PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN BUPATI SIAK NOMOR 27/HK/KPTS/2015 TENTANG PENETAPAN TIM LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN SIAK TAHUN 2015 BUPATI SIAK,

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI BENGKULU SELATAN

PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN

PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BUPATI KUANTAN SINGINGI

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 4 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI

2012, No Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik;

WALIKOTA PAGAR ALAM PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR : 32 TAHUN 2010 T E N T A N G

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 339/PER/2010 tentang IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 08 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI REMBANG PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN REMBANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 165 TAHUN 2012

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN MAGETAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

KEMtrNTERIAN PtrNDIDIKAT{ NA SIONIAL T]NIVERSITAS I\EGERI MALANG (TJM)

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

2 Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334); 3. Keputus

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LAMPUNG TIMUR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN SIAK

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 22 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: PM. 58 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGAOAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATITASIKMALAYA. a bahwa dalam rangka memfasilitasi pengadaan barang/jasa

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABIPATEN SIAK NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEM BANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 3 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PASAR KABUPATEN PELALAWAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 130 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR LAYANAN PENGADAAN

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi, persaingan sehat, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak, perlu dilaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik; b. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan pengadaan barang/jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak maka perlu membentuk Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dalam suatu Peraturan Bupati tentang Pembentukan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Siak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang- Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4880); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4843); 5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman, Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Nomor 4737); 11. Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 368, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5642); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Tahun 2014 Nomor 32); 13. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN SIAK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Siak;

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai Unsur Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Memimpin Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Otonomi; 4. Bupati adalah Bupati Siak; 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah perangkat Pemerintah Kabupaten Siak yang terdiri atas Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat DPRD, Dinas, Badan dan Lembaga Teknis Kabupaten, serta Kecamatan sesuai dengan peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku; 6. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang mempunyai tugas untuk melakukan pengembangan kebijakan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah; 7. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah Unit Kerja yang berfungsi menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak, yang melekat pada Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Siak dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; 8. e-procurement adalah pengadaan barang/jasa Pemerintah yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan aturan perundang-undangan; 9. Sistem Pengadaan Secara Elektronik selanjutnya disebut SPSE adalah kesisteman yang meliputi aplikasi perangkat lunak dan database e-procurement yang digunakan oleh LPSE; 10. Pengguna Anggaran selanjutnya disebut PA adalah Kepala SKPD/Pengguna Barang/Pejabat lain yang disamakan/ditunjuk sebagai pemilik pekerjaan yang memberi tugas kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan pekerjaan tertentu guna memenuhi kebutuhan barang/jasa SKPD yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan barang/jasa yang dibiayai dari APBD Kabupaten Siak, dan bertindak selaku Pejabat Pembuat Komitmen; 11. Kuasa Pengguna Anggaran selanjutnya disebut KPA adalah Pejabat Eselon III atau Pejabat yang ditunjuk yang diberikan pelimpahan sebagian kewenangan oleh Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pekerjaan tertentu guna memenuhi kebutuhan barang/jasa SKPD yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan barang/jasa yang dibiayai dari APBD Kabupaten Siak, dan bertindak selaku Pejabat Pembuat Komitmen; 12. Unit Layanan Pengadaan selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi Pemerintah Daerah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, yang melekat pada Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Siak dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 13. Pejabat Pengadaan adalah Pejabat yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk melaksanakan Pengadaan Langsung; 14. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha dan/atau orang perseorangan yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya;

15. Pengguna SPSE adalah PA/KPA/ULP/Pejabat Pengadaan/perseorangan/ Badan Usaha yang memiliki hak akses kepada SPSE yang direpresentasikan dengan User ID dan Password yang diberikan oleh LPSE sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 16. Trainer adalah Personil yang memberikan pelatihan bagi pengguna SPSE mengenai tata cara dan mekanisme pelaksanaan pengoperasian SPSE serta menjelaskan kepada pengguna SPSE tentang kebijakan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa secara elektronik; 17. User ID adalah nama atau pengenal unik/spesifik sebagai identitas diri dari Pengguna SPSE yang digunakan untuk beroperasi dalam SPSE; dan 18. Password adalah kumpulan karakter dan/atau simbol yang digunakan oleh pengguna untuk memverifikasi User ID dalam SPSE. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Pembentukan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Pasal 2 Dalam rangka menjamin pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih terintegrasi, meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, persaingan sehat dan akuntabilitas sesuai dengan Tata Nilai Pengadaan, dibentuk LPSE Kabupaten Siak. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 LPSE, secara teknis fungsional dan administrasi melekat pada Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Siak dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Ruang Lingkup, Tugas Pokok dan Fungsi LPSE Pasal 4 Ruang lingkup LPSE mencakup pengelolaan e-procurement melalui SPSE yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBD Kabupaten Siak. Pasal 5 LPSE mempunyai tugas pokok mengelola SPSE Kabupaten Siak, yang meliputi: a. memfasilitasi PA/KPA mengumumkan rencana umum pengadaan; b. memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan menayangkan pengumuman pelaksanaan pengadaan; c. memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik;dan d. memfasilitasi Penyedia barang/jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan menjadi Pengguna SPSE.

Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, LPSE mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan program kegiatan pengelolaan e-procurement di Kabupaten Siak; b. pelaksanaan pelatihan/training kepada PA/KPA/Pejabat Pengadaan/ULP dan Penyedia barang/jasa untuk menjalankan SPSE; c. pelaksanaan pelayanan kepada PA/KPA/Pejabat Pengadaan/ULP dan Penyedia barang/jasa di Kabupaten Siak; d. sebagai media penyedia informasi dan konsultasi yang melayani PA/KPA/Pejabat Pengadaan/ULP dan Penyedia barang/jasa yang berkaitan dengan SPSE; e. sebagai penyedia informasi dan data yang berkaitan dengan proses pengadaan barang/jasa yang telah dilakukan oleh Pengguna SPSE untuk kepentingan proses audit; f. melaksanakan ketatausahaan LPSE; g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala LPSE sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 7 (1) Susunan organisasi LPSE terdiri dari: a. Penanggung jawab; b. Kepala; c. Sekretaris; d. Sub Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi; e. Sub Bagian Registrasi dan Verifikasi; dan f. Sub Bagian Pelatihan, Sosialisasi dan Layanan Pengguna. (2) Bagan organisasi LPSE sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan satu kesatuan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Personil LPSE harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan; c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas pengelola LPSE yang bersangkutan; d. memahami prosedur sistem e-procurement; e. khusus untuk Sub Bagian Registrasi dan Verifikasi, harus memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; f. wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan unit kerja pada Pemerintah Daerah; dan g. wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan;

Bagian Kedua Tugas Pokok Penanggung Jawab LPSE Pasal 8 Penanggung Jawab LPSE mempunyai tugas : a. membina dan mengarahkan program kerja; b. memberikan arah kebijakan untuk pelaksanaan kegiatan; dan c. memantau dan mengevaluasi kegiatan. Bagian Ketiga Kepala LPSE Pasal 9 Kepala LPSE mempunyai tugas : a. memimpin operasional harian LPSE; b. memberikan arahan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan LPSE; c. menyampaikan laporan kegiatan LPSE kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; d. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap anggota LPSE sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan e. bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas anggota LPSE; Bagian Keempat Sekretaris LPSE Pasal 10 (1) Sekretaris LPSE adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LPSE; (2) Sekretaris LPSE mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian terhadap program, kegiatan, administrasi dan sumber daya di LPSE; (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Sekretaris LPSE menyelenggarakan fungsi : a. mengkoordinir kegiatan di lingkungan LPSE; b. menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi LPSE; c. menyelenggarakan hubungan kerja di bidang administrasi dengan lembaga/skpd terkait; dan d. Wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap anggota LPSE Bagian Kelima Sub Bagian Teknik Informasi dan Komunikasi Pasal 11 (1) Sub Bagian Teknik Informasi dan Komunikasi sebagaimana yang dimaksud Pasal 7 Ayat (1) huruf d, terdiri dari: a. Kepala Sub Bagian; b. Anggota.

