeda antara pendapat yang satu dengan pendapat lainnya. 1

Lex Privatum, Vol. IV/No. 7/Ags/2016

Bismillahirrohmaanirrohim

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS DAN KASUS POSISI. pekerja diikat oleh suatu perjanjian yang disebut perjanjian kerja.

(KepMen ini pada 25 Maret 2003 telah dinyatakan tidak berlaku per UU No. 13/2003. Pencantumn dalam pustronik ini untuk maksud studi)

Tata Tertib setiap pekerja ISH yang berada di layanan mengacu kepada Standard Operationg Procedure (SOP) yang dibuat oleh Div. Operation & ER ISH.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

PERATURAN PERUSAHAAN PT.

BAB II KETENTUAN HUKUM MENGENAI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Istilah majikan dapat disebut juga sebagai

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN IV) PERJANJIAN KERJA. copyright by Elok Hikmawati

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008

Bab XIV : Kejahatan Terhadap Kesusilaan

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

SURAT PERJANJIAN KERJA

KATA PENGANTAR. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan Dr.Gatot Hari Priowirjanto

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang sangat

Lex Privatum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

HUBUNGAN INDUSTRIAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PEMBAHASAN. Pemutusan Hubungan Kerja

STIE DEWANTARA Aspek Ketenagakerjaan Dalam Bisnis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19

Jam Kerja, Cuti dan Upah. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

PERATURAN PERUSAHAAN CV.PLANET-WEBHOST

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) JENIS-JENIS PHK

PERATURAN PEMERINTAH NO. 01 TH 1985

Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D

Perusahaan Swasta, karena kedua undang' undang tersebut sampai saat ini masih. berlaku (tidak dicabut oleh Undang: undang Nomor 13 Tahun 2003).

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 170 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

MOGOK KERJA DAN LOCK-OUT

BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR: 2>2> TAHUN 2008 TENTANG

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA

BAB I KETENTUAN U M U M

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (2)

NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS GROUP) DENGAN PT. SUKSESINDO Nomer: 638 / I / HRD.DX /L SS / IX / 2009

HUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia merupakan proses dari kelangsungan hidup yang. uang yang digunakan untuk memenuhi tuntutan hidup mereka akan

The Presenting MSDM PemutusanHub ungan Kerja (PHK)

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

NIKODEMUS MARINGAN / D

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

Pemutusan Hubungan Kerja Suatu langkah pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha karena suatu hal tertentu. Pasal 1 angka 25 UU Ketenagakerjaan: Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dengan pengusaha.

Berlaku bagi PHK yang terjadi di : a. Badan usaha (berbadan hukum/tidak berbadan hukum); b. Milik perseorangan, milik persekutuan, milik badan hukum; c. Dimiliki oleh swasta maupun negara; d. Usaha-usaha sosial, usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Proses PHK Pengusaha, pekerja, SP dan pemerintah dengan segala upaya harus mengusahakan agar PHK dihindari; Jika upaya telah dilakukan dan PHK tidak dapat dihindari, maka rencana PHK wajib dirundingkan antara pengusaha dengan pekerja/sp. Apabila perundingan gagal, maka pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja setelah mendapatkan penetapan dari LPPHI.

Tahap perundingan wajib dilalui sebelum adanya permohonan penetapan. Permohonan penetapan dilakukan secara tertulis disertai dengan alasannya. Penetapan diberikan apabila perundingan tidak membuahkan hasil dan tidak ada kesepakatan.

PHK Tanpa Penetapan LPPHI Pekerja masih dalam masa percobaan. Pekerja mengajukan permintaan pengunduran diri, secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa ada indikasi intimidasi dari pengusaha. Pekerja mencapai usia pensiun sesuai PK, PP, PKB, Peraturan perundang-undangan. Pekerja meninggal dunia.

Prosedur PHK Massal Upaya perbaikan perusahaan melalui efisiensi atau penghematan: 1. Mengurangi shift. 2. Membatasi kerja lembur. 3. Menghapuskan kerja lembur. 4. Pengurangan jam kerja. 5. Meningkatkan upaya efisiensi lain (pensiun dini). 6. Merumahkan pekerja secara bergiliran.

Lanjutan Dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja: 1. Dilakukan perundingan dan menjelaskan pada SP atau pekerja mengenai alasan PHK. 2. Bersama SP merumuskan jumlah dan kriteria pekerja yang akan di PHK. 3. Merundingkan persyaratan secara terbuka dan dilandasi itikad baik. 4. Dilakukan sosialisasi untuk dapat diketahui seluruh pekerja sebagai dasar diterima atau tidaknya syarat-syarat tersebut. 5. Bila sudah ada persetujuan, ditetapkan prioritas pelaksanaan PHK secara bertahap.

Lanjutan 6. Pada saat penyelesaian PHK dibuat persetujuan bersama (berisi besaran pesangon dan lain-lain/hak pekerja). 7. Setelah proses dilalui, dilakukan rekapitulasi untuk dasar mengajukan izin PHK.

PHK PHK Demi Hukum PHK Atas Putusan Pengadilan PHK Kehendak Pengusaha PHK Kehendak Pekerja

PHK Demi Hukum Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Pekerja Meninggal Dunia Pekerja Pensiun

PKWT Kedua Belah pihak bersifat pasif. Pengusaha tidak wajib memberitahukan berakhirnya jangka waktu hubungan kerja, kecuali bila telah diperjanjikan tertulis atau telah diatur dalam PP atau PKB, atau menurut peraturan perundang-undangan atau kebiasaan ada keharusan memberitahukan dalam tenggang waktu tertentu.

Pekerja Meninggal Dunia Hubungan kerja bersifat pribadi. Hak : 2 x uang pesangon 1 x uang penghargaan masa kerja 1 x uang penggantian hak

Pekerja Memasuki Usia Pensiun Hak: Jika pengusaha telah mengikutsertakan pada program pensiun yang sebagian iurannya dibayar pengusaha, maka pekerja TIDAK BERHAK ATAS UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA (tetap berhak atas UANG PENGGANTIAN HAK) Apabila jaminan yang diterima tersebut lebih kecil dari 2 x UP, 1 x UPMK, dan 1 x UPH, maka selisihnya HARUS DIBAYAR PENGUSAHA.

CONTOH: UP yang seharusnya diterima = 10.000.000 Besarnya jaminan pensiun = 6.000.000 Prosentase iuran = 60% pengusaha+40%pekerja 60% x 6.000.000 = 3.600.000 40% x 6.000.000 = 2.400.000 Kekurangan yang harus dibayar pengusaha= 10.000.000 3.600.000 = 6.400.000

PHK Atas Putusan Pengadilan (LPPHI) Sebelumnya harus dilakukan upaya-upaya untuk menghindari PHK. pengaturan jam kerja, efisiensi, pembinaan, dsb. Jika tidak berhasil, wajib melakukan perundingan secara langsung. Jika tidak berhasil, maka pengusaha dapat mengajukan permohonan penetapan PHK secara tertulis + alasannya kepada LPPHI. LPPHI akan memanggil para pihak dan selanjutnya memberikan keputusan menolak atau mengabulkan permohonan PHK.

PHK Atas Kehendak Pekerja Pekerja mengundurkan diri: Syarat-syarat: 1. Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri. 2. Tidak terikat dalam ikatan dinas. 3. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal pengunduran diri. Hak: UPH

Pekerja mangkir selama 5 hari berturut-turut atau lebih tanpa keterangan. Dikualifikasikan mengundurkan diri. Hak: UPH + Uang Pisah Pekerja sakit berkepanjangan, cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaan setelah melampaui 12 bulan berturutturut. Hak: 2 x UP + 2 x UPMK + 1 x UPH

Pekerja mengalami hal-hal berikut yang dilakukan oleh pengusaha: Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam pekerja. Membujuk dan/atau menyuruh pekerja melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan berturut-turut atau lebih. Tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja.

Lanjutan Memeritahkan pekerja untuk melaksanakan pekerjaan diluar yang diperjanjikan. Memberikan pekerjaan yang berbahaya bagi jiwa, keselamatan, kesehatan dan kesusilaan pekerja sedangkan pekerjaan itu tidak dicantumkan pada PK. Hak: 2 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH Jika hal-hal tersebut tidak terbukti, maka pengusaha dapat melakukan PHK tanpa penetapan LPPHI dan pekerja TIDAK BERHAK ATAS UP dan UPMK.

PHK Atas Kehendak Pengusaha (karena kesalahan berat) Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang perusahaan. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan. Mabuk, minum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dilingkungan kerja. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.

Lanjutan Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan PK, PP, PKB. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Lanjutan Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 tahun atau lebih.

Bukti Pendukung Kesalahan Berat Pekerja tertangkap tangan. Ada pengakuan dari pekerja yang bersangkutan. Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di perusahaan dan didukung oleh 2 orang saksi.

Hak: 1 x UPH Jika tugas dan fungsi pekerja tidak mewakili kepentingan perusahaan secara langsung, maka UPH tersebut + Uang Pisah. Jika pekerja keberatan dengan PHK, dapat mengajukan gugatan ke LPPHI max 1 tahun sejak dilakukannya PHK.

PHK Atas Kehendak Pengusaha PHK dapat dilakukan dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan PEKERJA TIDAK BERSEDIA MELANJUTKAN HUBUNGAN KERJA. Hak: 1 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH Atau karena PENGUSAHA TIDAK BERSEDIA MELANJUTKAN HUBUNGAN KERJA. HAK : 2 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

PHK Atas Kehendak Pengusaha Perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian terus menerus selama 2 tahun, karena pailit, dalam keadaan force majour. Hak: 1 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH Perusahaan tutup karena efisiensi. Hak: 2 x UP + 1 x UPMK + 1 x UPH

Larangan Untuk Di PHK Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan berturut-turut. Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaan karena memenuhi kewajiban terhadap negara. Pekerja melakukan ibadah yang diperintah agamanya. Pekerja menikah. Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan atau menyusui.

Lanjutan Pekerja mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan pekerja lainnya dalam suatu perusahaan, kecuali telah diatur dalam PK, PP atau PKB. Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan pengurus SP, melakukan kegiatan SP diluar/didalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha atau berdasarkan ketentuan dalam PK, PP, PKB. Pekerja mengadukan pengusaha mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan.

Lanjutan Perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik atau status perkawinan. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena kecelakaan kerja yang menurut dokter membutuhkan waktu yang panjang dan belum dipastikan kesembuhannya.

Hak Pekerja Yang Di PHK Penguasaha wajib membayar: 1. Uang pesangon dan atau; 2. Uang penghargaan masa kerja dan; 3. Uang penggantian hak.

Uang Pesangon pembayaran berupa uang dari pengusaha kepada pekerja akibat adanya PHK. Uang penghargaan masa kerja uang jasa sebagai penghargaan pengusaha kepada pekerja yang dikaitkan dengan lamanya masa kerja.

Uang Penggantian Hak Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur. Biaya pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja diterima bekerja. Penggantian perumahan dan pengobatan sebesar 15% dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat. Hal lain yang ditetapkan dalam PK, PP, PKB.

Uang Pesangon No. Masa Kerja Besar Pesangon 1. < 1 tahun 1 bulan upah 2. 1 tahun - < 2 tahun 2 bulan upah 3. 2 tahun - < 3 tahun 3 bulan upah 4. 3 tahun - < 4 tahun 4 bulan upah 5. 4 tahun - < 5 tahun 5 bulan upah 6. 5 tahun - < 6 tahun 6 bulan upah 7. 6 tahun - < 7 tahun 7 bulan upah 8. 7 tahun - < 8 tahun 8 bulan upah 9. > 8 tahun 9 bulan upah

Uang Penghargaan No. Masa kerja Uang penghargaan 1. 3 tahun < 6 tahun 2 bulan upah 2. 6 tahun - <9 tahun 3 bulan upah 3. 9 tahun - < 12 tahun 4 bulan upah 4. 12 tahun - < 15 tahun 5 bulan upah 5. 15 tahun - <18 tahun 6 bulan upah 6. 18 tahun - < 21 tahun 7 bulan upah 7. 21 tahun - < 24 tahun 8 bulan upah 8. > 24 tahun 10 bulan upah

Tindak Pidana Bukan Karena Pengaduan Pengusaha Pengusaha tidak wajib memberikan upah. Wajib memberikan bantuan kepada keluarganya (maksimal 6 bulan): 1. 1 Tanggungan 25% dari upah. 2. 2 Tanggungan 35% dari upah. 3. 3 Tanggungan 45% dari upah. 4. 4 Tanggungan 50% dari upah.

Setelah 6 bulan pengusaha dapat melakukan PHK tanpa penetapan LPPHI. Sebelum 6 bulan putusan hakim adalah tidak bersalah pekerja wajib dipekerjakan kembali. Hak: 1 x UPMK + 1 x UPH.

Pekerja Melakukan Pelanggaran PK, PP, PKB Diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut. Haknya adalah 1 x uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak.