BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis)

Gambar 3.3 Desain Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dessy Pricilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS. (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui fakta yang terjadi di masyarakat. Media massa dinilai memiliki kekuatan yang besar dalam menyebarluaskan pesan-pesan politik, melakukan sosialisasi politik, dan membentuk opini publik (Hamad, 2004: 15). Media massa menjadi penggerak dalam perubahan masyarakat. Artinya, masyarakat dapat dipengaruhi opini yang dibuat oleh media massa. Hal ini menuntut masyarakat agar dapat menguasai informasi. Media massa dipandang sudah tidak lagi objektif dan tidak bersifat netral apabila dilihat dari realitas sosial yang ada di masyarakat. Media massa dipandang memiliki ideologi terhadap suatu kepentingan yang didominasi oleh kekuasaan. Sobur (2006: 60) mengatakan bahwa sebuah teks tidak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi. Dalam hal ini, sebuah wacana yang berbentuk teks dipandang menonjolkan atau memperlihatkan pendapat atau pun gagasan dari suatu kelompok tertentu. Pemberitaan di media massa banyak yang membicarakan politik di Indonesia karena pada kenyataannya kehidupan manusia tidak pernah lepas dari politik. Membicarakan politik tentu berkaitan dengan demokrasi di Indonesia. Konsep demokrasi di Indonesia tertuang dalam UUD 1945 yang memiliki tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian di Indonesia. Demokrasi Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai positif dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai positif yang dapat diambil adalah ketuhanan, kerakyatan, dan musyawarah dalam keluarga untuk mewujudkan kesejahteraan. Namun, saat ini demokrasi Pancasila mengalami banyak permasalahan. Salah satunya berimbas pada kinerja buruk anggota DPR. Kekuatan demokrasi ini berada di posisi anggota DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Artinya, lembaga ini merupakan tempat penyalur 1

2 aspirasi rakyat dan menjadi penghubung komunikasi antara lembaga perwakilan dan rakyat. Posisi lembaga ini sangat penting karena anggota DPR sepenuhnya mengemban tugas dan kepercayaan dari rakyat yang diwakilinya. Saat ini, kinerja anggota DPR mendapat penilaian yang masih buruk di mata masyarakat Indonesia. Salah satu fakta yang menunjukkan buruknya kinerja anggota DPR adalah korupsi di lembaga pemerintah belum bisa dienyahkan sampai saat ini. Lewat survei, bisa diketahui pandangan masyarakat soal lembaga yang paling korup di Indonesia. Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) melakukan survei di 163 kabupaten di 33 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan pada 14-24 Mei 2012 dengan metode survei stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 2.192 responden. Hasilnya adalah 47 persen responden menjawab DPR adalah lembaga yang paling korup di Indonesia. Kedua adalah kantor pajak (21,4 persen), lalu diikuti kepolisian (11,3 persen). Ironisnya, penegak hukum juga masih dipandang korup oleh para responden. Tertinggi adalah kepolisian dan terendah adalah MA. Berikut ini persentase urutan lembaga pemerintahan yang dianggap korup oleh responden, yaitu DPR (47), kantor Pajak (21,4), kepolisian (11,3), parpol (3,9), kejagung (3,6), layanan birokrasi (3,1), kehakiman (2,6), BI (1,2), MK (1), BPK (0,9), DPD (0,6), KPK (0,5), kepresidenan (0,2), MA (0,2), TNI (0,1), tidak menjawab (2,3) (Detiknews.com, 2012). Selanjutnya, anggota DPR banyak yang tersandung dalam berbagai kasus, di antaranya korupsi, penyuapan, penggelembungan dana anggaran, dan banyak kasus lainnya. Ini semakin mencoreng citra anggota DPR yang semakin buruk sehingga membuat masyarakat kecewa atas semua kinerja anggota DPR. Selain itu, sifat yang selalu diperlihatkan anggota DPR adalah gaya sosialita yang terlalu mencolok di mata rakyat. Salah satu contohnya adalah kegemaran anggota DPR pergi ke luar negeri dengan menggunakan anggaran rakyat. Dengan demikian, anggota DPR sebagai wakil rakyat dengan kinerja yang buruk akan menghasilkan produktivas yang rendah. Artinya, kemampuan kerja yang dihasilkan anggota DPR akan kurang maksimal di mata masyarakat Indonesia.

