PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DAN KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN TATA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2000 SERI D NOMOR SERI 13

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2000 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2007 SERI E =================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 15 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2007 T E N T A N G KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR : 6 TAHUN 2008

Dengan persetujuan bersama. DEWAN PERMUSYAWARATAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN dan BUPATI MUSI BANYUASIN MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR: 10 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PEKON (APBP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 19 TAHUN 2000 T E N T A N G PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUSIN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2000 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PEKON (APBP)

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RUMUSAN DAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 17/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 17 TAHUN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNAGI TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 13 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2000

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E NOMOR 02

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 12 TAHUN 2002 BANTUAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DESA BUPATI BANGKA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG. TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2001 T E N T A N G SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 14/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2000

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

KEPALA DESA LEBAKWANGI PERATURAN DESA LEBAKWANGI NOMOR 7 TAHUN 2017 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG SUMBER SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2008

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

TENTANG BUPATI DOMPU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang : a. bahwa Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas, perlu adanya perencanaan dan pengendalian ; b. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 212 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Pasal 73 dan 74 Peraturan Pemerintah RI Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa maka dipandang perlu dibuatkan Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821) ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 ) ; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor Republik Indonesia 4593) ; Dengan...

2 Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN dan BUPATI MUSI BANYUASIN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin ; 2. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin ; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ; 5. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut Asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesaturan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 6. Desa selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ; 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ; 8. Pemerintah desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa ; 9. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa ; 10. Lembaga..

3 10. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan, bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat ; 11. Dana Perimbangan adalah pengertian sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ; 12. Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah Kabupaten untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota ; 13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APBDes adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan BPD, yang ditetapkan dengan peraturan desa ; 14. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang sesuai peraturan perundang-undangan ; 15. Peraturan Daerah adalah peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten ; 16. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa ; 17. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa ; BAB II TATA CARA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA Pasal 2 Setiap Tahun Anggaran baru, Bupati memberikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Pasal 3 (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang telah disusun dan dimusyawarahkan antara Kepala Desa bersama-sama Badan Permusyawaratan Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan ; (2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditetapkan dengan Peraturan Desa selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah ditetapkan APBD Kebupaten Musi Banyuasin. Pasal 4 (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri dari bagian penerimaan dan bagian pengeluaran ; (2) Bagian..

4 (2) Bagian pengeluaran terdiri dari Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan. BAB III BAGIAN PENERIMAAN Pasal 5 (1) Penerimaan terdiri dari 7 Pos dan Kode Anggaran sebagai berikut : 1.1. Sisa lebih tahun lalu ; 1.2. Pendapatan Asli Desa ; 1.3. Bantuan Pemerintah Kabupaten ; 1.4. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi ; 1.5. Sumbangan Pihak Ketiga ; 1.6. Pinjaman Desa ; 1.7. Lain-lain pendapatan yang sah. (2) Setiap pos terdiri dari ayat-ayat. Pasal 6 (1) Sisa lebih perhitungan tahun lalu sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) angka 1.1 adalah sisa perhitungan anggaran tahun lalu yang merupakan penerimaan tahun anggaran berikutnya ; (2) Pendapatan asli desa sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) angka 1.2 terdiri dari : 2.1. Hasil Tanah Kas Desa ; 2.2. Hasil Pasar Desa dan Kalangan ; 2.3. Hasil Bangunan Desa ; 2.4. Hasil Objek rekreasi yang diurus oleh desa ; 2.5. Hasil Hutan Desa ; 2.6. Tempat-tempat Pemancingan dan Sungai ; 2.7. Pelelangan ikan yang dikelola oleh desa ; 2.8. Hasil Lelang Lebak Lebung, Sungai, Tanah Nyurung dan Penyebrangan ; 2.9. Lain-lain kakayaan milik desa. (3) Bantuan dari pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) angka 1.3 Peraturan Daerah ini terdiri dari : a. Bagian dari perolehan Pajak dan Retribusi ; b. Bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten. (4) Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) angka 1.4 berupa sumbangan, dana ganjaran dan bantuan lainnya ; (5) Lain-lain Pendapatan yang sah sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) angka 1.6 dan 1.7 adalah pendapatan yang berdasarkan dari sumbangan, bantuan dari pihak ketiga dan atau pinjaman desa yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V...

