KONSTITUSI. Konstitusi) 1. Konstitusionalisme 2. Istilah Konstitusi 3. Arti dan Pengertian Konstitusi 4. Fungsi Konstitusi (Tujuan dan Hakikat

dokumen-dokumen yang mirip
Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara..

DEFINISI KONSTITUSI. I Nym Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. (suwarnatha.pusku.com; suwarnatha.hol.es)

Macam-macam konstitusi

KONSTITUSI A. Himmawan Utomo

TUGAS KONSTITUSI MATERI MUATAN KONSTITUSI DAN ISI KONSTITUSI

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB I PENDAHULUAN. kehakiman diatur sangat terbatas dalam UUD Buku dalam pasal-pasal yang

PANCASILA, UUD 45, DAN RPJMN ( )

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Amandemen UUD 1945 (I-IV) R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MODUL VI KONSTITUSI DAN PENEGAKAN ATURAN HUKUM ( RULE OF LAW )

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

Badan Pembinaan Hukum Nasional 2009 w hlm. 21. Oleh : Prof. Dr. H. Taufik Sri Soemantri, S.H.

UUD sebagai Sumber Utama Hukum Tata Negara

Undang-Undang Dasar atau K o n s t i t u s i

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Negara dan Konstitusi

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

KEWARGANEGARAAN KONSTITUSI, KONSTITUSIONALISME DAN RULE OF LAW. Modul ke: 05Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

PERUBAHAN KONSTITUSI DAN REFORMASI KETATANEGARAAN INDONESIA

* Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi negara / menjadi sumber bagi perundangan suatu negara

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

BAB I PENDAHULUAN. bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas), artinya segala sesuatu yang

BAB II KEDUDUKAN PRESIDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA. Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, bentuk republik telah

IMPEACHMENT WAKIL PRESIDEN. Oleh : Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum.

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN KONSTITUSI

1.Hubungan Dasar Negara dgn Konstitusi

DAFTAR PUSTAKA. Bagir Manan, DPR, DPD, dan MPR Dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta, 2003.

UU JABATAN HAKIM; 70 TAHUN HUTANG KONSTITUSI

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

4 Ibid, hlm 3 5 Ibid, hlm 5

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

N E G A R A DAN K O N S T I T U S I

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PRINSIP CHECKS AND BALANCES DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

Cita hukum Pancasila harus mencerminkan tujuan menegara dan seperangkat nilai dasar yang tercantum baik dalam Pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk maka ditarik tiga. kesimpulan, yakni:

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) telah melahirkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

P e n y i m p a n g a n

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN. disingkat UUD RI Tahun 1945, adalah hukum dasar tertulis (basic law)

KAJIAN KONSTITUSI INDONESIA DARI AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ERA REFORMASI. Oleh: Kus Eddy Sartono (Dosen FIP / MKU UNY)

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA

Perubahan Konstitusi Dan Implikasinya Pada Perubahan Lembaga Negara Oleh: Aldri Frinaldi dan Nurman S. Abstract

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai

TAFSIR KONSTITUSI TERHADAP SISTEM PERADILAN DIINDONESIA* Oleh: Winarno Yudho

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum ( rechtsstaat), dengan

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Apa isinya?

BAB I PENDAHULUAN. kekuasan beralih pada konsep negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat).

Pembagian Kekuasaan. Horisontal: Vertikal: Negara kesatuan (Unitary) Negara federal (Federal) Negara konfederasi (Confederation)

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

Negara dan Konstitusi

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945 (UUD 1945). Sejak reformasi telah dilakukan sebanyak empat kali. Keempat disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.

KONSTITUSI DAN KONSTITUSIONALISME. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. 25/04/2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal RechtsVinding BPHN

PENAFSIRAN KONSTITUSI

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Pointers Hakim Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S. Dalam Acara

PERAN KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan.

Kedudukan Konstitusi. a. Cara Pembentukan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

Oleh : Malik Ibrahim Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran kamar kedua dalam

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tuntutan dari gerakan reformasi tahun 1998 adalah melakukan

KEDUDUKAN DAN ARTI PENTING PEMBUKAAN UUD Rudy Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

DEFINISI HUKUM TATA NEGARA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

PENDAHULUAN. (untuk selanjutnya disingkat UUD 1945 ) mengamanatkan bahwa negara

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

Kekuasaan Pemerintahan Yang Dapat Dijalankan Presiden

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang Masalah

Transkripsi:

KONSTITUSI 1. Konstitusionalisme 2. Istilah Konstitusi 3. Arti dan Pengertian Konstitusi 4. Fungsi Konstitusi (Tujuan dan Hakikat Konstitusi) 5. Isi Konstitusi 6. Nilai Konstitusi 7. Klasifikasi Konstitusi 8. Perubahan Konstitusi 9. Perubahan UUD 1945

KONSTITUSIONALISME Carl J Friedrich Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktifitas yang diselenggarakan atas nama rakyat yang tunduk pada beberapa pembatasan untuk menjamin kekuasaan yang diperlukan pemerintah itu tidak di salah gunakan oleh orang-orang yang ditugasi memerintah.

