Pengaruh Fear Of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi

dokumen-dokumen yang mirip
NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kontrol Diri pada Mahasiswa

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

Pengaruh Perfeksionisme Terhadap Prokrastinasi Akademik pada Siswa Program Akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENUNDA TUGAS AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT UNP

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Tyas Perdani, 2015

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Tingkat Aktualisasi Diri pada Mahasiswa Program Studi Psikologi FK UNS Angkatan 2010 dan 2011

Rancangan Intervensi Berbasis Cognitive-Behavioral Therapy untuk Menanggulangi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Unisba

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi)

PENGARUH KONTROL DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap harinya manusia dihadapkan dengan berbagai macam tugas, mulai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, sekarang ini

HUBUNGAN ANTARA INTENSI BERMEDIA SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

Rhendy Christian Sutjipto Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya. Pendahuluan

HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau

HUBUNGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF- REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP N 1 TAMBUN SELATAN

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan lulusan sekolah menengah atas sedang menempuh

HUBUNGAN OPTIMISME YANG TIDAK REALISTIK TENTANG MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI SAAT MENYUSUN SKRIPSI MAHASISWA

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA MA AL-HIDAYAH WAJAK MALANG ABSTRAK

Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Agama Islam Di Universitas Islam 45 Bekasi

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

Rayu Nilakantie Endah Mastuti. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2010 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. tentang sumber daya manusia yang berkualitas pada dasarnya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Oleh : Tri Astuti Arigiyati Prodi Pendidikan Matematika FKIP UST

Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DANGAN PROKRASTINASI MENYELESAIKAN TUGAS PADA ASISTEN MATA KULIAH PRAKTIKUM NASKAH PUBLIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Festinger (1957, hal. 3) disonansi kognitif adalah ketidaksesuaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Tindakan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa

Educational Psychology Journal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

Dahlia Novarianing Asri, Noviyanti Kartika Dewi 1. FakulitasIlmuPendidikan, IKIP PGRI Madiun 2

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. 3. kehidupan. Pendidikan tidak hanya bertindak sebagai alat yang dapat

BABI PENDAHULUAN. Dalam sebuah perguruan tinggi, perkuliahan merupakan kegiatan yang wajib

Transkripsi:

Pengaruh Fear Of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi Pratiwi Setyadi Endah Mastuti, S.Psi, M.Si. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. The aimed of this study was to find out the influence of fear of failure and achievement motivation to academic procrastination in college student who derived from acceleration program. This study was conducted on 135 active college students from Airlangga University who derived from acceleration program. Data collection tool in the form of questionnaires compiled by researchers, which is the scale of fear of failure, achievement motivation, and academic procrastination. Based on the result analysis, it can be concluded that there is a significant influence between fear of failure and achievement motivation to academic procrastination in college student who derived from acceleration program (p = 0,000; r = 0,630; r = 0,396). The formula of this regression analysis is Y = 99,634-0,08 X - 0,614 X. For the effect of each 1 independent variable, it can be seen that there is no influence between the fear of failure to academic procrastination (p = 0,70; r = 0,096; r = 0,009), while achievement motivation have a significant influence to academic procrastination (p = 0,000; r = -0,66; r = 0,39). Keywords: fear of failure, achievement motivation, academic procrastination, gifted college student, acceleration program. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang dihasilkan oleh fear of failure dan motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi. Penelitian ini dilakukan pada 135 mahasiswa aktif Universitas Airlangga yang berasal dari program akselerasi. Alat pengumpul data berupa kuesioner yang disusun oleh peneliti, yaitu skala fear of failure, motivasi berprestasi, dan prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara fear of failure dan motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi (p = 0,000; r = 0,630; r = 0,396). Persamaan regresi yang didapatkan adalah Y = 99,634-0,08 X - 0,614 X. Untuk pengaruh masing-masing variabel 1 independen, dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh antara fear of failure terhadap prokrastinasi akademik (p = 0,70; r = 0,096; r = 0,009), sedangkan motivasi berprestasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prokrastinasi akademik (p = 0,000; r = -0,66; r = 0,39). Kata kunci: fear of failure, motivasi berprestasi, prokrastinasi akademik, mahasiswa berbakat, program akselerasi. Korespondensi: Pratiwi Setyadi. Departemen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Selatan Dalam Surabaya 6086, e-mail: pratiwisetyadi@yahoo.com 1 Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan

Pratiwi Setyadi, Endah Mastuti PENDAHULUAN Mahasiswa yang berasal dari program akselerasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan seseorang yang belajar di perguruan tinggi yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, serta pernah mengikuti program pelayanan pendidikan (program akselerasi) untuk menyelesaikan masa studi SD, SMP atau SMA-nya dalam jangka waktu lebih singkat dibandingkan teman-teman sebayanya. Landasan teoritis penyelenggaraan pendidikan untuk siswa cerdas istimewa mengacu pada The Three Rings Conception dari Renzulli. Berdasarkan The Three Rings Conception dari Renzulli (1978, dalam Akbar-Hawadi, 00), individu berbakat merupakan individu yang mampu mencapai prestasi yang sama baiknya dalam tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata, kreativitas yang tinggi dan komitmen terhadap tugas yang tinggi. Karakteristik komitmen terhadap tugas berkaitan dengan adanya kemampuan yang tinggi dalam ketekunan, keuletan, determinasi, kerja keras, dan latihan secara terus-menerus. Individu tersebut ulet dan tekun dalam menghadapi tugas sehingga dapat bekerja secara terus-menerus dalam waktu yang lama dan tidak akan berhenti sebelum tugasnya selesai. Mereka memiliki motivasi yang tinggi dan rajin belajar dengan penuh semangat. Mereka juga selalu berusaha untuk mencapai prestasi sebaik mungkin secara mandiri dan tanpa dorongan dari orang lain, serta tidak merasa cepat puas atas prestasi yang telah diraihnya (Akbar-Hawadi, 00). Dengan karakteristik komitmen terhadap tugas yang dimiliki, seharusnya mahasiswa berbakat yang berasal dari program akselerasi bisa mengatur waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, mereka seharusnya dapat terhindar dari perilaku menunda-nunda untuk melakukan suatu pekerjaan atau yang biasa disebut dengan prokrastinasi. Prokrastinasi merupakan kecenderungan irasional untuk menunda tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan hingga memunculkan ketidaknyamanan pada diri individu (Solomon & Rothblum, 1984). Salah satu bentuk dari prokrastinasi yaitu prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik merupakan jenis penundaan yang dilakukan pada tugas-tugas formal yang berhubungan dengan lingkup akademik (Ferrari, dkk., 1995). Ellis dan Knaus (1977, dalam Solomon & Rothblum, 1984) memperkirakan bahwa 95% mahasiswa melakukan prokrastinasi. Tidak hanya mahasiswa secara umum, mahasiswa berbakat juga cenderung melakukan prokrastinasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Islak (011) yang menyatakan bahwa mahasiswa berbakat dan bertalenta di salah satu universitas di Texas melakukan prokrastinasi. Berdasarkan hasil self-report, Van Eerde (003; dalam Islak, 011) menyatakan bahwa mahasiswa berbakat seringkali kurang berprestasi karena sering meninggalkan tugas-tugas yang rumit hingga menit-menit terakhir. Beberapa mahasiswa menikmati tantangan mengerjakan tugas pada menit-menit terakhir, namun bagaimanapun hal tersebut tidak akan membuat mereka mencapai hasil yang optimal. Penelitian tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis pada beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang pernah mengikuti p ro g ra m a k s e l e ra s i. H a s i l wawancara menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa cenderung melakukan penundaan dalam melakukan tugas-tugas perkuliahan hingga mendekati deadline. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa yang berasal dari program akselerasi melakukan prokrastinasi akademik. Namun, penelitian ini berfokus untuk membahas mengenai faktor fear of failure dan motivasi Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan 13

