Sistem Saraf BIO 3 A. PENDAHULUAN B. SEL SARAF C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS SISTEM SARAF. materi78.co.nr

dokumen-dokumen yang mirip
SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SISTEM SARAF. Sel Saraf

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

SISTEM SARAF MANUSIA

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Sistem Saraf pada Manusia

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

Anesty Claresta

A. Bagian-Bagian Otak

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

Sistem Saraf Tepi (perifer)

SISTEM SARAF MANUSIA MATERI 3 KELAS IX

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF BAB I PENDAHULUAN

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA 1-2 ( SEBELAS IPA 1-2 )

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra

BAB II KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA KONSEP SISTEM SARAF

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 3-6) belajar merupakan

NEURON & HORMON. Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

Kamis, 12 Februari 2009

ANATOMI DAN FISIOLOGI

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir.

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF TEPI. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar dan melihat

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sriwijaya

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

BAB II ISI. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.

Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

SISTEM SYARAF Oleh : Giri Wiarto

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

2. Tujuan a. Untuk mengetahui anatomi sistem syaraf b. Untuk mengetahui fisiologi sistem syaraf

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia.

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Koordinasi dan Alat Indra. mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

a. Srtoke c. Parkinson b. Alkzeimer d. Neuritis 11.Salah satu perbedaan antara cara kerja system saraf dengan system hormon adalah bahwa system saraf

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf)

SISTEM SARAF MANUSIA. oleh: AISHA RAHMA F

SISTEM KOORDINASI. Oleh : Dina Septiarini Fauzia Anggraeni P (XI IPA 1) SMA NEGERI 1 JETIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang

Sabtu, 18 & 25 Oktober Pada Mahasiswa Semester 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kesehatan Wonosobo

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

Makalah Anatomi Histologi - Sistem Nervousum atau Saraf

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

NEUROTRANSMITTER. Kurnia Eka Wijayanti

diunduh dari

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN. Ns. Muhamad Zulfatul A la, M.Kep Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Rasional

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

INDERA PENGLIHATAN (MATA)

Sistem Ekskresi Manusia

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

Alat Pengukur Waktu Reaksi

Transkripsi:

Sistem Saraf A. PENDAHULUAN Sistem saraf adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat. Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. B. SEL SARAF Sel saraf/neuron adalah unit fungsional terkecil dari sistem saraf yang menyusun jaringan saraf. Sel saraf yang berkelompok selain di sistem saraf pusat disebut ganglion, yang berkelompok di sistem saraf pusat disebut nukleus. Struktur sel saraf: b a e d f g b. Saraf adjustor, penghubung saraf sensorik dengan saraf motorik. 3) Saraf motorik/eferen, yaitu saraf yang mengirimkan rangsang dari sistem saraf pusat menuju efektor (penanggap rangsang). Struktur sel jaringan saraf: Jaringan saraf Dendrit Akson Saraf sensorik panjang pendek Interneuron pendek panjang atau pendek Saraf motorik pendek panjang Berdasarkan bentuknya, menjadi: 1) Saraf multipolar badan sel sel saraf terbagi a. Dendrit, berfungsi menerima rangsang. b. Badan sel (perikarion), berfungsi memproses rangsang. Badan sel mengandung badan Nissl sebagai alat sintesis protein. c. Akson, berfungsi menghantarkan rangsang menuju sinapsis, dan diselubungi myelin. Ujung awal akson disebut akson hillock, dan ujung akhir akson disebut akson terminal. d. Sel Schwann, merupakan sel glia (penunjang sel saraf) berupa lemak yang berfungsi menghasilkan selubung myelin. e. Selubung mielin, berfungsi untuk melindungi akson dan memberi nutrisi. f. Nodus Ranvier (celah), berfungsi untuk mempercepat hantaran rangsangan. g. Sinapsis, berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf selanjutnya. Macam-macam jaringan saraf: c 1) Saraf sensorik/aferen, yaitu saraf yang mengirimkan rangsang dari daerah reseptor/ indra menuju sistem saraf pusat. 2) Interneuron, yaitu saraf penghubung yang banyak terdapat di otak dan belakang yang terdiri dari: a. Saraf konektor, penghubung antar sel saraf sejenis. Sel saraf jenis ini kebanyakan ditemukan pada saraf motorik dan interneuron. 2) Saraf bipolar Sel saraf jenis ini kebanyakan ditemukan pada reseptor telinga, mata dan hidung. 3) Saraf unipolar badan sel badan sel Sel saraf jenis ini kebanyakan ditemukan pada saraf sensorik dan reseptor alat indra. C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS Rangsangan/impuls adalah suatu perubahan yang diterima tubuh baik dari luar atau dalam. Sel saraf menghantarkan impuls dalam bentuk listrik. Reseptor adalah bagian yang menerima/ merespon rangsangan yang diterima tubuh. Efektor adalah bagian yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan yang diterima. Sistem saraf berfungsi memproses rangsangan yang diterima reseptor untuk meneruskan hasil olahan rangsangan menuju efektor. Mekanisme penghantaran lewat sel saraf: 1

1. Jika tidak ada rangsangan, sel saraf dalam keadaan polarisasi (istirahat). 2. Ketika ada rangsangan, sel saraf melakukan depolarisasi, yaitu pembalikan muatan sel dengan meningkat permeabilitas membran sehingga dapat memasukkan ion Na +. 3. Depolarisasi menimbulkan potensial aksi dan daerah itu berpindah secara menjulur sepanjang perjalanan impuls. 4. Seiring perpindahan daerah polarisasi, daerah yang telah dilewati impuls memulihkan muatannya dengan melepas ion K +. 5. Sel saraf yang telah dilewati impuls mengalami masa refrakter, yaitu tidak peka rangsangan, karena melewati masa pemulihan. Struktur sinapsis sel saraf: d e g a Na + +++++++++++ +++++++++++ + + + + + + + + +++ +++ + + + + + + + + K + Na + +++ + + + + + +++ +++ +++ + + + + + ++++++ ++ + + + ++++++ ++ akson a. Tombol sinapsis, yaitu ujung akhir akson yang membentuk tombol. b. Neurotransmitter, yaitu zat kimia penghantar impuls antar sel saraf yang dihasilkan sel saraf pra-sinapsis. K + dendrit Na + c b f Macam-macam neurotransmitter: - Asetilkolin (seluruh tubuh) - Noradrenalin (sistem saraf simpatik) - Serotonin (sistem saraf pusat) - Dopamin (sistem saraf pusat) c. Vesikel sinapsis, yaitu kantung yang berfungsi menyimpan neurotransmitter sebelum digunakan. d. Membran pra-sinapsis e. Celah sinapsis f. Membran pos-sinapsis g. Reseptor protein, yaitu protein yang mengikat neurotransmitter. Mekanisme penghantaran lewat sinapsis: 1) Neurotransmitter dihasilkan sel saraf prasinapsis dan disimpan dalam vesikel sinapsis. 2) Ketika impuls tiba di tombol sinapsis, membran pra-sinapsis meningkatkan permeabilitas membran sehingga Ca 2+ dapat masuk. 3) Ca 2+ menyebabkan vesikel sinapsis keluar dari membran pra-sinapsis dan melepaskan neurotransmitter menuju celah sinapsis. 4) Neurotransmitter kemudian diterima reseptor protein pada membran pos-sinapsis, dan impuls dilanjutkan ke sel saraf berikutnya. Hasil dari penghantaran dan pengolahan impuls pada sistem saraf pusat menghasilkan reaksi/gerak yang dilakukan efektor. Gerak yang dilakukan efektor terdiri dari: 1) Gerak sadar Gerak sadar adalah gerak yang rangsangannya disadari dan diolah terlebih dulu oleh otak. Jalannya rangsangan gerak sadar: rangsangan belakang otak efektor reaksi/gerak sadar reseptor saraf sensorik belakang saraf motorik 2

2) Gerak refleks Gerak refleks adalah gerak cepat atau tibatiba yang terjadi karena adanya rangsangan mengejutkan, sehingga rangsangan tidak diolah terlebih dahulu oleh otak. Jalannya rangsangan gerak refleks: rangsangan belakang saraf motorik D. PUSAT Susunan sistem saraf pusat: 1) Terdiri atas otak dan belakang. 2) Tersusun atas substansi kelabu (grisea) berupa kumpulan badan sel saraf, dan substansi putih (alba) berupa serabut saraf (akson saraf). otak reseptor saraf sensorik efektor reaksi/gerak refleks substansi belakang putih substansi kelabu 3) Dilindungi rangka berupa tengkorak (otak) dan ruas-ruas tulang belakang (sumsum tulang belakang), dan tersambung oleh balok otak dan rongga yang disebut ventrikel. 4) Dilindungi oleh selaput yang disebut meninges yang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari lapisan piamater (dalam), arachnoid (tengah) dan duramater (luar). 5) Berisi cairan getah bening yang disebut cairan cerebrospinal. Otak adalah organ yang bertanggung jawab sebagai pusat koordinasi tubuh. Berdasarkan hemisfernya (belahan), otak terbagi menjadi: 1) Otak kiri, mengendalikan tubuh bagian kanan, merupakan pusat IQ, logika, rasio, membaca, menulis dan matematika. 2) Otak kanan, mengendalikan tubuh bagian kiri, merupakan pusat EQ, linguistik, perasaan, seni, ekspresi dan komunikasi. Berdasarkan perkembangan sewaktu embrio, otak terbagi menjadi: 1) Otak depan (prosensefalon) a. Telensefalon, yaitu cerebrum (otak besar). b. Diensefalon, yaitu talamus, hipotalamus, kelenjar pineal, kelenjar hipofisis, dll. 2) Otak tengah (mesensefalon) 3) Otak belakang (rhombensefalon) a. Metensefalon, yaitu pons varolii dan cerebellum (otak kecil). b. Mielensefalon, yaitu medulla oblongata (sumsum lanjutan). Gabungan mesensefalon, pons varolii dan medulla oblongata disebut batang otak. Bagian-bagian otak secara umum: korpus callosum cerebrum talamus ventrikel lateral hipofisis pons varolii 1) Cerebrum (otak besar) Bagian terbesar otak sebagai pusat pengaturan aktivitas tubuh. Otak besar terdiri dari lapisan korteks (substansi kelabu) dan lapisan medulla (substansi putih). a celah silvius c medulla oblongata fisura rolando Otak besar terbagi menjadi empat lobus: a. Lobus frontalis (depan/dahi) pineal medulla spinalis Sebagai pusat berpikir, berencana, berbicara dan kontrol motorik. b. Lobus parietalis (atas/ubun-ubun) hipotalamus mesenfalon cerebellum Sebagai pusat indra perabaan, indra pengecap, rasa sakit, kewaspadaan dan pengolahan informasi dari berbagai reseptor. b d cerebellum 3

c. Lobus temporalis (samping/pelipis) Sebagai pusat indra pendengaran, berbicara dan bahasa. d. Lobus oksipetalis (belakang) Sebagai pusat indra penglihatan, memori penglihatan, dan membaca. Otak besar kanan dengan kiri dihubungkan oleh korpus callosum yang merupakan substansi putih terbesar. Ventrikel lateral kanan dan kiri berfungsi menghubungkan otak dengan ventrikel lain. 2) Talamus Substansi kelabu yang menerima impuls dari saraf sensorik (kecuali penciuman) ke korteks otak. Talamus melakukan persepsi dan perwujudan fisik luar terhadap rasa sakit dan emosi. 3) Hipotalamus Merupakan pusat pengaturan saraf otonom seperti emosi, tingkah laku, suhu tubuh, lapar dan haus, tidur, keseimbangan metabolisme tubuh, dan tekanan darah. Hipotalamus menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelenjar hipofisis. 4) Mesensefalon (otak tengah) Ukurannya kecil dan terdapat bagian yang mengendalikan penglihatan (kolikuli superior) dan pendengaran (kolikuli inferior). 5) Pons varolii (jembatan varol) Merupakan jembatan penghubung bagianbagian dari otak. 6) Medulla oblongata (sumsum lanjutan) Merupakan penghubung otak ke sumsum tulang belakang. Fungsinya mengatur denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, produksi ludah, gerak alat pencernaan, batuk dan bersin. 7) Cerebellum (otak kecil) Bagian terbesar kedua otak sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi gerak. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) adalah organ yang bertanggung jawab atas pusat koordinasi gerak refleks. Medulla spinalis terdapat pada ruas-ruas tulang belakang sampai ruas kedua tulang pinggang. Fungsi medulla spinalis adalah menghantarkan impuls dari reseptor ke otak lalu ke efektor, dan alternatif jalan terpendek gerak refleks. Struktur irisan melintang medulla spinalis: saraf spinal 2b 1) Bagian luar (substansi putih), mengandung serabut saraf. 2) Bagian dalam (substansi kelabu), terdiri atas: a. Akar dorsal (punggung) Mengandung badan sel saraf sensori/ aferen yang dendritnya berhubungan dengan reseptor. b. Akar ventral (perut) Mengandung badan sel saraf motorik/ eferen yang aksonnya berhubungan dengan efektor. 3) Kanal sentral, saluran tengah medulla spinalis yang mengandung cairan cerebrospinalis. E. TEPI Sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah lanjut jaringan saraf yang bertugas membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat. Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi terbagi menjadi: 1) Saraf aferen, adalah saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. 2) Saraf eferen, adalah saraf yang menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor. Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terdiri dari: 1) Saraf kranial 3 Berjumlah 12 pasang dan merupakan percabangan dari otak/kepala. III IV V IX X XI 2 1 2a I II XII VI VII VIII 4

No Nama Saraf sensorik Saraf motorik I Olfaktori (hidung) reseptor hidung - II Optik (mata) retina - III Okulomotorik (mata) otot rektus dan obliks inferior mata otot rektus dan obliks inferior mata, badan siliaris, iris IV Troklear (mata) otot obliks superior mata otot penggerak mata lainnya V Trigeminal (daerah wajah) kulit wajah, rahang, gigi, kelenjar air mata otot pengunyah VI Abdusen (mata) otot rektus eksternal mata otot penggerak mata lainnya VII VIII IX X Fasial (daerah wajah) Auditori/Vestibulo koklear (pendengaran) Glosofaringeal (pengecap dan pencernaan) Vagus (organ viseral) pengecap di ujung lidah, otot wajah, bibir, kelopak mata koklea dan saluran semisirkular telinga pengecap di lidah belakang saraf organ dalam, paru-paru, lambung, aorta, laring otot wajah, kelenjar ludah, kelenjar air mata - kelenjar ludah, otot penelan di laring saraf parasimpatik jantung, usus, laring dan kerongkongan XI Aksesoris/Spinal (otot) otot sekitar leher dan pundak otot sekitar leher dan pundak XII Hipoglosal (otot) otot lidah otot lidah Menurut sifatnya, saraf kranial terdiri dari: 1. Saraf sensorik (no I, II dan VIII) 2. Saraf motorik (no III, IV, VI, XI, dan XII) 3. Saraf gabungan (no V, VII, IX dan X) 2) Saraf spinal Berjumlah 31 pasang dan merupakan percabangan dari belakang dan campuran saraf sensorik dan motorik. 1. Saraf leher (8 pasang) 2. Saraf punggung (12 pasang) 3. Saraf pinggang (5 pasang) 4. Saraf pinggul (5 pasang) 5. Saraf ekor (1 pasang) Campuran saraf tersebut membentuk urat saraf atau pleksus yang terdiri dari: 1. Pleksus cervicalis (urat saraf leher) 2. Pleksus branchialis (urat saraf lengan atas) 3. Pleksus lumbo sacralis (urat saraf punggung dan pinggang) Saraf sensorik masuk ke belakang melalui akar dorsal, dan saraf motorik keluar dari belakang melalui akar ventral. Berdasarkan fungsi, sistem saraf tepi terdiri dari: 1) Saraf somatik (sadar) Saraf yang menghantarkan impuls sampai ke efektor berupa otot rangka. 2) Saraf otonom (tidak sadar) Adalah saraf yang menghantarkan impuls sampai ke efektor berupa otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sifat kerja saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang bersifat antagonis. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik: Simpatik serabut praganglion pendek serabut pasca ganglion panjang mekanisme fight or flight (waspada) neurotransmitter berupa noradrenalin Parasimpatik serabut praganglion panjang serabut pasca ganglion pendek mekanisme rest and digest (istirahat) neurotransmitter berupa asetilkolin Pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik: Organ Simpatik Parasimpatik Pupil mata + Bronkus + Denyut jantung + Diameter pembuluh darah + Tekanan darah + Kelenjar ludah + Getah lambung + Usus + Kandung kemih + Pengeluaran urin + 5

F. PSIKOTROPIKA Psikotropika atau narkoba adalah zat/obatobatan yang dapat mempengaruhi kerja sistem saraf dan dapat menimbulkan adiksi (kecanduan). Berdasarkan pengaruh zat, zat psikotropika dibedakan menjadi: 1) Stimulan Bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui hipotalamus. Contoh: kafein, niktoin, amfetamin, kokain, ritalin, deksedrin, fenmetrzin, metil fenidat. 2) Depresan Bersifat mengurangi kegiatan sistem saraf pusat. Contoh: alkohol, valium, barbiturat, opium, morfin, kodein, metadon, kloroform, eter. 3) Halusinogen Bersifat mempengaruhi persepsi penglihatan, pendengaran dan respons emosional. Halusinogen menyebabkan halusinasi, perasaan melayang, hilangnya konsentrasi dan perhatian, dan penurunan berat badan. Contoh: LSD, STP, DMT, PCP, mesakolin, marijuana, ekstasi, sabu-sabu. Tahapan rusaknya susunan sistem saraf akibat konsumsi zat psikotropika: 1) Menurunnya daya koordinasi tubuh karena kekurangan neurotransmitter dopamin yang menyebabkan impuls tidak dapat diteruskan. 2) Muncul gejala hilangnya kendali otot, jantung lemah, terganggunya peredaran darah, rusaknya alat pernapasan, tubuh gemetar, jalan sempoyongan, daya ingat menurun, dan turunnya berat badan. 3) Zat psikotropika tersebut kemudian menimbulkan adiksi sehingga penggunanya menjadi kecanduan. 4) Orang yang kecanduan akan mengalami penumpukan zat-zat racun di hati sehingga dapat menimbulkan kanker hati atau sirosis hati. G. GANGGUAN PADA Gangguan pada sistem saraf antara lain: 1) Migrain, kurangnya suplai oksigen pada salah satu bagian otak. 2) Gegar otak, disebabkan oleh cedera otak berupa benturan. 3) Amnesia, ketidakmampuan mengingat hal yang telah terjadi akibat cedera otak. 4) Alzheimer, berkurangnya kemampuan mengingat dan melakukan aktivitas seharihari (menulis, dll.) akibat usia lanjut. 5) Multiple sclerosis, degenerasi sel saraf pada sistem saraf pusat. 6) Autisme, kesulitan berkonsentrasi, bersosialisasi, daya khayal tinggi, dan melakukan pola tingkah laku berulang yang tidak wajar. Autisme diakibatkan gen, obat-obatan, dan ketidakseimbangan neurotransmitter di otak. 7) Skizofrenia, ketidakseimbangan neurotransmitter dopamin di otak yang menyebabkan gangguan kejiwaan dan respons emosional yang tinggi. 8) Hidrosefalus, kelebihan cairan cerebrospinal di otak yang menyebabkan pembesaran kepala. 9) Stroke, kerusakan otak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak, dapat menyebabkan bagian tubuh lumpuh sebagian atau seluruhnya. 10) Neuritis, radang saraf karena infeksi, kekurangan vitamin B, pengaruh fisik, keracunan gas dan logam, dan obat-obatan. 11) Transeksi, kerusakan pada segmen medulla spinalis, menyebabkan kelumpuhan serta hilangnya kepekaan. 12) Parkinson, berkurangnya neurotransmitter dopamin yang menyebabkan tangan gemetar, kesulitan bergerak, otot wajah kaku. 13) Epilepsi (ayan), tidak dapatnya sistem saraf merespon rangsangan atau efektor yang bekerja tanpa diperintah/dikontrol. Epilepsi disebabkan oleh kerusakan otak karena munculnya jaringan parut otak sewaktu kelahiran, tumor, infeksi, kelainan metabolisme, dan kecelakaan. 14) Poliomielitis, infeksi Poliovirus pada saraf motorik di otak. Gejalanya adalah sakit kepala, panas, sakit otot yang berakibat lumpuh. 15) Neurastonia (lemah saraf), akibat gen atau keracunan. 16) Meningitis, radang selaput pelindung sistem saraf pusat. 6