TIM ADHOC REVISI PSAKBI POLIS STANDAR ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA Tim Adhoc Revisi PSAKBI Jakarta, 04 Oktober 2016 AAUI 1
Historical Perubahan 1974: Polis Standar Pertama 1986: Polis Standar Revisi 1 1998: Polis Standar Revisi 2 2007: Polis Standar Revisi 3 2016: Polis Standar Revisi 4 AAUI 2
Penyempurnaan sesuai dengan perkembangan industri asuransi kendaraan bermotor di Indonesia Minimalisir keluhan tertanggung dan potensi dispute dengan tertanggung Penyesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku saat ini AAUI 3
EXISTING 4 Bab 30 pasal Bab I Jaminan (2 Pasal) Bab II Pengecualian (1 Pasal) Bab III Definisi (1 Pasal, 31 butir) Bab IV Syarat Umum (26 Pasal) DRAFT 4 Bab 30 pasal Bab I Jaminan (2 Pasal) Bab II Pengecualian (1 Pasal) Bab III Definisi (1 Pasal, 33 butir) Bab IV Syarat Umum (26 Pasal) AAUI 4
AAUI 5
Pasal 1 Jaminan Prolog kalimat ditambahkan kata hanya Pertanggungan ini hanya menjamin :. Penegasan named perils AAUI 6
Pasal 2 Jaminan TJH P-III 1. Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian yang diderita pihak ketiga yang disertai dengan adanya tuntutan dari pihak ketiga kepada Tertanggung mengenai kerugian tersebut, yang secara langsung disebabkan oleh Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko yang dijamin Pasal 1 ayat (1) butir 1.1. dan 1.4,.., yaitu: 1.2. maksimum sebesar nilai pertanggungan untuk jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis untuk setiap kejadian 2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli. Jaminan ini berlaku jika nilai pertanggungannya disebutkan pada Polis Penataan ulang kalimat agar lebih jelas. Tambahan kalimat untuk penegasan harus ada tuntutan dari pihak ketiga kepada Tertanggung. Penegasan limit TJH adalah per kejadian. Penegasan jaminan TJH berlaku jika nilai pertanggungannya tercantum pada polis/schedule 7
Pasal 3 Butir 1.3. Pengecualian ditambahkan kata pencurian Pencurian dan/atau perbuatan jahat yang dilakukan oleh :. tidak menjamin pencurian yang dilakukan orang dekat/di bawah pengawasan tertanggung AAUI 8
Butir 1.4. Pasal 3 Pengecualian ditambahkan kalimat pihak yang berwenang kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan oleh pabrikan jika hal tersebut tidak diatur oleh pihak yang berwenang Penetapan kapasitas (barang) kendaraan adalah oleh pihak yang berwenang (Dishub). Jika tidak cukup diatur olehnya maka mengacu pada aturan pabrikan AAUI 9
Pasal 3 Ayat 2 Pengecualian 2. Pertanggungan ini tidak menjamin.., ditimbulkan oleh : 2.1. barang dan atau hewan. 2.2. zat kimia kecuali merupakan akibat dari risiko yang dijamin Polis; Penegasan pengecualian tersebut berlaku untuk ayat 2 poin 2.1 dan 2.2. AAUI 10
Ayat 4 Pasal 3 Pengecualian 4.1.disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung dan atau pengemudi dan atau karyawan dan atau suruhan Tertanggung; 4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan, Kendaraan Bermotor dikemudikan oleh seseorang yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang masih berlaku dan sesuai dengan peruntukannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku. Pengecualian ini tidak berlaku untuk kehilangan kendaraan yang sedang diparkir Penegasan pihak yang terkait dengan tertanggung 1. Penegasan penggunaan SIM sesuai kategori kendaraan 2. Penegasan pengecualian SIM tidak terkait dengan pencurian 11
Pasal 3 Ayat 5 Pengecualian 5.3. kunci dan atau bagian lainnya dari Kendaraan Bermotor pada saat tidak melekat atau tidak berada di dalam kendaraan tersebut; Memperjelas kalimat AAUI 12
