SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA KUPANG

STANDAR PELAYANAN PERADILAN DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENPASAR

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.

LAMPIRAN: Nomor : W3-Ul/38/OT.01.3/X/2015 Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Padang Tanggal : 1 Oktober 2015 PENGADILAN NEGERI PADANG I.

STANDAR PELAYANAN PERADILAN

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NOMOR : W4 U11/955/OT.10.01/05/2017 T E N T A N G STANDAR PELAYANAN DI PENGADILAN NEGERI PELALAWAN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MAKLUMAT STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN AGAMA DEMAK

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA NOMOR: W 2.U 9/$(k /KPN/SK/IX/2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK PADA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

NOMOR: W13.U1/ 3634 /OT.01.3/VIII/2016 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA SE - WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.

TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DALAM PERKARA PERDATA PELAYANAN PERKARA PRODEO

BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA

W13-A23/75/OT.01.3/SK/I/2015

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA No. 10 Tahun 2010

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

Menimbang. Mengingat. Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA. Ditetapkan di Manna pada tanggal 4 Januari 2015 KETUA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO KETUA PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PELAYANAN INFORMASI BERBASIS PERMOHONAN / PERMINTAAN PENGADILAN NEGERI KOTABUMI

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

SOP PERMINTAAN INFORMASI

MEMUTUSKAN Menetapkan : STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN AGAMA PASURUAN Pertama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Nomor : W2.U12/1294/KP.04.11/IX/2016 TENTANG

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

Jakarta, 30 Agustus SURAT EDARAN Nomor : 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/KMA/SK/VIII/2007 TAHUN 2007 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN

KEPUTUSAN KETUA P~NGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR Jo TAHUN 2016 TENTANG LAVANAN PEMBEBASAN BIAVA PERKARA BAGI MASVARAKAT TIDAK MAMPU

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU TENTANG STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WONOSARI NOMOR : W12-A4/0199/HM.00/I/2014 TENTANG

Alamat : Jenderal A.Yani No.67 Palembang Website : http : // dan

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

KEPUTUSAN. Nomor W18-U1/398/UM.02.4/I/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PERADILAN PADA PENGADILAN NEGERI/HI/TIPIKOR SAMARINDA KELAS IA

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

PENGADILAN AGAMA PANGKALPINANG KELAS 1B

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

BAB VII PERADILAN PAJAK

STANDAR PELAYANAN PERADILAN

PANDUAN PENGAJUAN PERMOHONAN PRODEO DI PENGADILAN NEGERI

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

PENGADILAN NEGERI KLAS IA JAYAPURA JL. RAYA ABEPURA KOTAK POS 223, TELP , FAX Homepage:

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

PENGADILAN NEGERI SUKABUMI Jalan. Bhayangkara No. 105 Telp. ( 0266 ) S U K A B U M I Website : pn-sukabumikota.go.

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG Nomor : W13-A35/0162/HK.00.8/SK/I/2016

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MASOHI NOMOR : W24-A2/27/SK/HM.01.3/I/2016 T E N T A N G PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MASOHI

Gugatan dan Permohonan, Pemeriksaan Setempat, Penyitaan, Konstatering / Sita Eksekusi, Eksekusi

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

PENETAPAN KEPALA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG Nomor: W1.Mil 04/ TAP / 20 / IV /2018 TENTANG

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

EVALUASI PENETAPAN KINERJA 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Pengadilan Agama Lamongan Jl. Panglima Sudirman No. 738B, Telp. (0322)321185, Fax. (0322)

2 c. bahwa untuk memberikan akses yang seluasluasnya kepada masyarakat yang tidak mampu maka Mahkamah Agung dan Badan-badan Peradilan yang berada di b

Pelayanan Perkara Perdata

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;;

STANDAR PELAYANAN PERADILAN BERDASARKAN KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR : 026/KMA/SK/II/2012.