ISTILAH KONSTITUSI Konstitusi memiliki padanan dengan kata 1. Constitution bahasa inggris 2. Constitutie bahasa belanda 3. Constitutional bahasa Perancis 4. Verfassung bahasa jerman

KONSTITUSI MEMILIKI PENGERTIAN YANG SAMA DENGAN UUD Perkataan UUD adalah terjemahan yang sesuai dengan kebiasaan orang belanda yaitu Grondwet (grond = dasar + wet = undangundang). Di Belanda menurut Sri Soemantri Grondwet memiliki padanan kata dengan constitutie. KONSTITUSI MEMILIKI PENGERTIAN YANG BERBEDAN DENGAN UUD Moh. Kusnardi dan harmaily Ibrahim Hermann Heller Konstitusi memilki pengertian yang lebih luas dari UUD karena konstitusi bukan hanya bersifat yuridis semata, melainkan juga sosiologis dan politis. Jadi, UUD hanya merupakan sebagian dari penegertian konstitusi yakni konstitusi yang ditulis. Hal ini mengacu kepada penjelasan UUD 1945 Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis sedangkan disamping UUD itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negera meskipun tidak tertulis. KOSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG DASAR

ARTI DAN PENGERTIAN KONSTITUSI CF. Strong Kostitusi adalah kumpulan asas-asas yang mengatur dan menetapkan kekuasaan dan pemerintah, hak-hak yang diperintah, dan hubungan antara keduanya atau antara pemerintah dengan yang diperintah K.C Wheare konstitusi dipergunakan untuk menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, yang merupakan kumpulan aturan-aturan yang menetapkan dan mengatur atau menentukan pemerintah. E.C.S. Wade Sebuah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan dasar-dasar cara kerja badan-badan tersebut. Lord James Brice Konstitusi merupakan sutu kerangka masyarakat politik yang diatur melalui dan dengan hukum, hukum mana telah menetapkan secara permanen lembaga-lembaga yang mempunya fungsi-fungsi dan hak-hak tertentu yang diakui

FUNGSI KONSTITUSI (TUJUAN DAN HAKIKAT KONSTITUSI) 1. Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national document) yang mengandung perjanjian luhur, berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum, pendidikan, budaya, ekonomi, kesejahteraan dan aspek fundamental yangmenjadi tujuan Negara. 2. Konstitusi sebagai piagam kelahiran (a birth certificate of new state). 3. Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi. 4. Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan 5. Konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan 6. Konstitusi sebagai pelindung HAM dan kebebasan warga Negara.

Henc van Masrseveen menyatakan bahwa fungsi konstitusi adalah: a. a national document, di mana konstitusi ini berfungsi untuk menunjukkan kepada dunia (having constitution to show to the outside world) dan menegaskan identitas negara (to emphasize the state s own identity); b. a politic-legal document, di mana konstitusi berfungsi sebagai dokumen politik dan hukum suatu negara (as a means of forming the state s own political and legal system; c. a bitrh of certificate, di mana konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu bangsa (as a sign of adulthood and independence). FUNGSI KONSTITUSI

ISI KONSTITUSI Sri Soemantri Konstitusi pada umumnya berisi tiga hal pokok 1. Adanya jaminan terhadap HAM 2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental 3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental Bagir Manan dan Kuntana Magnar, Konstitusi berisi: 1. Dasar-dasar mengenai jaminan terhadap hak-hak dan kewajibankewajiban penduduk atau warga Negara 2. Dasar-dasar susunan atau organisasi Negara 3. Dasar-dasar pembagian dan pembatasan kekuasaan lembagalembaga Negara, dan 4. Hal-hal yang menyangkut identitas negara, seperti bendera dan bahasa nasional

NILAI KONSTITUSI Nilai Normatif Konstitusi berlaku bukan hanya dalam arti hukum saja, tetapi juga merukan suatu kenyataan yang sepenuhnya diperlukan dan efektif. Nilai Nominal Konstitusi menurut hukum berlaku, tetapi dalam kenyataannya tidak sempurna. Nilai Semantik Konstitusi secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya hanya sebagai bentuk dari tempat yang ada dan untuk mrlaksanakan kekuasaan politik.

