ABSTRAK. Masalah utama dari jaringan drainase. - Saluran drainase utama penuh dengan enda - pan. 3'14 ha. . ' : I. I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REKAYASA HIDROLOGI. Kuliah 2 PRESIPITASI (HUJAN) Universitas Indo Global Mandiri. Pengertian

Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE

TATA CARA PEMBUATAN STUDI KELAYAKAN DRAINASE PERKOTAAN

4.3 METODE PENGUMPULAN DATA

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Bendung adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai

BAB II STUDI PUSTAKA

Curah Hujan dan Reboisasi (Penghijauan Hutan Kembali) 6

BAB I PENDAHULUAN. mungkin terdapat kehidupan. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kehidupan

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

ALUR PENELITIAN. MASALAH Banjir / Genangan di Kecamatan Tenggilis Mejoyo IDENTIFIKASI MASALAH

Modul 3 ANALISA HIDROLOGI UNTUK PERENCANAAN SALURAN DRAINASE

Kolam Retensi (Retarding Basin) Sebagai Alternatif Pengendali Banjir Dan Rob.

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan bertempat di kolam retensi taman lansia kota bandung.

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

BAB III METODE PENELITIAN

Ada empat unsur fungsional pokok dalam suatu jaringan irigasi, yaitu :

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

3.1. METODOLOGI PENYUSUSNAN TUGAS AKHIR

Kata kunci : banjir, kapasitas saluran, pola aliran, dimensi saluran

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta terletak di daerah dataran rendah di tepi pantai utara Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR ELGINA FEBRIS MANALU. Dosen Pembimbing: IR. TERUNA JAYA, M.Sc

PENERAPAN SISTEM SEMI POLDER SEBAGAI UPAYA MANAJEMEN LIMPASAN PERMUKAAN DI KOTA BANDUNG

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

PERENCANAAN BENDUNG GERAK KEPOHBARU UNTUK KEPERLUANAIR BAKU DAN IRIGASI DESA SUMBERHARJO KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN BOJONEGORO

STUDI ANALISIS PENGENDALIAN BANJIR BATANG KAPAU DI KOTA PARIAMAN

ANALISIS EFEKTIFITAS KAPASITAS SALURAN DRAINASE DAN SODETAN DALAM MENGURANGI DEBIT BANJIR DI TUKAD TEBA HULU DAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, 26 Februari Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

ANALISIS INTENSITY DURATION FREKUENSI (IDF) YANG PALING SESUAI DENGAN BANTUAN MICROSOFT EXCEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR...

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

GENANGAN DI KABUPATEN SURABAYA

TUGAS AKHIR EVALUASI DIMENSI SALURAN DI KAWASAN TERMINAL GROGOL JL. DR. SUSILO JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB II TINJUAN PUSTAKA 0

METODOLOGI BAB III III Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

SKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD)

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang

HALAMAN PENGESAHAN...

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

ANALISIS VOLUME TAMPUNGAN KOLAM RETENSI DAS DELI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN BANJIR KOTA MEDAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk lahan perumahan, industri sehingga terjadi. penyimpangan guna lahan yang mengakibatkan meluapnya aliran aliran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

BAB III METODE PENELITIAN. Pada lokasi DAS Sungai Cisimeut Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak,

TESIS RE Oleh: Prisma Yogiswari

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERHITUNGAN METODE INTENSITAS CURAH HUJAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE STADION BATORO KATONG KABUPATEN PONOROGO

TUGAS AKHIR ANALISIS ROUTING ALIRAN MELALUI RESERVOIR STUDI KASUS WADUK KEDUNG OMBO

BAB III METODOLOGI. 2. Kerusakan DAS yang disebabkan karena erosi yang berlebihan serta berkurangnya lahan daerah tangkapan air.

MEMBUAT TANGGUL DAN PENATAAN SISTEM DRAINASE DAPAT MENGURANGI GENANGAN AIRDALAM KOMPLEK PERUMAHAN SUNGAI PAWOH KOTA LANGSA

PEMODELAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS KERUSAKAN DAN AGIHAN BANJIR LUAPAN SUNGAI WAWAR BAGIAN HILIR SUB DAS WAWAR DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT

Dosen Pembimbing : Dr. Techn. Umboro Lasminto, ST, MSc Yang Ratri Savitri, ST, MT. Agil Hijriansyah

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KOTA PADANG (Studi Kasus: Drainase Air Tawar - Ganting) Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP ITS, Surabaya 2

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

BAB III III - 1METODOLOGI

KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG. Zainuddin

BAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.

