MENJAGA KESEHATAN DAN KEBUGARAN BAGI LANSIA MELALUI BEROLAHRAGA. Oleh: C. Fajar Sriwahyuniati. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
MENJAGA KESEHATAN DI USIA LANJUT

OLAHRAGA PADA USIA LANJUT (LANSIA) Oleh : Akmarawita Kadir Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN - UNIVERSITAS NEGERL YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

SENAM MASAL DALAM RANGKA MEMPERINGATI DIES NATALIS FIK ke-1

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

UPAYA MEMPERLAMBAT PENURUNAN KEBUGARAN JANTUNG PARU PADA MANULA. Oleh: Sulistiyono Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

PENERAPAN IPTEKS. Memperlambat Penurunan Kebugaran Jantung Paru pada Manula. Puji Ratno

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB 1 PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya dengan baik (Depkes, 2006). Dalam sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

Evaluasi Perkuliahan Dasar Gerak Senan Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK Univl.~~- Negeri Yogyakarta Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan aktifitas fisik, padahal pekerjaan dikantor sebagian besar kerjaan cukup

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

SENAM MASSAL DALAM RANGKA MEMPERINGATI DIES NATALIS UNY ke-46. Endang Rini Sukamti, dkk

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan masyarakat termasuk usia lanjut. Berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Mulai di usia 30-an, efektifitas berbagai fungsi fisiologik mulai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISBN : PROCEEDING asmnal PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Yogyakarta, 12 Mei 2012 Hotel Quality

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

populasi yang rentan atau vulnerable sebagai akibat terpajan risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan dari keseluruhan populasi (Stanhope dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NARASI MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI DENGAN LATIHAN BEBAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

KEBUGARAN JASMANI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

LAPAORAN KEGIATAN PPM. SENAM MASSAL DALAM RANGKA MEMPERINGATI DIES NATALIS UNY ke-46

BAHAN AJAR TEORI & METODOLOGI LATIHAN ORKES KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHANNYA. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia

GENERAL FITNESS TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

Problem kebugaran dan kesehatan. Suharjana FIK UNY

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. berkala, enyahkan asap rokok, rajin senam osteoporosis, diet sehat dan seimbang,

BAB IV OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB 1 A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, memiliki UHH penduduk yang semakin meningkat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tentunya akan mengalami yang namanya penuaan. Secara. kronologi, manusia dapat dikatakan lanjut usia apabila umurnya sudah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan mengakibatkan. meningkatnya usia harapan hidup manusia (life expectancy).

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

Transkripsi:

MENJAGA KESEHATAN DAN KEBUGARAN BAGI LANSIA MELALUI BEROLAHRAGA Oleh: C. Fajar Sriwahyuniati Abstrak Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur, melakukan pola hidup yang sehat, istirahat, tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Salah satu usaha untuk mencapai kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi lanjut usia untuk dapat memperoleh tubuh yang sehat salah satunya harus rutin melakukan aktivitas olahraga.dengan berolahraga secara teratur merupakan satu alternatif yang efektif dan aman untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran dan kesehatan jika dikerjakan secara benar. Aktivitas yang bersifat aerobik cocok untuk lanjut usia antara lain : Jalan kaki, senam aerobik low impac, senam lansia, bersepeda, berenang dan lain sebagainya. Bermanfaat atau tidaknya program olahraga yang dilakukan oleh lanjut usia juga tergantung dari program yang dijalankan. Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT( Frequensi,Intensity,Time, Type). Pendahuluan Lanjut usia(lansia) merupakan masa dimana orang akan mengalami pada ahkirnya nanti. Banyak orang yang dapat menikmati masa tua akan tetapi tidak sedikit pula yang mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa dapat menikmati masa tua dengan bahagia. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Pada kehidupan nyata, banyak sekali lansia-lansia yang menjadi depresi, stress, dan berpenyakitan. Banyak kita temukan lansia yang dikirim ke panti jompo dan tidak terurus oleh keluarga, ada lansia yang diasingkan dari kehidupan anak cucunya meskipun hidup dalam lingkungan yang sama, ada lansia yang masih harus bekerja keras meskipun sudah tua, dan masih banyak hal-hal lainnya yang menjadi penyebab. Dengan mengetahui dasar-dasar menua dari segi biologis,maka kita akan dapat menyiapkan diri masing-masing agar pada usia tua tetap segar,sehat dan luwes dalam penampilan. Menurut Sadoso Sumosarjuno ternyata latihan-latihan olahraga merupakan komponen yang sangat menentukan dalam hal ini(1993:156). Menjadi tua merupakan proses alami. Tidak ada dokter yang dapat mencegah seseorang menjadi tua dan hanya satu hal yang dapat dilakukan yaitu usaha memperlambat terjadi penuaan secara dini. Usaha tersebut bukanlah hal yang mudah karena 65% proses penuaan disebabkan oleh faktor genetik dan