3 Berdasarkan fakta di atas, DPR banyak mendapat sorotan dari media massa yang salah satunya adalah koran Pikiran Rakyat. Koran ini memaparkan kegiatan anggota DPR dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Penilaian yang dipaparkan oleh koran Pikiran Rakyat ini dimulai dari pencitraan yang baik hingga yang buruk. Pencitraan baik dan buruknya kinerja anggota DPR menjadi hal yang penting dalam politik di Indonesia. Berikut ini adalah salah satu berita mengenai kinerja anggota DPR (Pikiran Rakyat, 8 November 2012): Judul: Marzuki Minta Stop Proyek Renovasi DPR Rp 8,63 Miliar Isi berita: akhir tahun ini, DPR mempunyai tender baru senilai 8,63 Miliar. Tender tersebut meliputi renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR, pergantian pagar batas dengan Taman Ria, dan perbaikan ruang kerja anggota di Gedung Nusantara I. Ketua DPR Marzuki Alie memerintahkan Sekertaris Jendral (Sekjen) DPR untuk tidak melakukan proyek renovasi di DPR hingga akhir masa jabatan tahun anggota dewan di 2014. Marzuki melarang Sekertaris Jendral melakukan renovasi di DPR karena kondisi masyarakat yang sedang kecewa dengan DPR. Marzuki hanya mengizinkan Sekjen DPR untuk memperbaiki toilet yang rusak yang sifatnya mendesak. Dalam kutipan berita di atas dipaparkan kinerja anggota DPR yang akan melakukan proyek dengan anggaran yang cukup besar. Marzuki Alie sebagai ketua memerintahkan Sekjen DPR agar tidak melakukan renovasi yang membuang-buang uang yang sangat banyak. Dalam berita itu disebutkan juga alasan pelarangan proyek ini karena posisi masyarakat sedang kecewa dengan DPR. Rasa kecewa itu muncul sebagai akibat dari kurang maksimalnya kinerja anggota DPR. Penggunaan kata stop pada teks berita di atas menunjukkan bahwa pelarangan atau ketidaksetujuan ketua DPR atas proyek tersebut. Citra yang ditampilkan oleh media massa tersebut adalah pencitraan yang buruk terhadap kinerja anggota DPR karena anggaran yang dikeluarkan sangat besar untuk perbaikan toilet. Ketua DPR menganggap bahwa akan lebih baik jika uang tersebut dapat digunakan untuk masyarakat yang lebih membutuhkan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menjadikan Pikiran Rakyat sebagai objek penelitian. Koran Pikiran Rakyat dipilih karena merupakan media massa yang memiliki penggunaan bahasa yang baik dalam menampilkan segala beritanya. Pikiran Rakyat juga adalah media massa yang memiliki jangkauan luas

4 di masyarakat, khususnya Jawa Barat. Pikiran Rakyat juga memiliki slogan Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat. Ini memperlihatkan betapa pedulinya Pikiran Rakyat kepada masyarakat Jawa Barat atas pemberitaan yang ada. Pencitraan di media massa sering melibatkan pemberian julukan (label) kepada para aktor atau kekuatan politik. Dalam konteks ini, para komunikator massa berperan dalam rutinitas yang serupa dengan lembaga-lembaga stempel, yaitu memberikan persetujuan (pembenaran) dan ketidaksetujuan dalam tindakantindakan politik. Sikap sebuah media, baik netral atau partisipan akan menentukan pencitraan opini publik karena di satu pihak banyak bergantung pada cara mengontruksi suatu kekuatan politik, sedangkan media massa memiliki kekuatan yang signifikan dalam komunikasi politik untuk memengaruhi khalayak. Alhasil, pencitraan yang dilakukan media akan memberikan dampak besar dalam menjangkau khalayak yang banyak. Analisis wacana kritis juga mempelajari dominasi ideologi serta ketidakadilan yang dijalankan dan dioperasikan melalui wacana (Darma, 2009: 56). Ideologi merupakan konsep sentral dalam analisis wacana kritis karena ideologi ini dikonstruksikan oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Intinya, analisis wacana kritis ini adalah mendesripsikan, mengeksplanasi, dan mengkritik bagaimana wacana yang memiliki dominasi dapat memengaruhi pemikiran sosial di masyarakat. Tujuan analisis wacana kritis adalah untuk mengembangkan asumsi-asumsi yang bersifat ideologis yang terkandung di balik kata-kata dalam teks atau ucapan dalam berbagai bentuk kekuasaan. Analisis wacana kritis bermaksud untuk menjelajahi keterkaitan antara praktik-praktik diskursif, teks, peristiwa, dan struktur sosiokultural yang lebih luas secara sistematis. Penelitian terhadap teks berita dengan menggunakan analisis wacana kritis pernah dilakukan oleh Hanifa (2007). Dalam penelitian tersebut dikaji analisis wacana kritis terhadap pemberitaan buruh pada surat kabar Kompas. Temuannya menunjukkan bahwa kareteristik yang dibangun surat kabar Kompas, yaitu tegas, lugas, dan jelas dalam memberitakan isu buruh. Hal tersebut dapat terlihat dari penulisan berita yang sedikit menggunakan gaya bahasa. Dalam penelitian

