Download FORMULIR PENDAFTARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR DAFTAR ISI. Panitia FJKN 2007

FORUM JASA KONSTRUKSI 2008

FORUM JASA KONSTRUKSI NASIONAL 2008

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI SADDANG Jl. Sekolah Guru Perawat No. 3 Makassar

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

PENGURUS NASIONAL. Nomor : Jakarta, 05 Maret 2014 Lamp. : -- Perihal : U N D A N G A N. : Rabu Jum at

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 04 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) PROVINSI LAMPUNG. Pasal 1 NAMA DAN STATUS

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

Agenda Acara PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA TA 2018 Melalui MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA., September 2017

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENILAI AHLI BIDANG JASA KONSTRUKSI

PANDUAN ACARA WORKSHOP OUTLOOK USAHA SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, 28 Januari 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

KATA PENGANTAR. Panduan Rapat Program Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FF UI No. 01/MUSMA FF UI/V/2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

PERATURAN KETUA TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI BODRI KUTO NOMOR : 08 / TKPSDA / III / 2015 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 70 / KPTS / LPJK / D / VIII / 2001

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 06/TAP/BPM FMIPA UI/III/13.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK NOMOR 1/PKPAP/2014 TENTANG TATA TERTIB RAPAT KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PANITIA TEMU ILMIAH NASIONAL PENELITI TAHUN 2015 Oleh : Kapuslitbang Aptika dan IKP

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 09 TAHUN 2010

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG JL. KS TUBUN NO. 21 SUBANG JAWA BARAT

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/005/X/2016

Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya Bab VIII

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

TATA TERTIB PERSIDANGAN DAN CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 13 TAHUN 2010

TATA TERTIB. Rapat akan diselenggarakan dalam bahasa Indonesia.

Perihal : Draft Ketetapan MWA-IPB Bogor, 24 Juni 2004 Ttg Penyampaian Aspirasi Stakeholder

Sejalan dengan sifat peran serta masyarakat di atas, pada intinya terdapat 6 (enam) manfaat lain terhadap adanya peran serta masyarakat tersebut, anta

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

RANCANGAN TATA TERTIB RAPAT KERJA NASIONAL VIII TAHUN 2015 PORDIRGA AEROMODELLING PB FASI DI LANUD SULAIMAN, BANDUNG TANGGAL PEBRUARI 2015

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2016

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

JASA KONSTRUKSI NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) SEMINAR NASIONAL SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Penyelenggaraan Konferensi Internasional Tahun 2017

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA DEWAN PENGURUS KORPRI UNIT TNI AD Sekretariat : Jl. Veteran No. 5 Jakarta Tlp/fax (021)

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 01TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN TATA TERTIB RAKERDA DPD AREBI JABAR 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TENTANG MUSYAWARAH DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2014 PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT NOMOR 1 TAHUN 2014

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI D.2

PANDUAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RKPD KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 DI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG

Transkripsi:

Download FORMULIR PENDAFTARAN

JADWAL KEGIATAN FJKN 2007 WAKTU ACARA PEMERAN/PEMANDU 08.00 09.00 Pendaftaran Panitia 09.00 10.00 Pembukaan a. Lagu Indonesia Raya b. Laporan Ketua Panitia c. Sambutan dan Pembukaan FJKN 2007 d. Doa MC Panitia Ketua Panitia Menteri PU Panitia 10.00 10.30 REHAT 10.30 11.00 Keynote Speech : Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Infrastruktur Meneg PPN/Kepala BAPPENAS 11.00 11.15 Pengantar penyelenggaraan FJKN 2007 BPKSDM 11.15 11.30 a. Pemilihan Panitia Formatur Pimpinan Pidang (3 orang) b. Panitia formatur memimpin sidang 11.30 12.00 a. Pemilihan Pimpinan Sidang dari setiap Unsur Masyarakat Jasa Konstruksi yang hadir (sebanyak) 7 orang wakil b. Pemilihan unsur/pimpinan Sidang (Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris) c. Pengesahan unsur Pimpinan Sidang d. Penyerahan palu sidang kepada Ketua Sidang. 12.00 13.00 ISHOMA 13.00 13.30 a. Pembukaan sidang FJKN 2007 oleh pimpinan sidang terpilih b. Pembacaan Tata Tertib dan Agenda Sidang Fasilitator Panitia Formatur Formatur Pimpinan Sidang 13.30 16.00 Penyampaian Aspirasi Pimpinan Sidang 16.00 16.30 REHAT 16.30 17.00 a. Pembacaan resume aspirasi FJKN 2007 b. Penyerahan hasil FJKN 2007 kepada Pemerintah Pimpinan Sidang FJKN 2007 17.00 17.30 Penutupan BPKSDM

