PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP HASIL TERUNG GELATIK (Solanum melongena L) Oleh. Nur Fitriani

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyadari bahaya memakan makanan yang. mengandung bahan-bahan kimia sintetis terutama sayur-sayuran yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditi hortikultura merupakan produk yang berpeluang, baik untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penanaman nanas utama di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

daging atau susu tetapi juga menghasilkan pupuk kandang. Kotoran sapi memiliki

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

Pengaruh Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Terung Ungu (Solanum Melongena L.)

2 Penggunaan Pestisida kimia sintetis adalah salah satu faktor menurunya kesuburan tanah, selain itu berkurangnya lahan pertanian dalam produksi akiba

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu masalah lingkungan hidup teerutama masalah limbah. proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Limbah dibedakan menjadi dua yaitu limbah anorganik dan limbah

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tergolong tanaman setahun, berbentuk perdu dari suku (famili), terong-terongan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy ( Brassica rapa L.) adalah tanaman jenis sayur-sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

Transkripsi:

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP HASIL TERUNG GELATIK (Solanum melongena L) Oleh Nur Fitriani 10712028 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Tujuan..... 1.3 Kerangka Pemikiran... 1.4 Hipotesis... 1.3 Kontribusi...... II. TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 Taksonomi Dan Morfologi Terung Gelatik... 2.2 Budidaya Terung Gelatik... 2.3 Pupuk kandang... III. PEMBAHASAN.... 3.1 Pembahasan... VI. KESIMPULAN... 4.1 Ksimpulan... DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terung merupakan jenis tumbuhan yang dikenal sebagai sayur sayuran dan ditanam untuk di manfaatkan sebagai bahan makanan. Terung dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena L, adalah merupakan tanaman asli daerah tropis yang cukup dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran pribumi, buah terung hampir sering ditemukan di pasar tani maupun pasar tradisional dengan harga yang relatife murah. Akhir-akhir ini bisnis terung masing memberikan peluang pasar yang cukup baik terutama untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Beberapa varietas terung lokal contohnya terung ungu (bentuk memanjang) dan terung gelatik (terung lalap), (Muryanti, 2000). Terung gelatik (Solanum melongena L) termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari berbagai kalangan diseluruh pelosok tanah air. Buah terung yang memiliki citarasa enak, mengandung gizi diantaranya A, B1, B2, C, P, Fosfor. Selain itu terung memiliki harga yang relatif murah (Rp. 4000 Rp. 4500/kg) sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat lapisan bawah dan terung gelatik juga sangat mudah untuk dibudidayakan, oleh karena itu masih banyak masyarakat yang membudidayakan tanaman terung gelatik tersebut, (Trubus, 1998). Pembudidayaan tanaman terung gelatik sangat mudah, hanya perlu melakukan seperti penyemaian benih, penyiapan bedengan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Didalam pemeliharaan dilakukan pemupukan,

pemupukan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena pupuk mempunyai kandungan unsur hara yang penting bagi tanaman untuk mencukupi kebutuhan tanaman sehingga tanaman dapat bereproduksi dengan baik. Keberhasilan pemupukan tanaman terung sangat dipengaruhi oleh dosis pemberian pupuk pada tanaman terung gelatik, Sehingga sangat penting memperhatikan bagai mana cara memberikan dosis pemupukan yang baik dalam budidaya tanaman terung gelatik, (Hasibuan, 2006). 1.2 Tujuan Tujuan dari Proyek Mandiri ini yaitu untuk dapat mengetahui dosis pemberian pupuk yang tepat terhadap hasil tanaman terung gelatik. 1.3 Kerangka pemikiran Saat ini masyarakat mulai menyadari akan kesehatan produk pertanian, khususnya sayuran. Masyarakat menuntut produk pertanian yang berkuailitas tinggi, dapat tersedia setiap hari, serta tidak tercemar oleh residu bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan. Dalam mengatasi hal diatas pemerintah saat ini menghimbau agar petani mulai menggunakan pupuk kandang. Pupuk merupakan faktor yang sangat penting bagi tanaman untuk menghasilkan produksi panen yang tinggi, maka dari itu pupuk sangat mempengaruhi produksi tanaman dan bahkan dapat menurunkan hasil produksi dan dapat merugikan para petani atau penanamnya. Pupuk kandang merupakan sumber unsur hara bagi tanaman yang murah dan mudah diperoleh. Macam-macam pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran

kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Selain mengandung unsur hara, pupuk kandang juga membantu dalam penyimpanan air, terutama pada saat musim kemarau. Oleh karena itu dalam pemupukan tanaman terung menggunakan pupuk kandang untuk menghasilkan produksi panen yang tinggi. Dalam proses pemupukan tanaman terung, pemberian dosis pupuk sangat penting untuk menentukan produktivitas panen, Karena kebutuhan hara yang diserap oleh tanaman untuk menghasilkan produksi yang tinggi. 1.4 Hipotesis Diduga bahwa pemberian dosis pupuk 200 gr dapat memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan menghasilkan hasil yang tinggi, dibandingkan dengan dosis pupuk 0gr, 100gr, dan 300gr. 1.5 Kontribusi Kegiatan budidaya terung gelatik ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis ataupun pembaca tentang pengaruh pemberian dosis pupuk kandang terhadap terung gelatik yang dapat memperoleh hasil yang maksimal, khususnya pada masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian tanaman sayuran.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Terung 2.1.1 Tanaman Terung Gelatik (Solanum melongena L.) Terung gelatik (Solanum melongena L.) merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Dari kawasan tersebut, terung kemudian disebarkan ke Cina pada abad ke-5, selanjutnya disebarluaskan ke Karibia, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Amerika Selatan, dan daerah tropis lainnya. Terung disebarkan pula ke negara-negara subtropis, seperti Spanyol dan negara lain di kawasan Eropa. Karena daerah penyebarannya sangat luas, sebutan untuk terung sangat beraneka ragam, yaitu eggplant, gardenegg, aubergine, melongene, eierplant, atau eirefruch (Astawan, 2009). Tinggi pohon terung gelatik (Solanum melongena L.) 40-150 cm, memiliki daun dengan ukuran panjang 10-20 cm dan lebar 5-10 cm, bunga berwarna putih hingga ungu dengan lima mahkota bunga berbagai varietas terung tersebar luas di dunia, perbedaannya terletak pada bentuk, ukuran, dan warnanya (USDA, 2010). Tergantung varietas terungnya, terung memiliki sedikit perbedaan konsistensi dan rasa. Secara umum terung memiliki rasa pahit dan konsistensi yang menyerupai spons (Organicfood, 2010).Varietas awal terung memiliki rasa pahit, tetapi terung yang telah mengalami proses penyilangan memiliki perbaikan rasa. Terung merupakan jenis tanaman yang memiliki kedekatan dengan tanaman kentang, tomat, dan paprika (Foodreference, 2010).

2.1.2 Klasifikasi Terung gelatik (Solanum melongena L.) Tanaman terung dapat diklasifiikasikan sebagai berikut : Divisi Sub- divisi Kelas Ordo Family Genus :Plantae :Spermatophyta :Dycotyledone :Tubyflorae :Solanaceae :Solanum Spesies :Solanum melongena L. 2.1.3 Kandungan Gizi Tanaman Terung Gelatik (Solanum melongena L.) Terung gelatik (Solanum melongena L.) selain kaya akan air juga mengandung provitamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh Mineral penting seperti potasium, fosfor dan magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Serat yang tinggi didalam terung Gelatik (Solanum melongena L.) bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit / konstipasi. Adapun kandungan zat gizi yang terdapat dalam terung gelatik (Solanum melongena L.) adalah sebagai berikut:

Table 1. Nilai Kandungan gizi Terung per 100 g No Kandungan gizi Jumlah 1 Mangan 0,25 mg 2 Seng 0,16 mg (2%) 3 Kalium 230 mg (5%) 4 Fosfor 25 mg (4%) 5 Magnesium 14 mg (4%) 6 Besi 0,24 mg (2%) 7 Energi 102 kj (24 kcal) 8 Riboflavin (Vit. B2) 0,037 mg (2%) 9 Thiamine (Vit. B1) 0,039 mg (3%) 10 Protein 1,01 g 11 Lemak 0,19 g 12 Diet serat 3,4 g 13 Gula 2,35 g 14 Karbohidrat 5,7 g 15 Niacin (Vit. B3) 0,649 mg (4%) 16 Kalsium 9 mg (1%) 17 Vitamin C 2,2 mg (4%) 18 Folat (Vit. B9) 22 mg (6%) 19 Vitamin B6 0,084 mg (6%) 20 Asam pantotenat (B5) 0.281 mg (6%) Sumber: Food and Nutrition Research Center-Handbook I Manila dalam Rukmana (1994) 2.2 Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara serta dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, atau kesuburan tanah. Pemupukan adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-bahan lain seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi pupuk adalah bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pupuk

banyak macam dan jenis-jenisnya serta berbeda pula sifat-sifatnya dan berbeda pula reaksi dan peranannya di dalam tanah dan tanaman. Karena hal-hal tersebut maka diperoleh hasil pemupukan yang efisien dan tidak merusak akar tanaman maka harus diketahui sifat, macam dan jenis pupuk dan cara pemberian pupuk yang tepat (Hasibuan, 2006). 2.2.1 Pupuk Kandang Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (material). Pupuk kandang didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang digunakan untuk memperbaiki hara, memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Pupuk kandang merupakan sumber unsur hara bagi tanaman yang murah dan mudah diperoleh. Macam-macam pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Selain mengandung unsur hara, pupuk kandang juga membantu dalam penyimpanan air, terutama pada saat musim kemarau. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau

terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk kandang dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Dalam penelitian kali ini, kami menggunakan pupuk kandang dari kotoran sapi ( Rinsema, 1993). Pupuk kandang sapi mempunyai serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi > 40. Tingginya kadar C dalam pupuk kandang kotoran sapi menghambat penggunaan langsung dalam lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan utama. Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pupuk kandang kotoran sapi harus dilakukan pengomposan agar menjadi pupuk kompos pupuk kandang kotoran sapi dengan rasio C/N dibawah 20. Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pupuk kandang kotoran sapi secara langsung juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pupuk kandang dengan kadar air yang tiggi diaplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta pelepasan amoniak masih berlansung (Anonimous, 2007). Keistimewaan pupuk kandang antara lain : Merupakan pupuk lengkap, karena mengandung semua hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman, juga mengandung hara mikro. Mempunyai pengaruh susulan, karena pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi tersedia.