REVITALISASI JARINGAN IRIGASI RAWA SUB-SEKUNDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS HASIL PERTANIAN (STUDI KASUS IRIGASI SUB-SEKUNDER RAWA PITU SP 2)

Transkripsi:

I ABSTRAK D;I. Tunjung umumnya dataran rendah yang ketinggi annya mendekati ketinggian permukaab laut yang rna na mempunyai suatu jaringan drainase utama mela - lui 3 sungai utama, yaitu Kali Bancaran, Kali Bangkalan dan Kali Jambu. Dan ketiga kali terse - but masing-masing berakhir di laut. Di tengah are al pengaliran ini terdapat rawa yang hernama Rawa saksak. Karena buruknya sistem pengaliran, r.1aka rawa tersebut semakin meluas menggenangi beberapa hektar sawah. Luas sawah yang tergenang kira-kira 3'14 ha. Kali Bangkalan.yang melalui kota Bangkalan mempunyai kapasitas yang kecil sedangkan debit yang le wat besar sehingga air meluap ke perkampungan-per kampungan. Hal ini selain membawa kerugian materi al, juga sangat mengganggu ketenangan dan kenyama nan penduduk. Masalah utama dari jaringan drainase - Saluran drainase utama penuh dengan enda - pan... : I. I. '

II - Sungai, khususnya di muara, penuh dengan endapan. - Kapasitas; dari Kali Bangkalan yang melewa kota Bangkalan tidak mencukupi untuk menam pung debit yang lewat. Kapasitasnya hanya 3 1, 5 m /dt. - Pengaliran dari beberapa saluran drainase berlawanan arah terhadap permukaan tanah. - Bangunan-bangunan air yang ada tidak ber - fungsi dengan baik sehingga mengakibatkan air banjir dari sungai mengalir kembali ke sawah. Untuk memperbaiki kondisi di atas dengan memperbaiki sistem yang ada, termasuk hanya menggali kembali saluran-saluran yang ada dan mer:1bangun la gi bangunan-bangunan air yang ada, bukanlah merupakan penyelesaian yang baik berhubung kapasitas Kali Bangkalan yang melalui tengah kota Bangkalan sangat kecil,dan untuk melebarkan sungai yang me nembus kota tidak dimungkinkan sebab sangat banyak jumlah rumah-rumah yang. harus dibongkar. Studi ini, untuk mengatasi masalah terbatasnya da

III ya tampung Kali Bangkalan, mengambil langkah mengurangi daera h aliran yang airnya mengalir ke Ka li Bangkalan dan dialirkan melalui Kali - Bancaran dan Kali Jambu. Kemudian menjadikan Rawa.Saksak sebagai penampung sementara yang airnya dikluar - kan dengan pintu pengatur sesuai dengan kapasitas Kali Bangkalan. Dimensi saluran-saluran yang hendak dibuat dihi - tung dengan perumusan Strikler yang didasarkan a tas debit rencana yang dihitung dengan rumus me - thode rasional Jepang. Data hidrologi diambil da- - ri 7 stasiun yang kemudian dengan methode poligon Theissen diperoleh curah hujan yang mewakili. daerah aliran D.I. Tunjung. Dari hujan harian maksimum yang diperoleh dari poligon theissen~ dijadikan hujan pendek t sejam dan t sehari dengan ru mus R = a.r24 R24 + b untuk hujan 0-1 jam. dan ( 100 R ) 2 = R24 11300 t 't + 3, 1 2 untuk hujan 1-24 jam

IV Dimana harea a dan b merupakan konstanta yang ter gantung pada waktu. Kemudian pada masing-masing hujan pendek, dihitung hujan rencana d~ngan methode Gumbel. Periode ulang yang diambil untuk keperluan drainase a dalah hujan 2 tahunan (R2), R5, R20. Dari hujan rencana dihitung intensitas hujan dengan mengguna kan tiga perumusan yaitu Talbot, Ishiguro, sherman yang kemudian ketiga rumus dihandingl<:an rumus mana yang paling tepat digunakan. Ternyata rumns yang cocok dalam studi ini adalah rumus Ishiguro untuk periode ulang 2 th, 5 th, aan 20 th, Sehing ga diperoleh grafik intensitas terhadap waktu. Dengan menghi tung - Waktu Konsentra.c:;i pada masing - masing saluran dan dengan methode rasional Jepang diperoleh debit rencana pada masing-masing saluran. Sedangkan perhitungan. volume hujan yang masuk ke rawa Saksak, dipergunakan methode Nakayatsu. Untuk rnengetahui untung ruginya dari proyek yang direncanakan ini digunakan methode Cash?low yaitu dengan perhitungan cara Discounted Benefit

v Cost Ratio (BCR). Biaya awal proyek ditaksir sebe sar Rp. raan Rp. 2.674,101 juta. Biaya operasi dan pemeliha 61,684 juta per tahun dan setelah dijadikan Present Values senilai Rp. 483,794 juta. Keuntungan dari tanaman padi dan polowi jo dan taksi. e.. siran kerugian banjir yang menjadi keuntuntungandari :proyek adalah se besar P.p. 900,694 )uta per ta hun dan setelah dijadian Present Values senilai ~. 7.064,233 juta. Maka diperoleh nilai BCR = 2,2. Dapat. di tarik kesimpulan bahwa, karena keuntungan positif dari pekerjaan ini yaitu menambah produksi pertaniaan dan maghilangkan banjir di lwta maka perkerjaan ini layak dilaksanakan.