Pengaruh Fear of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi berprestasi, dimana kedua faktor tersebut merupakan karakteristik dari individu berbakat. Pada dasarnya mahasiswa yang berasal dari program akselerasi memiliki motivasi berprestasi yang tinggi (Davis, 01) dan perasaan takut akan kegagalan namun tidak menjadi suatu masalah utama bagi sebagian dari mereka (Phillips & Lindsay, 006). Oleh karena itu, mahasiswa tersebut seharusnya termotivasi untuk selalu berprestasi selama masa perkuliahan. Namun pada kenyataannya, beberapa mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang rendah dan merasa takut gagal, sehingga hal tersebut mendorongnya untuk melakukan prokrastinasi. Fear of failure merupakan kecenderungan untuk menilai ancaman dan merasa cemas dengan situasi yang melibatkan kemungkinan terjadinya kegagalan (Conroy, dkk., 007). Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan bahwa fear of failure sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap prokrastinasi pada mahasiswa, yaitu sebesar 6% hingga 14%. Fear of failure berkaitan dengan kecemasan, rendahnya kepercayaan diri, dan standar yang terlalu perfeksionis untuk kinerja seseorang. Hal ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Haghbin, dkk., (01) dan Sebastian (013) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara fear of failure dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Burka dan Yuen (008, dalam Sebastian, 013) menyatakan bahwa individu melakukan prokrastinasi karena mereka merasa takut dinilai buruk dan dikritik oleh orang lain, sehingga mereka melakukan prokrastinasi sebagai strategi untuk mengatasi fear of failure yang dirasakannya. Di sisi lain, motivasi berprestasi adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang sebaikbaiknya dengan berpedoman pada suatu standar keunggulan tertentu (McClelland, 1987). Steel (007, dalam Sari, 010) menemukan bahwa motivasi berprestasi yang rendah merupakan prediktor yang kuat dari prokrastinasi akademik. Individu yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah cenderung tidak terdorong untuk mengerjakan tugasnya, sehingga mereka tidak segera memulai dan mudah menyerah saat mengerjakan tugasnya. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumiani (006) dan Sari (010) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa secara terus menerus akan menimbulkan dampak negatif terhadap pembelajaran, prestasi, self-efficacy akademis, perilaku, dan kualitas hidup (Clark & Hill, 1994, dalam Islak, 011). Prokrastinasi dapat menghasilkan suatu ketidaknyamanan internal selama beberapa waktu. Ketidaknyamanan ini dapat ditunjukkan dengan adanya kecemasan, gangguan, penyesalan, rasa putus asa dan menyalahkan diri sendiri (Solomon & Rothblum, 1984). Selain itu, prokrastinasi akademik juga dapat membuat mahasiswa lupa mengerjakan atau terlambat mengumpulkan tugas, merasa cemas selama ujian, menyerah dalam belajar karena terdapat hal lain yang lebih menarik untuk dikerjakan, serta memiliki kinerja yang buruk pada seluruh tes maupun kegiatan yang ditugaskan selama perkuliahan (Lay & Schouwenburg, 1993, dalam Islak, 011). Prokrastinasi akademik juga dapat menyebabkan mahasiswa mendapatkan nilai yang jelek, course withdrawal, dan semakin lama menempuh studi di perguruan tinggi (Semb, Glick, & Spencer, 1979, dalam Solomon & Rothblum, 1984). Dengan adanya dampak-dampak negatif di atas, maka diperlukan suatu penelitian yang membahas mengenai prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa yang berasal dari program akselerasi. Hal tersebut bermanfaat untuk mendapatkan informasi mengenai seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi dan fear of failure terhadap prokrastinasi akademik, sehingga diharapkan mahasiswa bisa lebih mengontrol dirinya dan menghindari perilaku prokrastinasi. 14 Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan

Pratiwi Setyadi, Endah Mastuti D e n g a n d e m i k i a n, m e r e k a d a p a t mengembangkan kemampuan mereka sebaik mungkin dan terhindar dari dampak negatif prokrastinasi akademik. Pemahaman mengenai prokrastinasi pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi juga dapat menjadi nilai praktis bagi para pendidik dan institusi untuk menemukan solusi yang efektif yang dapat diterapkan dalam bidang akademik. Selain itu, hal ini juga dapat membantu pendidik untuk membuat dan melaksanakan programprogram khusus yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa tersebut. Hal tersebut dapat berguna dalam membantu mahasiswa memaksimalkan potensi yang dimiliki dan memperbaiki perilaku mahasiswa tersebut sebelum melanjutkan ke jenjang pasca-sarjana atau di luar lingkup akademis. Bagaimanapun, mahasiswa berbakat atau mahasiswa yang berasal dari program akselerasi harus diperhatikan dan dikembangkan potensinya, karena sebagian dari mereka mungkin kelak akan menjadi pemimpin dan pengambil keputusan bagi negara (Islak, 011). Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menguji apakah ada pengaruh fear of failure dan motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi. LANDASAN TEORI Prokrastinasi Akademik P r o k r a s t i n a s i m e n g a c u p a d a kecenderungan untuk meninggalkan atau menunda atau benar-benar menghindari penyelesaian suatu kegiatan yang berada di bawah kontrol individu (Tuckman, 1991, dalam Ferrari, dkk., 1995). Salah satu bentuk prokrastinasi adalah prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik merupakan suatu jenis penundaan yang dilakukan terhadap jenis tugas formal yang berkaitan dengan bidang akademik (Ferrari, dkk., 1995). Ellis dan Knaus (1977, dalam Solomon & Rothblum, 1984) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik mengacu pada penundaan mengerjakan tugastugas dalam bidang akademik sehingga tidak memungkinkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Fear of Failure Fear of failure merupakan kecenderungan seseorang untuk mengevaluasi ancaman dan merasa cemas dalam situasi yang kemungkinan akan menimbulkan terjadinya kegagalan (Conroy, dkk., 007). Kegagalan dapat mengancam individu yang telah terbiasa menghubungkan kegagalan dengan konsekuensi yang aversif. Individu yang yakin bahwa konsekuensi tersebut akan terjadi ketika mereka gagal, maka mereka lebih cenderung menilai situasi evaluatif sebagai ancaman. Oleh karena itu, kekuatan dari keyakinan tentang konsekuensi aversif dari kegagalan dapat menunjukkan tingkat fear of failure individu secara keseluruhan. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi merupakan suatu usaha untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dengan berpedoman pada suatu standar keunggulan tertentu (McClelland, 1987). Seseorang dianggap mempunyai motivasi berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu pencapaian karya yang lebih baik (Deliarnov, 1996). Menurut McClelland dan Winter (1969, dalam Deliarnov, 1996), individu yang mempunyai motivasi berprestasi cenderung memilih tugas dengan tingkat kesulitan yang sedang atau yang dirasa bisa mereka lakukan. Mereka menghindari tugas yang terlalu ringan karena dirasa kurang ada tantangannya dan tidak memilih tugas-tugas yang terlalu berat karena belum tentu dapat berhasil diselesaikan (takut akan gagal). Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan 15

Pengaruh Fear of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi METODE PENELITIAN Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanasi (explanatory research). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah fear of failure dan motivasi berprestasi, sedangkan variabel terikat (Y) adalah prokrastinasi akademik. Penelitian ini dilakukan pada 135 mahasiswa aktif jenjang S-1 yang berkuliah di Universitas Airlangga dan pernah mengikuti program akselerasi pada saat jenjang pendidikan SD, SMP atau SMA. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling snowball. Alat pengumpul data berupa kuesioner yang disusun oleh penulis, yaitu skala fear of failure sebanyak 38 aitem, skala motivasi berprestasi sebanyak 3 aitem, dan skala prokrastinasi akademik sebanyak 16 aitem. Analisis data dilakukan dengan teknik regresi ganda menggunakan bantuan program SPSS versi 0.0 for Windows. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh fear of failure dan motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi yang sebesar 0,000 (Sig. < 0,05), dimana menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Nilai R square yang diperoleh sebesar 0,396, hal ini berarti bahwa fear of failure dan motivasi berprestasi memberikan pengaruh terhadap prokrastinasi akademik sebesar 39,6%, sedangkan 60,4% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar fear of failure dan motivasi berprestasi. Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menghasilkan suatu persamaan regresi yaitu Y = 99,634-0,08 X1-0,614 X. Berdasarkan persamaan regresi tersebut, tampak bahwa nilai koefisien regresi X1 sebesar -0,08, sehingga fear of failure hanya memberikan pengaruh yang sangat kecil. Di sisi lain, koefisien X sebesar -0,614 menunjukkan bahwa setiap penurunan 1 skor motivasi berprestasi maka akan meningkatkan prokrastinasi akademik sebesar 0,614. Oleh karena itu, motivasi berprestasi lebih memberikan pengaruh terhadap prokrastinasi akademik, jika dibandingkan dengan fear of failure. Hal ini bisa disebabkan karena mayoritas individu berbakat memang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan fear of failure, namun fear of failure tidak menjadi suatu masalah yang berarti bagi sebagian dari mereka (Phillips & Lindsay, 006). Dengan demikian, mahasiswa yang berasal dari program akselerasi menganggap bahwa kegagalan tidak akan mencegah mereka dalam mengambil resiko intelektual dan tidak mempengaruhi mereka untuk melakukan prokrastinasi akademik. Jika dilihat lebih lanjut pada masingmasing variabel independen dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa fear of failure tidak memberikan pengaruh terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi (p = 0,70; r = 0,096; r = 0,009). Selain itu, fear of failure juga tidak memiliki hubungan dengan prokrastinasi akademik. Hal tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Schouwenburg (199) yang menyatakan bahwa secara umum fear of failure tidak berkorelasi dengan prokrastinasi (r = 0,14; p = 0,016). Dengan demikian, trait fear of failure tidak dapat meningkatkan prediksi dari perilaku prokrastinasi. Akan tetapi, pada subkelompok yang homogen atau memiliki fear of failure dan prokrastinasi dalam tingkat yang tinggi, kedua variabel tersebut berhubungan (p < 0,05). Oleh karena itu, fear of failure sebagai trait tidak selalu berhubungan dengan perilaku prokrastinasi. Hal tersebut tergantung pada tingkat fear of failure dan prokrastinasi, serta pemilihan subjek tertentu. Dalam penelitian ini, sebagian besar subjek memiliki tingkat fear of failure dan prokrastinasi dalam kategori sedang, sehingga kemungkinan hal tersebut yang menyebabkan tidak ada pengaruh 16 Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan

Pratiwi Setyadi, Endah Mastuti fear of failure terhadap prokrastinasi akademik. Sesuai dengan pendapat Schouwenburg (199), fear of failure mungkin akan berhubungan dengan prokrastinasi akademik jika diterapkan pada subjek dengan tingkat fear of failure dan prokrastinasi akademik yang sama-sama tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat banyak hal yang membuat seorang mahasiswa merasa takut mengalami kegagalan. Tidak adanya hubungan antara fear of failure dan prokrastinasi akademik berkaitan dengan seberapa besar pengaruh fear of failure terhadap kehidupan individu. Menurut Phillips dan Lindsay (006), mayoritas dari individu berbakat menunjukkan bahwa mereka memiliki fear of failure, baik secara umum maupun spesifik. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah masalah yang utama bagi sebagian dari mereka. Fear of failure yang tinggi hanya akan menghambat mereka dalam mengambil resiko intelektual, mencapai prestasi, ataupun dalam menerima tantangan yang sangat sulit, serta dapat mempengaruhi motivasi yang mereka miliki. Di sisi lain, fear of failure tidak mencegah mereka dalam mengambil resiko intelektual dan menerima tantangan yang sulit, sehingga hal itu tidak akan mengganggu proses belajar mereka. Mereka menganggap kegagalan sebagai suatu tantangan bagi dirinya sendiri. Kegagalan atau kesalahan yang diperbuat juga dapat memberikan manfaat karena mereka dapat belajar dari kesalahan tersebut. Mereka bisa berusaha memperbaiki agar tidak mengalami kegagalan yang sama di kemudian hari. Sebagian besar individu berbakat juga menunjukkan rasa senang dengan mencoba metode yang berbeda untuk menyelesaikan pekerjaan dan memecahkan suatu permasalahan, sehingga menunjukkan keinginan mereka untuk berhasil dalam proses belajar. Oleh karena itu, perasaan takut akan kegagalan belum tentu dapat mendorong mereka untuk melakukan prokrastinasi akademik ataupun mengganggu proses belajarnya. Hasil lainnya dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi sebesar 39,% (p = 0,000; r = -0,66; r = 0,39). Hal t e r s e b u t m e n d u k u n g p e n d a p a t y a n g dikemukakan oleh Steel (007, dalam Sari, 010) yang menyatakan bahwa motivasi berprestasi yang rendah menjadi prediktor yang kuat dari prokrastinasi akademik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hal yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Rumiani (006) dan Sari (010), dimana terdapat hubungan negatif antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik. Dengan demikian, semakin tinggi motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa, maka semakin rendah prokrastinasi akademik yang dilakukannya. Mayoritas subjek dalam penelitian ini memiliki motivasi berprestasi dengan kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan karakteristik individu berbakat yang dikemukakan oleh Davis (01) bahwa individu berbakat memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Menurut Heckhausen (Hidayat, 1995, dalam Rumiani, 006), orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi tidak akan membuang waktu dengan beralih kepada hal-hal yang tidak berguna ketika ia sedang mengerjakan tugas. Hal ini dikarenakan ia tekun dalam mengerjakan tugas dan bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikannya. Karakteristik tersebut bertolakbelakang dengan performa yang ditampilkan oleh prokrastinator yang seringkali mengabaikan, lalai atau sengaja membelot (Solomon & Rothblum, 1984, dalam Rumiani, 006). Prokrastinator akan mudah tergoda untuk mengalihkan fokusnya kepada hal-hal lain yang lebih menyenangkan baginya daripada menyelesaikan tugasnya. Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah cenderung tidak terdorong untuk mengerjakan tugasnya atau dorongan tersebut lebih besar untuk menghindari kegagalan sehingga ia lebih suka memilih mengerjakan tugas-tugas yang mudah. Hal Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan 17