(2) Sub Bagian Teknik Informasi dan Komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas: a. menyiapkan sistem sebelum dilakukannya proses lelang; b. melaksanakan pemeliharaan keamanan jaringan komputer, pemeliharaan aplikasi server dan monitoring server LPSE; c. melaksanakan pemeliharaan jaringan dan akses Internet SPSE; d. melaksanakan pemeliharaan Sistem dan Database SPSE, melaksanakan pengadministrasian data paket pengadaan barang dan jasa pada aplikasi SPSE serta koordinasi kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Siak; dan e. membuat dan mengaktifkan User ID beserta Password PA/KPA/Pejabat Pengadaan/ULP. Bagian Keenam Sub Bagian Registrasi dan Verifikasi Pasal 12 (1) Sub Bagian Registrasi dan Verifikasi sebagaimana yang dimaksud Pasal 7 Ayat (1) huruf e, terdiri dari : a. Kepala Sub Bagian; b. Anggota. (2) Sub Bagian Registrasi dan Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas: a. membantu proses pendaftaran Pengguna SPSE; b. melakukan verifikasi seluruh informasi dan dokumen sebagai persyaratan pendaftaran Pengguna SPSE; c. menyetujui dan menolak permohonan pendaftaran Pengguna SPSE berdasarkan hasil verifikasi; d. mengelola arsip dan dokumen Pengguna SPSE; e. melakukan konfirmasi kepada Pengguna SPSE tentang persetujuan dan penolakan pendaftaran berdasarkan hasil verifikasi; dan f. menyampaikan informasi kepada Pengguna SPSE tentang kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Bagian Ketujuh Sub Bagian Pelatihan, Sosialisasi dan Layanan Pengguna Pasal 13 (1) Sub Bagian Pelatihan, Sosialisasi dan Layanan Pengguna sebagaimana yang dimaksud Pasal 7 Ayat (1) huruf f, terdiri dari : a. Kepala Sub Bagian; b. Anggota. (2) Sub Bagian Pelatihan, Sosialisasi dan Layanan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas : a. menyiapkan pelatihan bagi Pengguna SPSE; b. menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait pengadaan barang/jasa; c. menjawab pertanyaan tentang fasilitas dan fitur aplikasi SPSE; d. memberikan layanan konsultasi mengenai proses pengadaan secara elektronik baik melalui internet, telepon maupun hadir langsung di LPSE; dan e. menangani keluhan tentang pelayanan LPSE; Pasal 14 Trainer mempunyai tugas : a. menyusun materi pelatihan; b. memberikan penjelasan penggunaan SPSE pada Pengguna SPSE; dan

c. memberikan pelatihan mengenai pelelangan barang/jasa pemerintah; BAB IV ETIKA E-PROCUREMENT Pasal 15 (1) Semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan e-procurement wajib mentaati etika dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah; (2) Dalam melaksanakan e-procurement, semua pihak wajib : a. menjaga kerahasiaan dan mencegah penyalahgunaan kode akses yang terdiri dari User ID dan password; b. menjaga kerahasiaan dan mencegah penyalahgunaan data dan informasi elektronik yang tidak diperuntukkan bagi umum. (3) Semua pihak dilarang : a. mengganggu dan/atau merusak sistem e-procurement; b. mencuri informasi, memanipulasi data dan/atau berbuat curang dalam sistem e-procurement. BAB V PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN E-PROCUREMENT Pasal 16 (1) Para pelaku yang terlibat dalam e-procurement, terdiri dari : a. PA/KPA; b. ULP/Pejabat Pengadaan; c. Penyedia Barang/Jasa; dan d. LPSE. (2) Para pihak sebagaimana pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c adalah para pihak yang sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah. BAB VI TATA CARA PELAKSANAAN E-PROCUREMENT Bagian Kesatu Standar Operasional Prosedur SPSE Pasal 17 (1) Pelaksanaan e-procurement digunakan metode yang tersedia di dalam SPSE dan dikelola oleh LPSE; (2) Tata cara e-procurement dilaksanakan sesuai dengan alur kerja SPSE dan buku manual yang diterbitkan oleh LKPP. Bagian Kedua Alamat Domain Pasal 18 Alamat domain LPSE Kabupaten Siak http://lpse.siak.go.id atau bias dilihat di website Pemerintah Kabupaten Siak dengan alamat domain http://www.siakkab.go.id.

Bagian Ketiga Biaya Operasional LPSE Pasal 19 Segala biaya yang timbul dalam rangka pengelolaan LPSE dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Siak. Bagian Keempat Pengaduan/Sanggahan Pasal 20 Tata cara pengaduan/sanggahan pelaksanaan LPSE diatur sebagai berikut: a. Pengaduan dari masyarakat dapat dilakukan dengan cara tertulis dan/atau melalui fasilitas yang tersedia dalam SPSE; b. Sanggahan dapat dilakukan oleh penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. LPSE meneruskan pengaduan dari masyarakat dan/atau Sanggahan dari penyedia barang/jasa kepada Bupati Siak dan Direktorat e-procurement LKPP; dan d. LPSE wajib melaporkan kepada PA/KPA, apabila ada pengaduan/sanggahan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik dengan tembusan kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Siak. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Siak. Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 2015 BUPATI SIAK, Diundangkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK, SYAMSUAR Drs. H.T.S. HAMZAH PEMBINA UTAMA M ADYA NIP. 19600125 198903 1 004 BERITA DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2015 NOMOR

Lampiran : Peraturan Bupati Siak Nomor : Tahun 2015 Tanggal : 2015 STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN SIAK PENANGGUNG JAWAB KEPALA SEKRETARIS TRAINER SUB BAGIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SUB BAGIAN REGISTRASI DAN VERIFIKASI SUB BAGIAN PELATIHAN, SOSIALISASI DAN LAYANAN PENGGUNA BUPATI SIAK, SYAMSUAR