PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

dokumen-dokumen yang mirip
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak. Laporan keuangan interim konsolidasian

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Perser 335

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan entitas anak

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan anak perusahaan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

Laporan Keuangan Konsolidasi Enam Bulan yang berakhir pada 30 Juni 2010 dan PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan Konsolidasi Sembilan Bulan yang berakhir pada 30 September 2010 dan PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan Konsolidasi Tiga Bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan anak perusahaan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak

Kas 2a,2c Giro Pada Bank Indonesia 2a,2c,2g,

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan anak perusahaan

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anaknya

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2007 dan PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT BANK AGRONIAGA Tbk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

30 Juni 31 Desember

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)


Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014

30 September 31 Desember Catatan

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan

PT CAPITAL FINANCIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CAPITAL FINANCIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

30 September 31 Desember 30 September 2009 Catatan 2010 (Tidak Diaudit) Kas 2a,2c,

Halaman LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT CAPITAL FINANCIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-4. Laporan Laba Rugi Konsolidasian 5. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 6


PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas...

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Transkripsi:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak Laporan keuangan interim konsolidasian dan Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK PERIODE 6 (ENAM) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 Daftar isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian................ 1-4 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.. 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian........... 7-9 Laporan Arus Kas Konsolidasian...... 10-11 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.... 12-194 *********************************

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET Catatan Kas 2a, 2c, 3 16.249.069 19.171.778 Giro pada Bank Indonesia 2a, 2c, 2f, 4 41.865.835 40.718.495 Giro pada bank lain 2a, 2c, 2d, 2e, 2f, 5, 43 6.281.801 9.435.197 Cadangan kerugian penurunan nilai (493) (77) 6.281.308 9.435.120 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2a, 2c, 2d, 2e, 2g, 6, 43 34.104.951 36.306.883 Cadangan kerugian penurunan nilai (538) - 34.104.413 36.306.883 Efek-efek 2a, 2c, 2d, 2e, 2h, 7, 43 40.044.270 42.674.437 Cadangan kerugian penurunan nilai (760) (772) 40.043.510 42.673.665 Tagihan wesel ekspor 2c, 2d, 2e, 2i, 8, 43 5.536.228 8.926.072 Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 2c, 2d, 2h, 9, 43 4.302.793 4.511.419 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2c, 2d, 2t, 10, 43 7.835.471 14.440.063 Tagihan derivatif 2c, 2e, 2ah, 7, 11 15.067 4.981 Kredit yang diberikan 2c, 2d, 2e, 2j, 12, 43 463.202.104 434.316.466 Cadangan kerugian penurunan nilai (16.515.247) (15.171.736) 446.686.857 419.144.730 Piutang dan pembiayaan syariah 2d, 2e, 2k, 13, 43 14.123.410 14.028.390 Cadangan kerugian penurunan nilai (242.902) (246.360) 13.880.508 13.782.030 Tagihan akseptasi 2c, 2d, 2e, 2l, 14, 43 8.295.392 3.679.684 Penyertaan saham 2c, 2d, 2e, 2m, 15, 43 239.091 222.851 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) ASET (lanjutan) Catatan Aset tetap 2n, 2o, 16 Biaya perolehan 9.968.096 8.817.641 Akumulasi penyusutan (5.239.074) (4.845.029) Nilai buku-neto 4.729.022 3.972.612 Aset pajak tangguhan-neto 2ai, 37c 1.854.687 2.188.506 Aset lain-lain-neto 2c, 2e, 2o, 2p, 2q, 17 10.494.026 7.004.037 Uang muka pajak tahun berjalan 1.071.010 - TOTAL ASET 643.484.287 626.182.926 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 2

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan LIABILITAS Liabilitas segera 2c, 2r, 18 6.681.330 5.065.527 Simpanan nasabah 2c, 2d, 2s, 43 Giro 19 78.878.295 78.666.064 Giro Wadiah 704.494 670.887 Tabungan 20 201.923.137 210.234.683 Tabungan Wadiah 2.814.095 2.480.554 Tabungan Mudharabah 313.462 281.388 Deposito berjangka 21 212.373.840 201.585.766 Deposito berjangka Mudharabah 11.134.390 10.362.040 Total simpanan nasabah 508.141.713 504.281.382 Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya 2c, 2d, 2s, 22, 43 6.121.910 3.691.220 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2t, 23, 43 2.301.370 - Liabilitas derivatif 2c, 2ah, 7, 11 1.318.677 1.565.102 Liabilitas akseptasi 2c, 2d, 2l, 14, 43 8.295.392 3.679.684 Utang pajak 2ai, 37a 405.725 1.266.018 Surat berharga yang diterbitkan 2c, 2u, 24 5.873.915 6.023.133 Pinjaman yang diterima 2c, 2d, 2v, 25, 43 6.795.444 9.084.913 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2d, 2al, 26, 43 223 223 Liabilitas imbalan kerja 2ac, 27, 41 5.897.014 6.858.932 Liabilitas lain-lain 2c, 2x, 2y, 28, 44b 4.516.004 3.242.346 Pinjaman subordinasi 2c, 2w, 29 2.087.331 2.097.024 TOTAL LIABILITAS 558.436.048 546.855.504 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 3

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) Catatan EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per lembar saham pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Modal dasar 60.000.000.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 59.999.999.999 lembar saham Seri B) pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh- 24.669.162.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 24.669.161.999 lembar saham Seri B) pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 1, 30a 6.167.291 6.167.291 Tambahan modal disetor/agio saham 30b 2.773.858 2.773.858 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2ag, 30c 48.864 82.083 Kerugian yang belum direalisasikan atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2i (373.212) (727.644) Saldo laba (defisit sebesar Rp24.699.387 Telah ditentukan penggunaannya 30d 15.449.160 11.005.528 Belum ditentukan penggunaannya 60.814.485 59.862.555 Total saldo laba 76.263.645 70.868.083 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk 84.880.446 79.163.671 Kepentingan non-pengendali 167.793 163.751 TOTAL EKUITAS 85.048.239 79.327.422 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 643.484.287 626.182.926 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 4

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Catatan 30 Juni 2014 30 Juni 2013 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga, investasi dan syariah Bunga dan investasi 2z, 31 34.029.432 26.207.594 Pendapatan syariah 2k, 2ab 1.004.242 815.657 Total pendapatan bunga, investasi dan syariah 35.033.674 27.023.251 Beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah Beban bunga dan pembiayaan lainnya 2z, 32 (9.494.025) (6.645.800) Beban syariah 2ab (513.690) (349.343) Total beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah (10.007.715) (6.995.143) Pendapatan bunga-neto 25.025.959 20.028.108 Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya 2aa 2.679.405 2.217.820 Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan 884.213 937.525 Keuntungan transaksi mata uang asing-neto 2af, 2ah 68.086 181.266 Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah-neto 2h, 7, 9 64.280 19.539 Lain-lain 195.180 359.340 Total pendapatan operasional lainnya 3.891.164 3.715.490 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan-neto 2e, 33 (3.133.923) (1.492.296) Pembalikan kerugian penurunan nilai atas aset non-keuangan-neto 2o - 123 Beban operasional lainnya Tenaga kerja dan tunjangan 2d, 2ac, 34, 41, 43 (6.737.164) (6.063.701) Umum dan administrasi 2n, 35 (3.930.825) (3.165.925) Premi program penjaminan Pemerintah 46 (513.836) (438.846) Kerugian transaksi mata uang asing-neto (349) - Provisi dan komisi lainnya (15.012) (1.991) Lain-lain (858.735) (848.832) Total beban operasional lainnya (12.055.921) (10.519.295) LABA OPERASIONAL 13.727.279 11.732.130 PENDAPATAN NON OPERASIONAL-NETO 36 1.111.462 572.637 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 14.838.741 12.304.767 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 5

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Catatan 30 Juni 2014 30 Juni 2013 BEBAN PAJAK 2ai, 37b, 37c Kini (2.886.250) (1.813.079) Tangguhan (202.976) (336.589) Total beban pajak (3.089.226) (2.149.668) LABA PERIODE BERJALAN 11.749.515 10.155.099 Pendapatan komprehensif lainnya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (33.219) 4.737 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual-neto dengan jumlah yang ditransfer ke laba rugi sehubungan dengan perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual 472.770 (1.111.582) Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya (118.193) 277.896 Pendapatan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak 321.358 (828.949) TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 12.070.873 9.326.150 LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 11.743.607 10.150.121 Kepentingan non-pengendali 5.908 4.978 TOTAL 11.749.515 10.155.099 LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 12.064.820 9.322.702 Kepentingan non-pengendali 6.053 3.448 TOTAL 12.070.873 9.326.150 LABA PERIODE BERJALAN PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (dalam Rupiah penuh) 49 476,04 423,22 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 6

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 Laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek Selisih kurs dan Obligasi karena Rekapitalisasi Saldo laba penjabaran Pemerintah dalam laporan kelompok Modal Tambahan keuangan tersedia untuk Telah Belum Total ekuitas Kepentingan ditempatkan dan modal disetor/ dalam mata dijual setelah ditentukan ditentukan pemilik entitas non- Total Catatan disetor penuh agio saham uang asing paj ak tangguhan penggunaanya penggunaannya induk *) pengendali ekuitas 6.167.291 2.773.858 44.912 740.459 8.412.595 46.667.643 64.806.758 75.021 64.881.779 Laba periode berjalan - - - - - 10.150.121 10.150.121 4.978 10.155.099 Pendapatan komprehensif lainnya 2ag, 2h, 7, 9 - - 4.737 (832.156) - - (827.419) (1.530) (828.949) Total laba komprehensif untuk periode berjalan - - 4.737 (832.156) - 10.150.121 9.322.702 3.448 9.326.150 Pembagian laba 30d Dividen - - - - - (5.556.285) (5.556.285) - (5.556.285) Penambahan cadangan umum dan tujuan - - - - 2.592.933 (2.592.933) - - - Saldo pada tanggal 30 Juni 2013 6.167.291 2.773.858 49.649 (91.697) 11.005.528 48.668.546 68.573.175 78.469 68.651.644 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 7

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Saldo pada tanggal 30 Juni 2013 Laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek Selisih kurs dan Obligasi karena Rekapitalisasi Saldo laba penjabaran Pemerintah dalam laporan kelompok Modal Tambahan keuangan tersedia untuk Telah Belum Total ekuitas Kepentingan ditempatkan dan modal disetor/ dalam mata dijual setelah ditentukan ditentukan pemilik entitas non- Total Catatan disetor penuh agio saham uang asing pajak tangguhan penggunaanya penggunaannya induk *) pengendali ekuitas 6.167.291 2.773.858 49.649 (91.697) 11.005.528 48.668.546 68.573.175 78.469 68.651.644 Laba periode berjalan - - - - - 11.194.009 11.194.009 5.222 11.199.231 Pendapatan komprehensif lainnya 2ag, 2h, 7, 9 - - 32.434 (635.947) - - (603.513) (5.214) (608.727) Total laba komprehensif untuk periode berjalan - - 32.434 (635.947) - 11.194.009 10.590.496 8 10.590.504 Tambahan modal disetor - - - - - - - 87.495 87.495 Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali - - - - - - - (2.221) (2.221) Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 6.167.291 2.773.858 82.083 (727.644) 11.005.528 59.862.555 79.163.671 163.751 79.327.422 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 8

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 Laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek Selisih kurs dan Obligasi karena Rekapitalisasi Saldo laba penjabaran Pemerintah dalam laporan kelompok Modal Tambahan keuangan tersedia untuk Telah Belum Total ekuitas Kepentingan ditempatkan dan modal disetor/ dalam mata dijual setelah ditentukan ditentukan pemilik entitas non- Total Catatan disetor penuh agio saham uang asing pajak tangguhan penggunaanya penggunaannya induk *) pengendali ekuitas 6.167.291 2.773.858 82.083 (727.644) 11.005.528 59.862.555 79.163.671 163.751 79.327.422 Laba periode berjalan - - - - - 11.743.607 11.743.607 5.908 11.749.515 Pendapatan komprehensif lainnya 2ag, 2h, 7, 9 - - (33.219) 354.432 - - 321.213 145 321.358 Total laba komprehensif untuk periode berjalan - - (33.219) 354.432-11.743.607 12.064.820 6.053 12.070.873 Pembagian laba 30d Dividen - - - - - (6.348.045) (6.348.045) - (6.348.045) Penambahan cadangan umum dan tujuan - - - - 4.443.632 (4.443.632) - - - Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali - - - - - - - (2.011) (2.011) Saldo pada tanggal 30 Juni 2014 6.167.291 2.773.858 48.864 (373.212) 15.449.160 60.814.485 84.880.446 167.793 85.048.239 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 9

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Catatan 30 Juni 2014 30 Juni 2013 ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Penerimaan bunga, hasil investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah 34.904.447 26.956.678 Pembayaran bunga, beban syariah dan pembiayaan lainnya (9.875.598) (6.975.460) Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan 884.213 937.525 Pendapatan operasional lainnya 2.847.578 2.614.971 Beban operasional lainnya (12.598.971) (10.219.293) Pendapatan non operasional - neto 1.105.986 570.331 Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 17.267.655 13.884.752 Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: (Kenaikan) penurunan aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (1.030.223) 14.167.238 Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 649.374 32.360 Tagihan wesel ekspor 3.389.844 (2.257.561) Tagihan derivatif (10.086) (99.597) Kredit yang diberikan (30.655.559) (45.509.501) Piutang dan pembiayaan syariah (118.027) (1.876.774) Uang muka pajak tahun berjalan (3.319.255) (2.092.333) Aset lain-lain (3.181.050) (1.140.664) (34.274.982) (38.776.832) Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera 1.484.760 (132.952) Simpanan nasabah: Giro 212.231 2.280.591 Giro Wadiah 33.607 (542) Tabungan (8.311.546) (6.092.917) Tabungan Wadiah 333.541 225.137 Tabungan Mudharabah 32.074 35.663 Deposito berjangka 10.788.074 6.893.813 Deposito berjangka Mudharabah 772.350 1.543.073 Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya 2.430.690 (1.129.247) Liabilitas derivatif (246.425) 22.708 Liabilitas lain-lain (178.747) (646.945) 7.350.609 2.998.382 (26.924.373) (35.778.450) Kas neto yang digunakan untuk kegiatan operasi (9.656.718) (21.893.698) ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 36 5.476 2.306 Penurunan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 6.604.592 5.974.085 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 10