DAFTAR ISI FORUM JASA KONSTRUKSI NASIONAL Pengantar. Pendahuluan Landasan Hukum Kegiatan Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. SARANA KOMUNIKASI KONSULTASI DAN INFORMASI MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Penyelenggaraan Forum Tata Tertib Penyelenggaraan Sidang... Tata Tertib selama Persidangan.. Kewajiban dan hak Pimpinan Sidang Forum. JAKARTA, NOPEMBER 2007 Pimpinan Sidang Forum Kewajiban dan Hak Peserta Forum. Biaya Pendaftaran Peseta Susunan Keanggotaan. DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT FORUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA Jadwal Kegiatan... Contoh Blanko Penyampaian Aspirasi..

PENGANTAR Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 diselenggarakan guna menampung aspirasi masyarakat jasa konstruksi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Perkembangan jasa konstruksi dengan diberlakukannya Undang-Undang tersebut mengalami perubahan paradigma, yang pada intinya sebagian tugas dan fungsi Pemerintah sebelumnya beralih kepada masyarakat yang ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional baik melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Asosiasi, maupun organisasi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kegiatan di bidang jasa konstruksi. Peran masyarakat diatur dalam Bab VII Undang-Undang Jasa Konstruksi dan sebagai salah satu wujud partisipasi masyarakat jasa konstruksi antara lain ikut berperannya masyarakat jasa konstruksi dalam Forum ini dengan memanfaatkan haknya untuk menyampaikan aspirasi yang berkembang dan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan jasa konstruksi, termasuk ide-ide dalam pemecahan masalah yang kerap terjadi di lapangan. Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 mengambil tema Melalui kompetisi yang sehat, kita tingkatkan profesionalisme dan kompetensi pelaku jasa konstruksi nasional guna mewujudkan industri konstruksi yang berkualitas dengan menyajikan materi pokok Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Infrastruktur. Penyelenggaraan Forum Jasa Konstruksi Nasional pada tanggal 14 November 2007 ini diharapkan dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat jasa konstruksi dan menghasilkan rekomendasi dan ide-ide/gagasan yang dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Asosiasi dan instansi terkait. Demikian pengantar penyelenggaraan Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 ini disampaikan, dan kepada semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Forum ini, Panitia mengucapkan banyak terima kasih semoga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Panitia FJKN 2007 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi dewasa ini mengalami banyak perubahan seiring dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap para pemangku kepentingan (stake holder) untuk mewujudkan Good Governance dan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional. Berbagai Isu pokok yang muncul belakangan ini mencerminkan adanya dinamika pembangunan, khususnya dalam menata kebijakan menuju tertib penyelenggaraan jasa konstruksi. Isu pokok tersebut antara lain menyangkut masalah belum tertatanya dengan baik sistem klasifikasi, kualifikasi, registrasi dan sertifikasi serta akreditasi sebagaimana di amanatkan dalam UUJK dan Peraturan Perundangan terkait lainnya. Disisi lain peran LPJK dan Asosiasi belum optimal, demikian pula Pemerintah sebagai Pembina belum sepenuhnya berjalan dengan lancar termasuk keterlibatan Lembaga Legislatif dalam ikut mendukung pelaksanaan pembinaan jasa konstruksi di daerah. Melalui Forum Jasa Konstruksi Nasional kali ini sebagai wujud nyata partisipasi masyarakat jasa konstruksi, diharapkan dapat diperoleh aspirasi dan ide-ide/gagasan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan jasa konstruksi, serta sebagai fungsi kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan. Sementara kebijakan ekonomi yang berkembang saat ini sangat berpengaruh kepada kegiatan disektor konstruksi. Hal ini kiranya perlu disikapi oleh para pelaku jasa konstruksi dalam mengambil langkahlangkah positif untuk mendorong pembangunan terutama dibidang infrastruktur. Pelaksanaan pembangunan tidak boleh terhambat dan tanggungjawab masing-masing pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi harus konsisten dan memiliki komitmen yang tinggi. Untuk mewujudkan maksud tersebut di atas pemerintah selaku pembina jasa konstruksi dan institusi terkait lainnya wajib menindaklanjuti aspirasi masyarakat jasa konstruksi terhadap keinginan masyarakat dalam pengembangan jasa konstruksi

LANDASAN HUKUM KEGIATAN Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi SEKRETARIAT FORUM JASA KONSTRUKSI TINGKAT PUSAT Penyelenggaraan Forum Jasa Konstruksi Nasional difasilitasi oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum melalui Sekretariat Forum Jasa Konstruksi Tingkat Pusat yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan SDM Nomor 1300/KPTS/KK/2007 Tugas-tugas Sekretariat Forum Jasa Konstruksi Tingkat Pusat a. Mempersiapkan jadwal kegiatan forum b. Mempersiapkan penyelenggaraan forum c. Memfasilitasi penyelenggaraan forum d. Memfasilitasi pembentukan panitia penyelenggara e. Menghimpun masukan-masukan masyarakat mengenai jasa konstruksi dan merumuskannya sebagai bahan pertemuan forum f. Menghimpun hasil-hasil forum dan menyampaikan kepada yang berkepentingan dan memonitor tindaklanjutnya g. Melakukan pemantauan dan pembinaan Sekretariat Forum Jasa Konstruksi Tingkat Pusat FORUM JASA KONSTRUKSI NASIONAL 2007 Dalam rangka mewujudkan peran masyarakat jasa konstruksi melalui kegiatan penyelenggaraan forum yang sejak diterbitkannya Undang Undang Tahun 1999, telah dilakukan 6 (enam) kali Forum Jasa Konstruksi Nasional dengan agenda dan tema pokoknya sekitar permasalahan kelembagaan yang menangani pengembangan jasa konstruksi. Penyelenggaraan Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 adalah kegiatan Forum untuk ke tujuh kalinya dilakukan dan difasilitasi oleh Pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum) dan pada saat Forum tersebut akan disampaikan hal-hal yang perlu diinformasikan dan disebarluaskan kepada masyarakat antara lain : Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Infrastruktur Selain itu diharapkan adanya masukan dari masyarakat jasa konstruksi dalam Forum ini yang bersifat konstruktif khususnya substansi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas TEMA Tema Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 adalah : Melalui kompetisi yang sehat, kita tingkatkan profesionalisme dan kompetensi pelaku jasa konstruksi nasional guna mewujudkan industri konstruksi yang berkualitas Dengan telah tertatanya kelembagaan jasa konstruksi baik pada intitusi pembina maupun pada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), diharapkan masyarakat jasa konstrusksi telah dapat mempersiapkan diri dalam upaya meningkatkan Profesionalisme dan bagi badan usaha jasa konstruksi siap untuk menguji kompetensinya sesuai dengan standar yang akan ditentukan kemudian oleh LPJK Nasional bersama-sama Pemerintah dan masyarakat jasa konstruksi. Dengan demikian harapan masyarakat dan bangsa terhadap pembangunan khususnya disektor konstruksi dapat diwujudkan dengan sebaik-baiknya dan jasa konstruksi nasional siap menghadapi pasar bebas baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

