Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput.

dokumen-dokumen yang mirip
Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Written by Administrator Sunday, 17 November :31 - Last Updated Thursday, 27 March :12

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan


TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

Mengajarkan Budi Pekerti

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa

Mendengar pertanyaan itu, Umair menjadi balik heran, lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Mengapa engkau menyangka demikian?

KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA SALATIGA

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU

László Hankó: Kebahagiaan Marina

MENGAMPUNI ORANG LAIN

TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA

Seni Menata Hati Dalam Bergaul

ASAL MULA NAMA PANTARAN

Level 1 Pelajaran 6 PERTOBATAN

TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

SENIN, 01 JANUARI 2018 PK & WIB

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.4

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

ADEGAN 1: Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus NARATOR: Bertus-ratus tahun lamanya sebelumkristus nabi-nabi telah meramalkan kelahiran mesias itu:

MENGHADAP TUHAN. Prosesi Alkitab

6 Pesan Untuk Gereja

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA SERAT SITI JENAR

GPIB Immanuel Depok Minggu, 09 April 2017

L; re.- o~ ChNs+ rl'l&oil,si'a tt '

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

[ Indonesia Indonesian

KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS


Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU II SESUDAH EPIFANIA 15 JANUARI 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Januari 2017 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANIA

IBADAH KEBANGSAAN MINGGU, 21 Mei 2017 TERUSLAH BERBUAT BAIK, JANGAN GENTAR!

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Pertanyaan Nabi (1) : Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Nopember 2016 TATA IBADAH MINGGU XXVII SESUDAH PENTAKOSTA

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat 1. Qasamah (sumpah)

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Mungkinkah Aku Mendapat Jodoh Yang Berkenan Kepada Tuhan, Direstui Orang Tuaku Dan Akupun Mencintainya?

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

PEDOMAN PEDOMAN VANG BARU

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #2 MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #2 LIVE TO PLEASE GOD HIDUP UNTUK MENYENANGKAN TUHAN

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

TATA IBADAH HARI MINGGU X SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 19 Maret 2017 TATA IBADAH MINGGU IV PRAPASKAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Langkah untuk Damai & Tenang

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

ASAL MULA DESA TALAKBROTO

IBADAH MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI Minggu, 18 Juni 2017 Tema: BERSEDIA DIPANGGIL DAN DIUTUS JEMAAT BERHIMPUN

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #1 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #1 HEAVEN AND JOY SORGA DAN SUKACITA

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU

Asal Mula Candi Prambanan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Apakah zuhud itu sebenarnya?

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Soli Deo Gloria, Penulis IBADAH KELUARGA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Desember 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH EPIFANIA

Tata Ibadah Minggu Paskah IV. Minggu, 07 Mei » Berhimpun «

KESABARAN. Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka Thera. DhammaCitta

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTERI

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

Transkripsi:

KI AGENG PANDANARAN Ki Ageng Pandanaran atau bernama asli Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sunan Bayat atau Sunan Tembayat adalah Bupati Kedua Semarang (kini Kota Semarang), Jawa, Tengah Indonesia. Selain sebagai kepala pemerintahan, ia juga dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam yang sakti. Bagaimana sepak terjang Ki Ageng Pandanaran menjalankan tugastugas pemerintahan sekaligus menyebarkan agama Islam ke masyarakat Jawa Tengah? Ikuti kisahnya dalam cerita Ki Ageng Pandanaran berikut! Alkisah, sekitar abad ke-16 M., hiduplah seorang bupati yang bernama Pangeran Mangkubumi yang memerintah di daerah Semarang. Ia adalah putra dari Bupati Pertama Semarang Harya Madya Pandan. Sepeninggal ayahandanya, Pangeran Mangkubumi menggantikan kedudukan sang ayah sebagai Bupati Kedua Semarang dengan gelar Ki Ageng Pandanaran. Ia diangkat menjadi kepala pemerintahan Semarang pada tanggal 2 Mei 1547 M. atas hasil perundingan antara Sutan Hadiwijaya (penasehat Istana Demak) dengan Sunan Kalijaga. Sebagai kepala pemerintahan, Ki Ageng Pandanaran melanjutkan usaha yang telah dirintis oleh sang ayah. Di sela-sela kesibukannya mengurus tugas-tugas pemerintahan, ia juga giat mengembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan untuk membina rakyatnya. Kegiatan tersebut di antaranya mengadakan pengajian secara rutin, menyampaikan ceramah-ceramah melalui khotbah Jumat, serta mengembangkan pondok-pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah. Dengan demikian, ia dianggap telah berhasil menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan baik dan patuh kepada ajaran-ajaran Islam seperti mendiang ayahnya, sehingga rakyatnya pun hidup makmur dan damai. Namun, sifat manusia dapat saja berubah setiap saat. Demikian pula Ki Ageng Pandanaran sebagai seorang manusia. Keberhasilan yang telah dicapai membuatnya lupa diri. Sifatnya yang dulu baik tiba-tiba berubah menjadi congkak, sombong, dan kikir. Ia senang mengumpulkan harta untuk kemewahan. Kehidupan mewah itu pun membuatnya lalai terhadap tugas-tugasnya, baik sebagai kepala pemerintahan maupun pengembang agama Islam. Ia tidak pernah lagi memberikan pengajian dan ceramah kepada rakyatnya. Demikian pula, ia tidak pernah merawat pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah. Mengetahui sikap dan perilaku Ki Ageng Pandanaran tersebut, Sunan Kalijaga segera memperingatkannya dengan cara menyamar sebagai penjual rumput. Dengan kecerdikannya, sang sunan menyisipkan nasehat-nasehat kepada sang bupati pada saat menawarkan rumputnya.

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput. Di sela-sela menawarkan rumputnya, sang sunan menasehati Ki Ageng Pandanaran agar tidak terbius oleh kemewahan dunia. Maaf, Tuan! Sebaiknya Tuan segera kembali ke jalan yang benar dan diridhoi Allah SWT! ujar Sunan Kalijaga yang menyamar sebagai penjual rumput. Hai, tukang rumput! Apa maksudmu menyuruhku kembali ke jalan yang benar? Memang kamu siapa, sudah berani menceramahiku? tanya Ki Ageng Pandanaran dengan nada menggertak. Maaf, Tuan! Saya hanyalah penjual rumput yang miskin. Hamba melihat Tuan sudah terlalu jauh terlena dalam kebahagiaan dunia. Saya hanya ingin memperingatkan Tuan agar tidak melupakan kebahagiaan akhirat. Sebab, kebahagiaan yang abadi adalah kebahagiaan akhirat, ujar si penjual rumput. Mendengar nasehat itu, Ki Ageng Pandanaran bukannya sadar, melainkan marah dan mengusir si penjual rumput itu. Meski demikian, si penjual rumput tidak bosan-bosannya selalu datang menasehatinya. Namun, setiap kali dinasehati, Ki Ageng Pandanaran tetap saja tidak menghiraukan nasehat itu. Khawatir perilaku penguasa daerah Semarang itu semakin menjadi-jadi, Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya. Wahai Bupati yang angkuh dan sombong! Ketahuilah, harta yang kamu miliki tidak ada artinya dibandingkan dengan harta yang aku miliki, kata penjual rumput itu. Hai, tukang rumput! Kamu jangan mengada-ada! Buktikan kepadaku jika kamu memang orang kaya! seru Ki Ageng Pandanaran. Akhirnya, Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya dengan mencangkul sebidang tanah. Setiap bongkahan tanah yang dicangkulnya berubah menjadi emas. Ki Ageng Pandanaran sungguh heran menyaksikan kesaktian penjual rumput itu. Dalam hatinya berkata bahwa penjual rumput itu bukanlah orang sembarangan. Hai, penjual rumput! Siapa kamu sebenarnya? tanya Ki Ageng Pandanaran penasaran bercampur rasa cemas. Akhirnya, penjual rumput itu menghapus penyamarannya. Betapa terkejutnya Ki Ageng Ki Ageng Pandanaran ketika mengetahui bahwa orang yang di hadapannya adalah Sunan Kalijaga. Ia pun segera bersujud seraya bertaubat. Maafkan, saya Sunan! Saya sangat menyesal atas semua kekhilafan saya selama ini. Jika Sunan tidak keberatan, izinkanlah saya berguru kepada Sunan! pinta Ki Ageng Pandanaran.

