Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban Antara Sensor DHT11 dan DHT22

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

APLIKASI LEARNING BOARD MODULE NUVOTON NUC140 UNTUK PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SENSOR HTU21D

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

SISTEM PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN RUANGAN DENGAN NOTIFIKASI VIA

REALISASI ALAT PERAGA UNTUK MEMANTAU CUACA. Ananta Leska Saputra /

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pemantau Suhu dan Kelembaban Udara Berbasis Nuvoton NUC140VE3CN dan Sensor HTU21D

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

BAB III PERANCANGAN SISTEM

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKRO PENGENDALI ARDUINO DAN DITAMPILKAN PADA SMARTPHONE

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SKRIPSI. Monitoring Kadar ph Air Berbasis Mikrokontroler Arduino Dengan Tampilan LCD dan Grafik Komputer

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

REALISASI ROBOT MERANGKAK ENAM KAKI HOLONOMIK ABSTRAK

Kata Kunci : ROV (Remotely operated underwater vehicles), X-Bee, FSR-01

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

DT-HiQ AVR Bootloader v1.0

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

EMULASI GERBANG LOGIKA TUNGGAL MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN MIKROPENGENDALI ATMEGA8A

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

Arief Hendra Saptadi. Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telematika TELKOM Jl. D. I. Panjaitan No.

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK

PENGENDALIAN PERANGKAT SECARA JARAK JAUH MELALUI STATUS TWITTER DENGAN FITUR PEREKAMAN DATA

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

ALAT UJI MCB OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH

Sistem Pengaturan Stimulus Frekuensi Audio, Suhu dan Kelembaban pada Tanaman Dengan Berbasis Mikrokontroler MCS-51. Stefanus Julianto/

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

Sistem Pemantauan Suhu, Tekanan Udara dan Ketinggian Tempat

PROTOTIPE SYSTEM TELEMETRI PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535*) Husein dan Luh Sukariasih

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MODEL PERANGKAT AKUISISI DATA PORTABEL BERBASIS MIKROPENGENDALI ATMEGA8L

PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 ABSTRAK

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

SISTEM PENDETEKSI INDIKASI KEBAKARAN DALAM RUANGAN DENGAN PENAMPIL MELALUI RASPBERRY PI

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

ABSTRACT. through the device still made using the C programming language.

PENGONTROLAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM AKUISISI DATA DAN PENGAMBILAN GAMBAR MELALUI GELOMBANG RADIO FREKUENSI

APLIKASI MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR PANJANG PRODUKSI KAIN PADA MESIN FINISHING TEKSTIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN RUANGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PROCESSING

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

SISTEM AKUISISI DATA VIA WEBSITE BERBASISKAN MIKROKONTROLLER

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

PEREKAMAN DATA SENSOR KE GOOGLE SHEETS MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ATMEGA16A DAN APLIKASI SERVER

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

PENGEMBANGAN APLIKASI DASBOR CUACA DENGAN SUMBER DATA DARI YAHOO WEATHER

Sistem Pemantauan Suhu, Tekanan Udara dan Ketinggian Tempat

DENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

ANALISIS DUA SENSOR SUHU BERBASIS EMBEDED WEB SERVER

Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

AVR USB ISP Trademarks & Copyright

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

ALAT UKUR SUHU, CAHAYA, DAN KEBISINGAN RUANG PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER UNTUK BADAN KENDALI MUTU AKADEMIK (BKMA-UMM) TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

skripsi Judul: SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS Mikrokontroler ATMega8535 Diajukan Oleh: HOTMAIDA SITOHANG

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II LANDASAN TEORI

PROSES PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN DATA TELEMETRI TEMPERATUR/KELEMBABAN MENGGUNAKAN BAHASA BASCOM-AVR. Alvano Yulian *

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

ALAT MONITORING KONDISI GUNUNG BERAPI NIRKABEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16. Disusun Oleh : Nama : Jaka Rahmana Triadi Idrus Nrp :