WAKTU DAN TEMPAT Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 diselenggarakan pada : Hari/Tanggal : Rabu, 14 November 2007 Waktu : Pukul 08.00 s/d 17.30 WIB Tempat : Hotel Sultan Jakarta Alamat : Jl. Gatot Subroto Jakarta PESERTA FORUM Peserta Forum unsur-unsur : 1. Asosiasi Perusahaan Jasa Konstruksi 2. Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi 3. Asosiasi Mitra Usaha Jasa Konstruksi 4. Masyarakat Intelektual (Pakar dan Perguruan Tinggi) 5. Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat pengguna jasa Konstruksi 6. Pemerintah 7. Unsur lain yang terkait UNDANGAN FORUM 1. Institusi Pemerintah 2. Tim Pembina Jasa Konstruksi Pusat dan Daerah 3. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional dan Daerah PENYELENGGARAAN FORUM Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 diselenggarakan oleh masyarakat jasa konstruksi yang difasilitiasi oleh Pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum) melalui Sekretariat Forum Jasa Konstruksi Tingkat Pusat. KEGIATAN FORUM Kegiatan Forum berupa pertemuan unsur-unsur masyarakat jasa konstruksi sebagaimana diatur dalam Pasal 32 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dengan tujuan untuk menampung aspirasi, mendapatkan masukan dan saran dari masyarakat jasa konstruksi yang akan dijadikan bahan untuk pedoman bagi penyelenggara konstruksi dengan titik berat agar lebih meningkatkan profesionalisme penyediaan jasa. Selain itu pertemuan ini juga merupakan sarana temu muka dari seluruh stakeholders penyelenggara jasa konstruksi secara luas dan terbuka sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk bertukar informasi dan pengalaman sekaligus dapat membuka peluang bagi para produser yang bergerak di bidang jasa konstruksi untuk memperkenalkan produknya. Mekanisme pertemuan Forum diselenggarakan dengan didahului Pembukaan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan pembicara utama Menteri PPN/Kepala Bappenas tentang perencanaan pembangunan nasional bidang infrastruktur. Kemudian dilanjutkan dengan sidang-sidang forum, penyampaian aspirasi dari masyarakat jasa konstruksi kepada pemerintah yang akan diteruskan kepada masing-masing pihak untuk ditindaklanjuti. TATA TERTIB PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI NASIONAL 2007 Kegiatan Forum ini dihadiri oleh peserta forum dan undangan, dengan tata tertib sidang sebagai berikut : Peserta yang berhak mengikuti Forum Jasa Konstruksi a. Masyarakat Jasa Konstruksi adalah siapa saja (bangsa Indonesia) yang mempunyai kepedulian dan atau kegiatan dan atau usaha dibidang jasa konstruksi; b. Peserta Forum Jasa Konstruksi Nasional adalah masyarakat jasa konstruksi yang telah mendaftar kepada Panitia Penyelenggara dan diundang untuk menjadi peserta dalam Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007

c. Peserta dikelompokan kedalam 7 (tujuh) unsur yaitu : 1. Asosiasi Perusahaan Jasa Konstruksi (setiap Asosiasi Perusahaan mengutus sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang, membawa mandat dari Asosiasi) 2. Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi (setiap Asosiasi Profesi mengutus sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang, membawa mandat dari Asosiasi) 3. Pakar dan Perguruan Tinggi (membawa surat penugasan) 4. Asosiasi Mitra Usaha Jasa Konsruksi (setiap Asosiasi mitra usaha sebanyak-banyaknya 3 (Tiga) orang, membawa mandat dari Asosiasi) 5. LSM Pengguna Jasa Konstruksi (membawa surat penugasan) 6. Wakil Pemerintah (membawa surat penugasan dari Menteri/pembina yang ditunjuk Menteri) 7. Unsur terkait lainnya Pada prinsipnya semua masyarakat jasa konstruksi yang berminat dan memenuhi persyaratan untuk mengikuti FJKN ditampung sesuai batas kemampuan yang tersedia d. Setiap peserta Forum mendapat Tanda Pengenal yang sekaligus sebagai tanda pengelompokan Peserta dalam Unsur Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana tersebut di atas Undangan Forum Jasa Konstruksi Nasional 2007 dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari Kelompok Tim Pembina Jasa Konstruksi Tingkat Pusat dan Daerah serta para undangan dari Instansi Pemerintah serta kelompok LPJK Nasional dan LPJK Daerah. Peran utama para undangan tersebut adalah sebagai penerima aspirasi, namun apabila dari undangan akan menyampaikan aspirasi harus melalui peserta forum sesuai dengan unsur yang mewakilinya. Tata Tertib selama persidangan a. Peserta Forum diminta berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti sidang b. Dalam sidang tidak dikenal istilah Keputusan Forum, oleh karena itu aspirasi yang disampaikan oleh setiap peseta sifatnya bukan untuk ditanggapi atau dijawab oleh pimpinan sidang tetapi untuk ditampung c. Peserta wajib menghormati hak peseta lainnya untuk menyampaikan pendapat, oleh karena itu peserta tidak berhak untuk memotong (interupsi) peserta yang lain yang sedang menyampaikan pendapatnya d. Antar peserta tidak diperkenankan melakukan kontak komunikasi secara langsung melainkan harus dibawah panduan pimpinan sidang e. Peserta harus dapat menjaga kestabilan emosinya dalam mendengar aspirasi peserta lainnya yang tidak sejalan dengan pendapat pribadinya f. Peserta yang tidak mampu mengendalikan emosinya atau menunjukan etiket tidak baik atau menunjukan sikap benturan fisik sewaktu mengikuti sidang dapat dikeluarkan dari ruang sidang oleh pimpinan sidang g. Pimpinan Sidang Tetap apabila akan menyampaikan aspirasi harus melalui kelompok unsur yang diwakilinya yang pelaksanaannya dilakukan dengan bergabung pada kelompoknya, bukan disampaikan dari meja pimpinan sidang h. Waktu penyampaian aspirasi dibatasi maksimal 5 menit untuk setiap peserta jika melebihi waktu yang disediakan. Aspirasi yang disampaikan lebih dari waktu yang disediakan harap disampaikan secara tertulis Kewajiban dan hak pimpinan sidang a. Pimpinan sidang wajib memimpin penyelenggaraan sidang secara adil, jujur dan santun dalam memberikan dan meratakan kesempatan berbicara dari setiap peserta sidang b. Pimpinan sidang wajib mendengarkan sarana atau pendapat dari anggota pimpinan sidang lainnya dalam mimimpin penyelenggaraan sidang c. Dalam persidangan apabila mengalami jalan buntu (dead lock), maka pimpinan sidang wajib menghentikan sementara (skorsing)