Pengaruh Fear of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi tersebut membuat mereka mengalami hambatan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit, sehingga mereka tidak segera memulai dan mudah menyerah saat mengerjakan tugasnya. Dengan demikian, mahasiswa yang memiliki motivasi yang rendah cenderung akan melakukan prokrastinasi akademik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki tingkat prokrastinasi akademik dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan sebagian besar subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang telah menempuh studi selama tahun atau lebih, sehingga sudah mulai memiliki tugas kuliah dengan bobot semakin banyak dan semakin sulit, sehingga memungkinkan munculnya perilaku prokrastinasi akademik (Mastuti, 006, dalam Sari, 010). Selain itu, beragam kegiatan organisasi atau non akademik yang diikuti oleh mahasiswa turut serta membuat mahasiswa menunda dalam mengerjakan tugasnya hingga mendekati deadline atau mempelajari materi sehari sebelum ujian b e r l a n g s u n g. Na m u n, ke ce n d e r u n g a n prokrastinasi akademik tersebut masih bisa mereka kontrol karena mereka memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, sehingga hal ini tidak terlalu menggangu proses perkuliahannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara fear of failure dan motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Airlangga yang berasal dari program akselerasi. Untuk hasil uji kedua hipotesis minor, dapat disimpulkan bahwa fear of failure tidak memberikan pengaruh terhadap prokrastinasi akademik, sedangkan motivasi berprestasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Airlangga yang berasal dari program akselerasi. SARAN Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Saran bagi peneliti selanjutnya yang hendak meneliti mengenai topik yang serupa dengan penelitian ini yaitu lebih banyak mencari literatur dari berbagai sumber terkait topik yang akan diteliti agar pemahaman menjadi lebih luas. Hal tersebut mengingat sulitnya mendapatkan literatur mengenai prokrastinasi pada mahasiswa yang berasal dari program akselerasi ataupun gifted college student. Selain itu, perlu melakukan penelitian terkait dengan variabel-variabel lain yang ada diluar fear of failure dan motivasi berprestasi yang mempunyai hubungan ataupun pengaruh terhadap prokrastinasi akademik terutama yang menjadi karakteristik dari mahasiswa yang berasal dari program akselerasi. Saran Bagi Mahasiswa Mahasiswa yang berasal dari program akselerasi perlu menghindari atau mengurangi melakukan prokrastinasi akademik agar dapat terhindar dari dampak-dampak negatif. Cara mengatasinya dapat dengan menyicil setiap tugas yang diberikan, membuat daftar prioritas dengan mendahulukan tugas-tugas akademik sebelum mengerjakan aktivitas lainnya, membuat deadline untuk mengerjakan tugas, serta menghindari distraktor yang dapat mengalihkan perhatian mereka ketika mengerjakan tugas. Selain itu, mahasiswa juga perlu mempertahankan atau meningkatkan motivasi yang dimiliki dengan menentukan tujuan yang hendak dicapai, menanamkan keyakinan bahwa ia mampu mengerjakan tugas yang diberikan, memanfaatkan motivasi intrinsik yang dimiliki dan dukungan dari orang-orang terdekat, serta menumbuhkan keinginan di dalam diri sendiri untuk berprestasi dan bersaing dengan orang lain untuk menjadi yang terbaik. 18 Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan

Pratiwi Setyadi, Endah Mastuti Saran Bagi Orangtua Saran bagi orangtua yang memiliki anak yang pernah mengikuti program akselerasi yaitu orangtua perlu mengenal dan mengerti karakteristik anak berbakat yang mempunyai motivasi yang tinggi serta rasa takut akan kegagalan. Oleh sebab itu, orangtua semestinya tidak menuntut anak secara berlebihan. Hal ini dapat memberikan dampak yang negatif kepada anak, seperti melakukan prokrastinasi, menurunnya motivasi, cemas, stres, bahkan depresi karena merasa tuntutan tersebut menjadi suatu beban baginya. Selain itu, orangtua juga diharapkan selalu memberikan dukungan kepada anak agar dapat meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh anak. Orangtua juga perlu mengajak anak berdiskusi bersama untuk mengetahui keinginan orangtua dan anak, serta mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh anak sehingga orangtua bisa membantu memberikan solusi. Saran Bagi Pihak Fakultas dan Universitas Saran bagi pihak fakultas dan universitas yang memiliki mahasiswa yang pernah mengikuti program akselerasi yaitu pihak universitas atau fakultas perlu memfasilitasi mahasiswa yang berasal dari program akselerasi dengan memberikan perhatian berupa evaluasi hasil studi secara berkala dan membuat suatu program khusus bagi mereka. Program tersebut bisa berupa pelatihan motivasi yang diberikan setiap tahun atau setiap semester yang bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa. Program lainnya bisa berupa seminar mengenai prokrastinasi akademik agar mahasiswa tersebut lebih paham mengenai prokrastinasi akademik, serta mengetahui dampak dan cara mengatasinya. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan Vol. 3 No. 01 April 014 19

Pengaruh Fear of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi PUSTAKA ACUAN Akbar-Hawadi, R. (00). Identifikasi keberbakatan intelektual melalui metode non-tes: Dengan pendekatan konsep keberbakatan renzulli. Jakarta: Grasindo. Burka, J. B. & Yuen, L. M. (008). Procrastination: Why you do it, what to do about it now. USA: Da Capo Press. Conroy, D. E., Kaye, M. P., & Fifer, A. M. (007). Cognitive links between fear of failure and procrastination. Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, 5(4), 37-53. Davis, G. A., (01). Anak berbakat dan pendidikan keberbakatan. Jakarta: PT Indeks. Deliarnov. (1996). Motivasi untuk meraih sukses. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Fatimah, O., Lukman, Z. M., Khairudin, R., Shahrazad, W. S. W., & Halim, F. W. (011). Procrastination's relation with fear of failure, competence expectancy and intrinsic motivation. Pertanika Journal Social Science and Humanities, 19(S), 13-17. Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown W. G. (1995). Procrastination and task avoidance: Theory, research, and treatment. New York: Plenum Press. Haghbin, M., McCaffrey, A., & Pychyl, T. A. (01). The complexity of the relation between fear of failure and procrastination. Journal Rational-Emotive and Cognitive-Behavior Therapy, 30, 49-63. Islak, R. B. (011). Academic procrastination in relation to gender among gifted and talented college students. Thesis. University of Houston. McClelland, D. C. (1987). Human motivation. New York: Cambridge University Press. Phillips, N., & Lindsay, G. (006). Motivation in gifted students. High Ability Studies, 17(1), 57-73. Rumiani. (006). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan stres mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(), 37-48. Sari, G. N. (010). Hubungan antara need of achievement dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi universitas airlangga surabaya. Skripsi (tidak diterbitkan). Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Schouwenburg, H. C. (199). Procrastination and fear of failure: an exploration of reasons for procrastination. European Journal of Personality, 6, 5-36. Sebastian, I. (013). Never be afraid: Hubungan antara fear of failure dan prokrastinasi akademik. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, (1), 1-8. Solomon, L. J., & Rothblum, E.D. (1984). Academic procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology, 31(4), 503-509. Tuckman, B. W. (1990). Procrastination scale: Measuring procrastination attitudinally and behaviorally. Paper presentated at the Annual Meeting of the American Educational Research Association. 0 Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan