No. 17/12/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N

dokumen-dokumen yang mirip
S U R A T E D A R A N

No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N

No. 18/40/DPSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

KETENTUAN BANK INDONESIA DAN KUHD TENTANG PENGUNAAN CEK DAN BILYET GIRO DALAM SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI

Perubahan ketentuan Bilyet Giro

Sistem Pembayaran Non Tunai

INFORMASI PENTING! QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA

No. 18/9/DPSP Jakarta, 2 Mei S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

SOSIALISASI KETENTUAN BILYET GIRO. PBI Nomor 18/41/PBI/2016 Tanggal 21 November 2016 SE BI Nomor 18/32/DPSP Tanggal 29 November 2016

KETENTUAN BG DAN PERUBAHANNYA

No. 8/ 33 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA KLIRING DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL

No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas. Angka 2 Pasal 3 Cukup jelas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BILYET GIRO. Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran 2017

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/41/PBI/2016 TENTANG BILYET GIRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/ 8 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 S U R A T E D A R A N

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/ 29 /PBI/2006 TENTANG DAFTAR HITAM NASIONAL PENARIK CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG GUBERNUR BANK INDONESIA,

MENGENAL CEK DAN BILYET GIRO

No. 4/ 2 /DASP Jakarta, 11 Februari 2002 S U R A T E D A R AN. Kepada SELURUH PESERTA KLIRING DI INDONESIA

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

No. 2/ 10 /DASP Jakarta, 8 Juni 2000 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PESERTA KLIRING DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

No. 16/1/DKSP Jakarta, 10 Januari 2014 SURAT EDARAN

No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA. Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 3 /PBI/1999 TENTANG

SURAT EDARAN. : Tata Cara Penyimpanan Sekuritas, Surat Yang Berharga dan Barang Berharga Pada Bank Indonesia

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

No. 1/ 4 /DASP Jakarta, 29 November 1999 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 18/20/DPSP Jakarta, 23 September 2016 S U R A T E D A R A N

No. 18/28/DPU Jakarta, 24 November 2016 Oktober Perihal : Tata Cara Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya

No. 15/34/DPSP Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN

No. 15/48/DSta Jakarta, 2 Desember 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. : Fasilitas Perekaman Data Hasil Kliring

No.14/ 29 /DPU Jakarta, 16 Oktober 2012 SURAT EDARAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

BAB II URAIAN TEORITIS

DHN adalah informasi mengenai identitas pemilik rekening yang melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong yang berlaku secara nasional.

No. 15/37/DSta Jakarta, 5 September 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N

Lampiran 1. Contoh Format Surat Kesepakatan untuk Penyelenggaraan SKNBI SURAT KESEPAKATAN

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

No. 5/12/DASP Jakarta, 7 Juli 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

No. 3/ 28 /DASP Jakarta, 12 Desember 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DAN PERUSAHAAN JASA KURIR, DI INDONESIA

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 14/19/DASP Jakarta, 26 Juni SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

PROSEDUR PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK JATIM SYARIAH CABANG DARMO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Lampiran 7 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

untuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor tanggal

S U R A T E D A R A N

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No.7/34/DPM Jakarta, 3 Agustus 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N

No. 6/ 22 /DLN Jakarta, 10 Mei 2004 S U R A T E D A R A N

GUBERNUR BANK INDONESIA,

CONTOH PENULISAN PESERTA KLIRING ANTAR WILAYAH PADA WARKAT KLIRING CEK

No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum

No.18/15/DKSP Jakarta, 20 Juni 2016 S U R A T E D A R A N. Pengelolaan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet

2 1. Perluasan akses kepesertaan yang tidak terbatas pada Bank Umum Saat ini kepesertaan SKNBI terbatas pada Bank Umum sehingga transfer dana melalui

No. 2/27/DPM Jakarta, 13 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Transkripsi:

No. 17/12/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4669) dan penerapan penyempurnaan penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, perlu dilakukan perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/bilyet Giro Kosong sebagai berikut: 1. Ketentuan butir II.A diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: A. Alasan Penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro Bank Tertarik wajib menolak Cek dan/atau Bilyet Giro jika Cek dan/atau Bilyet Giro memenuhi salah satu atau lebih alasan penolakan sebagai berikut: 1. Saldo Rekening Giro atau Rekening Khusus tidak cukup. 2. Rekening Giro atau Rekening Khusus telah ditutup. 3. Unsur Cek sebagaimana diatur dalam Pasal 178 KUHD atau syarat formal Bilyet Giro sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Bilyet Giro tidak dipenuhi, yaitu tidak terdapat penyebutan tempat dan tanggal Penarikan. 4. Unsur Cek sebagaimana diatur dalam Pasal 178 KUHD tidak dipenuhi, yaitu tidak terdapat tanda tangan Penarik. Tanda tangan dalam hal ini antara lain dengan tanda tangan basah. 5. Syarat

2 5. Syarat formal Bilyet Giro sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Bilyet Giro tidak dipenuhi, yaitu tidak terdapat nama dan nomor Rekening Giro Pemegang. 6. Syarat formal Bilyet Giro sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Bilyet Giro tidak dipenuhi, yaitu tidak terdapat nama Bank penerima. 7. Syarat formal Bilyet Giro sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Bilyet Giro tidak dipenuhi, yaitu tidak terdapat jumlah Dana yang dipindahkan baik dalam angka maupun dalam huruf selengkaplengkapnya. 8. Syarat formal Bilyet Giro sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Bilyet Giro tidak dipenuhi, yaitu tidak terdapat tanda tangan, nama jelas dan/atau dilengkapi dengan cap/stempel sesuai dengan persyaratan pembukaan rekening. 9. Bilyet Giro diunjukkan sebelum Tanggal Efektif, atau Tanggal Efektif dicantumkan tidak dalam Tenggang Waktu Pengunjukan. 10. Cek dan/atau Bilyet Giro dibatalkan oleh Penarik setelah berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan berdasarkan surat pembatalan dari Penarik. 11. Cek dan/atau Bilyet Giro sudah daluwarsa. Cek dan/atau Bilyet Giro telah daluwarsa apabila telah melampaui waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan. 12. Perubahan teks/perintah yang telah tertulis pada Bilyet Giro tidak ditandatangani oleh Penarik. Yang dimaksud dengan perubahan teks/perintah ini adalah pencoretan dan penggantian teks/perintah yang tertulis pada Bilyet Giro dengan teks/perintah yang baru. Untuk

3 Untuk Cek mengacu pada ketentuan dalam Pasal 228 KUHD, yaitu bahwa dalam hal ada perubahan pada naskah surat Cek, mereka yang menaruh tanda tangannya sesudah adanya perubahan, terikat pada naskah baru, yakni naskah sesudah ada perubahan. Tetapi bagi orang-orang yang tanda tangannya sudah ada sebelum adanya perubahan, terikat pada naskah lama. Jika tidak terdapat tanda tangan atas perubahan baru tersebut maka Bank memproses pembayaran sesuai dengan naskah lamanya. 13. Tanda tangan Penarik tidak cocok dengan spesimen yang berlaku. 14. Bank Penagih bukan merupakan Bank penerima yang disebut dalam Cek silang khusus atau Bilyet Giro sebagai Bank penerima Dana. Misalnya pada Bilyet Giro atau Cek silang khusus ditulis nama Bank penerima Dana (Bank A) kemudian Bilyet Giro atau Cek silang khusus tersebut ditagihkan oleh Bank lain (Bank B) kepada Bank Tertarik (Bank C) maka Bank C wajib menolak. 15. Cek dan/atau Bilyet Giro diblokir pembayarannya oleh Penarik karena hilang (harus dilampiri dengan surat keterangan dari kepolisian). Dalam memproses penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro yang diblokir pembayarannya oleh Penarik karena hilang, Bank Tertarik harus mendasarkan pada surat permintaan pemblokiran Cek dan/atau Bilyet Giro dari Penarik yang dilampiri dengan asli surat keterangan kehilangan dari kepolisian. 16. Cek dan/atau Bilyet Giro diblokir pembayarannya oleh instansi yang berwenang karena diduga terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Penarik (harus dilampiri dengan surat pemblokiran dari instansi yang berwenang). Dalam