d. Pimpinan sidang berhak untuk meminta klarifikasi kepada peserta atas substansi aspirasi yang disampaikan peserta e. Pimpinan sidang berkewajiban untuk menghentikan penyampaian aspirasi peserta yang melebihi batas waktu yang diberikan. Sidang Forum Beberapa hal yang perlu dijelaskan untuk memperlancar terselenggaranya forum adalah sebagai berikut: Formatur (Pimpinan Sidang Sementara) Formatur ditunjuk dari peserta Forum sebanyak 3 (tiga) orang, ditunjuk oleh panitia. Ketiga orang tersebut berunding menetapkan Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Formatur bertugas memimpin sidang sementara untuk menetapkan pimpinan sidang tetap. Wakil Unsur Untuk Pimpinan Sidang Masing-masing unsur peserta memilih seorang wakil yang diusulkan sebagai unsur pimpinan sidang. Dengan demikian didapat 7 (tujuh) wakil unsur sebagai pimpinan sidang atau sejumlah unsur yang hadir dalam forum. Pimpinan Sidang Tetap Dari unsur pimpinan sidang yang terpilih diberi waktu untuk memilih pimpinan sidang tetap yang terdiri dari seorang ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota. Penyampaian aspirasi Aspirasi yang disampaikan oleh peserta Forum dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni : 1. Aspirasi Umum 2. Pemikiran Arah Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Aspirasi tersebut akan menjadi masukan bagi pemerintah dan lembaga yang pada prinsipnya disampaikan secara tertulis dan secara lisan diusahakan merata setiap unsur. Kewajiban dan hak peserta forum a. Peserta forum wajib ikut menjaga ketertiban penyelenggaraan forum sehingga persidangan dapat berjalan secara tertib dan santun b. Peserta yang memasuki ruang sidang wajib mengenakan tanda pengenal yang telah disiapkan panitia c. Peserta wajib mengambil tempat duduk yang telah disediakan panitia, sesuai dengan asal peserta d. Peserta yang akan mengajukan aspirasi/gagasan/saran/pendapat dalam forum wajib menyampaikan secara tertulis dalam formulir yang telah disiapkan. Aspirasi yang telah ditulis dapat disampaikan secara lisan (apabila mendapat kesempatan) e. Aspirasi/gagasan/saran/pendapat, ditulis secara singkat dan jelas tentang substansi yang akan disampaikan f. Apabila peserta terbukti mengganggu ketertiban jalannya sidang, Pimpinan sidang berhak untuk meminta peserta tersebut meninggalkan ruang sidang BIAYA PENYELENGGARAAN FORUM Penyelenggaraan FJKN 2007 ini menggunakan dana yang difasilitasi pemerintah melalui dana APBN DIPA 2007 Pusat Pembinaan Usaha Konstruksi, Badan Pembinaan Konstruksi dan SDM, Departemen Pekerjaan Umum FASILITAS PESERTA Peserta FJKN 2007 selama mengikuti sidang akan diberikan konsumsi makan siang dan snack, bahan materi persidangan/jadwal acara, serta seminar kit

SUSUNAN KEANGGOTAAN SEKRETARIAT FORUM JASA KONSTRUKSI TINGKAT PUSAT NO NAMA JABATAN I PANITIA PENGARAH 1 Ir. Dadan Krisnandar, MT 2 Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE 3 Dr. Ir. Nana Rukmana D. Wirapradja, MA 4 H.M. Malkan Amin II PANITIA PELAKSANA Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksi dan SDM Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kepala Pusat Pembinaan dan Keahlian Teknik Konstruksi Ketua Umum Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional KEDUDUKAN DALAM TIM Ketua Kepala Bidang Pengembangan 1 Tri Djoko Waluyo, M. Eng. Sc Usaha Jasa Konstruksi, Pusat Ketua Pengembangan Usaha Konstruksi Sekretaris I Dewan Pengurus 2 Dr. Ir. Ahmad Suradji Lembaga Pengembangan Jasa Sekretaris Konstruksi Nasional Kepala Bidang Keterampilan 3 Drs. Krisna Nur Miradi, M. Eng Konstruksi Konstruksi, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Kepala Bidang Administrasi Kontrak 4 Ir. Chaerul Abubakar, MSc Konstruksi, Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi 5 Ir. Muhammad Natsir, MSc Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat BPKSDM A. KELOMPOK PENANGGUNG JAWAB BIDANG MATERI, NOTULENSI, DAN PELAPORAN Kepala Bidang Kelembagaan dan 1. Ir. Edy Rahenyantono, MM Regulasi Usaha, Pusat Pembinaan Usaha Konstruksi Direktur III Bapel Lembaga 2. Ir. Sumaryanto Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional B. KELOMPOK BIDANG UMUM DAN LAYANAN PESERTA 1. Ir. Riad Horem, Dipl. HE Kepala Bidang Syarat Usaha, Pusat Pembinaan Usaha Konstruksi Direktur I Bapel Lembaga 2. Drs. Djoko Suseno Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Ketua Ketua JADWAL KEGIATAN FJKN 2007 WAKTU A C A R A PEMANDU 08.00 09.00 Pendaftaran Panitia 09.00 10.00 10.00 10.30 REHAT 10.30 11.00 Pembukaan MC a. Lagu Indonesia Raya Panitia b. Laporan Ketua Panitia Ketua Panitia c. sambutan dan Pembukaan FJKN 2007 Menteri PU d. Doa Panitia Keynote Speech : Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Infrastruktur 11.00 11.15 Pengantar Penyelenggaraan FJKN 2007 BPKSDM 10.15 11.30 a. Pemilihan panitia formatur pimpinan sidang 3 (tiga) orang b. Panitia formatur terpilih memimpin sidang 11.30 12. 00 a. Pemilihan Pimpinan Sidang dan setiap unsur masyarakat jasa konstruksi yang hadir sebanyak 7 (tujuh) orang wakil b. Pemilihan unsur pimpinan sidang (Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris) c. Pengesahan unsur pimpinan sidang d. Penyerahan palu sidang kepada ketua sidang 12.00 13.00 ISHOMA 13.00 13.30 a. Pembukaan sidang FJKN 2007 oleh pimpinan sidang terpilih b. Pembacaan Tata Tertib Agenda Sidang Meneg PPN/Kepala BAPPENAS Fasilitator Panitia Formatur Panitia Formatur Pimpinan Sidang 13.30 16.00 Penyampaian aspirasi Pimpinan Sidang 16.00 16.30 REHAT 16.30 17.00 a. Pembacaan resume aspirasi FJKN 2007 b. Penyerahan hasil FJKN 2007 kepada Pemerintah Pimpinan Sidang 17.00 17.30 Penutupan BPKSDM

CONTOH : Formulir aspirasi/saran/masukan peserta FORUM JASA KONSTRUKSI NASIONAL 2007 ASPIRASI/SARAN/MASUKAN PESERTA N a m a :. Unsur :. Alamat :.... No. Telp/HP :.. Email :.. 1. Aspirasi Umum : Jakarta, November 2007... Catatan : 1. Formulir Aspirasi/saran/masukan peserta ini setelah diisi harap dikembalikan pada saat acara FJKN 2007 berlangsung (14 November 2007) kepada Panitia FJKN 2007 2. Jika lembar formulir ini dirasakan kurang dapat menambahkan lembar tambahan 2. Pemikiran Arah Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional :

C A T A T A N C A T A T A N...