BAB III LANDASAN TEORI

TEMPERATURE AND HUMIDITY DATA ACQUISITION DESIGN BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA8

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

ABSTRACT RF POWER AND SWR METER USING ARDUINO UNO ASEP KURNIAWAN 10/303292/DPA/03545

Perbandingan Kualitas Antar Sensor Suhu dengan Menggunakan Arduino Pro Mini

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BOX ALAT UKUR PANJANG BADAN BALITA ELEKTRONIK BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC)

Transkripsi:

Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban Antara Sensor DHT11 dan DHT22 Studi Komparatif pada Platform ATMEL AVR dan Arduino Arief Hendra Saptadi Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Jl. D. I. Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147 ariefhs@stttelematikatelkom.ac.id Abstrak Suhu dan kelembaban merupakan dua objek pengukuran yang acapkali terdapat di dalam sistem akuisisi data. Terdapat banyak piranti sensor yang berfungsi untuk mengukur dua objek tersebut dan akurasi merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk memilihnya. DHT11 dan DHT22 adalah sensor seri DHT dari Aosong Electronics yang dapat melakukan pengukuran suhu dan kelembaban secara serempak dengan keluaran digital. Informasi tentang akurasi terdapat di dalam lembar data keduanya. Kendati pun demikian informasi tersebut tidak menggambarkan kondisi sesungguhnya saat dioperasikan pada lokasi maupun platform tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan akurasi dari DHT11 dan DHT22 dalam pengukuran suhu dan kelembaban saat dioperasikan di dalam maupun di luar, menggunakan platform ATMEL AVR dan Arduino. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, DHT22 memiliki akurasi yang lebih baik daripada DHT11 dengan galat relatif pengukuran suhu 4% dan kelembaban 18%. DHT11 sebaliknya memiliki rentang galat yang lebih lebar sebesar 1 7% dan 11 35%, masing-masing untuk pengukuran suhu dan kelembaban. Perbedaan lokasi dan platform tidak memberikan pengaruh pada hasil pengukuran. Galat pengukuran kelembaban yang masih di atas 10% menunjukkan perlunya kalibrasi ulang. Di masa mendatang, selain akurasi, kepresisian juga perlu diuji menggunakan penghitungan simpangan baku pada hasil-hasil pengukuran. Kata kunci studi komparasi, akurasi, suhu, kelembaban, DHT11, DHT22, Arduino, AVR. Abstract Temperature and humidity are two measurands which frequently existed in data acqusition systems. There are many sensor devices dedicated to measure them and accuracy is one of parameters used to choose the device. DHT11 and DHT22 from Aosong Electronics are DHT family sensors capable of measuring temperature and humidity simultaneously with digital outputs. Information regarding accuracy is available on the datasheet of those devices, although it does not describe the actual condition when operated on specific location or platform. This research aims to compare the accuracy of DHT11 and DHT22 in the measurement of temperature and humidity when operated either indoor or outdoor by using ATMEL AVR and Arduino platform. Based on conducted tests, DHT22 possessed better accuracy than DHT11 with relative error of temperature and humidity measurement, 4% and 18% respectively. Otherwise, DHT11 had a much wider error interval of 1 7% and 11 35%, each for temperature and humidity measurement. The differences in location and platform do not impact the results of measurement. Measurement errors in humidity that are still above 10% signify the need of recalibration. In future, besides accuracy, precision also needs to be tested through the use of standard deviation calculation on measurement results. Keywords comparative study, accuracy, temperature, humidity, DHT11, DHT22, Arduino, AVR I. PENDAHULUAN Suhu (temperature) dan kelembaban udara (humidity) merupakan beberapa parameter pengukuran yang acapkali digunakan dalam proses akuisisi data. Sebagai bagian inti dari proses ini, sensor memiliki peran penting dalam mengubah kuantitas yang diperoleh dari alam (bersifat analog) menjadi kuantitas yang dapat diproses oleh komputer (bersifat digital). Sensor juga menentukan seberapa tepat hasil yang diperoleh dibandingkan dengan pengukuran yang sebenarnya melalui instrumen ukur. Sensor dalam rangkaian akuisisi data dapat berupa komponen diskrit atau rangkaian terintegrasi (IC/Integrated Circuit). Pada umumnya untuk satu jenis parameter yang diukur melibatkan satu jenis sensor. Meski demikian dapat pula dijumpai penggunaan satu sensor yang berfungsi untuk mengukur dua atau lebih parameter secara simultan, seperti sensor famili SHT yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam satu waktu. Salah satu jenis famili sensor yang juga dapat melakukan pengukuran suhu dan kelembaban pada satu waktu adalah DHT. Sensor ini terdiri dari 49

