2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa?

dokumen-dokumen yang mirip
Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Erfstien Lailatul Fitria

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS TERSTRUKTUR II SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP SURVEY TANAH"

TUGAS STELLA MINGGU KE 2

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS PENGAYAAN MATERI. 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

Home : tedyagungc.wordpress.com

Kesimpulan Hasil Survei Tanah

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

Polygon ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang. gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

PETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012

Pemetaan Tanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN MARGINAL KAWASAN PESISIR

M.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford

II. PEMBENTUKAN TANAH

ANALISIS LAHAN KRITIS DI KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO PROPINSI JAWA TENGAH. Skripsi S-1 Program Studi Geografi

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperlukan dalam bidang pertanian.dalam menentukan sifat tanah serta

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

TATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS STELA MINGGU KE-5

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

TUJUAN INSTRUKSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Studi Longsoran Desa Sirnajaya dan Sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Kuliah Pengantar Surveying

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

BAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

Evaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan sifat dan ciri yang bervariasi, dan di dalam tanah terjadi kompetisi antara

BAB III TEKNOLOGI LIDAR DALAM PEKERJAAN EKSPLORASI TAMBANG BATUBARA

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

Transkripsi:

Kelompok 6: 1. Devi Mira Kusuma 125040209111001 2. Mariana Sofiani 125040209111004 3. Yuda Pangestu P 115040207111032 4. Yogi Pradhana T 115040207111015 Kelas : P Mata Kuliah : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Tugas Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Minggu ke-2 1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan satu dengan lainnya. Jelaskan Jenis tanah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi sifat-sifat dari tanah tersebut. Untuk memahami hubungan antara jenis tanah, diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan tanah secara sistematik sehingga dikenal banyak sekali sistem klasifikasi yang berkembang. Untuk mempelajari hubungan antar jenis tanah maka sistem klasifikasi tanah dibagi menjadi sistem klasifikasi alami dan sistem klasifikasi teknis. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik, kimia dan mineralogi tanah yang dimiliki masing-masing kelas dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan bagi berbagai penggunaan tanah. Klasifikasi teknis yakni klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kemampuan untuk penggunaan tertentu. Misalnya, untuk menanam tanaman semusim, tanah diklasifikasikan atas dasar sifat-sifat tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman semusim seperti kelerengan, tekstur, ph dan lain-lain. Dalam praktiknya untuk mempelajari jenis tanah maka sistem klasifikasi yang digunakan adalah sistem klasifikasi alami. 2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa? Definisi Tanah - Tanah adalah akumulasi tumbuhan alam yang bebas dan menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Ada empat lapisan dari tanah yakni, lapisan tanah atas (topsoil), lapisan tanah bawah (subsoil), lapisan batuan induk terlapuk (regalith) dan lapisan batuan induk (bedrock). Menurut beberapa ahli definisi tanah sebagai berikut. Menurut Kamus Umum Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan bumi. Menurut Ensiklopedi Indonesia

Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu. Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat) Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas, lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan morfologinya. Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika) Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman. Menurut Dokuchaev Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan. Menurut Ramann Tanahadalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan dengan sisa - sisa bahan organik. Menurut Jafee Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik, biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam, morfologinya berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda - beda dengan sifat dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya. Menurut Soil Survey Staff, 1999 Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alam. Menurut Schoeder (1972) Tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman. Menurut Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu Tanah dari Amerika Serikat, Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mieneral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifat-sifatnya dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik maupun kehidupan biologinya Darmawijaya (1990) Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan palnet

bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Pasir pantai bukanlah tanah karena pasir pantai tidak memiliki ciri-ciri seperti tanah yang diantaranya memiliki horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alam. Pada proses pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh lima faktor yaitu bahan induk, organisme hidup, topografi, iklim dan waktu. Namun pasir pantai sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti air laut dari pantai tersebut. Pasir terbentuk dari dari bahan-bahan mineral penyusun bebatuan. Mineral dasar pembentuk pasir berupa kuarsa. Kuarsa adalah kristal silikon dioksida bentuk heksagonal. beberapa jenis pasir hampir 99 persen tersusun atas materi kuarsa ini 3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2? continuum, soilscape, polypedon dll

