BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015

dokumen-dokumen yang mirip
2011, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 te

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Account Representative

Direktorat Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal

1 P a g e. Disusun oleh: Deddy Arief Setiawan ABSTRAK

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Lampiran 2. Realisasi investasi industri pionir 2009-k1 2012

2011, No Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

FASILITAS PPh Energi Terbarukan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/PMK.010/2015 TENT ANG

PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBERIAN FASILITAS TAX HOLIDAY DAN TAX ALLOWANCE. Mei 2018

PERHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2015

2011, No Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republi

Menperin Sebut Fasilitas Fiskal Tax Holiday Terbukti Mampu Tingkatkan Investasi Dalam Negeri

- 2 - Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

- 2 - Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PMK.010/2018 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

Insentif Perpajakan Sebagai Pendukung Tercapainya Revolusi Industri 4.0 Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 442/KMK.011/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE VERIFIKASI PEMBERIAN PEMBEBASAN ATAU

- 2 - Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

Indonesia SCM Summit 2015: Stimulus Iklim Investasi Bagi Peningkatan Kapasitas Nasional

PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG & BAHAN, TAX ALLOWANCE DAN TAX HOLIDAY DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 240/PMK.03/2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-30/PJ/2013 TENTANG

MMStax-Info Agustus 2011 Edisi Bahasa Indonesia

PERATURAN MENTERI KEUANGAN tentang PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN DAN KEPABEANAN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN

DAFTAR PERSYARATAN PERMOHONAN USULAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN/TAX HOLIDAY

DAFTAR PERSYARATAN PERMOHONAN USULAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN/TAX HOLIDAY KETERANGAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dampak penerapan Tax Holiday (pembebasan pajak) pada penanaman modal asing di

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183); 4. Peraturan Pemerintah Nomor

Pelayanan Nonperizinan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

2015, No diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Repu

Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU PERSYARATAN DALAM IMPLEMENTASI PEMANFAATAN FASILITAS

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.011/2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

lain tercermin dalam ketetapan yang mewajibkan penanam modal untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

DAFTAR PERSYARATAN PERMOHONAN USULAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN BADAN (TAX ALLOWANCE)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PERSYARATAN PERMOHONAN USULAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN/TAX HOLIDAY

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 84/MPP/Kep/2/2003

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31A Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 te

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.03/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

RINGKASAN PAKET KEBIJAKAN PEREKONOMIAN TAHAP II TGL. 29 SEPTEMBER 2015

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. A. Permintaan Informasi kepada Otoritas Pajak Negara Mitra atau Yurisdiksi Mitra

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG FASILITAS DAN KEMUDAHAN DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang terdiri dari pulau. Dan dengan luas wilayah ,32

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.011/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.011/2012 TENTANG

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

1 of 5 21/12/ :18

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.445, 2014 BKPM. Pelimpahan Wewenang. Izin Usaha Kepala Administrator. KEK Sei Mangkei.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

KEK PARIWISATA KABUPATEN BANGKA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA DISAMPAIKAN PADA RAPAT PEMBENTUKAN KONSORSIUM BADAN USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR PERSYARATAN PERMOHONAN USULAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN BADAN (TAX ALLOWANCE)

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG FASILITAS DAN KEMUDAHAN DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS

2016, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SIARAN PERS. 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Paket Kebijakan Ekonomi, Bangkitkan Kepercayaan Pasar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/M-DAG/PER/1/2008 TENTANG

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XI

2 diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Paket Kebijakan Ekonomi XI: Meningkatkan Daya Saing Nasional Dalam Pertarungan Ekonomi Global

Jakarta, 15 Desember 2015 YANG SAYA HORMATI ;

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Transkripsi:

BAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PRESS CONFERENCE TENTANG KEBIJAKAN TAX HOLIDAY PMK 159/PMK.010/2015 JAKARTA, 27 AGUSTUS 2015 1. Fasilitas Tax Holiday adalah fasilitas pembebasan dan pengurangan Pajak Penghasilan Badan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 159/PMK.010/2015 sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 192/PMK.011/2014. 2. Fasilitas Tax Holiday diberikan untuk lebih meningkatkan kegiatan investasi langsung khususnya pada industri pionir guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 3. Dasar hukum pemberian fasilitas Tax Holiday adalah: - Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; - Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; - Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan; - Peraturan Menteri Keuangan No. 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

- Peraturan Menteri Keuangan No. 192/PMK.011/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan; - Peraturan Menteri Perindustrian No. 93/M- IND/PER/11/2011 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengajuan Permohonan Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan di Sektor Industri; - Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengajuan Permohonan Fasilitas Pembebasan Pajak Penghasilan Badan; dan - Keputusan Menteri Perindustrian No. 610/M- IND/Kep/12/2011 tentang Tim Verifikasi dan Pengkajian Permohonan Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan di Sektor Industri. 4. Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 10 PMK No. 130/PMK.011/2011, usulan untuk memberikan fasilitas Tax Holiday harus diajukan oleh Menteri Perindustrian atau Kepala BKPM dalam jangka waktu selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2011. Dengan demikian, batas akhir pengusulan fasilitas Tax Holiday adalah tanggal 15 Agustus 2014. Namun, dengan telah diterbitkannya PMK No. 192/PMK.011/2014, maka batas waktu pengusulan fasilitas Tax Holiday diperpanjang sampai dengan 15 Agustus 2015. 2