5 tersebut terungkap bahwa Kompas membangun ideologi yang cenderung lebih memilih dan memihak dalam menyuarakan aspirasi buruh. Ini terlihat pada topik yang wartawan sampaikan lebih mengedepankan permasalahan yang dirasakan oleh pihak buruh. Selain itu, juga ditampilkan pencitraan yang lebih mengutamakan buruh.. Penelitian terhadap teks berita dengan menggunakan analisis wacana kritis pernah dilakukan juga oleh Ekodhanto (2009). Dalam penelitian ini dipaparkan keberpihakan dua media massa nasional dan media lokal dalam menyuarakan sikap dan pandangannya pada masalah pendidikan. Ia menyebutkan bahwa Pikiran Rakyat menyampaikan berita yang cenderung menyalahkan pemerintah, sedangkan Kompas cenderung netral. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa teknik penulisan pada Pikiran Rakyat lebih tegas dan jelas dengan menunjukkan keberpihakannya terhadap suatu kelompok tertentu, sedangkan karakterisktik penulisan pada Kompas tidak bertele-tele, tetapi memiliki sikap yang kurang tegas. Penelitian dengan menggunakan model analisis Van Dijk memang sudah sering dilakukan. Namun, analisis mengenai wacana pencitraan anggota DPR pada koran Pikiran Rakyat belum pernah dilakukan. Jadi, penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk mengungkap adanya ideologi yang dimiliki koran tersebut sehingga dapat mendesripsikan dengan jelas maksud dari suatu teks berita mengenai pencitraan kinerja anggota DPR. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Wacana Pencitraan Kinerja Anggota DPR pada Surat Kabar Pikiran Rakyat (Analisis Wacana Kritis). Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro teks berita mengenai pencitraan kinerja anggota DPR, memaparkan kognisi sosial, memaparkan konteks sosial, dan mengidentifikasi ideologi yang disajikan dalam media massa tersebut. B. Masalah Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian. Adapun penjelasannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah.

6 1. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut. 1) Adanya fakta yang menunjukkan bahwa kinerja anggota DPR masih buruk. 2) Faktor ideologi memengaruhi koran tersebut dalam menampilkan sebuah berita. 3) Surat kabar memiliki ideologi pada pihak tertentu dalam mengkontruksikan teks berita. 4) Cara penyajian berita yang direpresentasikan oleh suatu surat kabar mengungkapkan ideologi 2. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) Wacana yang dikaji dalam penelitian ini adalah teks berita yang memuat wacana pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat. 2) Koran Pikiran Rakyat dalam penelitian ini adalah media cetak dari November 2012 sampai Desember 2012. 3) Koran Pikiran Rakyat dipilih karena memiliki kekhasan dalam menyampaikan yaitu memberikan berita teraktual yang sedang terjadi khususnya berita kineja anggota DPR. 4) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Teun A. Van Djik yang melihat wacana (teks berita) terdiri atas struktur makro teks, superstruktur teks, dan struktur mikro teks serta ideologi yang terkandung dalam koran tersebut. 3. Rumusan Masalah Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. 1) Bagaimana struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat? 2) Bagaimana ideologi disajikan pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat?

7 3) Bagaimana pencitraan yang ditampilkan dalam surat kabar Pikiran Rakyat terhadap berita pencitraan kinerja anggota DPR? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: 1) struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat; 2) ideologi disajikan pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat; 3) pencitraan yang ditampilkan pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis bagi pembaca. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) memberikan tambahan wawasan dalam mengkaji berita-berita di media massa; 2) memperkaya khazanah perkembangan ilmu bahasa, khususnya untuk mengembangkan pengetahuan yang berhubungan dengan analisis wacana kritis. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) memberikan informasi terhadap dan pengetahuan tambahan dalam mengungkapkan maksud yang tersembunyi di balik teks;

8 2) masukan untuk perkembangan praktik dalam penulisan berita, khususnya berita yang berkaitan dengan pencitraan kinerja anggota DPR; 3) sumbangan keilmuan bagi pembelajaran untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; 4) pemahaman dalam meneliti dan mengkaji analisis wacana kritis pada media massa. E. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pada bab I dijelaskan latar belakang masalah penelitian, penentuan masalah, tujuan, serta manfaat dari penelitian ini. Pada bab II dipaparkan tinjauan pustaka yang berupa ulasan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bab III dijelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, sumber data yang diambil untuk penelitian ini, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan instrumen penelitian. Pada bab IV dideskripsikan serta dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini. Akhirnya, pada bab V disampaikan kesimpulan dari pembahasan yang telah dideskripsikan dan saran agar penelitian selanjutnya lebih baik lagi.