BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan Asli Daerah merupakan sebuah pilar yang menjadi komponen penting dalam terselenggaranya pemerintahan daerah yang baik. Tuntutan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin besar seiring dengan adanya otonomi daerah dimana pemerintah pusat memberikan banyak kewenangan kepada pemerintah daerah dalam mengatur pemerintahannya demi kesejahteraan masyarakat. Demi meningkatnya PAD, daerah harus dapat menggali sumber PAD yang potensial secara maksimal namun tentu saja harus dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku (Nugradi, 2011, 36). Kesejahteraan masyarakat akan banyak tergantung pada pemerintah daerah sejak adanya otonomi daerah ini, sehingga pemerintah daerah harus menggali semaksimal mungkin sumber-sumber Pendapatan Asli Daerahnya, dikarenakan PAD menjadi salah satu indikator dalam pengukur keberhasilan dari penyelenggaraan otonomi daerah. Semakin tinggi PAD maka semakin tinggi pula kemampuan pemerintah daerah untuk membiayai kebutuhannya sendiri. Hal ini berarti membuktikan bahwa pemerintah daerah telah berhasil menyelenggarakan otonomi daerah. Demikian sebaliknya, jika PAD yang didapat pemerintah daerah semakin sedikit atau mengalami penurunan, maka penyelenggaraan otonomi daerah belum maksimal. 1
Pelaksanaan kebijakan Pemerintah Indonesia tentang otonomi daerah, yaitu kebijakan yang di pandang sangat demokratis dan memenuhi aspek desentralisasi. Desentralisasi memiliki tujuan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat, pengembangan kehidupan berdemokrasi, keadilan, pemerataan, dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah dan antar daerah, serta mengurangi ketergantungan daerah kepada pemerintah pusat (Maimunah, 2006: 2). Salah satu tujuan utama desentralisasi adalah menciptakan kemandirian daerah. Dalam persepektif ini, pemerintah daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber keuangan lokal, khususnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan indikator kemandirian daerah (Adi, 2006: 5). Semakin tingginya Pendapatan Asli Daerah yang dimiliki oleh setiap daerah diharapkan pemerintah daerah lebih mudah dalam menjalankan otonomi daerah serta lebih mudah dalam membiayai setiap kebutuhan daerahnya. Dengan demikian pemerintah daerah dianggap telah mandiri dalam hal finansial sehingga dapat mengurangi tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat perihal bantuan keuangan. Upaya meningkatkan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi yang salah satunya adalah dengan meningkatkan efisiensi sumber daya dan serta meningkatkan efektivitas pemungutan pajak maupun retribusi. Seperti yang diketahui bahwa penerimaan pajak dan retribusi menjadi dua pilar utama dalam bertambahnya jumlah Pendapatan Asli Daerah. Usaha dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ini juga tengah diupayakan Pemerintah Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten yang 2
memiliki sumber daya yang cukup besar, sudah seharusnya mengoptimalkaan penerimaan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Banyaknya sumber-sumber pajak dan retribusi sebaiknya dapat digali dan dimanfaatkan. Kemampuan menggali sumber penerimaan pajak daerah tersebut harus diikuti dengan kemampuan penetapan target sesuai dengan potensi sebenarnya serta kemampuan menekan biaya yang dikeluarkan dalam pemungutannya. Kemampuan tersebut akan memperbesar penerimaan dan menciptakan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Jumlah pajak dan retribusi yang diterima Kabupaten Klaten pada setiap sektor pasti akan mempengaruhi jumlah PAD-nya, namun belum diketahui seberapa efisien, efektif, serta seberapa besar kontribusinya dalam penerimaan dan penggunaanya. Pajak daerah merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah untuk menetapkan Otonomi Daerah. Oleh karena itu perlu dianalisis efektivitas dan efisiensi penerimaan pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Klaten, kemudian seberapa besar kontribusinya terhadap PAD Kabupaten Klaten itu sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut ke dalam Tugas Akhir yang berjudul Analisis Efisiensi, Efektivitas, Kontribusi Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kabupaten Klaten. 3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : a. Apakah tingkat pencapaian pungutan pajak dan retribusi daerah pada Kabupaten Klaten sudah efisien? b. Apakah tingkat pencapaian pungutan pajak dan retribusi daerah pada Kabupaten Klaten sudah efektif? c. Seberapa besarkah kontribusi pungutan pajak dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Kabupaten Klaten? 1.3 Batasan Masalah Sesuai dengan judul dalam penulisan serta penelitian ini maka analisis yang dilakukan akan dibatasi agar pembahasannya terarah dan sesuai dengan tujuan, yaitu analisis mengenai tingkat efisiensi dan efektivitas pungutan pajak dan retribusi daerah serta menganalisis seberapa besar kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah. Daerah yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah Kabupaten Klaten yang mana akan dianalisis tingkat efisiensi, efektivitas, serta kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2012-2014. Data untuk penelitian ini diambil dari laporan keuangan yang diperoleh secara langsung dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Klaten. 4
1.4 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pencapaian pungutan pajak dan retribusi daerah pada Kabupaten Klaten. b. Untuk mengetahui tingkat efektivitas pencapaian pungutan pajak dan retribusi daerah pada Kabupaten Klaten. c. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pungutan pajak dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Kabupaten Klaten. 1.5 Manfaat Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Memberikan informasi kepada pemerintah daerah tantang pentingnya efisiensi dan efektvitas dalam pungutan pajak dan retribusi. Selain itu dapat memberikan informasi tentang kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah pada Pendapatan Asli Daerah. b. Memberikan informasi tentang pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten Klaten dari tahun 2012-2014 c. Menjadi referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya mengenai perpajakan. 5
1.6 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang tergambar sebagai proses dalam penulisan tugas akhir ini mulai dari memperoleh data, merumuskan masalah, mengolah hingga menganalisis data untuk menghasilkan kesimpulan, tergambar dalam alur di bawah ini : DPPKAD Kab. Klaten Laporan Realisasi APDB Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Pajak dan Hasil Retribusi Daerah Tingkat Efisiensi Pungutan Pajak dan Retribusi Tingkat Efektivitas Pungutan Pajak dan Retribusi Kontribusi Pajak dan Retribusi Gambar 1.1. Alur Pemikiran 6
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun untuk memudahkan dalam alur pembahasan. Sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN Dalam bab ini menguraikan tentang aktivitas umum dari topik penulisan seperti diskripsi topik penulisan, gambaran umum daerah penelitian, tinjauan pustaka yang merupakan tulisan ilmiah yang menjadi dasar teoritis penulisan, landasan teori, metodologi, jenis dan sumber data. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi deskripsi analisis data dan pembahasan mengenai permasalahan yang diangkat berdasarkan hasil pengolahan data. BAB IV PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari keseluruhan hasil penulisan dan saran penulisan. 7