35% sisanya ditentukan oleh faktor lain, misalnya malnutrisi, radiasi dan lain-lainnya( Suryanto, 1998:12). Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat,tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Dengan berolahraga secara teratur merupakan satu alternatif yang efektif dan aman untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran dan kesehatan jika dikerjakan secara benar. Bagaimana melakukan aktivitas olahraga yang dapat bermanfaat terhadap kesehatan dan kebugaran yang terjaga dengan baik bagi lansia itu perlu pembahasan lebih lanjut. PEMBAHASAN Pengertian lansia Lanjut usia adalah manusia yang sudah memasuki usia 60 tahun.(sumintarsih,2007:31) Di Indonesia, batasan usia lanjut (lansia) menurut undang -undang No.12 tahun 1998 tentang kesejahteraan usia lanjut adalah sebagai berikut: seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun (depsos,1999). Batasan ini sama dengan yang dikemukakan oleh Burn side dkk. Menurut WHO, lansia dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu: Elderly (64-74 tahun), Older (75-90 tahun), dan Very Old (>90 tahun). ( Yenni Yo(http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/06/waspadai-depresi-pada-lansia). Berdasarkan teori Erickson, fase late years ( usia > 65 tahun) Lansia dapat dibagi menjadi 2 kategori: kategori pertama adalah lansia yang memiliki integritas tinggi dan idealisme yang mantap. Pada kategori pertama, lansia ini memiliki integritas yang tinggi sehingga cenderung menjadi penasehat/ pelindung/ sesepuh dan membagi pengalamannya kepada orang lain. Integritas mereka yang jelas melahirkan idealisme yang mantap sehingga bisa merendahkan orang yang telah mengecewakan idealismenya kategori kedua yaitu lansia yang memiliki kegagalan dan kebingungan akan suatu nilai. Pada kategori dua yaitu lansia yang mengalami kegagalan. Kadang kegagalan mereka menyebabkan mereka takut untuk menjadi tua. Nostalgia-nostalgia mereka di masa dulu tidaklah terlalu membekas di hati mereka sehingga merasa hidup mereka tidak berguna karena tidak dapat memberi arti yang bermakna kepada orang lain dan cenderung putus asa. Hal iniah yang sering berakhir dengan depresi lansia.

PROSES MENUA Badan manusia menua kurang lebih 1% setiap tahun. Meskipun orang yang segar jasmaninya,akan menua pula. Untungnya orang-orang yang kesegaran jasmaninya baik, proses menuanya lebih lambat. Bila seseorang menjadi lebih segar jasmaninya,maka fungsi badannya akan lebih baik.(sadoso S,1993:156-157) Proses menua adalah masalah yang akan selalu dihadapi oleh semua manusia. Dalam tubuh terjadi perubahan- perubahan structural yang merupakan proses degeneratif. Misalnya sel-sel mengecil atau menciut, jumlah sel berkurang, terjadi perubahan isi atau komposisi sel, pembentukan jaringan ikat baru meggantikan sel-sel yang menghilang atau mengecil dengan akibat timbuh1ya kemunduran fungsi organ tubuh Apa yang terjadi dengan tubuh manusia dalam proses menua ini? Menurut (Hardianto Wibowo, 2003: 245) secara ringkas dapat dikatakan: a. Kulit tubuh dapat menjadi lebih tipis, kering dan tidak elastis lagi. b. Rambut rontok warnanya berubah menjadi putih, kering dantidak mengkilat. c. Jumlah otot berkurang, ukuran juga mengecil, volume otot secara keseluruhan menyusut dan fungsinya menurun. d. Otot-otot jantung mengalami perubahan degeneratif, ukuran jantung mengecil, kekuatan memompa darah berkurang. e..pembuluh darah mengalami kekakuan (Arteriosklerosis). f. Terjadinya degenerasi selaput lender dan bulu getar saluran pemapasan, gelembung' paniparu menjadi kurang elastis. g. Tulang-tulang menjadi keropos (osteoporosis). h. Akibat degenerasi di persendian, permukaan tulang rawan menjadi kasar. 1. Karena proses degenerasi maka jumlah nefron (satuan fungsional d~i ginjal yang bertugas membersihkan darah) menurun. Yang berakibat kemampuan mengeluarkan sisa metabolisme melalui air seni berkurang pula. J. Proses penuaan dianggap sebagai peristiwa fisiologik yang memang harus dialami oleh semua makluk hidup. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya proses menua. Para pakar menduga karena adanya senyawa radikal bebas, artooklerosis dan kurangnya aktifitas fisik, Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan dengan proses kemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas fisik seseorang. Akibatnya kaum lansia menjadi kurang produktif, rentan terhadap penyakit dan banyak bergantung pada orang lain. Dengan tetap bekerja dan melakukan olahraga secara teratur dapat memperlambat proses

kemunduran dan penurunan kapasitas tersebut di atas. Karena bekerja maupun olahraga pada dasarnya berkaitan dengan aktifitas sistem musculoskeletal (otot dan tulang) serta sistem kardiopulmonal (jantung dan paru-paru). Menurut Brooks dan Fahey(1985:685-686), Kemunduran fungsi organ-organ akibat terjadinya proses penuaan terlihat pada: 1. Kardiovaskuler( Jantung dan pembuluh darah) a. Volume sedenyut menurun hingga menyebabkan terjadinya penurunan isi sekuncup(sktroke vollume) dan curah jantung(cardiac outr-put). b. Elastisitas`pembuluh darah menurun sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan tahanan periper dan peningkatan tekanan darah. c. Rangsangan simpatis sino atrial node menurun sehingga menyebabkan penurunan denyut jantung maksimal. 2. Respirasi a. Elastisitas paru-paru menurun sehingga pernafasan harus bekerja lebih keras dan kembang kempis paru tidak maksimal. b. Kapiler paru-paru menurun sehingga ventilasi juga menurun. 3. Otot dan persendian a. Jumlah motor unit menurun b. Jumlah mitokondria menurun sehingga akan menurunkan kapasitas respirasi otot dan memudahkan terjadinya kelelahan, karena fungsi Mitokondria adalah memproduksi adenosin triphospat(atp). c. Kekakuan jaringan otot dan persendian meningkat sehingga menyebabkan turunnya stabilitas dan mobilitas. 4. Tulang Mineral tulang menurun sehingga terjadi osteoporosis dan akan meningkatkan resiko patah tulang. 5. Peningkatan lemak tubuh. Hal ini menyebabkan gerakan menjadi lamban dan peningkatan resiko terserang penyakit. 6. Kiposis Tinggi badan menjadi menurun.

KEBUGARAN Pengertian kebugaran jasmani Kebugaran jasmani diartikan sebagai kesanggupan untuk melakukan kerja secara efisien, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Hisbullah,1972:12). Secara umum yang dimaksud kebugaran jasmani adalah kebugaran fisik ( Physical Fitness), yaitu kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran jasmani dipandang dari aspek fisiologi adalah kapasitas fungsional untuk memperbaiki kualitas hidup (Fox, 1987:6) dalam kontek ini kebugaran dipandang dengan istilah total fitness. Total fitness meliputi kebugaran fisik, kebugaran mental, kebugaran emosi, dan kebugaran sosial. Sedangkan kebugaran jasmani merupakan salah satu dari kebugaran total. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk mencapai kondisi yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kebugaran jasmani dengan metode yang benar. Penggolongan kebugaran Menurut Djoko pekik (2006:2) Kebugaran digolongkan menjadi kelompok: 1. Kebugaran Statis Kebugaran Statis merupakan keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat 2. Kebugaran Dinamis Kebugaran Dinamis merupakan kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat, mengangkat. 3. Kebugaran Motoris