5. Dengan telah berakhirnya masa pemanfaatan fasilitas Tax Holiday pada tanggal 15 Agustus 2015, Kemenko Bidang Perekonomian telah menyelenggarakan beberapa kali rapat teknis guna membahas kebijakan Tax Holiday kedepannya. Berdasarkan hasil pembahasan dalam rapat koordinasi tingkat teknis di Kemenko Bidang Perekonomian, K/L terkait sepakat untuk tetap meneruskan kebijakan pemberian fasilitas Tax Holiday dengan sekaligus melakukan penyempurnaan berdasarkan implementasi pengusulan fasilitas dimaksud. 6. Kebijakan Tax Holiday yang terbaru terbit dengan telah diundangkannya PMK No. 159/PMK.010/2015 tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan yang mulai berlaku pada tanggal 16 Agustus 2015. 7. Beberapa hal baru yang diatur dalam kebijakan Tax Holiday sebagaimana diatur dalam PMK No. 159/PMK.010/2015 adalah sebagai berikut: a. Besarnya Pengurangan PPh Badan - Besaran pengurangan PPh Badan sebesar 10% sampai dengan 100% tanpa ada tambahan pengurangan PPh Badan sebesar 50% selama 2 tahun - Khusus untuk Industri telekomunikasi, informasi dan komunikasi dengan nilai investasi kurang dari Rp. 1 Trilyun maka besarnya pengurangan PPh Badan diberikan paling banyak sebesar 50% b. Jangka Waktu Pemberian Fasilitas - Jangka waktu pemberian fasilitas 5 sampai dengan 15 tahun. 3

- Dengan diskresi Menteri Keuangan untuk dapat memberikan fasilitas dengan jangka waktu paling lama 20 tahun. c. Persyaratan - Persyaratan bahwa Wajib Pajak harus menyampaikan uraian penelitian mengenai ketentuan tax sparing di negara domisili dihapus - Ditambahkan persyaratan surat keterangan fiskal (surat yang menjelaskan bahwa WP tidak sedang disidik atau tidak punya hutang pajak) sebagaimana diamanatkan di dalam Perdirjen Pajak d. Status Sebagai Badan Hukum Harus berstatus sebagai badan hukum Indonesia yang pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah tanggal 15 Agustus 2011 e. Bidang Usaha yang Mendapatkan Fasilitas Industri pionir mencakup 9 bidang usaha: 1) Industri logam hulu; 2) Industri pengilangan minyak bumi; 3) Industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alam; 4) Industri permesinan yang menghasilkan mesin industri; 5) Industri pengolahan berbasis hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan; 6) Industri telekomunikasi, informasi dan komunikasi; 7) Industri transportasi kelautan; 4

8) Industri pengolahan yang merupakan industri utama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); dan/atau 9) Infrastruktur ekonomi selain yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). f. Batasan Nilai Investasi - Minimal investasi Rp. 1 Triliun - Khusus untuk industri telematika atau teknologi informasi dan komunikasi minimal investasi Rp. 500 miliar dan memenuhi persyaratan memperkenalkan teknologi tinggi (high tech) g. Pengajuan Fasilitas oleh Wajib Pajak Wajib Pajak mengajukan usulan kepada Kepala BKPM h. Pembahasan Usulan Kepala BKPM berkoordinasi dengan Menteri terkait untuk melakukan; 1) Penelitian mengenai pemenuhan cakupan industri pionir 2) Penyusunan uraian penelitian mengenai hal-hal sebagai berikut: - Ketersediaan dan kontribusi rencana pembangunan infrastruktur di lokasi investasi - Penyerapan tenaga kerja domestik - Kajian mengenai pemenuhan kriteria sebagai industri pionir - Rencana tahapan alih teknologi yang jelas dan konkret i. Penyampaian Usulan kepada Menkeu 5

Jika kriteria dan persyaratan telah dapat dipenuhi oleh Wajib Pajak, maka Kepala BKPM dapat mengajukan usulannya kepada Menkeu. j. Keputusan Pemberian Fasilitas - Komite Verifikasi tidak perlu berkonsultasi dengan Menko Perekonomian karena salah satu anggota Komite Verifikasi adalah wakil dari Kemenko Bidang Perekonomian - Proses konsultasi dengan Presiden dihapuskan - Dalam proses pemberian fasilitas, Menkeu dapat memutuskan tanpa atau dengan pertimbangan dan rekomendasi dari Komite Verifikasi k. Dalam Hal Usulan Disetujui - Menkeu akan menerbitkan surat keputusan yang disampaikan oleh Wajib Pajak - Wajib Pajak harus menempatkan dana di perbankan di Indonesia paling sedikit 10% dari total nilai investasi paling lambat 7 hari sejak tanggal ditetapkan l. Dalam Hal Usulan Ditolak Kementerian Keuangan akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Wajib Pajak dengan tembusan kepada Kepala BKPM. m. Pemberian Fasilitas Tax Allowance bagi WP yang usulan Tax Holiday-nya Ditolak Terhadap WP yang usulan Tax Holiday-nya ditolak dan telah diterbitkan surat penolakan, dapat diberikan fasilitas Tax Allowance, sepanjang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam PP No. 18 Tahun 2015. 6

n. Pencabutan Fasilitas Terhadap WP yang usulan Tax Holiday-nya ditolak dan telah diterbitkan surat penolakan, dapat diberikan fasilitas Tax Allowance, sepanjang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam PP No. 18 Tahun 2015. o. Status Beberapa Wajib Pajak yang Telah Diusulkan Namun Sampai Saat Ini Belum Ada Keputusan Fasilitas akan dicabut jika Wajib Pajak: - Tidak mengajukan permohonan advance pricing agreement untuk Wajib Pajak yang berorientasi ekspor yang melakukan transaksi dengan pihakpihak yang memiliki hubungan istimewa - Melakukan praktik transfer pricing p. Masa Berlaku PMK PMK mulai berlaku pada tanggal 16 Agustus 2015 sampai dengan batas waktu 16 Agustus 2018. 7