Baiklah, Ki Ageng! Jika kamu benar-benar mau bertaubat, saya bersedia menerimamu menjadi murdiku. Besok pagi-pagi, datanglah ke Gunung Jabalkat! Saya akan menunggumu di sana. Tapi ingat, jangan sekali-kali membawa harta benda sedikit pun! ujar Sunan Kalijaga mengingatkan. Dengan tekad kuat ingin belajar agama, Ki Ageng Pandanaran akhirnya menyerahkan jabatannya sebagai Bupati Semarang kepada adiknya. Setelah itu, ia bersama istrinya meninggalkan Semarang menuju Gunung Jabalkat. Namun, ia lupa mengingatkan istrinya untuk tidak membawa harta benda sedikit pun. Naluri sebagai seorang wanita, sang istri memasukkan seluruh perhiasan dan uang dinarnya ke dalam tongkat yang akan di bawanya. Dalam perjalanan, sang istri selalu tertinggal jauh di belakang suaminya karena keberatan membawa tongkatnya yang berisi harta benda. Ki Ageng Pandanaran pun baru menyadari hal tersebut setelah mendengar istrinya berteriak meminta pertolongan. Kangmas, tulung! Wonten Tyang salah tiga! artinya Kangmas, tolong! Ada tiga orang penyamun! Mendengar teriakan itu, Ki Ageng Pandanaran segera berlari menolong istrinya. Begitu tiba di dekat istrinya, ia mendapati tiga orang penyamun sedang berusaha merebut tongkat istrinya. Dengan perasaan marah, ia menegur ketiga penyamun itu. Hai, manusia! Mengapa kamu nekad seperti kambing domba! seru Ki Ageng Pandanaran melihat sikap kasar penyamun itu. Sseketika itu pula, wajah pemimpin penyamun yang bernama Sambangdalan berubah menjadi wajah domba. Rupanya, sejak direstui menjadi murid Sunan Kalijaga, Ki Ageng Pandanaran memiliki kesaktian yang tinggi. Ucapan yang keluar dari mulutnya menjadi sakti mandraguna. Melihat kesaktian itu, para penyamun tersebut menjadi ketakutan. Sambangdalan pun bertaubat dan meminta agar wajahnya dikembalikan seperti semula. Akhirnya, Ki Ageng Pandanaran pun memaafkan mereka. Meski demikian, wajah pemimpin penyamun itu tetap seperti domba dan kemudian menjadi pengikut Ki Ageng Pandanaran yang dikenal dengan nama Syekh Domba. Setelah itu, Ki Ageng Pandanaran bersama sang istri melanjutkan perjalanan. Tak beberapa lama kemudian, tibalah mereka di Gunung Jabalkat. Kedatangan mereka disambut baik oleh Sunan Kalijaga. Sejak itulah, Ki Ageng Pandanaran berguru kepada Sunan Kalijaga. Ki Ageng Pandanaran seorang murid yang cerdas dan rajin. Berkat kecerdesannya, ia ditugaskan untuk menyiarkan agama Islam di sekitar daerah tersebut. Ia pun mendirikan sebuah perguruan di Gunung Jabalkat. Ajaran Ki Ageng Pandanaran yang paling menonjol dikenal dengan istilahpatembayatan, yaitu kerukunan dan kegotongroyongan. Setiap orang

yang datang untuk memeluk agama Islam harus mengucapkan Sahadat Tembayat. Berkat ajaran Patembayatan, ia juga berhasil mendirikan sebuah masjid di Bukit Gala. Selain pengetahuan agama, Ki Ageng Pandanaran juga mengajarkan cara bercocok tanam dan cara bergaul dengan baik kepada penduduk sekitarnya. Setelah itu, ia pun menetap di Jabalkat hingga akhir hayatnya. Daerah Jabalkat dan sekitarnya sekarang dikenal dengan nama Tembayat atau Bayat. Itulah sebabnya ia diberi gelar Sunan Tembayat atau Sunan Bayat. Hingga kini, makam Ki Ageng Pandanaran dapat ditemukan di atas Bukit Cakrakembang di sebelah selatan bukit Jabalkat, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Demikian cerita Ki Ageng Pandanaran dari daerah Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori cerita sejarah yang mengandung pesan-pesan moral. Salah satunya adalah bahwa jangan sampai kemewahan duniawi membuat kita lupa diri seperti Ki Ageng Penandaran. Oleh karena sibuk mengejar kemewahan duniawi, akhirnya ia lupa pada kehidupan akhirat yang kekal. Namun, sejelek-jelek perbuatan seeorang, jika ia segera bertaubat, maka Tuhan akan mengampuni dan manusia pun akan memaafkannya. Berkat kesadarannya ingin cepat bertaubat, Ki Ageng Pandanaran direstui menjadi murid Sunan Kalijaga hingga akhirnya menjadi seorang sunan penyebar agama Islam di Jawa Tengah pada masa lalu dan terus dikenang hingga saat ini.

Please download full document at www.docfoc.com Thanks