BAB VI ANALISIS YURIDIS TERHADAP PROSES BERACARA PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA JOMBANG

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KLAS I B METRO

KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA

DAFTAR ISI SOP PANITERA PENGGANTI

Transkripsi:

PENGADILAN NEGERI KALIANDA JL. Indra Bangsawan No. 37. Kalianda Lampung Selatan Telp / Fax : (0727) 322063 ; 322115 Website : www.pn-kalianda.go.id, Email: pnkalianda.info@gmail.com SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN DI LINGKUNGAN PENGADILAN NEGERI KALIANDA KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA Menimbang a. Bahwa untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap Badan Peradilan khususnya Pengadilan Negeri Kalianda maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kwalitas terhadap pelayanan Publik sesuai dengan amanat UUD 1945, UU Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan berbagai peraturan terkait lainnya. b. Bahwa berdasarkan Undang Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, maka tiap-tiap Lembaga Negara yang menyelenggarakan Pelayanan Publik wajib menyusun Standart Pelayanan Publik c. Bahwa Pelayanan Pengadilan adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi masyarakat khusus pencari keadilan yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung dan Badan Badan Peradilan dibawahnya berdasarkan Peraturan Perundang undangan dan prinsip prinsip pelayanan publik. d. Bahwa untuk menjalankan fungsi tersebut dengan sebaik-baiknya, maka Pengadilan Negeri Kalianda perlu menyusun Standart Pelayanan Publik yang dapat dijadikan acuan dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan publik bagi pencari keadilan dan masyarakat e. Bahwa sesuai dengan pertimbangan tersebut diatas maka perlu ditetapkan Standart Pelayanan Peradilan di Pengadilan Negeri Kalianda. Mengingat ; 1. Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan lnformasi Publik. 2. Undang Undang Nomor 37 tahun 2008 tentang Ombusdman Republik Indonesia. 3. Undang Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 4. Undang Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 5. Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi pada Mahkamah Agung RI (Buku III); 6. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 1-144 tahun 2011 tentang Pedoman Pelayanan lnformasi di Pengadilan.

7. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Pengaduan pada Badan Peradilan. 8. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 026/KMA/SK/ll/2012 tentang Standart Pelayanan Peradilan; 9. Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor 1586/DJU/SK/PS.01/2015 tentang Pedoman Standart Pelayanan Pemberian Informasi Publik untuk Masyarakat Pencari Keadilan dan Standart Meja Informasi di Pengadilan; 10. Draft Perjanjian Kerjasama antara Pengadilan Negeri Kalianda dengan Pos Bantuan Hukum Advokad Indonesia wilayah Lampung (POSBAKUMADIN) tentang Pemberian Layanan Pos Bantuan Hukum ( POSBAKUM ) Pengadilan Negeri Kalianda, tertanggal 4 Januari 2016; M E M U T U S K A N : Menetapkan ; : STANDART PELAYANAN PERADILAN DI LINGKUNGAN PENGADILAN NEGERI KALIANDA; Pertama : Standart Pelayanan Peradilan dilingkungan Pengadilan Negeri Kalianda meliputi pelayanan: A. PELAYANAN PERSIDANGAN 1. Pelayanan Persidangan perkara 1) Sidang Pengadilan dimulai jam 09.00 wib, dalam hal persidangan tertunda pelaksanaannya maka Pengadilan akan memberikan informasi mengenai alasan penundaan kepada para perncari keadilan maupun masyarakat umum; 2) Pemanggilan para pihak dapat dilakukan dengan cara pemanggilan para pihak oleh Petugas Pengadilan agar masuk ke ruang sidang untuk pemeriksaan perkara berdasarkan system antrian. 3) Pengadilan wajib mengumumkan jadwal sidang kepada masyarakat pada papan pengumuman, situs resmi Pengadilan (http://pn-kalianda.go.id/main) dan media resmi lainnya yang mudah dilihat masyarakat; 4) Pengadilan wajib menyediakan juru bahasa atau penerjemah untuk membantu pencari keadilan yang tidak memahami bahasa Indonesia atau memiliki kebutuhan khusus untuk mengikuti jalannya persidangan, untuk mendapatkan layanan tersebut masyarakat dapat mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua Majelis Hakim sebelum hari sidang dimulai atau dapat mengajukannya secara lisan dihadapan Majelis Hakim; 5) Pengadilan wajib memutus dan termasuk melakukan pemberkasan minutasi ) perkara pada Peradilan tingkat pertama dalam jangka waktu 5 (lima ) bulan terhitung sejak perkara

didaftarkan; 6) Pencari Keadilan dan masyarakat berhak memperoleh informasi dan Pengadilan mengenal perkembangan terakhir dan permohonan atau perkaranya melalui meja informasi, situs pengadilan atau media informasi lainnya; 2. Biaya Perkara 1) Masyarakat tidak dikenai biaya untuk mendapatkan layanan Pengadilan pada perkara pidana; 2) Besarnya panjar biaya perkara pada tiap tiap Pengadilan ditetapkan melalui Surat Keputusan oleh Ketua Pengadilan dan wajib diumumkan kepada masyarakat melalui papan pengumuman atau media informasi lain yang mudah diketahui masyarakat; 3) Masyarakat dikenakan biaya untuk proses perkara perdata, besarnya panjar biaya perkara ditetapkan dengan Surat Kuasa Untuk Membayar ( SKUM ), Pihak Pemohon atau Penggugat tidak akan diminta untuk membayar apapun yang tidak tertera dalam SKUM; 4) Penentuan besar kecilnya panjar biaya perkara perdata didasarkan pada banyaknya jumlah para pihak yang berperkara dan jauh dekatnya jarak tempuh ketempat para pihak dipanggil serta biaya administrasi yang dipertanggungjawabkan dalam putusan; 5) Masyarakat dapat melakukan pembayaran biaya perkara melalui Bank, kecuali didaerah tersebut tidak ada bank, Pegawai Pengadilan tidak dibenarkan menerima pembayaran biaya perkara langsung dari pihak berperkara (SEMA No.4/2008); 6) Pengadilan hanya akan meminta penambahan biaya perkara dalam hal panjar yang telah dibayarkan telah tidak mencukupi; 7) Pengadilan wajib memberitahukan dan mengembalikan kelebihan biaya perkara yang tidak terpakai dalam proses berperkara, bilaman biaya tersebut tidak diambil dalam waktu 6 ( enam ) bulan setelah pihak yang bersangkutan diberitahu, maka uang tersebut akan disetorkan ke Kas Negara dan tidak dapat diambil lagi oleh pihak berperkara (SEMA No.4/2008); 8) Pengadilan menetapkan biaya pendaftaran upaya hukum banding dalam SKUM yang terdiri dan biaya pencatatan pernyataan banding, biaya banding yang ditetapkan oleh Ketua Pengaditan Tinggi, biaya pengiriman uang melalui bank/kantor pos, ongkos kirim berkas dan biaya pemberitahuan berkas perkara kepada para pihak;

9) Penyelenggara layanan Pengadilan akan menetapkan biaya pendaftaran upaya hukum kasasi ditentukan dalam SKUM, yang terdiri dan biaya Pencatatan Pernyataan kasasi, biaya kasasi yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung, biaya pengiriman uang melalui bank ke rekening MA, ongkos kirim berkas dan biaya pemberitahuan kepada para pihak; 10) Biaya permohonan kasasi untuk Mahkamah Agung harus dikirim oleh Pemegang kas melalui bank yang ditunjuk Mahkamah Agung, dan bukti pengirimannya dilampirkan dalam berkas perkara yang bersangkutan; 11) Pengadilan akan menetapkan biaya pendaftaran upaya hukum Peninjauan Kembali ditentukan dalam SKUM yang terdiri dan biaya Peninjauan Kembali yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung, biaya pengiriman uang melalui Bank, ongkos kirim berkas, biaya pemberitahuan; 3. Pelayanan Perkara Perdata sebagaimana termuat dalam Standart Operating Prosedur ( SOP) 4. Pelayanan Perkara upaya hukum Perdata sebagaimana termuat dalam Standart Operating Prosedur (SOP) 5. Pelayanan eksekusi Perkara Perdata sebagaimana termuat dalam Standart Operating Prosedur ( SOP) 6. Pelayanan Perkara Pidana Biasa/Singkat/ Anak / Cepat sebagaimana termuat dalam Standart Operating Prosedur ( SOP) 7. Pelayanan Perkara upaya hukum pidana Biasa/Singkat/ Anak sebagaimana termuat dalam Standart Operating Prosedur ( SOP) 8. Pelayanan Sub Kepaniteraan Hukum sebagaimana termuat dalam Standart Operating Prosedur ( SOP) B. PELAYANAN BANTUAN HUKUM; 1) Masyarakat dapat menggunakan layanan bantuan hukum yang tersedia di Pengadilan Negeri Kalianda; 2) Pengadilan Negeri Kalianda menyediakan Pos Bantuan Hukum ( POSBAKUM ) yang mudah diakses oleh pihak pihak yang tidak mampu; 3) Pengadilan menyediakan advokad piket yang bertugas pada POSBAKUM dan memberikan Iayanan hukum sebagai berikut: a. Bantuan pengisian formulir permohonan bantuan hukum; b. Bantuan pembuatan dokumen hukum;

c. Advis konsultasi hukum dan bantuan hukum lainnya baik dalam perkara pidana mau pun perkara perdata; d. Rujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk pembebasan pembayaran biaya perkara sesuai syarat yang berlaku; e. Rujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk mendapatkan bantuan jasa advokad sesuai syarat yang berlaku; 4) Pengadilan memberikan layanan pembebasan biaya perkara ( prodeo kepada pihak pihak yang tidak mampu dengan mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan atau kepada Ketua Majelis Hakim; 5) Penggugat berhak mendapatkan semua jenis pelayanan secara Cuma Cuma yang berkaitan dengan pemeriksaan perkara prodeo, komponen biaya prodeo meliputi antara lain ; biaya pemanggilan, biaya pemberitahuan isi Putusan, biaya saksi-saksi, ahli, meterai, alat tulis kantor ATK ), biaya penggandaan ( foto copy ), biaya pemberkasan dan biaya pengiriman berkas; 6) Bagi masyarakat yang tidak mampu dapat mengajukan surat permohonan berperkara secara prodeo ( cuma cuma ) dengan mencantumkan alasan alasannya kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan melampirkan: a. Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM ) dan Lurah / Kepala Desa setempat atau: b. Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin atau Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) atau Kartu Program Keluarga Harapan ( PKH ) atau Kartu Bantuan Langsung ( BLT). c. Surat Pernyataan Tidak Mampu yang dibuat dan ditandatangani Pemohon bantuan hukum dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri; 7) Jika Pemohon prodeo tidak dapat menulis atau membaca maka permohonan beracara secara prodeo dapat diajukan secara lisan dengan menghadap Ketua Pengadilan Negeri; 8) Prosedur permohonan berperkara secara prodeo: a. Permohonan diajukan secara lisan atau tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan dilampiri dokumen pendukung; b. Dalam tenggang waktu 14 (empat belas ) ha ri sejak permohonan itu dicatat oleh Panitera, Hakim yang ditunjuk ( Hakim yang menyidangkan pada tingkat pertama ) memerintahkan Panitera untuk memberitahukan permohonan itu kepada pihak lawan dan memerintahkan untuk memanggil kedua belah pihak supaya

datang dimuka Hakim untuk dilakukan pemeriksaan tentang ketidakmampuan Pemohon; c. Dalam tenggang waktu 7 (tujuh ) h ari setelah pemeriksaan, Pengadilan Negeri mengirimkan berita acara hasil pemeriksaan dilampiri permohonan izin beracara secara prodeo dan dokumen pendukung ke Pengadilan yang berwenang memutus perkara yang dimohonkan tersebut untuk diputus apakah dikabulkan ataukah tidak; d. Jika permohonan dianggap memenuhi syarat maka diberikan Penetapan ijin berperkara secara prodeo, izin beracara secara prodeo diberikan Pengadilan atas perkara yang diajukan pada tingkatan pengadilan tertentu saja; e. Jika ternyata pemohon orang yang mampu maka diberikan penetapan tidak dapat berperkara secara prodeo dan Pemohon harus membayar beaya seperti Iayaknya berperkara secara umum 9) Pengadilan menyediakan anggaran untuk biaya perkara prodeo dengan memperhatikan anggaran yang tersedia, ketersediaan anggaran tersebut diumumkan kepada masyarakat secara berkala melalui papan pengumuman Pengadilan atau media lain yang mudah diakses; C. PELAYANAN PENGADUAN: 1. Dasar Hukum: a. SK KMA Nomor: 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga Peradilan b. SK KMA Nomor 080/KMA/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan 2. Pengadilan menyediakan meja pengaduan untuk menerima pengaduan dan masyarakat atau pencari keadilan mengenai penyelenggaraan peradilan termasuk pelayanan public dan atau perilkaku aparat Pengadilan, Meja pengaduan tidak menerima pengaduan yang terkait dengan isi dan suatu putusan atau tentang substansi perkara dan pengaduan tentang fakta atau peristiwa yang terjadi lebih dan 2 ( dua ) tahun sebelum pengaduan diterima, khusus untuk pengaduan tentang peyanan pengadilan harus disampaikan selambat lambatnya 30 ( tiga puluh ) hari sejak pengadu menerima layanan Pengadilan; 3. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan melalui meja pengaduan, situs Badan Pengawasan Mahkamah Agung, atau melalui pos dengan mengisi formulir pengaduan secara tertulis dan melampirkan bukti bukti yang diperlukan;

4. Petugas meja pengaduan akan memberikan tanda terima yang berisi nomor pengaduan yang dapat digunakan oleh pelapor untuk mendapatkan informasi mengenal status pengaduannya, dalam hal pengaduan dilakukan melalui pos, maka petugas pengaduan memberitahukan pelapor perihal pengaduan telah diterima dengan memberikan nomor agenda; 5. Pengadilan wajib menyampaikan informasi mengenai status pengaduan kepada pelapor dalam waktu selambat lambatnya 10 ( sepuluh ) ha ri kerja sejak pengaduan disampaikan, selanjutnya pelapor berhak mendapatkan informasi mengenai perkembangan status pengaduannya, dalam hal pengaduan dilakukan melalui pos maka jangka waktu 10 ( sepuluh ) hari kerja berlaku sejak tanggal pemberitahuan telah diterimanya surat pengaduan oleh Badan Pengawasan atau Pengadilan Tingkat Banding; 6. Pengadilan wajib memeriksa dan memberitahukan status pengaduan kepada pelapor selambat lambatnya dalam waktu 90 ( Sembilan puluh hari kerja sejak pengaduan didaftar di agenda pengaduan Badan Pengawasan atau Pengadilan Tingkat Banding, dalam hal pemeriksaan belum selesai dilakukan dalam jangka waktu tersebut, maka Pengadilan wajib memberitahukan alas an penundaan tersebut kepada pelapor melalui surat D. PELAYANAN INFORMASI: 1. Dasar Hukum: c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. d. SK KMA Nomor 144/KMA/SK/III/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. e. KMA Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi Pengadilan. 2. Pengadilan menyediakan informasi antara lain mengenai: a. Hak hak para pihak yang berhubungan dengan Peradilan, antara lain Hak mendapatkan bantuan hukum, hak atas perkara cuma cuma, serta hak hak pokok dalam proses persidangan; b. Tata cara pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan Hakim dan Pegawai; c. Hak Hak Pelapor dugaan pelanggaran Hakim dan Pegawai; d. Tata cara memperoleh pelayanan informasi dan; e. Informasi lain yang berdasarkan SK-1-144 tahun 2011 merupakan informasi Publik 3. Pengadilan menyediakan akses informasi terhadap putusan secara online atau melalui situs Pengadilan dengan melakukan proses pengaburan terhadap identitas pihak pihak yang tercantum dalam

pengaburan terhadap identitas pihak pihak yang tercantum dalam Putusan; 4. Masyarakat dapat mengajukan permohonan infonnasi melalui petugas pada mej a infonnasi; 5. Pengadilan memberikanjawaban dapat ditindaklanjuti atau tidaknya pennohonan infonnasi selambat lambatnya 6 ( enam ) hari kerja; 6. Pengadilan wajib memberikan informasi yang diminta selambat lambatnya dalam jangka waktu 13 (tiga belas ) hari kerja sejak permohonan informasi dimohonkan; 7. Pengadilan dapat meminta perpanjangan waktu bila diperlukan proses pengaburan informasi atau informasi yang diperlukan sulit ditemukan atau memiliki volume besar sehingga memerlukan waktu untuk penggandaannya; 8. Pemohon dapat mengajukan keberatan jika pengadilan menolak permohonan informasi yang diajukan paling lambat 5 ( lima ) hari melalui meja informasi; 9. Pengadilan akan memungut biaya penyalinan informasi dengan biaya yang wajar sesuai dengan standart wilayah setempat dan tidak memungut biaya lainnya; KEDUA Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Kalianda Pada tanggal : 19 Mei 2016