4 Dalam memproses penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro yang diblokir pembayarannya oleh instansi yang berwenang karena Penarik diduga terkait dengan tindak pidana, Bank Tertarik harus mendasarkan pada asli surat pemblokiran Cek dan/atau Bilyet Giro dari instansi yang berwenang. 17. Rekening Giro diblokir oleh instansi yang berwenang (harus dilampiri dengan surat pemblokiran dari instansi yang berwenang). Dalam memproses penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro yang Rekening Gironya diblokir oleh instansi yang berwenang antara lain karena Penarik diduga terkait dengan tindak pidana, Bank Tertarik harus mendasarkan pada surat pemblokiran Rekening Giro dari instansi yang berwenang. 18. Perintah dalam data elektonik Cek dan/atau Bilyet Giro tidak sesuai dengan perintah dalam Cek dan/atau Bilyet Giro. 19. Penerimaan data elektonik Cek dan/atau Bilyet Giro tidak disertai dengan penerimaan fisik Cek dan/atau Bilyet Giro. 20. Cek dan/atau Bilyet Giro diduga palsu/dimanipulasi. Cek dan/atau Bilyet Giro diduga palsu atau dimanipulasi jika Cek dan/atau Bilyet Giro tersebut secara fisik dan dalam teks/perintahnya diduga palsu atau secara fisik asli namun berisi perintah palsu atau berisi perintah yang dimanipulasi. 21. Cek atau Bilyet Giro yang diterima oleh Bank Tertarik bukan ditujukan untuk Bank Tertarik. Bank Tertarik yang melakukan penolakan dengan alasan ini dapat menggunakan frasa Cek atau Bilyet Giro bukan untuk kami. 22. Tidak ada Endosemen pada Cek atas nama yang dialihkan pada pihak lain. Alasan ini berlaku khusus untuk Penunjukan Cek atas nama yang dialihkan pada pihak lain dan Cek dimaksud diunjukkan secara langsung kepada Bank Tertarik (over the counter). 2. Ketentuan

5 2. Ketentuan butir II.B.6.b diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: b. Surat Keterangan Penolakan (SKP) Dalam hal Bank melakukan penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro baik melalui Kliring maupun diunjukkan langsung kepada Bank Tertarik (over the counter), Bank wajib membuat SKP dan menyampaikan kepada Pemegang dengan tata cara sebagai berikut: 1) Untuk penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro melalui Kliring dilakukan hal-hal sebagai berikut: a) Tata cara penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro melalui Kliring dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia. b) Bank Penagih wajib membuat SKP secara lengkap dan benar berdasarkan incoming DKE Warkat Debet pada Kliring Pengembalian sesuai contoh format sebagaimana pada Lampiran 2.a. c) SKP sebagaimana dimaksud pada huruf b) dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing ditujukan: (1) lembar ke-1 untuk Pemegang; dan (2) lembar ke-2 untuk Bank Penagih. 2) Untuk penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro yang diunjukkan langsung kepada Bank Tertarik (over the counter) dilakukan hal-hal sebagai berikut: a) Bank Tertarik wajib menyampaikan data Penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong yang diunjukkan langsung kepada Bank Indonesia sesuai dengan jadwal periode penyampaian. b) Bank Tertarik wajib membuat SKP secara lengkap dan benar terhadap penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro sesuai contoh format sebagaimana pada Lampiran 2.b. c) SKP sebagaimana dimaksud pada huruf b) dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing ditujukan: (1) lembar ke-1 untuk Pemegang; dan (2) lembar

6 (2) lembar ke-2 untuk Bank Tertarik sebagai arsip. 3. Ketentuan butir III.4.d.2) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 2) Pendaftaran KPDHN sebagaimana dimaksud pada angka 1), disampaikan secara tertulis kepada: Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran c.q. Divisi Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Gedung D Lantai 3 Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350. 4. Ketentuan butir III.4.e diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: e. Divisi Penyelenggara Kliring memberikan tanggapan secara tertulis atas pendaftaran KPDHN yang dilakukan oleh Bank antara lain memuat informasi untuk melakukan pengambilan user id dan password, paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak dokumen diterima secara lengkap. 5. Ketentuan butir IX.9 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 9. Permohonan pembatalan terhadap penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro kosong sebagaimana dimaksud pada angka 2 diajukan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia dengan alamat: Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran c.q. Divisi Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Gedung D Lantai 3 Jl. M. H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350. 6. Ketentuan butir XII.2.b diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: b. Melaporkan secara tertulis kepada Kantor Pusat Bank Indonesia c.q. Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran c.q. Divisi Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring disertai dengan alasan yang mendasari penolakan Cek dan/atau Bilyet Giro tersebut. 7. Dalam hal terdapat perubahan satuan kerja dan alamat surat menyurat, Bank Indonesia akan memberitahukan melalui surat dan/atau media lainnya. Surat

7 Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 2015. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN