MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI - BARANG MILIK NEGARA (SIMAK-BMN) PADA RSUP.DR SARDJITO YOGYAKARTA Makalah ini Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Konsep Sistem Informasi Dosen Pembina: Putri Taqwa Prasetyaningrum,S.T.,M.T. Oleh: Anggraini Diah Puspitaningrum 14111006 Teknik Informatika FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA OKTOBER 2015
DAFTAR ISI Halaman Judul... i DAFTAR ISI... ii BAB I... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan... 2 D. Manfaat... 2 BAB II... 3 A. Landasan Teori... 3 a. Jenis Sistem Informasi... 3 b. Pengertian Barang Milik Negara (BMN)... 3 c. Laporan Keuangan dan SIMAK-BMN... 4 BAB III... 10 A. Kesimpulan... 10 DAFTAR PUSTAKA... 11 ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Barang milik Negara (BMN) adalah aset pemerintah yang sangat penting, barang milik Negara ini bisa berupa barang inventaris ( barang tetap tak bergerak),dan barang habis pakai ( barang tidak tetap/ bergerak) dimana kedua barang tersebut memiliki nilai dalam segi nominal harga dan kegunaan. Pertanggungjawaban atas BMN kemudian menjadi semakin penting ketika pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dalam bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atas transaksi keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungan. Informasi BMN memberikan sumbangan yang signifikan di dalam laporan keuangan (neraca) yaitu berkaitan dengan pos-pos aset tetap maupun aset lainnya.pemerintah wajib melakukan pengamanan terhadap BMN. Pengamanan tersebut meliputi pengamanan fisik, pengamanan administratif, dan pengamanan hukum. Dalam rangka pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas BMN. Selain berfungsi sebagai alat kontrol, sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen pemerintah di dalam perencanaan pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, maupun penghapusan (disposal). Suatu sistem informasi yang digunakan RSUP. Dr.Sardjito sebagai salah satu rumah sakit milik pemerintah menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) untuk melakukan pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas BMN. 1
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah Bagaimana penjelasan dan gambaran dari Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)? Makalah ini memiliki batasan masalah sebagai berkut : 1. Penjelasan dan gambaran Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) di RSUP. DR.Sardjito. C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memberikan penjelasan dan gambaran tentang Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). D. Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Pembaca dapat memperoleh penjelasan dan gambaran Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). 2
BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori a. Jenis Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang selanjutnya akan kita sebut SIMAK-BMN jika diklasifikasikan berdasarkan area fungsional termasuk/bagian dari suatu sistem informasi Akuntasi (Accounting Information System) yaitu sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen akuntansi). Sistem ini mencakup transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan. Menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997) mendefinisikannya sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses, dan melaporkan informasi yang terkait dengan transaksi keuangan. SIMAK-BMN merupakan sistem informasi yang dibuat oleh Kementerian Keuangan, dimana aplikasi tersebut digunakan oleh Satuan Kerja milik pemerintah yang memiliki pandangan/prespektif yang berbeda beda. SIMAK-BMN lebih fokus dalam penghimpunan, pemrosesan, dan pelaporan transaksi dalam bentuk Barang Milik Negara. b. Pengertian Barang Milik Negara (BMN) Yang dimaksud Barang Milik Negara (BMN) sesuai pasal 1 butir 10 Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, adalah: Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Sementara yang dimaksud Barang Milik Daerah (BMD) sesuai pasal 1 butir 11 Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, adalah: Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. BMN tersebut tidak terbatas hanya yang berada dan penguasaan kementerian/lembaga/pemerintah Daerah, namun juga yang berada pada Perusahaan 3
Negara dan BHMN atau bentuk-bentuk kelembagaan lainnya yang belum ditetapkan statusnya. Khusus BMN yang berada dalam penguasaan Perusahaan Negara, BHMN dan Lembaga lainnya yang belum ditetapkan statusnya menjadi kekayaan negara yang dipisahkan. sah adalah : Batasan pengertian barang-barang yang berasal dari perolehan lainnya yang 1. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis; 2. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; 3. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undangan; atau 4. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pengertian Barang menurut Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang. Namun demikian pengertian barang pada manajemen pengelolaan BMN sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 hanya dibatasi yang berwujud (tangible) sebagaimana dimaksud Bab VII Pasal 42 sampai dengan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Sementara pengertian atau batasan Negara dalam kata Barang Milik Negara (BMN) adalah Pemerintah Republik Indonesia, dalam arti kementerian negara/lembaga. Pengertian lembaga adalah sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 6 ayat (2) huruf b UU No. 17 Tahun 2003, yaitu Lembaga Negara/Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Negara dan batasan Daerah adalah Gubernur/Walikota/Bupati selaku Kepala Pemerintahan Daerah. c. Laporan Keuangan dan SIMAK-BMN Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. 4
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN merupakan sub sistem yang berupa rangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang berlaku yang disajikan untuk meningkatkan pemahaman serta kontrol yang sistematis bagi mereka yang pernah atau yang memang berada dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari satuan kerja pada bagian atau seksi perlengkapan/ rumah tangga atau yang semacamnya sehingga sesuai struktur organisasi. Unit Akuntansi Barang memiliki kewajiban untuk menyusun laporan barang milik negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan kementerian negara/lembaga. SIMAK-BMN dan Sistem Akuntansi (SAK) sebagai sub sistem harus saling berjalan secara simultan, dengan demikian dapat dilakukan check and balance antara pengeluaran belanja modal dalam rangka perolehan aset (arus uang) dengan arus barang dari hasil pengadaan belanja modal tersebut. Secara garis besar pengelolaan barang milik Negara (BMN) dalam Simak-BMN terbagi dalam 2 (dua) transaksi yaitu transaksi BMN dan transaksi Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP). Konstruksi dalam pengerjaan (KDP) adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan atau proses perolehannya belum selesai pada akhir periode akuntansi. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup mencakup tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi dan jaringan; dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan sampai dengan tanggal pelaporan belum selesai pengerjaannya. SIMAK-BMN digunakan untuk Inventarisasi, yaitu merupakan kegiatan melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan BMN. Inventarisasi bertujuan membandingkan catatan BMN dengan kenyataan mengenai jumlah, nilai, harga, kondisi 5
dan keberadaan seluruh BMN yang dimiliki dan atau dikuasai oleh kementerian negara/lembaga dalam rangka tertib administrasi BMN dan mendukung keandalan laporan BMN dan laporan keuangan. -Input (Masukan) dan Proses Alur penggunaan Aplikasi SIMAK-BMN adalah Operator SIMAK-BMN menginput data BMN sesuai dengan kode barang yang diperoleh dari transaksi BMN berupa saldo awal, perolehan, perubahan, penghapusan dan penghentian barang milik negara berdasarkan bukti transaksi (SPK, Kwitansi, Faktur, dll). Data tersebut disimpan kedalam suatu database kemudian SIMAK BMN memproses data sehingga menghasilkan laporan yang dilaporkan sebagai neraca yang akan di laporkan ke Kementerian atau digunakan oleh Aplikasi Manajerial lain. Aplikasi SIMAK-BMN juga menerima Arsip Data Komputer (ADK) dari sub sistem aplikasi persediaan (Barang habis pakai). Dalam hal ini Operator SIMAK-BMN harus melakukan perekaman data, verifikasi dan pencetakan laporan berdasarkan kode barang, nomor aset, tanggal perolehan, tanggal buku, jumlah, kuantitas, Nilai Aset, dll. Gambar : Proses Pengolahan Data BMN pada SIMAK BMN 6
Gambar : Bagan alir data BMN Alir Aplikasi BMN dimulai dari Sistem Akutansi dan Pelaporan (SAPBMN) (sistem yang dipakai sebelum SIMAK-BMN) yang kemudian data dari SAPBMN di konversi pada aplikasi SIMAK-BMN, data pada subsistem Persediaan juga akan masuk ke SIMAK-BMN kemudian dapat dihasilkan berupa laporan BMN yang akan di hasilkan neraca keuangan setelah di tambahkan dengan hasil laporan SAKPA (Sistem Akuntansi Keuangan Tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran). SIMAK BMN juga dapat digunakan untuk laporan manajerial yang lainnya. Gambar : Aplikasi SIMAK-BMN 7