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Catatan 30 Juni 2014 30 Juni 2013 ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI (lanjutan) Perolehan aset tetap 16 (1.186.364) (858.620) Penurunan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo 8.220.698 5.997.980 Kas neto yang diperoleh dari kegiatan investasi 13.644.402 11.115.751 ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima (2.289.469) (7.724.533) Kenaikan surat berharga yang diterbitkan - 4.907.170 Kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2.301.370 - Pembagian laba untuk dividen dan PKBL 30d (6.348.045) (5.556.284) Pembayaran pinjaman subordinasi (10.662) (9.853) Kas neto yang digunakan untuk kegiatan pendanaan (6.346.806) (8.383.500) Penurunan neto kas dan setara kas (2.359.122) (19.161.447) Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (124.927) 195.724 Kas dan setara kas awal periode 108.818.591 119.421.406 Kas dan setara kas akhir periode 106.334.542 100.455.683 Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari: Kas 3 16.249.069 11.508.009 Giro pada Bank Indonesia 4 41.865.835 41.389.387 Giro pada bank lain 5 6.281.801 4.419.254 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain-jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 6 33.071.932 35.754.427 Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia-jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 8.865.905 7.384.606 Total Kas dan Setara Kas 106.334.542 100.455.683 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan. 11

1. UMUM a. Pendirian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut BRI ) didirikan dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968. Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia ( Pemerintah ) No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hukum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi Persero didokumentasikan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 Notaris Muhani Salim, S.H. dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73, Tambahan No. 3A tanggal 11 September 1992. Anggaran Dasar BRI kemudian diubah dengan akta No. 7 tanggal 4 September 1998 Notaris Imas Fatimah, S.H., pasal 2 tentang Jangka Waktu Berdirinya Perseroan dan pasal 3 tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undangundang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-24930.HT.01.04.TH.98 tanggal 13 November 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86, Tambahan No. 7216 tanggal 26 Oktober 1999 dan akta No. 7 tanggal 3 Oktober 2003 Notaris Imas Fatimah, S.H., antara lain tentang status perusahaan dan penyesuaian dengan Undang-undang Pasar Modal dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-23726 HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Oktober 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88, Tambahan No. 11053 tanggal 4 November 2003. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/117/DPwB2/PWPwB24 tanggal 15 Oktober 2003, tentang SK Penunjukan BRI sebagai bank umum devisa, BRI telah ditetapkan sebagai bank devisa melalui Surat Dewan Moneter No. SEKR/BRI/328 tanggal 25 September 1956. Berdasarkan akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., telah dilakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar BRI, antara lain untuk penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam-LK ), yang fungsinya sejak 1 Januari 2013 dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ), No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- 48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68, Tambahan No. 23079 tanggal 25 Agustus 2009. Selanjutnya Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Akta Perubahan terakhir didokumentasikan dalam Akta No.57 tanggal 28 Maret 2012, Dina Chozie, S.H., kandidat Notaris pengganti dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-20726 tanggal 8 Juni 2012. Namun, sesuai Putusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang telah diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2014 terdapat perubahan terakhir Anggaran Dasar BRI. Perubahan tersebut didokumentasikan dalam Surat Keterangan Notaris Fathiah Helmi S.H. No. 39/Ket/Not/III/2014 tanggal 26 Maret 2014 dan saat ini masih dalam proses permintaan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah 12

1. UMUM (lanjutan) b. Program Rekapitalisasi Sebagai realisasi dari Program Rekapitalisasi Bank Umum sesuai Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Bank Pemerintah, BRI telah menerima seluruh jumlah rekapitalisasi sebesar nominal Rp29.149.000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahap yaitu sebesar nominal Rp20.404.300 pada tanggal 25 Juli 2000 dan Rp8.744.700 pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 9 dan 29b). Lebih lanjut, seperti yang disebutkan dalam Kontrak Manajemen tanggal 28 Februari 2001 antara Negara Republik Indonesia cq. Pemerintah melalui Menteri Keuangan dan BRI, Pemerintah telah menetapkan bahwa total kebutuhan rekapitalisasi BRI untuk mencapai Liabilitas Penyediaan Modal Minimum 4,00% adalah sebesar Rp29.063.531. Oleh karena itu, BRI telah mengembalikan kelebihan total rekapitalisasi sebesar Rp85.469 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada Negara Republik Indonesia pada tanggal 5 November 2001 (Catatan 9 dan 29a). Pada tanggal 30 September 2003, Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Keputusan No. 427/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 tentang besarnya nilai akhir dan pelaksanaan hak-hak Pemerintah yang timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal BRI dalam rangka program rekapitalisasi bank umum. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Menteri Keuangan menetapkan bahwa nilai akhir kebutuhan rekapitalisasi BRI adalah sebesar Rp29.063.531 (Catatan 30a). c. Penawaran Umum Saham Perdana dan Pemecahan Saham (Stock Split) Dalam rangka penawaran umum saham perdana BRI, berdasarkan pernyataan pendaftaran tanggal 31 Oktober 2003, Pemerintah, melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering ( IPO )) sebesar 3.811.765.000 lembar saham biasa BRI bersamaan dengan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih. Penawaran umum saham perdana meliputi penawaran kepada masyarakat internasional (Peraturan 144A dari Perundang-undangan Sekuritas dan peraturan S ) dan penawaran kepada masyarakat Indonesia. BRI menyerahkan pendaftarannya kepada Bapepam-LK dan pernyataan pendaftaran tersebut telah menjadi efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2646/PM/2003 tanggal 31 Oktober 2003 (Catatan 30a). Penawaran umum saham perdana BRI meliputi 3.811.765.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham dengan harga jual Rp875 (Rupiah penuh) per lembar saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875 (Rupiah penuh) setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50% saham di BRI (Catatan 30a). Saham yang ditawarkan tersebut mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 10 November 2003 dan pada saat yang bersamaan seluruh saham BRI juga telah dicatatkan. Berdasarkan akta No. 38 tanggal 24 November 2010, Notaris Fathiah Helmi, S.H. dilakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp250 (Rupiah penuh) per saham. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU.AH.01.10-33481 tanggal 29 Desember 2010. Pemecahan Saham dilakukan pada tahun 2011 dan BRI menjadwalkan bahwa akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama atau Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi adalah tanggal 10 Januari 2011 dan tanggal dimulainya perdagangan sah dengan nilai nominal baru atau Rp250 (Rupiah penuh) per lembar saham adalah tanggal 11 Januari 2011. d. Struktur dan Manajemen Kantor pusat BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta. 13

1. UMUM (lanjutan) d. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, BRI memiliki jaringan unit kerja dengan rincian sebagai berikut: Kantor Wilayah 19 18 Kantor Inspeksi Pusat 1 1 Kantor Inspeksi Wilayah 17 17 Kantor Cabang Dalam Negeri 452 449 Kantor Cabang Khusus 1 1 Kantor Cabang/Kantor Perwakilan di Luar Negeri 3 3 Kantor Cabang Pembantu (KCP) 566 565 Kantor kas 962 950 BRI Unit 5.149 5.144 Teras 2.907 2.206 Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, BRI memiliki 1 (satu) Kantor Cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands dan 2 (dua) Kantor Perwakilan yang berlokasi di New York dan Hong Kong, serta memiliki 3 (tiga) Entitas Anak yaitu PT Bank BRISyariah, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (dahulu PT Bank Agroniaga Tbk) dan BRI Remittance Co. Ltd. Hong Kong. Berdasarkan kebijakan akuntansi BRI, manajemen kunci BRI cakupannya adalah anggota komisaris, direksi, komite audit, komite remunerasi, kepala divisi, kepala audit intern dan inspektur, pemimpin wilayah dan pemimpin cabang khusus. Total karyawan BRI adalah 86.389 dan 81.238 orang masing-masing pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan BRI tanggal 28 Maret 2012 yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 41 dan No. 57 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama/Independen : Bunasor Sanim Bunasor Sanim Wakil Komisaris Utama/Independen : Mustafa Abubakar Mustafa Abubakar Komisaris : Heru Lelono Heru Lelono Komisaris : Vincentius Sonny Loho Vincentius Sonny Loho Komisaris : Hermanto Siregar Hermanto Siregar Komisaris Independen : Adhyaksa Dault Adhyaksa Dault Komisaris Independen : Ahmad Fuad Ahmad Fuad Komisaris Independen : Aviliani *) Aviliani *) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Tahun 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 10 Juli 2014 telah menyetujui pengunduran diri Ibu Aviliani, Komisaris Independen, terhitung efektif sejak tanggal 21 Mei 2014. Direktur Utama : Sofyan Basir Sofyan Basir Direktur Operasional : Sarwono Sudarto Sarwono Sudarto Direktur Keuangan : Achmad Baiquni Achmad Baiquni Direktur Bisnis Komersial : Sulaiman Arif Arianto Sulaiman Arif Arianto Direktur Kepatuhan : Randi Anto Randi Anto Direktur Bisnis Konsumer : Agus Toni Soetirto Agus Toni Soetirto Direktur Pengendalian Risiko Kredit : Lenny Sugihat Lenny Sugihat 14

1. UMUM (lanjutan) d. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Djarot Kusumayakti Djarot Kusumayakti Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN : Asmawi Syam Asmawi Syam Direktur Jaringan dan Layanan : Suprajarto Suprajarto Direktur Manajemen SDM (MSDM) : Gatot Mardiwasisto Gatot Mardiwasisto Susunan Komite Audit BRI masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Kep. 649-DIR/SDM/06/2012 tanggal 29 Juni 2012 dan Surat Keputusan Komisaris No. B.61-KOM/06/2012 tanggal 1 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Ketua : Bunasor Sanim Bunasor Sanim Anggota : Adhyaksa Dault Adhyaksa Dault Anggota : H. C. Royke Singgih H. C. Royke Singgih Anggota : Dedi Budiman Hakim Dedi Budiman Hakim Anggota : Syahrir Nasution Syahrir Nasution Anggota : Hermanto Siregar Hermanto Siregar Anggota : Ahmad Fuad Ahmad Fuad Anggota : Vincentius Sonny Loho Vincentius Sonny Loho Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan BRI adalah Budi Satria dan Muhammad Ali sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. Kep. 250-DIR/KPS/05/2014 tanggal 08 Mei 2014 dan Surat Keputusan Direksi No. Kep. 20-DIR/SDM/12/2009 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Kepala Satuan Kerja Audit Internal BRI adalah Ali Mudin berdasarkan Surat Keputusan Direksi BRI No. Kpts.18/Dir.01.03/VII/2011 tanggal 5 Juli 2011. e. Entitas Anak PT Bank BRISyariah Pada tanggal 29 Juni 2007, BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan pemegang saham PT Bank Jasa Arta ( BJA ) untuk mengakuisisi 100,00% saham BJA dengan harga pembelian sebesar Rp61 miliar. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI sesuai dengan akta No. 3 tanggal 5 September 2007 Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap BJA tersebut dan juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 9/188/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 18 Desember 2007 dan No. 9/1326/DPIP/Prz tanggal 28 Desember 2007. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 19 Desember 2007 berdasarkan akta Akuisisi No. 61 Notaris Imas Fatimah, S.H., dimana BRI memiliki 99,99875% dari total saham yang dikeluarkan BJA dan sebesar 0,00125% diserahkan kepada Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI. BJA berdasarkan akta No. 45 tanggal 22 April 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., telah berubah menjadi PT Bank Syariah BRI ( BSB ). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008, BSB memperoleh izin perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Selama 60 (enam puluh) hari setelah keputusan tersebut, BSB wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan selambat-lambatnya 360 (tiga ratus enam puluh) hari setelah keputusan, BSB wajib menyelesaikan seluruh kredit dan liabilitas debitur atau nasabah dari kegiatan konvensional. 15

1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak (lanjutan) PT Bank BRISyariah (lanjutan) BRI pada tanggal 19 Desember 2008 sepakat untuk melakukan pemisahan (spin-off) atas Unit Usaha Syariah BRI ( UUS BRI ) kedalam BSB yang telah diaktakan dengan Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah BRI ke dalam PT Bank Syariah BRI No. 27 tanggal 19 Desember 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana tanggal efektif pemisahan adalah tanggal 1 Januari 2009. Akibat dari pemisahan yang ditetapkan tersebut, terhitung sejak tanggal efektif pemisahan maka: 1. Semua aset dan liabilitas UUS BRI yang dimiliki oleh BRI, karena hukum telah beralih kepada dan menjadi hak atau kepunyaan, serta liabilitas atau beban dari dan akan dijalankan oleh dan atas tanggungan BSB, selaku perseroan yang menerima pemisahan. 2. Semua operasi, usaha, kegiatan dan aktivitas kantor UUS BRI karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau diusahakan oleh BSB atas keuntungan, kerugian dan tanggungan BSB. 3. Semua hak, piutang, wewenang dan liabilitas UUS BRI berdasarkan perjanjian, tindakan atau peristiwa apapun yang telah ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada atau sebelum tanggal efektif pemisahan, termasuk tetapi tidak terbatas pada yang tercatat dalam daftar aset dan liabilitas UUS BRI, serta semua hubungan hukum antara UUS BRI dengan pihak lain karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau dilaksanakan oleh BSB atas keuntungan atau kerugian dan tanggungan BSB. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham BSB No. 18 tanggal 14 April 2009, Notaris Fathiah Helmi, S.H., dilakukan perubahan nama dari PT Bank Syariah BRI menjadi PT Bank BRISyariah ( BRIS ) dan telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia sesuai Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/63/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 15 Desember 2009. Anggaran Dasar BRIS telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank BRISyariah No. 113 tanggal 26 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-40622.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 25 Juli 2013. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRIS yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRIS adalah menyelenggarakan usaha perbankan dengan prinsip Syariah. Total aset BRIS pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp18.316.859 dan Rp17.419.045 atau 2,85% dan 2,78% dari total aset konsolidasian. Total pendapatan pengelolaan dana untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah masingmasing sebesar Rp1.004.242 dan Rp815.639, atau 2,87% dan 3,02% dari total pendapatan bunga konsolidasian. Kantor pusat BRISyariah berlokasi di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, dan memiliki 52 Kantor Cabang dan 204 Kantor Cabang Pembantu. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) Pada tanggal 19 Agustus 2010, BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) selaku pemegang 95,96% saham BRI Agro untuk mengakuisisi saham BRI Agro dengan total nominal sebesar Rp330.296 untuk 3.030.239.023 lembar saham dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Komposisi kepemilikan saham BRI Agro nantinya adalah BRI akan memiliki 76,00%, Dapenbun 14,00% dan publik 10,00%. 16

1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) (lanjutan) Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI sesuai dengan akta No. 37 tanggal 24 November 2010 Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap BRI Agro. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memberikan persetujuan melalui Surat No. 13/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Februari 2011. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 3 Maret 2011 berdasarkan akta akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana BRI memiliki 88,65% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BRI Agro, sebagaimana dimuat dalam akta No. 68 tanggal 29 Desember 2009, Notaris Rusnaldy, S.H. Hal tersebut diatas telah mempertimbangkan efek dari Waran Seri I yang dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 25 Mei 2011. Untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep- 259/BL/2008, tanggal 30 Juni 2008, tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, BRI sebagai pengendali baru BRI Agro diwajibkan untuk melaksanakan Penawaran Tender terhadap saham BRI Agro yang dimiliki pemegang saham publik. Pernyataan Penawaran Tender telah dinyatakan efektif pada tanggal 4 Mei 2011 berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-4985/BL/2011 dan telah diumumkan pada dua surat kabar harian, yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily, keduanya pada tanggal 5 Mei 2011. Masa penawaran Tender dimulai pada tanggal 5 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2011. Pada tanggal penutupan masa Penawaran Tender, terdapat 113.326.500 lembar saham (3,15% dari seluruh saham BRI Agro) yang dibeli oleh BRI. Harga penawaran Tender yang digunakan adalah sebesar Rp182 (Rupiah penuh) per lembar. Pada tanggal 1 Juli 2011, telah dilaksanakan penjualan saham kepada Dapenbun sejumlah 256.375.502 lembar atas eksekusi opsi beli Dapenbun dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Selanjutnya sesuai peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, jangka waktu pengembalian tender offer adalah selama 2 (dua) tahun, namun khusus untuk BRI Agro maka BRI wajib memenuhi kepemilikan saham publik minimal adalah sebesar 10,00%, dan harus dipenuhi paling lambat pada tanggal 24 Mei 2013. Hal ini untuk memenuhi Surat Bursa Efek Indonesia No. S-06472/BEI.PPJ/09-2011 tanggal 23 September 2011. Sampai dengan 31 Desember 2012, saham BRI Agro yang berhasil dijual ke publik sebesar 500.000 lembar, sehingga kepemilikan saham BRI di BRI Agro per 31 Desember 2012 menjadi 79,78% dan Dapenbun 14,00%. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 16 Mei 2012, Notaris Rusnaldy, S.H., dilakukan perubahan nama dari PT Bank Agroniaga Tbk menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk ( BRI Agro ) dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sesuai Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012. Pada tanggal 10 Mei 2013, BRI Agro menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas IV ( PUT IV ) kepada Dewan Komisioner OJK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 3.846.035.599 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 26 Juni 2013, Dewan Komisioner OJK melalui surat No. S-186/D.04/2013 menyetujui Pernyataan Penawaran Umum Terbatas IV tersebut, sehingga meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 3.832.685.599 lembar saham. Hasil dari PUT IV menyebabkan Anggaran Dasar BRI Agro mengalami perubahan sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 107 tanggal 30 Juli 2013, Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga kepemilikan saham BRI di BRI Agro menjadi 80,43%, Dapenbun 14,02% dan publik 5,55%. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 0074249.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 1 Agustus 2013. Total aset BRI Agro pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp5.709.652 dan Rp5.122.727 atau 0,89% dan 0,82% dari total aset konsolidasian. Total pendapatan bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp280.374 dan Rp187.756 atau 0,80% dan 0,72% dari total pendapatan bunga konsolidasian. 17