5 BAB IV BAGIAN PENGELUARAN Pasal 7 (1) Bagian Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) terdiri atas 6 (enam) Pos dengan kode anggaran sebagai berikut : 2.R.1 Belanja Pegawai ; 2.R.2 Belanja barang 2.R.3 Belanja pemeliharaan ; 2.R.4 Belanja Perjalanan dinas ; 2.R.5 Belanja Lain-lain ; 2.R.6 Pengeluaran tak terduga (2) Bagian Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah ini terdiri dari 6 (enam) Pos dengan kode anggaran sebagai berikut : 2.P.1 Pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan ; 2.P.2 Pembangunan prasarana produksi ; 2.P.3 Pembangunan prasarana pemasaran ; 2.P.4 Pembangunan prasarana perhubungan ; 2.P.5 Pembangunan prasarana sosial ; 2.P.6 Pembangunan lain-lain. (3) Pos-pos bagian pengeluaran rutin dan bagian pengeluaran pembangunan terdiri atas pasal-pasal ; (4) Bentuk, isi dan susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah ini ditetapkan dengan Peraturan Desa. Pasal 8 (1) Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup dananya dalam anggaran ; (2) Kepala Desa dilarang melakukan atau menjanjikan pengeluaran atas beban Anggaran Desa untuk tujuan lain dari pada yang telah ditetapkan Pemerintah Desa. Pasal 9 Pelaksanaan pengeluaran dilakukan dengan prinsip hemat, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program atau kegiatan serta fungsi Pemerintah Desa. BAB V TATA USAHA KEUANGAN DESA Pasal 10 (1) Administrasi Keuangan Desa menggunakan Buku Administrasi Keuangan atau Buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu dan buku lainnya sesuai ketentuan yang berlaku ; (2) Pencatatan atau pengisian Buku Administrasi Keuangan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dilakukan oleh Bendaharawan Desa ; (3) Setiap...

6 (3) Setiap penerimaan dan pengeluaran Keuangan oleh bendaharawan Desa harus dicatat di dalam Buku Administrasi Keuangan Desa dan mendapat persetujuan dari Kepala Desa ; (4) Bendaharawan Desa secara periodik dan insidentil membuat pertanggungjawaban Keuangan Desa kepada Kepala Desa. BAB VI BENDAHARAWAN DESA Pasal 11 (1) Bendaharawan Desa diangkat dari perangkat desa yang memiliki atau memenuhi persyaratan yang ditentukan ; (2) Bendaharawan Desa diangkat setiap Tahun Anggaran oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa. (3) Tugas dan tanggung jawab Bendaharawan Desa adalah sebagaimana dimaksud pasal 10 Peraturan Daerah ini ; (4) Bendaharawan Desa bertanggung jawab kepada atasan langsung yaitu Kepala Desa. BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN Pasal 12 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dilaksanakan 6 (enam) bulan setelah anggaran berjalan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa dan disahkan oleh Bupati. BAB VIII PERHITUNGAN ANGGARAN Pasal 13 Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhir Tahun Anggaran, Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa mengenai perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. BAB IX PERTANGGUNG JAWABAN Pasal 14 Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa meliputi Penyusunan Anggaran, Pelaksanaan Tata Usaha Penyusunan Anggaran, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan dan Perubahan serta perhitungan Anggaran sebagaimana dimaksud Pasal 13 Peraturan daerah ini dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun anggaran. BAB X...

7 BAB X PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN Pasal 15 (1) Pengawasan terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dilaksanakan oleh Badan Permusyawaratan Desa ; (2) Setiap 6 (enam) bulan Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa ; (3) Apabila diduga terjadi adanya penyimpangan maka Badan Permusyawaratan Desa dapat meminta keterangan kepada Kepala Desa. BAB XI TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI Pasal 16 (1) Tuntutan perbendaharaan dilakukan terhadap Bendaharawan Desa jika dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan desa terdapat penyimpangan pengelolaan Keuangan Desa ; (2) Tuntutan ganti rugi terhadap Kepala Desa dan Perangkat Desa yang karena perbuatannya dapat merugikan desa baik terhadap keuangan maupun aset milik desa ; (3) Tuntutan Perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) Pasal ini dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan dibantu oleh Majelis yang dibentuk oleh Badan Permusyawaratan Desa yang pelaksanaan tehnisnya mengacu pada ketentuan yang berlaku. BAB XII P E M B I N A A N Pasal 17 (1) Pembinaan terhadap pengelolaan Anggaran Desa dilakukan oleh Bupati ; (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dilakukan melalui Pemberian Pedoman, bimbingan, arahan dan supervisi. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 (1) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan APBdesa dinyatakan tidak berlaku lagi; (2) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 19...

8 Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Ditetapkan di Sekayu pada tanggal 29 Januari 2007 BUPATI MUSI BANYUASIN, H. ALEX NOERDIN Diundangkan di pada tanggal Sekayu. 29 Januari 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN, YUSRI EFFENDY LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2007 NOMOR 5