Memperbaiki struktur tanah sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik. Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah tersedia bagi tanaman. Mencegah hilangnya hara (pupuk) dari dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air irigasi. Mengandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Cara penggunaan pupuk kandang Kotoran ternak segar yang bercampur dengan sisa-sisa pakan ternak tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk. Agar dapat digunakan sebagai pupuk, kotoran ternak harus mengalami pelapukan (dekomposisi) terlebih dahulu. Proses pelapukan dapat dilakukan dengan cara menyimpan kotoran ternak segar di dalam lubang atau plastik selama 2-3 bulan (Adriwongso, 2008). 2.3 Dosis Pemupukan Pemeliharaan pada tanaman terung gelatik (Solanum melongena L.), yaitu kegiatan pemupukan (dinulislami.blogspot.com, 2011). Menurut Sutarta et al. (2003), pemupukan yang baik mampu meningkatkan produksi hingga mencapai produktivitas yang standar sesuai dengan kelas kesesuaian lahannya. Menurut Adiwiganda dan Siahaan (1994), pemupukan terung gelatik (Solanum melongena L.) bertujuan menambah unsur-unsur hara yang kurang dipasok tanah, yang

diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif yang normal dan produksi buah yang optimal. Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah,kondisi visual tanaman. Rekomendasi pemupukan yang diberikan oleh lembaga penelitian selalu mengacu pada konsep 4T yaitu: tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu pemupukan. Pemupukan yang efektif dan efisien dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa hal yaitu: jenis dan dosis pupuk, cara pemberian pupuk, waktu pemupukan, tempat dan aplikasi serta pengawasan dalam pelaksanaan pemupukan (Poeloengan et al., 2003).

II. PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Pengamatan bobot buah dilakukan dengan cara menimbang dalam setiap sample yang diambil. Menimbang buah yang telah dipanen dilakukan dengan cara menimbang keseluruhanya beserta tangkai buahnya. Dari pengamatan diatas dapat diketahui bahwa hasil panen tertinggi yaitu pada perlakuan 2 dengan dosis pupuk 200gr, hal ini dapat dilihat dari hasil panen pertanaman. Dosis pupuk 300 gr cukup baik dibrikan pertanaman karena tidak terlalu banyak dan juga tidak sedikit. Tanaman akan tumbuh dan berproduksi dengan baik tergantung pada pemberian pupuk yang diberikan pada tanaman. Tanaman tidak dapat berproduksi dengan baik tanpa adanya pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman terung merupakan salah satu tanaman sayuran buah yang dapat berproduksi dengan baik dan tanaman mampu bertahan dalam menghasilkan buah selama 3 bulan panen dengan mengimbangi pemupukannya

VI. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Perlakuan pengaruh dosis pupuk kandang dapat berpengaruh terhadap hasil terung gelatik dan pertumbuhan tinggi tanaman. Dari hasil data pengamatan bobot buah dalam 4 kali panen dapat diketahui bobot tertinggi yaitu pada P0 = 200 gr, dan untuk P2 = 0 gr mendapatkan hasil bobot buah terendah dalam 4 kali panen.

DAFTAR PUSTAKA Rukmana, 1994. Bertanam Persai dan Sawi. Kasinus. Yogyakarta Astawan, M, 2009. Kecambah Kedelai. http:www.kompas.com [1 Juni 2010] Hasibuan, B. E.,2006. Ilmu Tanah. USU Perss. Medan Anonimous, 2007a. Analisis Industri Kelapa Sawit-Internal Sites.mht.http://www.Yudis.Inf Adriwongso. 2008. Nyeri akibat sering SMS. http://jurnal Indonesia.org./ (diakses15 maret 2011). http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/pemeliharaan-kebun-sawit.html [13 April 2011] Sutarta, E. S, Winarna, P. L. Tobing, dan Sufianto. 2003. Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit, hal. 201 217. Dalam W. Darmosarkoro, E. S. Sutarta, dan Winarna (Eds). Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit. Medan Adiwiganda, R dan M. M. Siahaan. 1994. Tanah dan Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit. Lembaga Pendidikan Perkebunan Kampus Medan. Medan Poeloengan, Z. M. L. Fadli, Winarna, S. Ruhutomo, dan E. S. Sutarta. 2003. Permasalahan Pemupukan pada Perkebunan Kelapa Sawit, hal 67-80. Aertsens J, Verbeke W, Mondelaers K, and Van Huylenbroeck G. 2010. Personal Determinants of Organic food Consumption: a review. British Food Journal Vol.111 No.10, 2009. Foodreference. 2010. Eggplant. Available at: ttp:www.foodreference.com/htlm /arteggplant2. htlmaccessed at 08/26 2010.