PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM PELAYANAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK TERKAIT DENGAN ASPEK HAM DAN KESEJAHTERAAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Minahasa Utara

I. PENDAHULUAN. bagi keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Selanjutnya perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu badan atau organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu tinggi, dan sarana prasarana transportasi yang lebih

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

ELEMEN-ELEMEN SCENARIO PLANNING BAGI REFORMASI KEBIJAKAN REKRUTMEN DAN SELEKSI PNS DI INDONESIA

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

I. PENDAHULUAN. Sejarah pemerintahan Indonesia mencatat berbagai kebijakan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik. Dalam reformasi kepegawaian, salah

REKRUTMEN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah melakukan penelitian, pada bab ini akan diuraikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan merupakan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TENAGA HONORER. harus berdasarkan dan diatur oleh hukum. Pada awalnya masalah kepegawaian,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB IV KESIMPULAN. Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan 2 indikator yang

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II PROSEDUR PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DAERAH. A. Pengertian Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (Recruitment)

Nomor : B/ 1110/M.PAN/6/2005 Jakarta, 9 Juni 2005 Sifat : Amat segera Perihal : Kebijakan Umum Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2005.

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

Keyword: Appointment of Honorary workers, Candidates for Civil Servants, Era of Local Autonomy

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan. bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

STUDI TENTANG PROSEDUR PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH (BKDD) KABUPATEN NUNUKAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH di BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Oleh : Elvis Laoh ABSTRAK

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

BAB I PENDAHULUAN. di era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan persaingan dan keterbatasan

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG TANGGAL 3 APRIL 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2010

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang yang menggambarkan fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akselerasi pembangununan sistem kinerja yang handal. Demikian halnya. perubahan paradigma masyarakat terhadap pemerintah, menuntur

BUPATI SEMARANG TANGGAL 30 OKTOBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu kesatuan kompleks dengan kegiatan diantaranya

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

Proses pengadaan Calon Penegawai Negeri Sipil (CPNS) meliputi:

Hubungan Penempatan Pegawai dengan Prestasi Kerja

Rekrutmen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BAB I PENDAHULUAN. bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat. dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik

PEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Negara Indonesia sedang berada dalam sistem pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

DATA / PROFIL UNIT KERJA

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. dunia perkembangan ekonomi masyarakat dan teknologi cukup ketat dan tidak

BAB V : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PEDAHULUAN. Seperti diketahui, setiap perusahaan atau intansi-intansi ingin

PANDUAN PENERIMAAN KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dari berkembangnya teknologi informasi ini adalah bagaimana mengelola

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2005

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Rekruitmen. Pegawai Lembaga Penegak Hukum.

TENTANG BUPATI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat

Transkripsi:

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM PELAYANAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK TERKAIT DENGAN ASPEK HAM DAN KESEJAHTERAAN Rayla P.B Kusrorong Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah maka pemerintah di daerah perlu menggali potensi yang ada untuk dapat dimaksimalkan dalam proses pembangunan. Salah satu potensi yang perlu ditingkatkan adalah Adanya rekruitmen CPNS pada Lingkup Pemerintah Kota Manado. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa implementasi kebijaksanaan PP No. 43 Tahun 2007 dan PerDa Kota Manado nomor 38 tahun 2008 dalam rekruitmen calon Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagai acuan yang harus dipedomani oleh Pemerintah KotaManado, Instansi penyelenggara dan unit instansi terkait, namun kenyataan masih sering terjadi konflik kepentingan antara berbagai unsur atau pihak baik antara pihak penyelenggara dengan unit kerja istansi terkait maupun dengan para tenaga honorer yang diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah. Faktor-faktor yang menpengaruhi pelaksanaan Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kota Manado masih diwarnai berbagai tingkat kepentingan yang mempengaruhi efektivitas dan kelancaran pelaksanaan PP No. 43 Tahun 2007 dan Perda Kota Manado nomor 38 tahun 2008, tarik menarik kepentingan antara unit kerja instansi, pejabat eksekutif local, pejabat legislative dengan pihak penyelenggaraan terkadang menimbulkan polemic yang masing-masing pihak yang ingin meraih keuntungan dari pihak pelaksana rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan penjelasan atas UU nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, diuraikan pada bagian umum, kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kemampuan aparatur negara khususnya pegawai negeri sipil. Maka dari itu sangat dbutuhkan pegawai negeri sipil yang jujur dan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan taat pada Pancasila dan UUD 1945. UU nomor 43 tahun 1999 menetapkan beberapa perubahan dalam manajemen Pegawai Negeri Sipil. Perubahan tersebut membawa konsekuensi bahwa setiap organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah harus memiliki sumber daya manusia, pegawai negeri sipil (SDM-PNS) yang memenuhi persyaratan baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga dapat melaksankan tugas dan fungsi secara profesional. Diera globalisasi sekarang ini peran Pegawai Negeri Sipil sangat menentukan bagi keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, kita perlu diarahkan kepada Peningkatan kualitas sumber daya manusianya yang berfungsi sebagai tenaga penggerak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai keberhasilan pembangunan yang sedang digalakkan. Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Governance- - 5

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dibidang manajemen kepegawaian negara mengembangkan fungsi sebagai perumus kebijakan dibidang kepegawaian, diharapkan dapat mewujudkan pegawai negeri sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur adil agar dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna melalui suatu sistem rekruitmen yang dapat memenuhi tuntutan kebutunhan kualitas SDM-PNS. Sebelum melakukan rekruitmen pegawai didahului proses formasi PNS. Formasi PNS ini diatur dalam peraturan Pemerintah No, 5 Tahun 1976 telah ditentukan pokokpokok penyusunan formasi Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi satuan organisasi pemerintah. Yang dimaksud formasi adalah jumlah dan susunanpangkat PNS yang diperlukan oleh satuan organisasi negara untuk mampu melaksankan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penertiban dan penyempurnaan Aparatur Negara. Kuantitas aparatur merupakan jumlah keseluruhan (total) pegawai negeri sipil di kota Manado, sedangkan kualitas aparatur dilihat berdasarkan tingkat pendidikan aparatur yang berpendidikan sarjana (S1). Tingkat pendidikan aparatur dapat merefleksikan tingkat pemahaman dan pengetahuan, dimana semakin tinggi tingkat aparatur semakin semakin besar potensi untuk meningkatkan kualitas kerja yang menjadi tugas dan tanggung jawab. Indikator untuk menilai kualitas aparatur dinyatakan dalam persentase jumlah aparatur yang berpendidikan minimal sarjana, dalam total jumlah aparatur pegawai negeri sipil di Kota Manado. Yang menjadi persoalan yaitu proses rekrutmen yang tidak melihat latar belakang pendidikan CPNS sehingga Pegawai / negeri Sipil di Kota Manado banyak yang tidak berkompetensi di bidang KKN lah yang merusak sistem rekrutmen di Kota Manado sehingga sebagian Pegawai Negeri Sipil di Kota Manado tidak memiliki Kuantitas Dan Kualitas. Fenomena ini membuat penulis tertarik untuk melihat peranan BKD Kota Manado Dalam Manajemen Rekruitmen CPNS. Berdasarkan latar belakang diatas maka dengan kaitan dengan proposal ini maka penulis tertarik membahas tentang : Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Dalam Rekrutmen CPNS di Kota Manado. B. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja Badan Kepegawaian Daerah dalam rekrutmen CPNS yang berlangsung di Kota Manado. 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja Badan Kepegawaian Daerah dalam rekrutmen CPNS di Kota Manado. C. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Definisi Kinerja menurut Bambang Kusriyanto dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam). Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 9) mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Sedangkan Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9),kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. B. Konsep Rekrutmen Governance- - 6

Rekruitmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan (Nawawi,2000:167). Berdasarkan pengertian tersebut bearti rukrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima seseorang dalam proses pengupahan. Rekrutmen yang efektif merupakan tersedianya informasi yang akurat dan berkesinambungan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dan organisasi. Berikut ini pendapat para ahli tentang rekrutmen, Henry Simamora (1997:212), Rekrutmen (Recruitment) adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Drs. Fautisno Cardoso Gomes (1995:105) menyatakan bahwa rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. PEMBAHASAN Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dipimpin oleh seorang kepala adalah unsur pendukung tugas kepala daerah atau pemerintah Kota Manado yang berada dibawah dan bertanggung jawab oleh walikota dan sekertaris Kota Manado. Sebagaimana diketahui bahwa pemerintah telah menetapkan berbagai kebijaksanaan peraturan perundang-undangan yang menjadi pedoman pelaksanaan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan rekruitmen CPNS. Salah satu peraturan perundang-undangan yang tergolong relative baru adalah Peraturan pemerintah PP No. 48 Tahun 2005 yang diubah menjadi PP No. 43 Tahun 2007 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS. PP ini merupakan tindak lanjut dari PP No. 97 tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Governance- - 7 Sipil, Kemudian PP No. 11 Tahun 2002 tentang pengadaan/pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil, dan PP No. 9 Tahun 2003 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Analisis tantangan pelaksanaan rekruitmen CPNS yang di hadapi oleh pihak penyelenggara / panitia pelaksana dan pengawas dari BKD difokuskan pada 4 (empat) aspek berikut : a. Motivasi b. Peran Kelembagaan c. Tekanan/intervensi d. Pengawsan Keempat aspek tersebut dianalisis berdasarkan hasil wawancara dengan informan dan narasumber dari pertanyaan yang diajukan Berikut adalah hasil wawancara dengan sub bagian umum dan kepegawaian mengenai kinerja BKD Kota Manado dalam pelaksanaan rekrutmen PNS. 1. Sebagi pengusul formasi yang diajukan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Menteri Pendayagunaan aparatur Negar atau Menpan 2. Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. 3. Sebagai panitia penerima pendaftaran dalam penerimaan pegawai. 4. Sebagai panitia pengawas dalam plaksanaan ujian. 5. Sebagai panitia yang mengumumkan kelulusan bagi peserta yang di nyatakan lulus. 6. Pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP). 7. Penetapan Surat Keterangan (SK) CPNS. Dalam melaksanakan tugas tersebut pasti ada beberapa hambatan yang terjadi sehingga menghambat pelaksanaan rekruitmen CPNS baik faktor dari dalam maupun dari luar. Berikut adalah pernyataan dari hasil wawancara kepada sub bagian umum dan kepegawaian mengenai hambatan yang terjadi dalam rekruitmen PNS: hambatan yang terjadi dalam rekruitmen PNS dapat berasal dalam lingkungan BKD