1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) (lanjutan) Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan BRI Agro adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. BRI Agro berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 22/1037/UUps/Ps6D tanggal 26 Desember 1989, telah mendapat izin usaha sebagai Bank Umum. Kantor pusat BRI Agro berlokasi di Plaza Great River, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2 No. 1, Jakarta, dan memilki 13 Kantor Cabang dan 13 Kantor Cabang Pembantu. BRI Remittance Co. Limited Hong Kong (BRI Remittance) Pada tanggal 16 Desember 2011, BRI telah menandatangani Instrument of Transfer dan Bought and Sold Notes untuk mengakuisisi 100,00% atau 1.600.000 (angka penuh) saham BRIngin Remittance Co. Ltd. (BRC) Hong Kong dengan harga pembelian sebesar HKD1.911.270. Akuisisi ini telah disahkan oleh Inland Revenue Department (IRD) Hong Kong dengan stamp duty pada tanggal 28 Desember 2011 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 13/32/DPB1/TPB1-3/Rahasia pada tanggal 1 Desember 2011. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Tahunan BRIngin Remittance Company Limited tanggal 2 Juli 2012, serta dengan diterbitkannya Certificate of Change of Name No. 961091 tanggal 11 Oktober 2012 oleh Registrar of Companies Hong Kong Special Administrative Region, maka nama BRIngin Remittance Company Limited secara resmi berubah menjadi BRI Remittance Company Limited Hong Kong. Total aset BRI Remittance pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp4.569 atau 0,0007% dan Rp4.124 atau 0,0007% dari total aset konsolidasian. Ruang lingkup kegiatan BRI Remittance adalah menjalankan kegiatan umum di bidang remittance. Kantor pusat BRI Remittance berlokasi di Lippo Centre, Tower II, 89 Queensway, Admiralty, Hong Kong. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, serta praktek yang lazim berlaku di industri perbankan. BRIS (Entitas Anak) yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah disajikan sesuai dengan PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah, PSAK No. 102 (Revisi 2013) tentang Akuntansi Murabahah, PSAK No. 104 tentang Akuntansi Istishna, PSAK No. 105 tentang Akuntansi Mudharabah, PSAK No. 106 tentang Akuntansi Musyarakah dan PSAK No. 107 tentang Akuntansi Ijarah yang menggantikan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk topik tersebut, PSAK No. 110 tentang Akuntansi Sukuk 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar akrual, kecuali pendapatan dari istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah serta laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan dalam jutaan Rupiah. b. Prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan BRI dan Entitas Anak yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh BRI. Dalam hal pengendalian terhadap Entitas Anak dimulai atau diakhiri dalam suatu periode berjalan maka hasil usaha Entitas Anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian itu berakhir. Suatu pengendalian atas suatu Entitas Anak lain dianggap ada bilamana BRI menguasai lebih dari 50,00% hak suara, BRI dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Entitas Anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas Direksi Entitas Anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Dalam mencatat akuisisi Entitas Anak digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset neto Entitas Anak dicatat sebagai goodwill. Seluruh saldo dan transaksi antar perusahaan yang signifikan termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Bank dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Apabila laporan keuangan Entitas Anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk transakasi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa maka dilakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan Entitas Anak tersebut. 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Kepentingan nonpengendali dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba neto dan ekuitas Entitas Anak tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham nonpengendali pada Entitas Anak tersebut. c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan wesel ekspor, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dengan metode biaya dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan BRI terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi, surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain. BRI menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK No. 60 termasuk penyesuaiannya tahun 2012, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 termasuk penyesuaiannya tahun 2012, mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masingmasing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi BRI selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana BRI mengelola risiko tersebut. 1. Klasifikasi BRI mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; b. Kredit yang diberikan dan piutang; c. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo; d. Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual. 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) 1. Klasifikasi (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; b. Liabilitas keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki BRI terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a. Yang dimaksudkan oleh BRI untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau c. Dalam hal BRI mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana BRI mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laba rugi saat pengakuan liabilitas. 2. Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian. 21