Kebugaran motoris merupakan kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus. Dalam kebugaran jasmani terdapat komponen-komponen yang dibagi tiga kelompok : 1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan 2. kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan 3. kebugaran jasmani yang berhubungan dengan Wellness Dalam pembahasan dibawah ini tidak akan membahas kebugaran yang berkaitan dengan keterampilan atau prestasi. 1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri lima komponen dasar yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain yaitu: daya tahan kardiovaskuler,kekuatan otot,daya tahan otot, kelentukan/fleksibilita s dan komposisi tubuh. a. Daya tahan kardiovaskuler Komponen ini menggambarkan kemampuan dan kesanggupan melakukan kerja dalam keadaan aero bik,artinya kemampuan dan kesanggupan sistem peredaran darah,pernafasan, mengambil dan mengadakan penyediaan oksigen yang dibutuhkan. Atau bisa dijelaskan kemampuan paru-paru mensupalai oksigen untuk kerja ototdalam jangka waktu yang lama ( Djoko P,2006:4). b. Kekuatan otot Kekuatan otot adalah kemampuan otot melawan beban dalam satu usaha. Kekuatan otot banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, utamanya digunakan untuk menahan berat badan. c. Daya tahan otot Daya tahan otot adalah kemampuan otot melakukan serangkaian kerja dalam waktu yang lama. Atau kemampuan dan kesanggupan otot untuk kerja berulangulang tanpa mengalami kelelahan. d. Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah kemampuan persendian bergerak secara leluasa. Pendapat lain mengatakan kemampuan gerak maksimal suatu persendian. e. Komposisi tubuh Komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan yang dinyatakan dalam persentasi lemak tubuh. Komposisi tubuh berhubungan dengan pendistribusian otot dan lemak diseluruh tubuh dan pengukuran komposisi tubuh ini memegang peranan penting baik untuk kesehatan tubuh maupun untuk berolahraga. 2. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan wellness Wellness di artikan sebagai suatu tingkat dinamis dan terintegrasi dari fungsi-fungsi organ tubuh yang berorentasi terhadap upaya memaksimalkan potensi yang dimiliki ketergantungan pada tanggung jawab diri sendiri. Wellness dipandang sebagai keadaan yang tidak sakit saja. (Sumintarsih,2006:152). Pengertian sehat Sehat adalah sehat pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik,sehat mental, dan sehat sosial yang ketiganya tidak dapat dipisahkan(mu,rifah,1991:2). Menurut batasan dari WHO yang dimaksud dengan Kesehatan adalah: keadaan yang meliputi kesehatan Fisik,mental dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,cacat dan kelemahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan(mu,rifah,1991:2-8). Tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu: 1. Penyebab penyakit 2. Manusia sebagai tuan rumah 3. Lingkungan hidup. Gangguan keseimbangan antara ketiga faktor tersebut, menyebabkaqn timbulnya penyakit. Penyebab Penyakit dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Golongan endogen ( yang datang dari dalam tubuh) Penyebab penyakit ini terdiri atas komplek sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu. 2. Golongan Exogen ( yang datang dari luar tubuh )

Golongan ini dibagi 3 yaitu: a. Yang nyata dan hidup Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit,seperti jamur, Virus,bakteri,protozoa,cacing dan sebagainya. b. Yang nyata tak hidup Penyebab penyakit ini misalnaya: 1). Zat-zat kimia 2). Trauma 3). Makanan. c. Yang Abstrak Terdiri: 1). Bidang Ekonomi 2). Bidang sosial 3). Bidang Mental. Manusia sebagai Tuan Rumah Apabila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit atau ditulari bibit penyakit, belumtentu jatuh sakit, karena masih ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang tidak jatuh sakit. Salah satu diantaranya adalah daya tahan tubuh.daya tahan tubuh yang tinggi dapat menghindarkan manusia dari bernagai penyakit. Lingkungan Hidup Merupakan segala sesuatu baik benda/keadaan yang berada disekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat. Terdiri: 1. Lingkungan biologik 2. Lingkungan Fisik 3. Lingkungan Ekonomi 4. Lingkungan Mental Sosial. Usaha-usaha yang dapat dilakukan agar badan tetap sehat: 1. Pemeriksaan badan lengkap 2. Pemeriksaan badan secara periodik 3. Makanan yang sehat dan cukup baik kualitas maupun kuantitas.perumahan dan perlindungan yang baik. 4. Olahraga teratur

5. Cukup rekreasi 6. Berusaha mendapatkan sikap dan kebiasaan hidup sehat 7. Cukup santapan rohani. Salah satu usaha untuk mencapai kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi lanjut usia untuk dapat memperoleh tubuh yang sehat salah satunya harus rutin melakukan aktivitas olahraga. Olahraga apa yang cocok untuk lansia itu yang harus diperhatikan. Menurut Sadoso Sumosardjuno(1991:165) pada umumnya aktivitas aerobik merupakan aktivitas fisik dari dari kebanyakan usia lanjut, dan juga disertai oleh latihan kekuatan,terutama punggung,kaki,lengan dan perut. Juga latihan kelenturan untuk memperbaiki dan memelihara daerah geraknya dan aktivitas untuk melatihperimbangan serta koordinasi. Aktivitas yang bersifat aerobik cocok untuk lanjut usia antara lain : Jalan kaki,senam aerobik low impac,senam lansia, bersepeda,berenang dan lain sebagainya. Bermanfaat atau tidaknya program olahraga yang dilakukan oleh lanjut usia juga tergantung dari program yang dijalankan. Sebaiknya progaram latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT( Frequensi,Intensity,Time, Type). Frekuensy adalah banyaknya unit latihan persatuan waktu, untuk meningkatkan kebugaran diperlukan latihan 3-5 kali/minggu. Lanjut usia dapat melakukan latihan setiap minggu minimal 3 kali dengan memilih latihan yang disukai ataupun yang sesuai dengan kelompoknya. Intensity menunjukkan derajat kualitas latihan.intensitas latihan diukur dengan kenaikan detak jantung (latihan untuk peningkatan daya tahan paru jantung pada intensitas 75%-85% detak jantung maksimal, pembakaran lemak65%-75% detak jantung maksimal. Untuk intensitas latihan pada lanjut usia tetap harus dimemperhatikan faktor keterlatihan apabila pemula mulailah dari intensitas yang paling ringan selanjutnya naikkan secara bertahap sesuai dengan adaptasi dari para lansia masing-masing. Time atau durasi adalah lama setiap sesi latihan.untuk meningkatkan kebugaran lanjut usia memerlukan waktu 20-60 menit/sesi. Hasil latihan akan nampak setelah8-12`minggu dan akan stabil setelah 20 Minggu(Agus supri, 2004:51).

Type atau model latihan, tidak semua tipe gerak/ model latihan cocokuntuk meningkatkan semua komponen kebugaran namun perlu disesuaikan dengan tujuan latihan. Lanjut usia harus memilih latihan yang cocok yang sesuai dengan kemampuannnya, disarankan olahraga yang sifatnya aerobik. Tahapan dalam melakukan latihan kebugaran Tahapan latihan adalah rangkaian proses dalam setiap latihan meliputi pemanasan, kondisioning, dan penenangan. Tahapan dilaksanakan secara bertahap. Prinsip Latihan Prinsip latihan yang perlu diperhatikan dalam latihan kebugaran antara lain:overload/(beban lebih) pembebanan diatas ambang kemampuan, Spesifity(kekhususan latihan)jenis latihan yang dipilih disesuaikan dengan jenis latihan,reversible(kembali asal)hasil latihan akan berangsur-angsur berkurang bahkan hilang sama sekali jika latihan tidak teraturdan tidak berkesinambungan. Kesimpulan Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga yang teratur,melakukan pola hidup yang sehat, istirahat,tidak merokok dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Salah satu usaha untuk mencapai kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi lanjut usia untuk dapat memperoleh tubuh yang sehat salah satunya harus rutin melakukan aktivitas olahraga.dengan berolahraga secara teratur merupakan satu alternatif yang efektif dan aman untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran dan kesehatan jika dikerjakan secara benar. Aktivitas yang bersifat aerobik cocok untuk lanjut usia antara lain : Jalan kaki,senam aerobik low impac,senam lansia, Bersepeda,Berenang dan lain sebagainya. Bermanfaat atau tidaknya program olahraga yang dilakukan oleh lanjut usia juga tergantung dari program yang dijalankan. Sebaiknya program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT( Frequensi,Intensity,Time, Type).

DAFTAR PUSTAKA Agus Supriyanto(2004) Olahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan,Jakarta: Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan Volume3,Nomor2,Agustus Brooks dan Fahey(1985)Exercise Physiology Human Bioenergetics and its Applications. New York: Macmillan Publishing Company. Djoko Pekik Irianto(2006) Bugar dan sehat dengan Berolahraga: Yogyakarta: Andi Offset Fox, E.L., and Kirby, T.E.(1987).Basis Of Fitness.New York: Mc Milan Publishing Company Hardianto Wibowo( 2003)Lanjut Usia dan olahraga, Jakarta:PT Grafindo Persada Hisbullah(1972) Aerobik dalam Kesegaran jasmani: Jakarta,Dirjen Olahraga dan Pemuda Depdikbud RI Mu,rifah(1991)Pendidikan kesehatan,jakarta: Buku kesehatan untuk PGSD Sadoso Sumosarjuno(1993) Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga 3,Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sumintarsih,(2007) Kebugaran jasmani untuk Lanjut usia, Yogyakarta: Majora Volume 13 April 2007,TH. XIII No 1 Suryanto(1998)Sehat di Usia Lanjut, Yogyakarta: Majora Edisi 3 Th.IV, Desember Yenni Yo(http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/06/waspadai-depresi-pada-lansia).