beberapa varian dengan varian yang sering digunakan adalah DHT11 dan DHT22. Sensor jenis ini cukup banyak dipilih karena data keluaran yang dihasilkan sudah dalam bentuk digital sehingga tidak memerlukan lagi proses konversi dari sinyal analog [1]. Selain perbedaan dalam hal resolusi (DHT22 mampu menampilan nilai hingga satu angka dibelakang koma [2], sementara DHT11 tidak), faktor harga, rentang nilai pengukuran, dimensi fisik, kecepatan pencuplikan (sampling rate) dan berbagai spesifikasi teknis lainnya, salah satu hal yang memengaruhi pemilihan di antara keduanya adalah akurasi pengukuran. Pada lembar data (datasheet) kedua sensor tersebut terdapat informasi mengenai akurasi pengukuran suhu dan kelembaban. Kendati pun demikian informasi tersebut hanya menggambarkan kondisi pengujian sensor setelah melalui proses pabrikasi dan belum menggambarkan kondisi riil sensor tersebut saat digunakan dalam proses pengukuran yang sesungguhnya, baik di dalam maupun di luar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan seberapa besar akurasi pengukuran yang dihasilkan oleh sensor DHT11 dan DHT22 pada pengukuran suhu dan kelembaban, baik di dalam maupun luar pada platform ATMEL AVR dan Arduino. Kedua platform tersebut menggunakan mikropengendali yang sama, ATmega328P dengan memori flash 32K, EEPROM 1K dan SRAM 2KB [3]. II. METODOLOGI Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan pada penelitian ini adalah rangkaian pengujian sensor menggunakan mikropengendali ATMEL AVR dan Arduino. Gambar 2. Skematik rangkaian ATMEL AVR Gambar 3. Rangkaian ATMEL AVR untuk pengujian Arduino Bagian-bagian yang menyusun sistem pengujian pada platform Arduino adalah seperti diperlihatkan pada Gambar 4. ATMEL AVR Bagian-bagian yang menyusun sistem pengujian pada platform ATMEL AVR adalah sebagaimana pada Gambar 1. Komponenkomponen yang menyusun rangkaian pengujian selanjutnya dirangkai di atas breadboard mengikuti skematik seperti dalam Gambar 2. Tampilan dari rangkaian pengujian pada platform ATMEL AVR diperlihatkan dalam Gambar 3. Gambar 4. Sistem pengujian pada platform arduino Sensor DHT11 dan DHT22 yang diuji selanjutnya dirangkai di atas breadboard dan dihubungkan dengan papan Arduino UNO R3 mengikuti skematik yang ditunjukkan dalam Gambar 5. Tampilan dari rangkaian pengujian pada platform ATMEL AVR diperlihatkan dalam Gambar 6. Gambar 5. Skematik rangkaian ATMEL AVR Gambar 1. Sistem pengujian pada platform ATMEL AVR 50

adalah asinkron. Ini sudah mencukupi untuk pengiriman data dengan volume rendah meskipun kurang efisien karena memerlukan 2 hingga 3 bit pengendali untuk setiap 8 bit data yang dikirimkan [8]. Gambar 6. Rangkaian arduino untuk pengujian B. Perancangan Perangkat Lunak Algoritma dari perangkat lunak di dalam mikropengendali ATMEL AVR maupun Arduino memiliki cara kerja sebagaimana digambarkan dalam diagram alir pada Gambar 7. Firmware pada ATMEL AVR ATmega328P ditulis menggunakan bahasa C dan dikompilasi melalui perangkat lunak CodeVision AVR versi 2.05. Perangkat lunak dalam Arduino UNO R3 diprogram melalui Arduino IDE versi 1.0.1 dengan bahasa pemrograman Arduino. Data yang diterima di PC untuk platform ATMEL AVR dan Arduino, masing-masing memiliki format: AVR -> T_DHT11 = xx.0 C H_DHT11 = xx.0 % T_DHT22 = yy.y C H_DHT22 = yy.y % Arduino -> T_DHT11 = xx.00 C H_DHT11 = xx.00 % T_DHT22 = yy.y0 C H_DHT22 = yy.y0 % dengan: T_DHT11 = Data suhu dari DHT11 H_DHT11 = Data kelembaban dari DHT11 T_DHT22 = Data suhu dari DHT22 H_DHT22 = Data kelembaban dari DHT22 C. Pengujian Sensor Pengujian sensor DHT11 dan DHT22 dilakukan pada platform ATMEL AVR dan Arduino secara serempak dan perangkat penguji untuk kedua platform tersebut dihubungkan pada komputer yang sama. Data suhu dan kelembaban untuk platform AVR dicatat berdasarkan tampilan pada fitur Terminal dalam aplikasi CodeVision AVR. Sedangkan pada Arduino data dicatat sesuai tampilan dari fitur Serial Monitor dalam Arduino IDE. Pengaturan parameter (bitrate, jumlah bit data, jumlah bit stop, paritas) untuk komunikasi serial pada CodeVision AVR dilakukan lewat menu Settings Terminal [4]. Sedangkan pada Arduino, pengaturan semacam ini langsung dilakukan di bagian bawah dari tampilan Serial Monitor [5]. Komunikasi serial yang terjadi antara ATMEL AVR dan PC menggunakan modul FTDI Basic dengan chip FT232RL [6]. Sedangkan pada Arduino, chip ATmega16U2 diprogram untuk keperluan tersebut dan mendukung protokol USB 2.0 [7]. Pada kedua platform, jenis komunikasi serial yang dipilih Gambar 7. Algoritma firmware dari mikropengendali Pengujian dilakukan dua kali, yaitu di dalam dan di luar. Waktu untuk sekali pengujian adalah selama 180 menit dan data (suhu dan kelembaban) dicatat dengan interval setiap 5 menit sekali. Instrumen ukur pembanding yang digunakan adalah satu unit Thermo-Hygrometer. Nilai akurasi ditentukan berdasarkan perhitungan galat relatif (relative error). Galat absolut dari pengukuran didefinisikan sebagai selisih antara nilai sebenarnya (true value) dengan nilai hasil pengukuran (measured value) [9]. Nilai absolut dari galat ini ditentukan melalui rumusan berikut:... (1) Sedangkan galat relatif ditentukan dari perbandingan antara galat absolut tersebut terhadap nilai sebenarnya. Dalam persentase, ini dirumuskan: dengan: E r = galat relatif E a = galat absolut x i = nilai pengukuran x p = nilai sejati... (2) Nilai pengukuran dalam pengujian ini berasal dari nilai yang dihasilkan oleh sensor DHT11 atau DHT22. Sedangkan nilai sejati berasal dari hasil pembacaan pada perangkat ukur pembanding yaitu Thermo- Hygrometer. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian di dalam dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013 dari pukul 18.50 hingga 21.45 WIB. Sedangkan pengujian di luar 51

berlangsung pada 14 September 2013 pukul 10.20 13.15 WIB. Komunikasi serial diatur menggunakan bitrate 9600 bps dengan format 8 bit data, 1 bit stop dan tanpa paritas [10]. Pada CodeVisionAVR, komunikasi serial terjadi pada port COM3. Tampilan data yang diamati melalui fitur Terminal adalah seperti pada Gambar 8. Di sisi lain, komunikasi serial yang terdapat pada platform Arduino menggunakan port COM16. Data diamati melalui fitur Serial Monitor yang terdapat di dalam Arduino IDE seperti pada Gambar 9. Gambar 8. Tampilan data Gambar 9. Platform AVR: pengukuran suhu dalam 52

A. Hasil Pengujian Di Dalam Ruangan (Indoor) Pada pengukuran di dalam menggunakan platform AVR, hasil pengukuran suhu DHT22 menunjukkan akurasi yang lebih baik daripada DHT11 (Gambar 10), dengan galat relatif yang lebih kecil (7% > 5%). Sedangkan pada parameter kelembaban, DHT22 justru menunjukkan hasil yang lebih baik (17% > 15%). Meski dengan selisih yang tipis. Gambar 13. Platform Arduino: pengukuran kelembaban dalam Gambar 10. Platform AVR: pengukuran suhu dalam Pengukuran kelembaban di sisi lain menunjukkan hasil yang identik antara DHT11 dan DHT22 (Gambar 11). Keduanya menghasilkan galat relatif 16%. B. Hasil Pengujian Di Luar Ruangan (Outdoor) Pengujian di luar untuk platform AVR, DHT22 memberikan hasil yang lebih mendekati pengukuran suhu Thermo-Hygrometer (6% > 4%). Gambar 11. Platform AVR: pengukuran kelembaban dalam Pengukuran di dalam menggunakan platform Arduino memberikan hasil yang sedikit lebih baik pada DHT11 untuk parameter suhu (4% < 5%). Gambar 14. Platform AVR: pengukuran suhu luar Namun hasil sebaliknya diperoleh pada pengukuran kelembaban (11% < 17%). Justru DHT11 menunjukkan akurasi yang lebih baik. Gambar 12. Platform Arduino: pengukuran suhu dalam Gambar 15. Platform AVR: pengukuran kelembaban luar 53

Pengukuran suhu di luar untuk platform Arduino menunjukkan hasil yang lebih baik pada DHT11 (1% < 2%). Keterangan: T = suhu, H = kelembaban. Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa akurasi terbaik (berlatar belakang warna hijau) maupun terburuk (warna merah) dalam pengukuran suhu dan kelembaban, semuanya terdapat pada DHT11. Dengan demikian DHT11 memliki rentang galat yang lebih besar daripada DHT22 (1 7% untuk suhu dan 11 35% untuk kelembaban). Rerata suhu di dalam untuk DHT11 dan DHT22 masing-masing adalah sebesar 5,5% dan 5%. Sedangkan untuk di luar, masing-masing sebesar 3,5% dan 3%. Rerata galat keseluruhan untuk pengukuran suhu pada DHT11 adalah 4,5% dan DHT22 sebesar 4%. Gambar 16. Platform Arduino: pengukuran suhu luar Meski demikian, DHT22 memperlihatkan galat relatif 11% lebih kecil pada pengukuran kelembaban. Nilai rata-rata kelembaban di dalam untuk DHT11 dan DHT22 masing-masing adalah 16,5% dan 15,5%. Ada pun untuk lokasi di luar, nilai masing-masing adalah sebesar 23% dan 20,5%. Ratarata keseluruhan pengukuran kelembaban untuk DHT11 ialah sebesar 19,75%, sedangkan untuk DHT22 adalah 18%. Seluruh pengukuran kelembaban yang dilakukan, baik untuk DHT11 dan DHT22 dengan hasil berupa galat relatif di atas 10% mengindikasikan perlunya kalibrasi ulang. Perbedaan lokasi (di dalam maupun di luar ) dan platform yang digunakan (AVR atau Arduino) tidak berpengaruh terhadap hasil pengukuran. Seluruh hasil pengukuran kelembaban menunjukkan galat di atas 10% dan pengukuran suhu berkisar 1 7%. IV. PENUTUP Gambar 17. Platform Arduino: pengukuran kelembaban luar C. Pembahasan Secara keseluruhan, DHT11 lebih baik daripada DHT22 dalam pengukuran suhu untuk platform Arduino baik di dalam maupun di luar. Demikian pula pengukuran kelembaban di luar untuk platform AVR. Sedangkan DHT22 memperlihatkan hasil yang lebih baik untuk pengukuran suhu pada platform AVR baik untuk lokasi di luar maupun di dalam. DHT22 juga menunjukkan hasil pengukuran kelembaban yang lebih baik dalam platform Arduino, baik di luar maupun di dalam. Sensor Tabel 1. Galat relatif Galat Relatif Dalam Ruangan T Galat Relatif Luar Ruangan AVR Arduino AVR Arduino H T H T H T H DHT11 7 16 4 17 6 11 1 35 A. Kesimpulan Berdasarkan proses perancangan, pengujian dan pembahasan hasil dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. DHT22 memiliki akurasi yang lebih baik daripada DHT11 dengan galat relatif pengukuran suhu 4% (< 4,5%) dan kelembaban 18% (<19,75%). 2. DHT11 memiliki rentang galat relatif yang lebih lebar yaitu sebesar 1 7% pada pengukuran suhu dan 11 35% pada pengukuran kelembaban. 3. Perbedaan lokasi pengukuran (di dalam maupun di luar ) dan platform yang digunakan (baik AVR ataupun Arduino) tidak berpengaruh terhadap hasil pengukuran. B. Saran Dengan mempertimbangkan hasil-hasil yang diperoleh selama pengujian dan untuk memperbaikinya di masa mendatang maka hal-hal berikut ini dapat dilakukan: 1. Pengalibrasian sensor sebelum pengukuran dilakukan untuk meminimalkan galat relatif. 2. Penghitungan tingkat kepresisian perangkat sensor dengan menggunakan simpangan baku (standard deviation) di samping menghitung akurasi melalui galat relatif. DHT22 5 16 5 15 4 17 2 24 54

DAFTAR PUSTAKA [1] Aosong (Guangzhou) Electronics Co., Temperature and Humidity Module. DHT11 Product Manual, lembar data DHT11. [2] Aosong (Guangzhou) Electronics Co., Temperature and Humidity Module. AM2302 Product Manual, lembar data DHT22. [3] Atmel Corporation, 8-bit AVR Microcontroller with 4/8/16/32K Bytes In-System Programmable Flash. ATmega48A, ATmega48PA, ATmega88A, ATmega88PA, ATmega168A, ATmega168PA, ATmega328, ATmega328P, lembar data ATmega328P, Agustus 2010 [Revisi I Oktober 2014]. [4] H P Infotech S. R. L., CodeVisionAVR Version 2.05.4 User Manual, H P Infotech S. R. L., 2011. [5] M. Banzi, Getting Started with Arduino. Sebastopol, CA: O Reilly Media, 2009. [6] Future Technology Devices International Ltd., FT232R USB UART IC, lembar data FT232RL. [7] Atmel Corporation, 8-bit AVR Microcontroller with 8/16/32K Bytes of ISP Flash and USB Controller. ATmega8U2, ATmega16U2, ATmega32U2, lembar data ATmega32U2, September 2012 [Revisi E]. [8] Silicon Laboratories Inc., Serial Communications, http://www.silabs.com/support%20documents/softw are/serial_communications.pdf, diakses pada 14 Agustus 2014. [9] R. Malaric, Instrumentation and Measurement in Electrical Engineering. Boca Raton, FL: BrownWalker Press, 2011. [10] D. V. Gadre, Programming and Customizing The AVR Microcontroller. McGraw-Hill, 2001. 55

56