Pada gambar di atas menunjukkan tentang : Continuum (kontinum) : proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah. Soil scape : gabungan dari beberapa polipedon yang mempunyai sifat berbeda antara sifat polipedon yang satu dengan polipedon yang lainnya. Pedon : tubuh tanah 3 dimensi, dan didefinisikan sebagai jumlah minimal bahan yang bisa disebut tanah, ukuran berkisar 1-10 m 3. Polypedon (polipedon) : beberapa pedon yang mempunyai sifat dan ciri sama digabungkan. Soil Profil (profil tanah) : Irisan atau penampang tegak tanah yang menampakan semua horizon sampai ke bahan induk; dalam profil tanah, bagian yang mengandung akar tanaman atau dipengaruhi oleh akar tanaman disebut solum. Soil Agregat (agregat tanah) : agregat tanah merupakan gabungan dari partikelpartikel tanah yang tidak mempunyai bentuk yang jelas. 4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan denga cara 'multifactorial' dalam bentuk peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat-sifat internalnya, disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa? 3D model atau bentuk 3 dimensi mengenai bentuk tanah, citra foto udara ditempel sebagai tekstur, sehingga bisa terlihat seperti tanah setempat dari letak yang boleh berbeda dari letak pesawat/satellit yang mortrait. Komponen data 3 dimensi yang direncanakan diikuti oleh jumlah emisi sebagai atribut berdasarkan hasil survai lapangan dan analisis bahan bangunan, hidup dan sebagainya, sehingga jumlah emisi dari kawasan permukiman bisa dihitung secara otomatis dan bisa dibandingkan antara beberapa alternatif usulan. Tanah merupakan suatu objek yang berbentuk 3 dimensi. Hal ini karena di dalam tanah terdapat suatu profil tanah yang di dalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri dari tanah tersebut. Keadaan tanah di suatu daerah dengan daerah lainnya tentunya berbeda. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan berbagai macam faktor penting mengenai keadaan tanah di wilayah tersebut. Peta tanah secara fisik dapat disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasarkan skala. Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dan lainnya yang berkaitan dengan taksa tanah dari wilayah dalam peta tanah tersebut dapat disajikan dalam bentuk legenda. Biasanya

faktor-faktor tersebut disajikan dapat berupa tanda atau warna tertentu, dan lainnya. Legenda peta ini memiliki fungsi untuk mempermudah seseorang dalam membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah. 5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yang diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa? Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Umumnya, suatu peta dasar diperlukan sebagai acuan dalam membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Peta topografi digunakan sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Jika keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil). 6. Apa yang dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya? Poligon adalah serangkaian titik-titik yang dihubungkan dengan garis lurus sehingga titik-titik tersebut membentuk sebuah rangkaian (jaringan) titik atau poligon. Pada pekerjaan pembuatan peta, rangkaian titik poligon digunakan sebagai kerangka peta, yaitu merupakan jaringan titik-titik yang telah tertentu letaknya di tanah yang sudah ditandai dengan patok, dimana semua benda buatan manusia seperti jembatan, jalan raya, gedung maupun benda-benda alam seperti danau, bukit, dan sungai akan diorientasikan. Kedudukan benda pada pekerjaan pemetaan biasanya dinyatakan dengan sistem koodinat kartesius tegak lurus (X,Y) di bidang datar (peta), dengan sumbu X menyatakan arah timur barat dan sumbu Y menyatakan arah utara selatan. Koordinat titik-titik poligon harus cukup teliti mengingat ketelitian letak dan ukuran benda-benda yang akan dipetakan sangat tergantung pada ketelitian dari kerangka peta. Menurut bentuknya, poligon dibedakan menjadi dua yaitu : Poligon Terbuka

Poligon terbuka adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya berbeda. Jenisjenis poligon terbuka adalah : 1. Poligon terbuka terikat sempurna 2. Poligon terbuka terikat sepihak 3. Poligon terbuka tidak terikat Poligon Tertutup Poligon tertutup adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya mempunyai posisi yang sama atau berhimpit, sehingga poligon ini adalah suatu rangkaian tertutup. Berdasarkan fungsinya, poligon dibedakan menjadi ; 1. Poligon untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik titik yang cukup baik, dalam arti menjangkau semua wilayah. 2. Poligon yang berfungsi sebagai titik-titik pertolongan untuk mengambil detail lapangan. a. Pengukuran Polygon Terbuka Bebas 1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik 3. Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah. 5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. 6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2. 7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. 8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat. 9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk bacaan muka). 10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2. 11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut horisontalnya, baik bacaan biasa maupun luar biasa. 12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya sampai P akhir. 13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran. 14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik. 15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. b. Pengukuran Polygon Tertutup 1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik 3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.

5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. 6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2. 7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. 8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. 9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya hingga kembali ke titik P1. 10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran. 11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masingmasing titik. 12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. 7. Apa yang dimasud dengan taksa tanah? Takson (Taksa): Suatu kelas pada tingkat taksonomik (pengelompokkan) tertentu, atau kelas pada kategori tertentu. Taksa tanah juga dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. 8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang digunakan sebagai satuan pemetaan, maka dikenal 4 macam satuan pemetaan tanah (SPT) yaitu : Konsosiasi Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya

diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara umum satuan satuan tanah yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas. Asosiasi SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain kedalam SPT-SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda. Kompleks SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tsb dikatakan bukan peta tanah? Contoh single value map adalah peta kemiringan lahan. Peta ini bukan termasuk ke dalam peta tanah karena peta tanah adalah peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Sedangkan pada peta kemiringan lereng ini tidak diinformasikan mengenai sebaran taksa

tanahnya, yakni hanya berupa informasi kemiringan lereng pada wilayah tersebut. 10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini? Pada gambar pertama (paling atas) merupakan survei tanah metode grid-kaku (Rigid Grid). Metode ini diterapkan pada survei tanah detail sampai dengan sangat detail, dimana tidak tersedia foto udara. Walau tersedia foto udara kemungkinan memiliki kualitas yang tidak cukup baik untuk dijadikan penunjang. Seperti pada gambar pertama, terdapat titik-titik yang beraturan dengan jarak yang sama. Metode ini cocok digunakan jika posisi pemeta sulit ditentukan. Pada gambar kedua (tengah) merupakan survei tanah metode Grid Bebas (Adapted Grid Survey). Metode ini merupakan gabungan dari metode grid kaku dan metode fisiografik. Metode ini digunakan pada survei detail sampai dengan semi-detail yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang memiliki orientasi lapangan cukup sulit. Pengamatan tetap dilakukan pada setiap titiktitik yang terdapat pada gambar. Metode ini cocok diterapkan oleh penyurvei yang belum banyak memiliki pengalaman survei tanah. Lalu pada gambar ketiga (paling bawah)

merupakan survei tanah metode fisiografik. Metode ini cocok pada survei tanah yang memiliki skala kurang dari 1 : 25.000 dan tersedia foto udara yang berkualitas cukup tinggi. Pengamatan pada metode ini dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masingmasing satuan peta. 11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yang digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dr internet. Peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia: 1. Peta Tanah Bagan (Skala 1 : 2.500.000 atau lebih kecil); fungsi dari peta ini untuk memperoleh gambaran umum sebaran tanah secara nasional. 2. Pata Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.500.000 1 : 5.000.000); gambaran sebaran tanah secara umum untuk penyusunan atlas nasional dan tidak untuk keperluan praktis karena informasi tentang sifat-sifat tanah sangat minim. 3. Peta Tanah Tinjau (Umumnya skala 1 : 250.000); peta ini dapat menggambarkan daerah-daerah yang berpotensi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. 4. Peta Tanah Semi Detil (1 : 50.000); peta ini dapat memberikan informasi tentang potensi pertanian serta penggunaannya untuk berbagai bentuk pengelolaannya. 5. Peta Tanah Detil (Skala 1 : 10.000 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun percobaan dan sebagainya. 6. Peta Tanah Sangat Detil (Skala >1 : 10.000); peta ini untuk penelitian khusus. Misalnya percobaan pertanian, untuk mempelajari variabilitas respon tanaman terhadap pemupukan atau perlakuan tertentu. Peta tanah berdasarkan skala peta di Kanada:

12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta? Mengapa perlu ada batasan tersebut? Luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta merupakan batas luas terkecil yang bisa peta itu tampilkan. Jika luas minimum peta yang dapat disajikan semakin kecil lagi maka luas sebenarnya dari wilayah pada peta tersebut semakin besar. Semakin besar luas wilayahnya maka informasi yang diperoleh akan menjadi kurang teliti.

13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pd skala yg berbeda. Satuan luas minimum di Indonesia adalah 0,4 cm 2. Contoh menghitung luas peta berskala 1 : 25.000 dengan menggunakan sistem grid. L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)² L = (9 x (3cm x 3 cm)) x (25.000)² L = (9 x 9 cm²) x 625.000.000 cm² L = 81 cm² x 625.000.000 cm² L = 50.625.000.000 cm² Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari L = 506.250.000 dm² L = 5,0625 km²

Metode survei yang akan digunakan ialah metode survei tanah grid bebas. Metode survei grid bebas merupakan gabungan dari metode grid kaku dan metode fisiografik. Metode ini dipilih karena daerah survei tertutup vegetasi hutan sehingga agak sulit dalam melakukan survei. Selain itu, metode ini juga dapat menentukan titik pengamatan yang lebih bebas daripada survei tanah metode grid. Penentuan titik pengamatan harus memperhatikan prosedur-prosedur seperti berada jauh dari lokasi penimbunan sampah, tanah galian atau bekas bangunan, atau kuburan atau bahan-bahan lainnya. Lalu terutama dengan keadaan wilayah yang tertutup vegetasi hutan ini akan menyulitkan dalam pembuatan profil tanah karena adanya perakaran. Sisi dari profil tanah juga harus bersih dan tidak ternaungi agar tidak terjadi kekeliruan dalam interpretasi.