K.C Wheare KLASIFIKASI KONSTITUSI 1. Written constitution dan non-written constitution (Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis) 2. Flexible constitution dan rigid constitution (konstitusi fleksibel dan konstitusi kaku) 3. Supreme constitution dan non supreme constitution (Konstitusi derajat tertinggi dan konstitusi bukan derajat tertinggi) 4. Unitary constitution dan federal constitution (Konstitusi kesatuan dan konstitusi serikat) 5. Presidential executive constitution dan parliamentary executive constitution (konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem pemerintahan parlementer)

PERUBAHAN KONSTITUSI Yang dimasud dengan perubahan menurut Sri Soemantri, yakni: 1.Menjadikan lain bunyi kalimat konstitusi 2.Menambah sesuatu yang baru 3.Ketentuan (materi muatan) konstitusi dilaksanakan tidak sesuai dengan yang tercantum di dalamnya.

Cara perubahan konstitusi K.C. Wheare, yakni: 1.Some primari forces (Beberapa kekuatan penting) 2.Judicial interprations (Penafsiran judisial) 3.Formal amandement (Formal amandemen) 4.Usages and conventions (kebiasan dan adat istiadat) C.F. Strong 1.By the ordinary legislature but under restriction (oleh lembaga legislative yang ada dengan pembatasan) 2.By the people through a referendum (oleh rakyat melalui referendum) 3.By a majority of all units of a federal state (oleh sebagian besar bagian dari negara federal) 4.By a special convention (oleh suatu badan khusus)

PERUBAHAN UUD DI INDONESIA A. Alasan perubahan B. Kesepakatan perubahan C. Hasil perubahan

1. UUD 1945 telah menempatkan kekuasaan Presiden (exekutive power) begitu besar 2. Sistem checks and balances tidak diatur di dalamnya 3. Ketentuan UUD 1945 banyak yang menimbulkan multi tafsir 4. Minimnya pengaturan HAM 5. Sistem pemerintahan yang kurang jelas 6. Sistem prekonomian yang kurang jelas ALASAN PERUBAHAN

1. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan cara amandemen 2. Pembukaan UUD tidak dapat diubah 3. Bentuk negara kesatuan dan sistem pemerintahan presidensil tidak dapat diubah 4. Apabila dalam pembahasan tidak terdapat kesepakatan, maka rumusan dikembalikan kepada naskah asli 5. Ketentuan yang normatif dalam penjelasan dirumuskan dalam pasal-pasal KESEPAKATAN PERUBAHAN

1. Perubahan I Tanggal 19 Oktober 1999. Dilakukan perubahana terhadap 9 Pasal (Psl. 5,7,13,14,15,17,20,21) dengan tujuan: a. Memberdayakan DPR b. Membatasi kekuasaan Presiden. 2. Perubahan II Tanggal 18 Agustus 2000. Dilakukan perubahan terhadap 6 Pasal (Psl. 18,19,20,26,27,30) Penambahan 2 BAB (IXA dan XA) Penambahan 19 Pasal, dengan tujuan: Pengaturan tentang pemerintahan daerah, mengenai wiayah negara serta HAM. 3. Perubahan III Tanggal 9 November 2001 Dilakukan perubahan terhadap 8 Pasal (Psl. 1,3,6,1117,23,24), Penambahan 3 BAB (VIIA,VIIB dan VIIA) Penambahan 15 Pasal, dengan tujuan; a. Pelasanaan kedaulatan rakyat b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung c. Proses pemberhentian Presiden dan/atau wakil presiden (Impeachment) d. Pembentukan DPD e. Pembentukan Mahkamah konstitusi dan Komisi Yudisial 4. Perubahan IV Tanggal 10 Agustus 2002 Dilakukan perubahan terhadap 10 pasal (Psl. 2,8,11,16,24,31,32,33,34,37) Penghapusan 1 Pasal (Psl. 16) Penambahan 3 Pasal Perubahan aturan peralihan dan aturan tabahan, dengan tujuan: a. Sistematika pemilihan presiden dan wakil presiden b. Pendidikan c. Ekonomi dan kesejahteraan sosial d. Prosedure perubahan konstitusi e. Perumusan aturan tambahan dan peralihan HASIL PERUBAHAN