PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI ISTISHNA' IKATAN AKUNTAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 104 AKUNTANSI ISTISHNA'

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI SALAM IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Akuntansi Istishna' ED PSAK 104 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MUSYARAKAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MUDHARABAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No.107 AKUNTANSI IJARAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 103 AKUNTANSI SALAM

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH

Akuntansi Salam ED PSAK 103 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED

PPSAK 1. Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi. dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

PPSAK 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

PPSAK 5 PENCABUTAN ISAK 6: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

PPSAK 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 14

PPSAK 4 PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 110 AKUNTANSI HAWALAH

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI ISTISHNA. Materi: 9. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PPSAK. Pencabutan PSAK 27: Akuntansi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

Akuntansi Musyarakah ED PSAK 106 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED

Akuntansi Mudharabah ED PSAK 105 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 106 AKUNTANSI MUSYARAKAH

Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan. Pencabutan PSAK 21: Akuntansi

PPSAK 10. Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK 11. Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 111 AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH

BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

ED PSAK 102. akuntansi murabahah. exposure draft

Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 November 2010 oleh

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 107

PPSAK 9 PPSAK 9. Hak Cipta 2014 Ikatan Akuntan Indonesia Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

P ENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANTSI R ESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

PROGRAM LOYALITAS PELANGGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

PPSAK. Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Pertambangan Umum. Pernyataan. Exposure draft. (revisi 2011) Akuntansi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Exposure Draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS: KONTRIBUSI NONMONETER OLEH VENTURER

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Oktober 2010 oleh

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

Pernyataan Pencabutan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2015 TENTANG AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

PPSAK No. 5 8 Oktober Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 33: PPSAK AKTIVITAS

AKUNTANSI ISTISHNA DAN ISTISHNA PARAREL (FINANCING)

PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

Interpretasi. Sewa Operasi Insentif. ED ISAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

As e t Ti d a k Be rw u j u d -

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

OPERASI DALAM PENGHENTIAN

PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

Exposure Draft. ED PSAK No. 53 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Perjanjian Konstruksi Real Estat

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Pe n c a b u ta n. Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 28 Februari 2011 oleh

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i, 2002, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta.

Dalam Ekonomi Hiperinflasi

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Standar Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN

Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Exposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PERBANKAN SYARIAH TRANSAKSI SALAM AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

Transkripsi:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 0 Juni 00 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI ISTISHNA' IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No. 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNT UNTANSI ISTISHNA' Hak cipta 00, Ikatan Akuntan Indonesia Sanksi Pelanggaran Pasal : Undang-undang Nomor tahun tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: tahun tentang Hak Cipta. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp00.000.000,00 (seratus juta rupiah).. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (), dipidana penjara paling lama (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp0.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Graha Akuntan Jl. Sindanglaya No., Menteng Jakarta 00 Telp. : (0) 0- Fax. : (0) -0 email: iai-info@iaiglobal.or.id website: http://www.iaiglobal.or.id Cetakan Pertama Juni 00 ii

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 0: Akuntansi Istishna' telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal Juni 00. Jakarta, Juni 00 Dewan Standar Akuntansi Keuangan M. Jusuf Wibisana Ketua Dudi M. Kurniawan Jan Hoesada Siddharta Utama Agus Edy Siregar Hekinus Manao Etty Retno Wulandari Jumadi Roy Iman Wirahardja Riza Noor Karim Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Jogiyanto Hartono iii

Akuntansi Istishna' PSAK0 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 0 - Tujuan... 0 Ruang Lingkup... 0-0 Definisi... 0 Karakteristik... 0 - PENGAKUAN DAN PENGUKURAN... AKUNTANSI PENJUAL... Penyatuan dan Segmentasi Akad... Pendapatan Istishna' dan Istishna' Paralel... Istishna dengan Pembayaran Tangguh... 0 Biaya Perolehan Istishna'... Biaya Perolehan Istishna' Paralel... Penyelesaian Awal... Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan... Pengakuan Taksiran Rugi... - AKUNTANSI UNTUK PEMBELI... PENYAJIAN... PENGUNGKAPAN... KETENTUAN TRANSISI... TANGGAL EFEKTIF... PENARIKAN... iv Hak Cipta 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 0 AKUNTANSI ISTISHNA Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf Standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya dengan paragraf penjelasan yang dicetak dengan huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material (immaterial items). PENDAHULUAN Tujuan. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi istishna. Ruang Lingkup. Pernyataan ini diterapkan untuk lembaga keuangan syariah dan koperasi syariah yang melakukan transaksi istishna, baik sebagai penjual maupun pembeli.. Lembaga keuangan syariah yang dimaksud, antara lain, adalah: (a) perbankan syariah sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; (b) lembaga keuangan syariah nonbank seperti asuransi, lembaga pembiayaan, dan dana pensiun; dan (c) lembaga keuangan lain yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menjalankan transaksi istishna. Selanjutnya dalam konteks pengaturan dalam Pernyataan ini istilah entitas akan digunakan dalam pengertian meliputi lembaga keuangan syariah dan koperasi syariah. 0.

0 0. Pernyataan ini tidak mencakup pengaturan perlakuan akuntansi atas obligasi syariah (sukuk) yang menggunakan akad istishna. Definisi. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni ) dan penjual (pembuat, shani ). Istishna paralel adalah suatu bentuk akad istishna antara pemesan (pembeli, mustashni ) dengan penjual (pembuat, shani ), kemudian untuk memenuhi kewajibannya kepada mustashni, penjual memerlukan pihak lain sebagai shani. Nilai tunai adalah jumlah yang harus dibayar apabila transaksi dilakukan secara kas. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar. Pembayaran tangguh adalah pembayaran yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan kepada pembeli tetapi pembayaran dilakukan dalam bentuk angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Karakteristik. Berdasarkan akad istishna, pembeli menugaskan penjual untuk menyediakan barang pesanan (mashnu ) sesuai 0.

0 0 spesifikasi yang disyaratkan untuk diserahkan kepada pembeli, dengan cara pembayaran dimuka atau tangguh.. Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad. Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka waktu akad.. Barang pesanan harus memenuhi kriteria: (a) memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati; (b) sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal; dan (c) harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.. Barang pesanan harus sesuai dengan karakteristik yang telah disepakati antara pembeli dan penjual. Jika barang pesanan yang diserahkan salah atau cacat maka penjual harus bertanggung jawab atas kelalaiannya. 0. Entitas dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi istishna. Jika entitas bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain (produsen atau kontraktor) untuk membuat barang pesanan juga dengan cara istishna maka hal ini disebut istishna paralel.. Istishna paralel dapat dilakukan dengan syarat akad pertama, antara entitas dan pembeli akhir, tidak bergantung (mu allaq) dari akad kedua, antara entitas dan pihak lain.. Pada dasarnya istishna tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi: (a) kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya; atau (b) akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad.. Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh jaminan dari penjual atas: (a) jumlah yang telah dibayarkan; dan 0.

0 0 (b) penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AKUNTANSI UNTUK PENJUAL Penyatuan dan Segmentasi Akad. Bila suatu akad istishna mencakup sejumlah aset, pengakuan dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu akad yang terpisah jika: (a) proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset; (b) setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah, dimana penjual dan pembeli dapat menerima atau menolak bagian akad yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut; dan (c) biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasikan.. Suatu kelompok akad istishna, dengan satu atau beberapa pembeli, harus diperlakukan sebagai satu akad istishna jika: (a) kelompok akad tersebut dinegosiasikan sebagai satu paket; (b) akad tersebut berhubungan erat sekali, sebetulnya akad tersebut merupakan bagian dari akad tunggal dengan suatu margin keuntungan; dan (c) akad tersebut dilakukan secara serentak atau secara berkesinambungan.. Jika ada pemesanan aset tambahan dengan akad istishna terpisah, maka tambahan aset tersebut diperlakukan sebagai akad yang terpisah jika: (a) aset tambahan berbeda secara signifikan dengan aset dalam akad istishna awal dalam desain, teknologi atau fungsi; atau 0.

0 0 (b) harga aset tambahan dinegosiasikan tanpa terkait harga akad istishna awal. Pendapatan Istishna dan Istishna Paralel. Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai. Akad adalah selesai jika proses pembuatan barang pesanan selesai dan diserahkan kepada pembeli..jika metode persentase penyelesaian digunakan, maka: (a) bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan dalam periode tersebut diakui sebagai pendapatan istishna pada periode yang bersangkutan; (b) bagian margin keuntungan istishna yang diakui selama periode pelaporan ditambahkan kepada aset istishna dalam penyelesaian; dan (c) pada akhir periode harga pokok istishna diakui sebesar biaya istishna yang telah dikeluarkan sampai dengan periode tersebut.. Jika estimasi persentase penyelesaian akad dan biaya untuk penyelesaiannya tidak dapat ditentukan secara rasional pada akhir periode laporan keuangan, maka digunakan metode akad selesai dengan ketentuan sebagai berikut: (a) tidak ada pendapatan istishna yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; (b) tidak ada harga pokok istishna yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; (c) tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna dalam penyelesaian sampai dengan pekerjaan tersebut selesai; dan 0.

0 0 (d) pengakuan pendapatan istishna, harga pokok istishna, dan keuntungan dilakukan hanya pada saat penyelesaian pekerjaan. Istishna dengan Pembayaran Tangguh 0. Jika menggunakan metode persentase penyelesaian dan proses pelunasan dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun setelah penyerahan barang pesanan, maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (a) margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila istishna dilakukan secara tunai, diakui sesuai persentase penyelesaian; dan (b) selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran. Proporsional yang dimaksud sesuai dengan paragraf - PSAK 0: Akuntansi Murabahah.. Meskipun istishna dilakukan dengan pembayaran tangguh, penjual harus menentukan nilai tunai istishna pada saat penyerahan barang pesanan sebagai dasar untuk mengakui margin keuntungan terkait dengan proses pembuatan barang pesanan. Margin ini menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan dari proses pembuatan barang pesanan. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai akad dalam istishna adalah harga yang disepakati antara penjual dan pembeli akhir. Hubungan antara biaya perolehan, nilai tunai, dan nilai akad diuraikan dalam contoh sebagai berikut: Biaya Perolehan (biaya produksi) Margin keuntungan pembuatan barang pesanan Nilai tunai pada saat penyerahan barang pesanan Nilai akad untuk pembayaran secara angsuran selama tiga tahun Selisih nilai akad dan nilai tunai yang diakui selama tiga tahun Rp.000,00 Rp00,00 Rp.00,00 Rp.00,00 Rp00,00 0.

0 0. Jika menggunakan metode akad selesai dan proses pelunasan dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun setelah penyerahan barang pesanan, maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (a) margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila istishna dilakukan secara tunai, diakui pada saat penyerahan barang pesanan; dan (b) selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran. Proporsional yang dimaksud sesuai dengan paragraf - PSAK 0: Akuntansi Murabahah..Tagihan setiap termin kepada pembeli diakui sebagai piutang istishna dan termin istishna (istishna billing) pada pos lawannya.. Penagihan termin yang dilakukan oleh penjual dalam transaksi istishna dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam akad dan tidak selalu sesuai dengan persentase penyelesaian pembuatan barang pesanan. Biaya Perolehan Istishna.Biaya perolehan istishna terdiri dari: (a) biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan; dan (b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad.. Biaya praakad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna jika akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan..biaya perolehan istishna yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya. 0.

