VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

MATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN I.1

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PONTIANAK

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia.Rencana

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Terwujudnya sistem transportasi yang selamat, efektif, efisien dan terpadu dalam satu kesatuan sistem transportasi nasional.

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

RENSTRA Teknokratik Dinas Perhubungan, Kominfo Kabupaten Berau

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

RUU SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL DAN HARAPAN SISTEM TRANSPORTASI YANG TERINTEGRASI, AMAN, EFEKTIF, DAN EFISIEN

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II GAMBARAN UMUM TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU. A. Sejarah dan Perkambangan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2011

BAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR $0 TAHUN 2015 TENTANG TATANAN TRANSPORTASI IOKAL

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

DRS. PETRUS SUMARSONO, MA - JFP MADYA DIREKTORAT TRANSPORTASI. Rakornis Perhubungan Darat 2013 Surabaya, 3 Oktober 2013

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2015, No RITJ yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran N

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LAUT DALAM NEGERI BERDASARKAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Rencana Strategis (RENSTRA)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG POLA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI WILAYAH

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Isu Strategis Kota Surakarta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Terwujudnya Masyarakat Maluku Tenggara yang Sejahtera Melalui

Transkripsi:

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Datar mengacu pada Visi dan Misi instansi di atasnya, yaitu Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat. Adapun visi Kementerian Perhubungan adalah TERWUJUDNYA PELAYANAN TRANSPORTASI YANG HANDAL, BERDAYA SAING DAN MEMBERIKAN NILAI TAMBAH. Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelayanan transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri, dan produktif. Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi. 2. Meningkatkan aksesbilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah. 3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi. 4. Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi dibidang peraturan, kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM), dan penegakkan hukum secara konsisten. 5. Mewujudkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim.

Dalam pelaksanaan visi dan misi Kementerian Perhubungan tersebut diatas dituangkan tujuan sebagai berikut : Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif berkaitan dengan ketersediaan aksesbilitas, optimalisasi kapasitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada maksimalisasi daya guna dan minimalisasi biaya yang menjadi beban masyarakat. Sasaran pembangunan transportasi nasional tahun 2010-2014 adalah : 1. Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai standar pelayanan minimal. 2. Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah. 3. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi. 4. Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi. 5. Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan serta antisipasi terhadap perubahan iklim. Sementara visi kementerian Kominfo RI adalah TERWUJUDNYA INDONESIA INFORMATIF MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA MELALUI PEMBANGUNAN KOMINFO BERKELANJUTAN, YANG MERAKYAT DAN RAMAH LINGKUNGAN, DALAM KERANGKA NKRI. Makna yang terkandung dalam rumusan visi kementerian komunikasi dan informatika tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Indonesia Informatif, adalah suatu karakteristik bangsa yang bercirikan antara lain sudah menyadari, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan serta menyebarkan informasi, dan menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. 2. Masyarakat sejahtera, adalah keadaan sentosa dan makmur, selamat, mampu menghadapi segala macam gangguan. Sentosa mengandung arti berada dalam keadaan aman dan tenteram, sedangkan makmur dapat diartikan sebagai keadaan serba berkecukupan dan tidak berkekurangan. 3. Pembangunan Kominfo Berkelanjutan, adalah pembangunan Komunikasi dan Informatika yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan untuk menciptakan keseimbangan kebutuhan masyarakat pengguna. 4. Pembangunan Kominfo Yang Merakyat, adalah ketepatan sasaran pembangunan kominfo kepada masyarakat pengguna dan keterjangkauan masyarakat untuk mendapatkan, memanfaatkan, mengolah dan mengakses informasi sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus mewujudkan daya saing bangsa. 5. Pembangunan Kominfo Yang Ramah Lingkungan, adalah penyelenggaraan pembangunan bidang komunikasi dan informatika secara terintegrasi yang didukung oleh konvergensi teknologi informasi dan komunikasi yang ramah lingkungan. 6. NKRI, yaitu negara kesatuan republik indonesia merupakan bentuk negara yang menjadi cita-cita bersama dan harus diupayakan dengan sungguhsungguh. Rumusan Misi Kementerian Komunikasi dan Informatika 1. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar dan informasi benar menuju tebentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI. 2. Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi.

3. Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa. 4. Mengembangkan sistem kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan. 5. Memperjuangkan kepentingan nasional kominfo dalam sistem pasar global. Adapun Visi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, yaitu : TERWUJUDNYA PELAYANAN JASA TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG HANDAL DAN TERPADU. Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat mempunyai Misi : 1. Peningkatan Sumber Daya Aparatur. 2. Meningkatkan kualitas dan keterpaduan pelayanan transportasi. 3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan serta fungsi pengawasan sektor transportasi. 4. Mengembangkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana perhubungan Komunikasi dan Informatika. 5. Meningkatkan fungsi forum koordinasi lalin angkutan dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi. 6. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat menuju sumber informatif. 7. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) dari sektor Perhubungan Komunikasi dan Informatika. TUJUAN Penetapan tujuan didasarkan kepada pernyataan misi yang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kunci keberhasilan seperti yang diuraikan di atas. Secara lebih khusus sesuai dengan kewenangan yang ada pada Dinas Perhubungan, Komuniasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Terpenuhinya sumber daya aparatur sesuai kebutuhan yang terampil dan profesional. 2. Terciptanya pelayanan Transportasi yang berkualitas. 3. Terciptanya keamanan dan keselamatan Transportasi 4. Terlaksananya pengembangan/peningkatan sarana dan prasarana untuk optimalisasi transportasi komunikasi dan informatika. 5. Terlaksananya pelayanan operasional sesuai standar pelayanan dan terlaksananya penegakan hukum untuk menciptakan tertib pelayanan operasional di sektor transportasi, Kominfo. 6. Terciptanya birokrasi layanan Kominfo yang profesional dan memiliki integritas 7. Menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pelayanan Sektor Transportasi, Komunikasi dan Informatika. SASARAN Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, sasaran umum yng ingin dicapai Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Propinsi sumatera barat adalah; 1. Peningkatan mutu pelayanan jasa transportasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, terutama aspek kenyaman, keselamatan dan keamanan, kebersihan dan ramah lingkungan; 2. Peningkatan kesadaran pengguna (masyarakat) tentang keamanan dan keselamatan berlalu lintas serta penggunaan moda transportasi, dengan terjadinya penurunan jumlah pelanggaran, kecelakaan dan muatan lebih; 3. Terpeliharanya dan meningkatnya daya dukung, kapasitas, maupun kualitas pelayanan prasarana jalan dengan target pemeliharaan rutin dan berkala jalan nasional dan jalan propinsi; 4. Berkurangnya backlog pelayanan transportasi dan terpenuhinya ketentuan pelayanan transportasi yang telah menjadi standar nasional maupun internasional; serta meningkatnya pelayanan transportasi yang berkelanjutan termasuk pemerataan pelayanan kepada wilayah;

5. Meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dan keterpaduan antar moda dan efisiensi dalam mendukung aksesibilitas dan mobilitas pergerakan masyarakat melalui dukungan pelayanan prasarana transportasi yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan; 6. Memprioritaskan pembebasan lahan dan memudahkan perizinan dalam pembangunan sarana dan prasarana transportasi; 7. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama ditingkat provinsi, kabupaten dan kota ataupun (pemerintah, BUMN, swasta dan masyarakat) dalam mengelola infrastruktur transportasi, seperti jalan, pelabuhan dan bandar udara sehingga terjadi peningkatan efisiensi, keamanan, kenyamanan dan keselamatan terhadap pengguna dan pengelola jasa transportasi; 8. Terciptanya investasi partisipasi pemerintah, swasta, dan BUMN dalam bagi pembangunan sarana dan prasarana transportasi, penyelenggaraan pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui reformasi dan restrukturisasi di bidang kelembagaan maupun regulasi; 9. Meningkatnya SDM yang profesional dalam pengelolaan transportasi. 10. Terlaksana pembangunan jalan KA Duku BIM 11. Pembangunan shor cut Padang Solok 12. Pengembangan Jaringan KA Sumatera Barat 13. Terlaksananya pengembangan angkutan massal 14. Terlaksananya peningkatan pelayanan angkutan umum penumpang dan barang 15. Terlaksananya pengadaan dan pemasangan fasilitas lalu lintas dan angkutan 16. Terlaksananya pengadaan kapal penyeberangan 17. Telaksananya pemeliharaan ASDP 18. Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi Laut

19. Meningkatnya Sarana prasarana alur pelayaran 20. Meningkatnya pembangunan dan pembangunan sarana prasarana pelabuhan 21. Peningkatan dermaga, pergudangan serta pelayanan lalu lintas orang dan barang 22. Pembangunan Dermaga, alur pelayaran serta pergudang 23. Terlaksananya pembangunan perpanjangan landasan pacu bandara BIM 24. Terlaksananya subsidi penerbangan peintis, 25. Tersedianya bandara perintis, apriwisata dan untuk kepentingan bencana di Mentawai 3.1 Tujuan dan sasaran Renja SKPD Adapun tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2015 mengacu kepada RPJMD tahun 2010 2015 adalah : NO Tujuan Sasaran Strategis 1 Terpenuhinya sarana dan prasarana wilayah untuk menunjang pengembangan ekonomi rakyat 2 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel Meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan Terwujudnya traspaaransi pelayanan Batusangkar, Mei 2015 Ttd Dishubkominfo