Definisi Baru 1. Tertanggung adalah orang perorangan atau badan hukum yang memiliki kepentingan keuangan atas kendaraan bermotor dan mengikatkan diri dengan Penanggung untuk mendapatkan pelindungan atas kendaraan bermotor tersebut BAB III Pasal 4 DEFINISI 2. Penanggung adalah perusahaan asuransi yang mengikatkan diri dengan tertanggung untuk memberikan ganti rugi terhadap kerugian dan atau kerusakan pada Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan. 3. Kerusakan adalah suatu kondisi atau kehilangan fungsi dari kendaraan dapat berupa namun tidak terbatas pada goresan, penyok, noda, pecah, patah. AAUI 13
Perubahan Definisi BAB III Pasal 4 DEFINISI 4. Tabrakan atau Benturan adalah kontak fisik antara Kendaraan Bermotor dengan benda lain termasuk hewan, yang berada di luar Kendaraan Bermotor. Penegasan kerusakan akibat hewan AAUI 14
Perubahan Definisi 18. Perbuatan Jahat adalah tindakan seseorang atau kelompok orang yang berjumlah kurang dari 12 (duabelas) orang yang dengan sengaja merusak harta benda orang lain karena dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berada di bawah pengawasan atau atas perintah Tertanggung atau yang mengawasi atau menguasai harta benda tersebut, atau oleh pencuri/perampok/penjarah. BAB III Pasal 4 DEFINISI Diselaraskan dengan definisi Tawuran, Kerusuhan, Huru hara (Eskalasi) AAUI 15
Perubahan Definisi BAB III Pasal 4 DEFINISI 8. Perlengkapan standar adalah perlengkapan yang disediakan dan dilekatkan oleh pabrik Kendaraan Bermotor bersangkutan atau dealer resmi kendaraan baru. diperluas dengan perlengkapan tambahan dari dealer/ showroom saat mobil baru akan diserahkan ke Tertanggung (tidak dibatasi standar pabrik) AAUI 16
Penghapusan Definisi BAB III Pasal 4 DEFINISI Penggunaan Dinas adalah penggunaan Kendaraan Bermotor selain dari Penggunaan Pribadi atau Penggunaan Komersial. Kategori Penggunaan kendaraan hanya pribadi dan komersial AAUI 17
BAB IV SYARAT UMUM Pasal 7 Pembayaran Premi Cara pembayaran dengan tunai dihilangkan Mendukung program pemerintah mengenai sistem pembayaran non tunai AAUI 18
Tambahan Ayat BAB IV SYARAT UMUM Pasal 15 PENENTUAN NILAI GANTI RUGI 1.3 Jika barang yang rusak adalah merupakan pasangan dan set, maka yang diganti adalah hanya bagian yang rusak. Ketentuan mengenai set clause AAUI 19
Ayat 2 Pasal 16 Cara Penyelesaian dan Penetapan Ganti Rugi 2. Tanggung jawab Penanggung atas kerugian dan atau kerusakan terhadap kendaraan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan adalah sebesar harga sebenarnya setinggi-tingginya sebesar Harga Pertanggungan. Penyempurnaan kalimat AAUI 20
Perubahan Judul Pasal 18 Biaya Penyelamatan BIAYA YANG DIGANTI BIAYA PENYELAMATAN Penegasan sesuai dengan makna isi wording AAUI 21
Tambahan Ayat Pasal 25 Hilangnya Hak Ganti Rugi 1.2. tidak menindaklanjuti tuntutan dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak Penanggung menyetujui tuntutan ganti rugi. Tertanggung tidak memerlukan penggantian namun sulit dihubungi AAUI 22
Penambahan Ayat BAB IV SYARAT UMUM Pasal 27 PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN 4. Pertanggungan berakhir secara otomatis atau batal apabila diketahui tidak terdapat hubungan kepemilikan antara kendaraan bermotor dengan Tertanggung dan Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi. Insurable Interest harus ada sejak awal, dan terjaga sampai dengan akhir berlakunya polis 5. Sehubungan ketentuan dalam pasal ini, penanggung dan tertanggung sepakat untuk tidak memberlakukan pasal 1266 dan pasal 1267 KUHPerdata Tambahan ayat pengesampingan penghentian polis AAUI 23
Perubahan Pasal 29 Perselisihan Pelekatan Klausul Perselisihan terbaru Penyesuaian dengan POJK No. 1 Tahun 2014 AAUI 24
Perubahan Ayat Pasal 30 Penutup Isi polis ini telah disesuaikan dengan peraturan perundangundangan termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Penyesuaian dengan POJK No. 1 Tahun 2013 jo. SEOJK No. 12 Tahun 2014 AAUI 25
AAUI 26
IKHTISAR AAUI 27
SPPA AAUI 28
AAUI 29