maupun dari pelamar. Adapun faktor yang berasal dari BKD sebagai panitia adalah angggaran yang kurang, contohnya uang lembur untuk panitia pelaksana, sedangkan faktor yang berasal dari luar yaitu para pelamar adalah: 1. Batas usia pelamar yang sudah melebihi yang ditentukan tetapi jika tempat pelamar pekerja yang berbadan hukum tidak dapat melengkapi persyaratan yang ditentukan, misalnya guru swasta. Perlengkapan dilengkapi dengan surat tugas dan dicantumkan pengalaman kerja dan SK 1. 2. Banyak pelamar yang memiliki pendidikan sama, sedangkan dalam penerimaan dibutuhkan beberapa orang saja. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan tersebut, dapat di kemukakan kesimpulan sehubungan dengan dua pokok permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Peranan Badan Kepegawaian daerah (BKD) belum optimal atau selektif dalam rekruitmen aparatur khususnya CPNS pada Pemerintah Kota Manado. Pada beberapa aspek di nilai sudah sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam PP No.48 Tahun 2005 yang telah di revisi menjadi PP No. 43 Tahun 2007, namun dalam beberapa aspek lainnya kurang sesuai termasuk masih adanya tenaga honorer dengan bidang keahlian dan criteria usia serta masa kerja tertentu yang tidak mendapat prioritas dalam pelaksanaan rekruitmen CPNS tahun 2011, Namun dalam beberapa aspek lainnya dinilai kurang sesuai adalah kriteria pelaksanaan, seleksi administrasi dan pengunaan saluran rekrutmen. Secara keseluruhan, ada 4 faktor yang menpengaruhi BKD dalam pelaksanaan rekruitmen CPNSD pada pemerintah Kota Manado dalam menunjang kelancaran pelaksanaan PP No.48 Tahun 2005 Jo PP No. 43 Tahun 2007 yaitu motivasi,tekanan / intervensi, peran kelembagaan dan pengawasan. Namun faktor yang dominan adalah motivasi, di samping tekanan dan peran kelembagaan. B. Saran Berdasarkan uraian kesimpulan tersebut, dapat direkomendasikan saran-saran sebagai berikut : 1. Pentingnya BKD Kota Manado melakukan evaluasi terhadap perannya dalam pelaksanaan rekruitmen CPNSD. 2. Diharapkan Kepada BKD dan pihak penyelenggara dan unit kerja instansi dalam Lingkup Pemerintah Kota Manado untuk secara konsisten, obyektif dan trasparan melaksanakan PP. 48 Tahun 2005 Jo PP No.43 Tahun 2007 dan PP No. 98 Tahun 2000 dan Perda Walikota manado nomor 38 Tahun 2008 dalam melaksanakan rekruitmen Pelamar Umum dan tenaga honorer menjadi CPNS agar tidak menimbulkan kesalahan-kesalahan maupun intervensi dan konflik kepentingan yang mempengaruhi kelancaran dan efektivitas pelaksanaan rekruitmen CPNS di Kota Manado dengan tetap berpedoman kepada PP No. 48 Tahun 2005 Jo PP No.43 Tahun 2007. Dan PP No.11 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah Walikota manado nomor 38 tahun 2008. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Rieka Cipta, Jakarta, 1998 Fayol, Hendry, 1996 Principle of Management, Mc. Grew Hill. Pub. Comp.Ltd. New Delhi Gaffar, A. Karim, 2003 Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah Di Indonesia, Pustaka Pelajar Yogyakarta Gibson L. James, et al. 1993. Organisasi dan Manajemen : Perilaku Struktur dan Pros- Governance- - 8

es. Penerbit Erlangga, Jakarta. Gomes,F.C Cet. III. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset, Jakarta. Handayanigrat,S. 1989, Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan Nasional, CV. Hajimasagung. Jakarta. Jeddawi Murtir, 2008. Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah, bukaka:total Media- Musanef, Manajemen Kepegwaian di Indonesia, Gunung Agung, Jakarta, 1990 Nasution, Hermein, Proses pengelolaan sumber daya manusia, USU Press, Medan, 2005 Siagian Sondang P.1982: Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi, Jakarta, 1976 Gunung Agung Singarimbun, Masri & Soffia effendi, Metode Penelitian Surfei, PT Pustaka LP3ES, Jakarta,1999 Governance- - 9