PAKSA BADAN TERHADAP PENANGGUNG PAJAK DALAM PROSES PENAGIHAN PAJAK

dokumen-dokumen yang mirip
Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PENYANDERAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMAHAMI BEBERAPA UPAYA HUKUM YANG TERDAPAT DALAM PASAL 36 UNDANG-UNDANG KUP

BAB III IMPLIKASI TIDAK DITERBITKANNYA SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM MASA

PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENAGIHAN AKTIF HUTANG WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA DENPASAR TIMUR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PENYANDERAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

2017, No Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pa

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah pajak berasal dari bahasa Jawa yaitu ajeg yang berati pungutan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG

PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton) (Jurnal Ilmiah) Oleh DELA NUNGKI SURAS

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PENGERTIAN DAN DEFINISI CIRI CIRI YANG MELEKAT PADA DEFINISI PAJAK ISTILAH-ISTILAH PERPAJAKAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pajak, tentunya perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan pajak.

PP 5/1998, PENYANDERAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBATALAN STATUS TERSANGKA DALAM PUTUSAN PRAPERADILAN

2 Penghapusan Sanksi Administrasi Bunga yang Terbit Berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Car

BAB II LANDASAN TEORI. untuk pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi merupakan tahap

PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PARKIR PADA PUSAT HIBURAN BEACHWALK DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Pemungutan. pajak digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang dikeluarkan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG DIRUGIKAN AKIBAT PRAKTIK PERSEKONGKOLAN DALAM PENGADAAN TENDER

BAB II LANDASAN TEORI. melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Afni Oktavia. Universitas Bina Nusantara Jalan Madrasah 1No.9,Sukabumi Utara kebon Jeruk-Jakarta Barat

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DAFTAR MENU MAKANAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran pajak dari Wajib Pajak kepada negara merupakan suatu hal yang wajib

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

Restika Purnawardhani Sri Mangesti Rahayu Amirudin Jauhari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli, salah. satunya menurut R. Santoso Brotodiharjo sebagai berikut:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB II KEBERADAAN LEMBAGA PAKSA BADAN (GIJZELING/ IMPRISONMENT FOR CIVIL DEBTS) DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG

PENYELESAIAN SENGKETA UTANG PAJAK PADA PENGADILAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sebagai negara berkembang Negara Republik Indonesia tengah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

BAB V ADMINISTRASI PERPAJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DI INDONESIA

Lex et Societatis, Vol. V/No. 3/Mei/2017

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 37 TAHUN 2003

UNSUR MELAWAN HUKUM DALAM PASAL 362 KUHP TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak Pengertian Pajak Rochmat Soemitro (1990;5)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP IKLAN YANG TIDAK MENGINFORMASIKAN BAHWA HARGA YANG DISAMPAIKAN DALAM IKLAN BELUM DITAMBAH DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF TAX FORECLOSURE MEASURES AT THE TAX OFFICE OF PRATAMA MANADO

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definsi Pajak Pengertian Pajak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

KEWAJIBAN PERSEROAN TERBATAS YANG DINYATAKAN PAILIT TERHADAP HUTANG PAJAK YANG BELUM DIBAYAR (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 35 TAHUN TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI

TINDAKAN ADMINISTRATIF DAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENGGUNAKAN IJAZAH PALSU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB II LANDASAN TEORI. sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing ahli pada saat merumuskan. Definisi pajak menurut para ahli sebagai berikut:

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan Undang- Undang Dasar (UUD) Negara Republik

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 05 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

viii Universitas Kristen Maranatha

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. 5 Guna mewujudkan hal. tersebut diperlukan adanya pemungutan pajak.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NO. PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 KET 1. Pasal 1. Tetap

Transkripsi:

PAKSA BADAN TERHADAP PENANGGUNG PAJAK DALAM PROSES PENAGIHAN PAJAK Oleh : Ni Ketut Arfeni I Ketut Markeling Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan ini berjudul Paksa Badan Terhadap Penanggung Pajak Dalam Proses Penagihan Pajak. Metode penulisan yang dipergunakan adalah metode penelitian normatif. Hukum pajak tidak hanya mengenal adanya hukuman badan karena terbukti melakukan tindakan pidana pajak, tetapi dikenal pula penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak sebagai konsekuensi dari tindakan pelaksanaan surat paksa. Penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak disebut sebagai paksa badan. Oleh karena itu, tulisan ini akan menjelaskan bagaimana paksa badan dalam penagihan pajak. Disamping itu, tulisan ini juga menjelaskan bagaimana pengaruh sanksi administrasi terhadap wajib pajak. Penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak disebut paksa badan. Paksa badan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung pajak yang tidak melunasi utang pajak setelah lewat waktu 14 hari terhitung sejak tanggal Surat Paksa di beritahukan kepada penanggung pajak. Paksa Badan dilakukan terhadap Penanggung Pajak yang mempunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp.100.000.000,00 dan diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak. Adapun Saksi Administrasi yaitu berupa bunga, denda, atau kenaikan yang dikenakan kepada wajib pajak dapat dilakukan pengurangan atau penghapusan. Serta terdapat pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi terhadap wajib pajak dalam berbagai Peraturan Perundang-undangan. Kata kunci : Paksa Badan, Penanggung Pajak, Penagihan Pajak ABSTRACT This paper entitled "Gijzeling against Tax Insurer in Tax Billing Process". The method used in this research is normative research methods and comparative approaches. Tax laws do not only recognize the existence of corporal punishment for committing criminal acts taxes, but also known, a detention upon the taxpayer or the person in taxes as a consequence of the implementation of the action forced letter. The detention upon the tax payer or the person referred to as the "Gijzeling". Therefore, this paper will explain how hostage-taking in tax collection occurs. In addition, this paper also explains how the influence of administrative sanctions against the taxpayer. Detention upon the tax payer or insurer is called "gijzeling". It can only be made to the person who does not pay off tax debts after the expiration of 14 days from the date of Letter of Force informed to the tax payer. Gijzeling is conducted to the Tax Payers who have tax debts of at least Rp.100.000.000, 00 and doubted for his good faith to settle the tax debts. The administration facts in the form of interests, penalties, or the increase imposed on the taxpayer might be deducted or eliminated. In addition, there are reduction and elimination of administrative sanctions against the taxpayer in a variety of legislation. Keywords: Gijzeling, Tax Insurer, Tax Billing. 1

I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pajak ialah iuran rakyat kepada kas Negara (peralihan kekayaan dari sector partikelir ke sector pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra pretasi) yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. 1 Pajak yang ditetapkan dalam bentuk undang-undang memiliki sifat memaksa karena memuat sanksi hukum berupa sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Sekalipun pajak bersifat memaksa, pejabat pajak tidak boleh menyalahgunakan pajak yang dibayar oleh wajib pajak. Pajak diperlukan oleh Negara untuk membiayai pelaksanaan tujuan Negara yang tercantum dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945. Wajib pajak atau penanggung pajak yang tidak membayar lunas utang pajaknya (utang pajak meliputi sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan dan tambah biaya penagihan pajak) walaupun telah diberikan surat taguran dan bahkan telah dilakukan penagihan seketika dan sekaligus dapat dilakukan penagihan secara paksa. Landasan hukumnya didasarkan atas perintah Undang-Undang Pajak, yaitu UU Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. Unsur paksaan yang dimaksud adalah paksaan yang tercantum dalam surat paksa maupun paksaan pada saat pelaksanaan tindakan yang terkait dengan surat paksa dan dilaksanakan oleh juru sita pajak pusat atau daerah dengan berpatokan pada UU Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. 2 Hukum pajak tidak hanya mengenal adanya hukuman badan karena terbukti melakukan tindak pidana pajak, tetapi dikenal pula penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak sebagai konsekuensi dari tindakan pelaksanaan surat paksa. Penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak disebut sebagai penyanderaan/paksa badan. Penyanderaan/paksa badan dalam pasal 1 ayat 21 UU KUP adalah pengekangan sementara waktu kebebasan wajib pajak atau penanggung pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu. 3 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis paksa badan terhadap penanggung pajak dalam proses penagihan pajak, baik mengenai paksa badan dalam penagihan pajak dan sanksi administrasinya. 1 Rochmat Sumitro, 1977, Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan, Eresco, Jakarta, h. 22 2 M. Djafar Saidi, 2007, Pembaharuan Hukum Pajak, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.260 3 Ibid, h.271 2

II. Isi Makalah 2.1 Metode Metodologi penelitian yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif, dan menggunakan pendekatan undang-undang (statue approach) serta menggunakan studi dokumen atau bahan pustaka dengan meneliti bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 4 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Paksa Badan dalam Penagihan Pajak Penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak disebut paksa badan. Paksa badan/penyanderaan dalam pasal 1 ayat 21 UU No. 28 Tahun 2007 tentang KUP adalah pengekangan sementara waktu kebebasan wajib pajak atau penanggung pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu. Paksa badan tidak boleh dilakukan sebelum dilaksanakan pencegahan karena merupakan tindakan lanjutan dari pencegahan. Paksa badan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung pajak yang tidak melunasi utang pajak setelah lewat waktu 14 hari terhitung sejak tanggal Surat Paksa di beritahukan kepada penanggung pajak. Tujuan dilakukannya paksa badan agar wajib pajak atau penanggung pajak maupun keluarganya membayar lunas utang pajak yang selama ini terutang. Paksa badan tersebut mengandung konsekuensi tidak bebasnya wajib pajak atau penanggung pajak untuk berhubungan dengan keluarganya. Paksa badan sebagai upaya paksa dalam hukum pajak tidak termasuk dalam katagori pelanggaran hak asasi wajib pajak atau penanggung pajak, karena penyanderaannya dilakukan atas ketidak patuhan wajib pajak atau penanggung pajak untuk melunasi utang pajaknya. 5 Paksa badan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung pajak yang mempunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp.100.000.000,00 dan diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak. Sahnya paksa badan menurut hukum jika kedua persyaratan untuk melaksanakan paksa badan telah terpenuhi. Dalam artian, bila hanya satu persyaratan yang terpenuhi berarti paksa badan tidak sah, sehingga perbuatan berupa paksa badan yang dilakukan oleh juru pajak adalah batal demi hukum atau dapat dibatalkan. Oleh karena itu, perbuatan berupa melaksanakan paksa badan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak 118 4 Amirudin, dan H.Zainal Azikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 5 M. Djafar Saidi, Pembaharuan Hukum Pajak, op.cit. 3

merupakan perbuatan melanggar hukum. paksa badan wajib berdasarkan surat perintah paksa badan yang di terbitkan oleh pejabat pajak setelah mendapat izin tertulis dari Menteri atau Gubernur. Dengan masa paksa badan paling lama 6 (enam) bulan dan dapat di perpanjang untuk selama-lamanya 6 (enam) bulan. Sebelum penanggung pajak dilepas, Pejabat segera memberitahukan secara tertulis kepada kepala tempat paksa badan sebagaimana tercantum dalam Surat Perintah Penyanderaan. 6 Paksa badan terhadap penanggung pajak tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan pajak. Bahkan biaya paksa badan dibebankan kepada penanggung pajak yang disandera dan diperhitungkan sebagai biaya penagihan pajak. 7 2.2.2 Pengaruh Sanksi Administrasi terhadap wajib pajak Saksi administrasi yaitu berupa bunga, denda, atau kenaikan yang dikenakan kepada wajib pajak dapat dilakukan pengurangan atau penghapusan. Untuk mendapatkan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi tersebut, terlebih dahulu wajib pajak mengajukan permohonan tertulis kepada pejabat pajak atau berdasarkan tindakan pejabat pajak. Alasan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf a UU No. 28 Tahun 2007 Tentang KUP karena kekhilafan wajib pajak atau bukan karena kesalahannya. Dalam artian, ketidak telitian petugas pajak berakibat pada pengenaan sanksi administrasi kepada wajib pajak sebagaimana tercantum dalam surat ketetapan pajak kurang bayar, surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, atau surat tagihan pajak. Kewenangan untuk melakukan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi tersebut berada pada kewenangan pejabat pajak. Sekalipun pejabat pajak berwenang, tetap wewenang tersebut terikat pada tata cara pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. 8 Pengaruh sanksi administrasi lebih besar kepada kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dibandingkan pengaruh dari sanksi pidana, walaupun sanksi administrasi lebih lunak dibandingkan sanksi pidana. Kejahatan yang dilakukan dalam bidang perpajakan tidak secara langsung mempunyai dampak kepada masyarakat, tetapi hanya merugikan keuangan Negara. Sering sekali penerapan sanksi administrasi secara tepat, cepat dan tegas, memberikan pengaruh yang sangat besar kepada kepatuhan wajib pajak. 9 279 6 Erly Suandy, 2005, Hukum Pajak, Edisi 3, Selemba Empat, Jakarta, h.191 7 Djoko Muljono, 2010, Hukum Pajak (Konsep, Aplikasi< dan Penuntut Praktis),CV. Andi Offset, Yogyakarta, h. 8 Muhammad Djafar Saidi, loc.cit. h. 156 9 Rochmat Soemitro,1991, Pajak Ditinjau Dari Segi Hukum, PT. Eresco, Bandung, h. 94 4

III. Penutup Kesimpulan Penahanan atas diri wajib pajak atau penanggung pajak disebut paksa badan. Paksa badan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung pajak yang tidak melunasi utang pajak setelah lewat waktu 14 hari terhitung sejak tanggal Surat Paksa di beritahukan kepada penanggung pajak. Paksa badan hanya dapat dilakukan terhadap penanggung pajak yang mempunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp.100.000.000,00 dan diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak. Paksa badan tetap dapat dilaksanakan terhadap penanggung pajak yang telah dilakukan pencegahan. Adapun Saksi Administrasi yaitu berupa bunga, denda, atau kenaikan yang dikenakan kepada wajib pajak dapat dilakukan pengurangan atau penghapusan. Dalam sistem perpajakan, administrasi pajak memiliki kewenangan yang begitu besar. Yang di mana pengaruh sanksi administrasi lebih besar dibandingkan pengaruh yang ditimbulkan oleh sanksi pidana kepada kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Karena, Kejahatan yang dilakukan dalam bidang perpajakan tidak secara langsung mempunyai dampak kepada masyarakat, tetapi hanya merugikan keuangan Negara. DAFTAR PUSTAKA BUKU Amirudin, dan H.Zainal Azikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Djoko Muljono, 2010, Hukum Pajak (Konsep, Aplikasi< dan Penuntut Praktis),CV. Andi Offset, Yogyakarta Erly Suandy, 2005, Hukum Pajak, Edisi 3, Selemba Empat, Jakarta. M. Djafar Saidi, 2007, Pembaharuan Hukum Pajak, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rochmat Sumitro, 1977, Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan, PT. Eresco, Jakarta Rochmat Soemitro, 1991, Pajak Ditinjau Dari Segi Hukum, PT. Eresco, Bandung. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undangundang No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. 5