1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

dokumen-dokumen yang mirip
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 96 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 75 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;

PERATURAN BUPATIBATANG NOMOR 5f 57 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA SURABAYA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPEMAS DAN KB

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB 29 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA

BAB 29 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

RENCANA STRATEGIS TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

BAB 30 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan Rencana Kerja Tahun

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB III PELAKSANAAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (BAPEMAS) DAN KELUARGA BERENCANA (KB) KOTA SURABAYA

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana Penyediaan Jasa Surat Menyurat 360 Rp ,00 APBD (

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SUBANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

M ISI V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV RENCANA STRATEGIS B K K B N N ILA I-N ILA I

Transkripsi:

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi, serta Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak 1. Penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak skala daerah. 2. Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak skala daerah. 3. Penetapan dan pengembangan jaringan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, termasuk pelayanan KB di rumah sakit skala daerah. 4. Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KB, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran peningkatan partisipasi pria, sasaran Unmet Need, sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak skala daerah. 5. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak skala daerah. 6. Pelaksanaan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. 7. Pemantauan tingkat drop out peserta KB. 8. Pengembangan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB dan pembinaan penyuluh KB. 9. Perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan KB. 10. Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan reproduksi. 11. Penyelenggaraan dan fasilitasi upaya peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan, terbebas dari HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS). 12. Pembinaan penyuluh KB. 13. Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi KB pria dalam pelaksanaan program pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. 14. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau, aman, berkualitas, dan merata skala daerah. 64

15. Penjaminan ketersediaan sarana, alat, obat, dan cara kontrasepsi bagi peserta mandiri skala daerah. 16. Pelaksanaan promosi pemenuhan hak-hak reproduksi dan promosi kesehatan reproduksi skala daerah. 17. Pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB. 2. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) KRR dan Perlindungan Hak- Hak Reproduksi 1. Penetapan kebijakan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), pencegahan HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS), dan bahaya Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) skala daerah; 2. Penyelenggaraan dukungan operasional KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan NAPZA skala daerah. 3. Penetapan perkiraan sasaran pelayanan KRR, pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan NAPZA skala daerah. 4. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala daerah. 5. Penyelenggaraan pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala daerah. 6. Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala daerah. 7. Penetapan fasilitas pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala daerah. 8. Pelaksanaan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala daerah. 9. Penetapan sasaran KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala daerah. 10. Penetapan prioritas kegiatan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA skala daerah. 11. Pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM skala daerah. 65

3. Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga 1. Penetapan kebijakan dan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala daerah. 2. Penyelenggaraan dukungan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala daerah. 3. Penyerasian penetapan kriteria pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala daerah. 4. Penetapan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) skala daerah. 5. Penyelenggaraan BKB, BKR, dan BKL termasuk pendidikan pra-melahirkan skala daerah. 6. Pelaksanaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala daerah. 7. Pelaksanaan model-model kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga skala daerah. 8. Pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I alasan ekonomi dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) skala daerah. 9. Pelaksanaan pendampingan/ magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS skala daerah. 10. Pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas permodalan, teknologi, dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan UPPKS skala daerah. 11. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga skala daerah. 4. Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas dan Jejaring Program 1. Penetapan kebijakan dan pengembangan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring 2. Penyelenggaraan dukungan operasional penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring 3. Penetapan perkiraan sasaran pengembangan penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring 4. Pemanfaatan pedoman pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh KB. 5. Penetapan petunjuk teknis pengembangan peran Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP) dalam program KB nasional 6. Penetapan formasi dan sosialisasi jabatan fungsional penyuluh KB. 7. Pendayagunaan pedoman pemberdayaan dan penggerakan institusi masyarakat program KB nasional dalam rangka kemandirian. 66

8. Penetapan petunjuk teknis peningkatan peran serta mitra program KB nasional. 9. Pelaksanaan pengelolaan personil, sarana dan prasarana dalam mendukung program KB nasional, termasuk jajaran medis teknis tokoh masyarakat dan tokoh agama. 10. Penyediaan dan pemberdayaan tenaga fungsional penyuluh KB. 11. Penyediaan dukungan operasional penyuluh KB 12. Penyediaan dukungan operasional Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP) dalam program KB nasional. 13. Pelaksanaan pembinaan teknis IMP dalam program KB nasional. 14. Pelaksanaan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja program KB nasional dalam rangka kemandirian. 15. Penyiapan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program KB nasional skala daerah. 16. Pemanfaatan hasil kajian dan penelitian. 17. Pendayagunaan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan klinis skala daerah. 18. Pendayagunaan SDM program terlatih, serta perencanaan dan penyiapan kompetensi SDM program yang dibutuhkan skala daerah. 19. Pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program peningkatan kinerja SDM. 5. Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Advokasi dan KIE 1. Penetapan kebijakan dan pengembangan advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) skala daerah. 2. Penyelenggaraan operasional advokasi KIE skala daerah. 3. Penetapan perkiraan sasaran advokasi dan KIE skala daerah. 4. Penyerasian dan penetapan kriteria advokasi dan KIE. 5. Pelaksanaan advokasi, KIE, serta konseling program KB dan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). 6. Pelaksanaan KIE ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB. 7. Pemanfaatan prototipe program KB/Kesehatan Reproduksi (KR), KRR, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas. 8. Pelaksanaan promosi KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan bahaya NAPZA dan perlindungan hak-hak reproduksi. 67

6. Informasi dan Data Mikro Kependudukan dan Keluarga 7. Keserasian Kebijakan Kependudukan Data Mikro Kependudukan dan Keluarga Penyerasian dan Keterpaduan Kebijakan Kependudukan 1. Penetapan kebijakan dan pengembangan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala daerah. 2. Penyelenggaraan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala daerah. 3. Penetapan perkiraan sasaran pengembangan informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala daerah. 4. Informasi serta data mikro kependudukan dan keluarga skala daerah. 5. Pelaksanaan operasional sistem informasi manajemen program KB nasional. 6. Pemutakhiran, pengolahan, dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga. 7. Pengelolaan data dan informasi program KB nasional serta penyiapan sarana dan prasarana. 8. Pemanfaatan data dan informasi program KB nasional untuk mendukung pembangunan daerah. 9. Pemanfaatan operasional jaringan komunikasi data dalam pelaksanaan e-government dan melakukan diseminasi informasi. 1. Penyelenggaraan kebijakan teknis operasional dan pelaksanaan program kependudukan terpadu antara perkembangan kependudukan (aspek kuantitas, kualitas, dan mobilitas) dengan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya dan lingkungan skala daerah. 2. Pengkajian dan penyempurnaan peraturan daerah yang mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan skala daerah. 3. Penyerasian isu kependudukan ke dalam program pembangunan skala daerah. 4. Pengkajian dan penyempurnaan peraturan daerah yang mengatur perkembangan dan dinamika kependudukan di daerah. 8. Pembinaan Pembinaan Monitoring, evaluasi, asistensi, fasilitasi, dan supervisi pelaksanaan program KB nasional skala daerah. 68