Joeni Arianto Kurniawan, S. H. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM ACARA PIDANA. DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd

9/6/2013 suwarnatha.webs.com

Prinsip-Prinsip Hukum Acara Pidana. 2. Prinsip penggabungan pidana dg tuntutan ganti rugi.

Pengantar Hukum Pidana Joeni Arianto Kurniawan,S.H.

SULTHON MILADIYANTO SH MH. sulthon (c) 2014

9/13/2012 8:29 AM Ngurah Suwarnatha 1

ÉÄx{ Joeni Arianto Kurniawan

Hukum Acara Pidana disebut hukum pidana formal, untuk membedakan dgn hukum pidana materiil.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. HUKUM ACARA PIDANA ADALAH hukum yang mempertahankan bagaimana hukum pidana materil dijalankan KUHAP = UU No 8 tahun 1981 tentang hukum acara

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. penegakan hukum berdasarkan ketentuan hukum, maka hilanglah sifat melanggar

ALUR PERADILAN PIDANA

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

2. Terdakwa, menurut pasal 1 ayat 5 KUHAP adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan diadili dipersidangan pengadilan.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

BAB I PENDAHULUAN. Hukum materiil seperti yang terjelma dalam undang undang atau yang

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

NILAI KEADILAN DALAM PENGHENTIAN PENYIDIKAN Oleh Wayan Rideng 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

Hukum Acara Pidana. Pertemuan XXVIII & XXIX Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1

MANFAAT DAN JANGKA WAKTU PENAHANAN SEMENTARA MENURUT KITAB UNDANG HUKUM ACARA PIDANA ( KUHAP ) Oleh : Risdalina, SH. Dosen Tetap STIH Labuhanbatu

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

HUKUM ACARA PIDANA Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tanggal 31 Desember 1981 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

dikualifikasikan sebagai tindak pidana formil.

jahat tersebut tentunya berusaha untuk menghindar dari hukuman pidana, yaitu dengan cara

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

PERLUNYA NOTARIS MEMAHAMI PENYIDIK & PENYIDIKAN. Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N. Disampaikan pada Konferda INI Kota Surakarta, Tanggal, 10 Juni 2014

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. penegakan hukum berdasarkan ketentuann hukum, maka hilanglah sifat

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Hukum acara pidana di Belanda dikenal dengan istilah strafvordering,

IMPLEMENTASI PASAL 31 KUHAP TENTANG PENANGGUHAN PENAHANAN DENGAN ATAU TANPA JAMINAN (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Boyolali)

BAB II PENAHANAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TERSANGKA ANAK DIBAWAH UMUR. penyelidikan yang merupakan tahapan permulaan mencari ada atau tidaknya

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan salah satunya lembaga tersebut adalah Pengadilan Negeri. Saat

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Tugas, Wewenang Hakim Dalam Peradilan Pidana

II. TINJAUAN PUSTAKA. penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur menurut Undang-Undang ini.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang merusak moral

BAB V ANALISIS. A. Analisis mengenai Pertimbangan Hakim Yang Mengabulkan Praperadilan Dalam

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

PENANGGUHAN PENAHANAN DALAM PROSES PERKARA PIDANA (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI PALU) IBRAHIM / D Abstrak

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum, hal ini tercantum dalam Pasal 1 ayat (3)

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara hukum Indonesia mempunyai sistem hukum yang. menyelesaikan proses perkara pidana di pengadilan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori

I. PENDAHULUAN. mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna

V. PENUTUP. 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim Komisaris. dalam RUU KUHAP Tahun 2009 atau hal utama digantinya lembaga pra

TUGAS II PENGANTAR ILMU HUKUM PENGARUH PUTUSAN PENGADILAN DALAM HUKUM

Pengantar. Hukum PERDATA. ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. Joeni Arianto K - Pengantar Hukum Perdata

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 28, Pasal 28A-J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk menentukan

-1- QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG HUKUM ACARA JINAYAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

1. PELAPORAN Proses pertama bisa diawali dengan laporan atau pengaduan ke kepolisian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Negara Indonesia adalah negara bardasarkan hukum bukan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Intelijen dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER

APA ITU CACAT HUKUM FORMIL?