0 0. Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya istishna. Biaya Perolehan Istishna Paralel. Biaya istishna paralel terdiri dari: (a) biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada entitas; (b) biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan praakad; dan (c) semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika ada.. Biaya perolehan istishna paralel diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar jumlah tagihan. Penyelesaian Awal. Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan penjual memberikan potongan, maka potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan istishna.. Pengurangan pendapatan istishna akibat penyelesaian awal piutang istishna dapat diperlakukan sebagai: (a) potongan secara langsung dan dikurangkan dari piutang istishna pada saat pembayaran; atau (b) penggantian (reimbursement) kepada pembeli sebesar jumlah keuntungan yang dihapuskan tersebut setelah menerima pembayaran piutang istishna secara keseluruhan. 0.

0 0 Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan.Pengaturan pengakuan dan pengukuran atas pendapatan dan biaya istishna akibat perubahan pesanan dan tagihan tambahan adalah sebagai berikut: (a) nilai dan biaya akibat perubahan pesanan yang disepakati oleh penjual dan pembeli ditambahkan kepada pendapatan istishna dan biaya istishna ; (b) jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang dipersyaratkan dipenuhi, maka jumlah biaya setiap tagihan tambahan akan menambah biaya istishna ; sehingga pendapatan istishna akan berkurang sebesar jumlah penambahan biaya akibat klaim tambahan; (c) perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna paralel, akan tetapi biaya perubahan pesanan dan tagihan tambahan ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan disetujui penjual berdasarkan akad istishna paralel. Pengakuan Taksiran Rugi. Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna akan melebihi pendapatan istishna, taksiran kerugian harus segera diakui.. Jumlah kerugian semacam itu ditentukan tanpa memperhatikan: (a) apakah pekerjaan istishna telah dilakukan atau belum; (b) tahap penyelesaian pembuatan barang pesanan; atau (c) jumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang tidak diperlakukan sebagai suatu akad tunggal sesuai paragraf. AKUNTANSI UNTUK PEMBELI.Pembeli mengakui aset istishna dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh 0.

0 0 penjual dan sekaligus mengakui hutang istishna kepada penjual.. Aset istishna yang diperoleh melalui transaksi istishna dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam akad istishna tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban istishna tangguhan.. Beban istishna tangguhan diamortisasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan hutang istishna.. Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual dan mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian itu dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi garansi penyelesaian proyek, maka selisihnya akan diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang. 0. Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.. Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan. 0.0

0 0. Dalam istishna paralel, jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati, maka barang pesanan diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan harga pokok istishna. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan. PENYAJIAN. Penjual menyajikan dalam laporan keuangan halhal sebagai berikut: (a) Piutang istishna yang berasal dari transaksi istishna sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir. (b) Termin istishna yang berasal dari transaksi istishna sebesar jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir.. Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai berikut: (a) Hutang ishtisna sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum dilunasi. (b) Aset istishna dalam penyelesaian sebesar: (i) persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada pembeli akhir, jika istishna paralel; atau (ii) kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna. PENGUNGKAPAN.Penjual mengungkapkan transaksi istishna dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada: (a) metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran pendapatan kontrak istishna ; (b) metode yang digunakan dalam penentuan persentase penyelesaian kontrak yang sedang berjalan; 0.

0 0 (c) rincian piutang istishna berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan kualitas piutang; (d) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 0: Penyajian Laporan Keuangan Syariah..Pembeli mengungkapkan transaksi istishna dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada: (a) rincian hutang istishna berdasarkan jumlah dan jangka waktu; (b) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 0: Penyajian Laporan Keuangan Syariah. KETENTUAN TRANSISI.Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk transaksi istishna yang terjadi setelah tanggal efektif. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan maka entitas dianjurkan menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif. TANGGAL EFEKTIF.Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari 00. PENARIKAN. Pernyataan ini menggantikan PSAK : Akuntansi Perbankan Syariah, yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi istishna. 0.