- Output (Keluaran) Laporan pada SIMAK-BMN salah satu nya adalah Laporan Barang Kuasa Pengguna adalah laporan untuk menampilkan posisi Barang Kuasa Pengguna pada awal dan akhir suatu periode tertentu serta mutasi Barang Kuasa Pengguna yang memenuhi kriteria kapitalisasi pada setiap periode tertentu. Aplikasi ini memberikan tiga pilihan periode laporan Barang Kuasa Pengguna yang dapat dibuat oleh instansi: a. Laporan BMN semesteran b. Laporan BMN Tahunan c. Laporan BMN per periode tanggal Gambar : Contoh Laporan yang dihasilkan Aplikasi SIMAK-BMN Aplikasi SIMAK-BMN juga dapat melakukan proses penyusutan aset tetap secara otomatis per periode semester. Metode penyusutan menggunakan garis lurus dan penentuan nilai yang dapat disusutkan dilakukan untuk setiap unit Aset Tetap tanpa ada nilai residu. Aset Tetap yang disusutkan berupa : a. Gedung dan Bangunan b. Peralatan dan Mesin c. Jalan, Jaringan, Irigasi dan Jembatan d. Aset Tetap Lainnya berupa Aset Tetap Renovasi (kecuali tanah dalam renovasi) dan alat musik modern. e. Aset Tetap yang direklasifikasi menjadi aset lainnya 8
Aset Tetap yang dikecualikan atau tidak disusutkan adalah sebagai berikut: a. Tanah b. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen yang sah dan telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan c. Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penyusutan bertujuan untuk menyajikan nilai aset tetap secara wajar sesuai dengan manfaat ekonomi aset dalam Laporan keuangan Pemerintah Pusat, mengetahui potensi BMN dengan memperkirakan sisa manfaat suatu BMN yang masih diharapkan dapat diperoleh dalam beberapa tahun kedepan. Selain itu untuk memberikan bentuk pendekatan yang lebih sistematis dan logis dalam menganggarkan belanja pemeliharaan atau belanja modal untuk mengganti atau menambah aset tetap yang sudah dimiliki. Pada intinya SIMAK-BMN diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dan pelaporan manajerial (Manajerial Report). Dan menghasilkan informasi sebagai dasar punyusunan Neraca Kementerian Negara/Lembaga dan Informasi informasi untuk perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. RSUP. Dr. Sardjito menggunakan Aplikasi SIMAK BMN untuk menyimpan informasi informasi tentang BMN yang ada dalam lingkungan kerja yang berupa aset tetap maupun aset lancar (Persediaan) seperti pembelian alat medis, kantor, jaringan komputer, bahan rumah tangga, dll. Dengan adanya SIMAK-BMN dapat diketahui besaran aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Data Informasi tersebut dapat digunakan untuk rencana pengadaan barang, pemeliharaan barang dan juga lokasi suatu barang. Pada setiap semester atau periode SIMAK-BMN digunakan untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan ke Kementerian. 9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada RSUP.Dr.Sardjito Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dapat melakukan pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas BMN. SIMAK-BMN jika diklasifikasikan berdasarkan area fungsional termasuk/bagian dari suatu sistem informasi Akuntasi (Accounting Information System) yang digunakan oleh satuan kerja milik pemerintah yang mempunyai prespektif yang berbeda beda. Alur dari Sistem Informasi adalah Operator SIMAK-BMN memasukan data transaksi BMN(Aset tetap maupun aset lancar) dan sistem akan memproses inputan tersebut dan akan menghasilkan output berupa laporan yang dapat dipilih sesuai dengan periodenya. Aplikasi juga dapat melakukan penyusutan terhadap BMN. SIMAK-BMN diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dan pelaporan manajerial (Manajerial Report). 10
DAFTAR PUSTAKA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 171/PMK.05/2007 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT Kementerian Kesehatan RI 2013.Pedoman Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan RI Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Konsep Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. ModulSatker.2013. Bab I Pendahuluan Modul SIMAK BMN diunduh pada http://www.modulsatker.com/ pada tanggal 21 Oktober 2015 Kemenag.----. Aplikasi SIMAK BMN diunduh pada http://e-dokumen.kemenag.go.id/files/5rmetyiw1286263459.pdf pada tanggal 21 Oktober 2015 Online.Simaker, ----, Status BMN di unduh pada http://simakeronline.blogspot.co.id/search/label/status%20bmn pada tanggal 21 Oktober 2015 Yoan. 2013. Sosialisasi Sensus BMN dan Bimbingan Teknis Penyusunan BMN di unduh pada http://www.bppk.kemenkeu.go.id/berita-setban/15344-sosialisasi-sensus-bmndan-bimbingan-teknis-penyusunan-bmn pada tanggal 21 Oktober 2015 11