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana ( yuridis normatif ). Kejahatan

Perpajakan 2 Pengadilan Pajak

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

Tinjauan Yuridis terhadap Pelaksanaan Prapenuntutan Dihubungkan dengan Asas Kepastian Hukum dan Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan

BAB I PENDAHULUAN. cara yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana untuk mencari serta

BAB I PENDAHULUAN. penganiayaan adalah: perlakuan yang sewenang-wenang. Pengertian. pidana adalah menyangkut tubuh manusia. Meskipun pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang terdiri dari kesengajaan (dolus atau opzet) dan kelalaian (culpa). Seperti

Diatur dalam pasal 1 angka 25 UU KUP Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 41/PUU-XIII/2015 Pembatasan Pengertian dan Objek Praperadilan

BAB III DASAR HUKUM PEMBERHENTIAN TIDAK TERHORMAT ANGGOTA KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA MENURUT PERPRES NO 18 TAHUN 2011

HUKUM ACARA PIDANA. Welin Kusuma

Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H.

BAB II HUBUNGAN KUHP DENGAN UU NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat adalah pelanggaran sebagaimana dimaksud

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 84, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3713)

Abstrak. Kata kunci: Peninjauan Kembali, Kehkilafan /Kekeliranan Nyata, Penipuan. Abstract. Keywords:

Bagian Kedua Penyidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) NOMOR 8 TAHUN 1981

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap individu, sehingga setiap orang memiliki hak persamaan dihadapan hukum.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Transkripsi:

Oleh: Joeni Arianto Kurniawan, S. H. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 1

HUKUM ACARA PIDANA Hukum acara hukum formil Hk Acara Pidana (HAPID): Hukum Pidana Formil, yaitu sbg aturan hk. yg mengatur tata cara / prosedur penegakan hukum pidana materiil. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 2

Pengertian HAPID Menurut VAN BEMMELEN: Ilmu hk acara pidana mempelajari peraturanperaturan yg diciptakan oleh negara, krn adanya dugaan tjd pelanggaran UU pidana. - Peraturan tsb mengatur serangkaian kegiatan yg terdiri dari: 1. Neg mll alat-alatnya menyidik kebenaran. 2. Menyidik pelaku perbuatan pelanggaran UU Pidana. 3.... Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008 3

3. Mengambil tindakan-tindakan yg perlu guna menangkap, atau kalau perlu menahannya. 4. Mengumpulkan bahan-bahan bukti yg diperoleh pd penyidikan guna dilimpahkan kpd hakim dan membawa terdakwa kpd hakim tsb. 5. Hakim memberi putusan ttg terbukti tidaknya perbuatan yg dituduhkan kpd terdakwa, dan jk terbukti mk menjatuhkan pidana atau tindakan tata tertib. 6.... Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008 4

6. Upaya hukum utk melawan putusan tersebut. 7. Melaksanakan putusan ttg pidana dan tindakan tata tertib itu. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008 5

3 Fungsi HAPID 1. Mencari dan menemukan kebenaran. 2. Pemberian putusan oleh hakim. 3. Pelaksanaan putusan. 6 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008

Tujuan HAPID 7 Untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil yaitu kebenaran yg selengkap-lengkapnya dr suatu perkara pidana dg menerapkan ketentuan hk acara pidana scr jujur dan tepat, dg tujuan utk mencari siapakah pelaku yg dpt didakwakan melakukan suatu pelanggaran dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dr pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yg didakwakan tsb dpt dipersalahkan Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008

Sumber HAPID Sebelum 31 Des 81 Sesudah 31 Des 81 H I R UU No. 8 Th 1981 ttg Hukum Acara Pidana KUHAP adl Hukum Acara Pidana Umum, di luar itu tdp Hk Acara Pidana Khusus yg diatur dlm bbrp UU (ex: UU Peradilan Anak, UU Pengad Militer) Joeni Arianto Kurniawan, S. H. -Hk Acara Pidana 11/07/2008 8

KUHAP (UU No. 8 Th 81) hadir menggantikan HIR dg tujuan utk memperbaiki kelemahan-kelemahan yg ada dlm HIR, antara lain: Lbh memberikan jaminan pengakuan HAM pd tersangka / terdakwa mll penjaminan kepastian hukum (ex: adanya pembatasan masa penahanan pd tiap-tiap jenjang pemeriksaan.) Adanya pembatasan kewenangan petugas penegak hukum dlm masing-masing jenjang pemeriksaan (diferensiasi fungsional). Pemeriksaan tersangka dg menggunakan metode scientific crime detection. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008 9

Asas-Asas HAPID 1. Asas legalitas. 2. Asas keseimbangan. 3. Asas praduga tak bersalah (presumption of innocent). 4. Asas ganti rugi dan rehabilitasi. 5. Asas unifikasi. 6. Asas peradilan cepat, sederhana, dan biaya ringan. 7. Asas oportunitas. 8. Asas pemeriksaan pengadilan terbuka untuk umum. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 10

1. Asas Legalitas Konsideran KUHAP huruf a. ( Bahwa negara RI adl neg hk yg berdasarkan Pancasila & UUD 45 yg menjunjung tinggi HAM serta yg menjamin segala warga negara bersamaan kedudukannya di dlm hukum dan pemerintahan itu dg tdk ada kecualinya. ) Bhw pelaksanaan penerapan KUHAP hrs bersumber pd titik tolak the rule of lawshg setiap tindakan para penegak hk hrs: 1. Berdasarkan ketentuan hk dan UU. 2.Menempatkan kepentingan hukum dan peruuan di atas segala-galanya. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11

2. Asas Keseimbangan Konsideran KUHAP huruf c. Bahwa dlm setiap upaya penegakan hukum harus selalu mengusahakan keseimbangan antara: - Perlindungan thd kepentingan dan ketertiban masyarakat. dg - Perlindungan thd harkat dan martabat manusia. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 12

3. Asas Praduga Tak Bersalah Penjelasan UMUM butir 3. Ditinjau dari segi teknis yuridis atau dari segi teknis penyidikan dinamakan prinsip akusatur (accusatury procedure / accusatorial system), yakni: 1. Menempatkan tersangka / terdakwa dlm setiap jenjang pemeriksaan sbg subyek dan bukan sbg obyek pemeriksaan, shg tersangka / terdakwa hrs diperlakukan sbg layaknya manusia yg mempunyai harkat, martabat, dan harga diri. 2. Yg mjd obyek dlm pemeriksaan adl kesalahan / tindak pidana yg dilakukan tersangka / terdakwa. HIR menerapkan prinsip inkuisitur (kebalikan dr akuisitur) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 13

4. Asas Ganti Rugi dan Rehabilitasi Pasal 95-97 KUHAP Pasal 95 Ganti rugi dpt dilakukan oleh tersangka, terdakwa, maupun terpidana atas akibat adanya penangkapan, penahanan, penuntutan, dan pengadilan serta tindakan lain yg: - Tanpa alasan yg berdasarkan UU - Kekeliruan atas orang - Kekeliruan hukum yg diterapkan Tuntutan ganti rugi diajukan mll sidang praperadilan 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 14

Pasal 97 Rehabilitasi dpt diajukan oleh seseorang yg diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum atas putusan pengadilan yg tlh incracht. Permintaan rehabilitasi tersangka atas penangkapan atau penahanan tanpa alasan yg berdasarkan UU, atau kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yg diterapkan, yg tdk diajukan ke PN, diputus mll sidang praperadilan (Psl 97 ayat 3) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 15

5. Asas Unifikasi Konsideran huruf b. Mengganti pluralisme hukum kolonial (utk wil Jawa&Madura HIR, sdk utk luar Jawa&Madura RBG 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 16

6. Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan Pasal 50 Setiap tersangka / terdakwa berhak: - Segera mendapat pemeriksaan dari penyidik - Segera diajukan kpd penuntut umum oleh penyidik - Segera diajukan ke pengadilan oleh penuntut umum - Segera diadili oleh pengadilan Permasalahan KUHAP tdk mengatur sanksi apabila ketentuan spt dlm psl 50 di atas dilanggar. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 17

7. Asas Oportunitas / Deponering Hak yg dimiliki oleh Kejaksaan selaku Penuntut Umum utk tidak mengajukan tuntutan suatu perkara ke pengadilan atas pertimbangan demi kepentingan umum. Diatur dlm pasal 8 UU Pokok Kejaksaan No 15 Th 1961 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 18

8. Asas Pemeriksaan Pengadilan scr Terbuka utk Umum Pasal 153 (3) Untuk memenuhi tuntutan prinsip demokrasi dan transparansi tdk boleh ada yg dirahasiakan sgl sesuatu yg menyangkut pemeriksaan tersangka / terdakwa. Tdp perkecualian thd sidang kasus kesusilaan serta kasus dg terdakwa anak-anak. Apabila asas ini dilanggar konsekuensi putusan pangadilan batal demi hukum (ayat 4). 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 19

Prinsip-Prinsip HAPID 1. Prinsip pembatasan penahanan. 2. Prinsip penggabungan pidana dg tuntutan ganti rugi. 3. Prinsip diferensiasi fungsional. 4. Prinsip saling koordinasi. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 20

1. Pembatasan Masa Penahanan Guna memperkecil bahaya perampasan dan pembatasan kebebasan dan hak asasi mll penahanan scr sewenang-wenang serta menjamin kepastian hk. Psl 24 penahanan oleh penyidik max 20 hr, dpt diperpanjang hingga max +40 hr oleh PU (total 60 hr). Psl 25 penahanan oleh PU max 20 hr, dpt diperpanjang hg max +30 hr oleh ketua PN (tot 50 hr). Psl 26 penahanan oleh PN max 30 hr, dpt diperpanjang hg max +60 hr oleh ketua PN (tot 90 hr). 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 21

Psl 27 penahanan oleh PT max 30 hr, dpt diperpanjang hg max + 60 hr oleh ketua PT (tot 90hr). Psl 28 penahanan oleh MA max 50 hr, dpt diperpanjang hg max +60 hr oleh ketua MA (tot 110 hr). Apabila melebihi batas lamanya penahanan sbg di atas konsekuensi tersangka / terdakwa hrs dikeluarkan dr tahanan demi hukum. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 22

2. Penggabungan Pidana dg Tuntutan Ganti Rugi Psl 98 Hak korban atas kerugian yg dialaminya sbg akibat langsung dr tindak pidana yg diperbuat terdakwa Terbatas hanya pd kerugian materiil saja. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 23

Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana PROSEDUR HK ACARA PIDANA 11/07/2008 Polisi Polisi/PNS tersangka Sumber Penyelidikan Penyidikan PU PN Tindakan Laporan Bantuan HK Pengaduan Diketahui petugas 24

PENYELIDIKAN Mrp serangkaian tindakan utk mencari & menemukan peristiwa yg diduga sbg tindak pidana utk menentukan dpt tdknya dilakukan penyidikan (psl 1 angka 5) Penyelidik adl setiap pejabat POLRI (psl 4) Kewengan penyelidik psl 5... 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 25

Kewenangan penyelidik (psl 5): - Krn kewajibannya: 1. Menerima laporan & pengaduan 2. Mencari keterangan & brg bukti 3. Menyuruh berhenti seseorang yg dicurigai & memeriksa tanda pengenal diri 4. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yg bertanggung jawab. - Krn perintah penyidik: 1. Melakukan penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan, dan penyitaan. 2. Pemeriksaan dan penyitaan surat. 3. Mengambil sidik jari & memotret seseorang. 4. Membawa dan menghadapkan seorang pd penyidik. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 26

PENYIDIKAN Mrp serangkaian tindakan utk mencari & mengumpulkan bukti shg membuat terang tindak pidana yg tjd guna menemukan tersangkanya (Psl 1 angka 2) Penyidik adl (Psl 1 angka 1 jo Psl 6) : 1. Pejabat POLRI 2. Pejabat PNS yg diberi kewenangan oleh UU (ex: pejabat Bea Cukai, pejabat Imigrasi, pejabat Kehutanan penjelasan Psl 7 ayat 2) Kewenangan penyidik psl 7... 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 27

Kewenangan penyidik (POLRI) Psl 7: 1. Menerima laporan & pengaduan 2. Melakukan tindakan pertama pd saat di tempat kejadian 3. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri 4. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan 5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat 6. Mengambil sidik jari & memotret seseorang 7. Memanggil orang utk didengar&diperiksa sbg tersangka atau saksi 8. Mendatangkan orang ahli yg diperlukan dlm hub nya dg pemeriksaan perkara 9. Mengadakan penghentian penyidikan 10. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yg bertanggung jawab 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 28

4 KEMUNGKINAN DIKETAHUINYA SUATU TINDAK PIDANA 1. Tertangkap tangan (Psl 1 angka 19) 2. Laporan (Psl 1 angka 24) 3. Pengaduan (Psl 1 angka 25) 4. Diketahui sendiri atau mll pemberitahuan dg cara lain spt dari media, pembicaraan orang, dll shg membuat penyidik mengetahui tlh tjd suatu tindak pidana 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 29

Dpt dilakukan oleh penyidik, PU, maupun hakim (psl 20) Dilakukan thd tersangka/terdakwa yg diduga keras melakukan tind.pidana dlm hal adanya kekhawatiran bhw tersangka / terdakwa akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barabg bukti, dan atau mengulangi tindak pidana. (Psl 21 ayat 1) Hanya dpt dilakukan thd (Psl 21 ayat 4): 1. Tindak pidana dg ancaman pidana penjara 5 th / lbh 2. Tindak pidana tertentu sekalipun ancaman pidananya kurang dr 5 th. Jenis-jenis penahanan (Psl 22 ayat 1): 1. Penahanan rutan 2.Penahanan rumah 3. Penahanan kota Masa penangkapan dan atau penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yg dijatuhkan. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008 30

Psl 14 huruf b Tindakan penuntut umum utk memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan oleh penyidik Guna menghindari kesan bahwa jaksa / PU mempunyai wewenang utk melakukan penyidikan lanjutan. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 11/07/2008 31

PENUNTUTAN Merupakan tindakan PU utk melimpahkan perkara pidana ke PN yg berwenang spy diperiksa dan diputus oleh hakim (psl 1 angka 7) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 32

Surat Dakwaan Pasal 143 Dibuat oleh PU dg diberi tanggal&ditanda tangani, yg berisi: 1. Nama lengkap, tempat lhr, umur / tgl lhr, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka. 2. Uraian scr cermat, jelas, & lengkap mengenai tindak pidana yg didakwakan dg menyebut waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. Jk tdk memenuhi hal di atas dakwaan batal demi hukum 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 33

Dakwaan merupakan dasar hukum acara pidana karena berdasarkan dakwaan itulah pemeriksaan di persidangan di lakukan. Hakim tidak dapat menjatuhkan pidana di luar batas-batas dakwaan 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 34

PEMERIKSAAN di SIDANG Kompetensi PN: PENGADILAN 1. Kompetensi absolut Psl 50 UU No 2 Th 86 (ttg Pengad Umum) 2. Kompetensi relatif - utk perkara pidana Psl 84 KUHAP (didasarkan pd locus delicti-nya) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 35

3 Macam Acara Pemeriksaan 1. Acara pemeriksaan cepat 2. Acara pemeriksaan singkat 3. Acara pemeriksaan biasa 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 36

1. Acara Pemeriksaan Cepat Untuk: a. pemeriksaan tindak pid ringan (TiPiRing) ancaman pidana penjara / kurungan max 3 bln &/ denda max Rp 7500, dan t.p penghinaan ringan (Psl 205 ayat 1) b.perkara pelanggaran lalu lintas (Pasal 211) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 37

2. Acara Pemeriksaan Singkat Yg diperiksa menurut acara pemeriksaan singkat ialah perkara kejahatan atau pelanggaran yg tidak termasuk ketentuan Pasal 205 dan yg menurut PU pembuktian serta penerapan hukumnya mudah dan sifatnya sederhana (pasal 203 ayat 1) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 38

3. Acara Pemeriksaan Biasa Pasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kpd seorang kecuali apabila dg sekurang-kurangnya 2 alat bukti yg sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yg bersalah melakukannya 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 39

1. Keterangan saksi 2. Keterangan ahli 3. Surat 4. Petunjuk 5. Keterangan terdakwa 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 40

(1). Tulisan; (2). Keterangan saksi; (3). Persangkaan (4). Pengakuan; (5). Sumpah.

Putusan Pengadilan Apabila hakim memandang pemeriksaan sidang sdh selesai, maka PU dipersilahkan membacakan tuntutan (requisitoir) Kmd PH membacakan pembelaan Pengambilan keputusan 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 42

Putusan adalah pernyataan hakim yg diucapkan dlm sidang pengadilan terbuka yg dpt berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hk dlm hal serta menurut cara yg diatur dlm UU ini (psl 1 angka 11) Isi putusan hakim: 1. Pemidanaan atau penjatuhan pidana dan atau tata tertib; 2. Putusan bebas 3. Putusan lepas dari segala tuntutan hukum 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 43

Hak terdakwa stl putusan pemidanaan dijatuhkan: a. Hak segera menerima atau segera menolak putusan b. Hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan dlm tenggang waktu yg ditentukan (7 hr setelah putusan dijatuhkan) c. Hak minta penangguhan pelaksanaan putusan yg ditentukan oleh UU utk dpt mengajukan grasi, dlm hal ia menerima putusan d. Hak mencabut pernyataan sbgmana dimaksud pd butir a (menolak putusan) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 44

Putusan Pemidanaan (Psl 193) Jika pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yg didakwakan kpdnya, maka pengadilan menjatuhkan pidana 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 45

Putusan Bebas / vrijspraak (Psl 191 ayat 1) Jika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan terdakwa atas perbuatan yg didakwakan kpdnya tdk terbukti secara sah dan meyakinkan maka terdakwa diputus bebas - Seharusnya jg jk perbuatannya tdk terbukti (tdk sekedar jk kesalahannya sj yg tdk terbukti) 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 46

Putusan Lepas dr sgl Tuntutan Hukum (Psl 191 ayat 2) Jika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yg didakwakan itu terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan tindak pidana - Menurut Andi Hamzah : mestinya kalau perbt. Yg dituduhkan bukan delik (tindak pidana) mk seharusnya hakim tidak menerima tuntutan jaksa 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 47

Formalitas yg hrs dipenuhi dlm Putusan Hakim 1. Kepala putusan : Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan YME 2. Identitas terdakwa 3. Dakwaan sbgmana terdapat dlm surat dakwaan 4. Pertimbangan faktual+ alat pembuktian yg menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa 5. Tuntutan pidana 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 48

6. Pasal peraturan per-uu-an yg menjadi dasar pemidanaan (pertimbangan/alasan yuridis) 7. Hari dan tgl diadakannya musyawarah majelis hakim, kec. perkara diperiksa oleh hakim tunggal 8. Pernyataan kesalahan terdakwa 9. Ketentuan kpd siapa biaya dibebankan 10. Perintah spy terdakwa ditahan atau tetap dlm tahanan atau dibebaskan 11. Hari & tgl putusan, nama PU, hakim yg memutus dan panitera 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 49

UPAYA HUKUM Merupakan hak terdakwa maupun PU utk tdk menerima putusan pengadilan, yg brp perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana utk mengajukan PK (psl 1 angka 12) Terdiri dari: 1. Upaya Hukum Biasa 2. Upaya Hukum Luar Biasa 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 50

UPAYA HUKUM BIASA: Pasal 233 258 Merupakan hak terdakwa maupun PU Terdiri dari dua macam upaya: 1. Banding upaya hukum atas putusan pengadilan tk I ke pengadilan tinggi (pengad tk II) 2. Kasasi upaya hukum terakhir atas putusan pengadilan tk banding ke MA catatan: Dalam kasasi, tidak lagi diadakan pemeriksaan judex facti krn pengadilan kasasi bukan mrp pengadilan tk III. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 51

UPAYA HUKUM LUAR BIASA Pasal 259 269 Terdiri dari: 1. Pemeriksaan kasasi demi kepentingan hk mrp hak jaksa 2. Peninjauan kembali / P.K Mrp hak terpidana atas putusan yg tlh incracht jk diketemukan novum / bukti baru. Diakukan ke MA mll Pengadilan Tk I yg memeriksa perkara ybs. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana 52

SEKIAN & TERIMA KASIH Â`xÇâ}â exäéäâá UtÇzát \ÇwÉÇxá tê