MANAJEMEN PERIKLANAN STRATEGI PERIKLANAN DALAM PEMASARAN

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PESAN IKLAN CREATIVE WRITING

BAB 1 PENDAHULUAN. Metafora merupakan salah satu gaya bahasa yang biasa kita temui dalam

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

Pertemuan 5. Merancang Strategi Isi Pesan (What To Say)

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN

BAB III LANDASAN TEORI

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.

Template Standar Powerpoint

PPT 8 Strategi Kreatif

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)

Marketing Communication Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri periklanan saat ini menunjukan perubahan yang pasti dari yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

TUGAS AKHIR PROSES DESAIN IKLAN OUTDOOR DI CV. DERAS CIPTA MEDIA ADVERTISING SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIDANG DESAIN GRAFIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

Setelah mempelajari Bab ini

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB II KERANGKA TEORI

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN. ends

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN JASA PEMASARAN JASA JENJANG D-3 SEMESTER GENAP 2015

BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Komunikasi Massa

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang

STRATEGI KREATIF MERANCANG PESAN IKLANTELEVISI

STRATEGI KREATIF DALAM MEMBUAT IKLAN YANG BAIK DAN EFEKTIF. Brandconcept Communications Semarang ( Trijaya Utama Sakti )

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kreatif iklan Mie Sedaap versi Lie Detector telah dijabarkan pada bab sebelumnya

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

IKLAN. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

Marketing Communication Management

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

Commercial / Advertising Photography

Integrated Marketing Communication II

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Yasin (2014) menyatakan perilaku konsumen merupakan sesuatu yang unik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Pertemuan 1. PENGANTAR dan PROSES KREATIF di AGENCY

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

Transkripsi:

MANAJEMEN PERIKLANAN STRATEGI PERIKLANAN DALAM PEMASARAN

STRATEGI PERIKLANAN Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu : - What : apa tujuan iklan? - Who : siapa khalayak yang akan dijangkau? - When : kapan iklan dipasang? - Where : di mana iklan dipasang? - Why : mengapa harus demikian? - How : bagaimana bentuk iklannya

Tujuan strategi: usaha untuk menciptakan iklan yang efektif. Oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi (Batey, 2003)

A. Marketing Brief Sebelum menentukan strategi yang perlu dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004).

Informasi tentang produk biasanya meliputi : Brand Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar Product knowledge Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk Diferensiasi Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor. Target Audience Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut.

Analisis SWOT Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar. Kompetitor Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor tersebut.

B. Creative Brief Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.

CATATAN: Masing-masing agensi periklanan mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003) Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) yaitu :

1. Tujuan Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.

2. Masalah pemasaran Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT. 3. Target Audience Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor: demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah.

4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama: Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci. 5. Alasan konsumen untuk percaya Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.

6. Gaya / tone Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan. 7. Dampak yang diharapkan Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen.

PESAN UTAMA Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi ( Effendi, 1981 ) Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan.

Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens.

Pertimbangan bahwa Kampanye iklan didasarkan hanya pada satu tema besar saja karena keterbatasan daya ingat manusia. Dengan menggunakan satu tema maka kemungkinan akan diingatnya pesan suatu iklan oleh konsumen akan jauh lebih besar daripada menggunakan beberapa tema, hal ini berlaku terutama untuk produk paritas dengan USP yang sama dengan produk kompetitor

Secara empiris hampir semua kampanye periklanan yang hanya didasarkan pada satu tema selalu sukses dijalankan, semua advertising campaigns telah membuktikan keberhasilannya dengan hanya menggunakan satu tema utama saja (Durianto, dkk, 2003). Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan berarti mengkomunikasikan satu hal yang kita anggap penting. Untuk menentukan tema yang tepat, diperlukan suatu analisis terhadap produk secara cermat, mendalam dan konprehensif yang terkait dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran pasar, tingkat persaingan, aspek demografis, dan unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003).

Aliran besar teori strategi kreatif untuk menentukan pesan atau tema utama : 1. Produk benefit / feature oriented Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan keistimewaan khusus produk (Widyatama, 2005). Keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan merupakan sesuatu yang dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan bagi konsumen untuk mengguanakan produk tersebut. Aliran ini dipelopori oleh Rosser Reeves sebagai salah satu tokoh Ted Bates Ad Agency pada dekade 1950-an. Rosser Reeves menggambarkan strategi pesan yang disebutnya dengan istilah Unique Selling Proposition atau USP

USP Terdiri dari beberapa komponen: Iklan harus membuat suatu dalil kepada konsumen. Masing-Masing iklan harus berkata kepada konsumen akan manfaat spesifik yang diberikan produk Dalil tidak dimiliki atau tidak ditawarkan kompetitor manapun. Dalil harus unik, baik suatu keunikan merek maupun suatu klaim yang tidak dibuat iklan lain. Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu menjawab pertanyaan Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaingmu? Dalil harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen kunci untuk memelihara fokus USP adalah pengulangan. Reeves menggabungkan USP dan pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan yang mampu menggerakkan konsumen

Dasar untuk memilih strategi USP (Durianto, dkk, 2003) : Produk yang diiklankan adalah produk untuk kategori baru (tapi bukan merek baru) Benefit produk yang utama belum semua terpakai atau belum dikomunikasikan oleh kompetitor. Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan substansial di mata konsumen.

Dalam perkembangannya strategi ini kemudian memiliki kelemahan dan mulai ditinggalkan, kemajuan teknologi membuat perusahaan dapat membuat produk yang sama yang juga memiliki keunikan dan keistimewaan yang sama dengan kualitas sama. Oleh karena itu semakin sulit bagi konsumen untuk menemukan USP (Ries & Jack Trout, 2002).

2. Brand image oriented Merek atau produk diproyeksikan atau dikaitkan pada suatu citra dan kepribadian tertentu melalui kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi pada simbol kehidupan (Widyatama, 2005). Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang digunakan (selain keuntungan fisik yang ada).

Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy & Mather pada dekade 1960-an. L Latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image, citra atau personality tertentu untuk membedakannya dengan catatan tidak mengubah image tersebut dalam kurun waktu yang lama (Durianto, dkk, 2003). Acuan penggunaan strategi brand image oriented adalah jika produk bersifat paritas atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek, sementara merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan kompetitor.

Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen. Bentuk-bentuk pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut dengan strategi citra merek atau brand image. Dalam strategi citra merek terdapat bentuk strategi yaitu strategi differensiasi. Maksudnya adalah sampai di mana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik, atau berbeda pada masyarakat konsumen

Differensiasi sebuah merek untuk memaksimalkan efektifitas sebuah iklan harus dibangun melalui gaya periklanan yang konsisten. Menurut David Aaker (Dalam : Sutherland & Alice K, 2005), Sebuah strategi merek yang konsisten dan ditopang oleh sebuah simbol yang kuat mampu menghasilkan keuntungan besar dalam melaksanakan program komunikasi

Citra merek sebagai strategi differensiasi menurut David Ogilvy (Dalam : Lwin & Aitchison, 2005) adalah : - Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah produk. - Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam mengembangkan dan mempertahankan citra merek.

3. Positioning Oriented Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran, yakni menempatkan produk pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon konsumen (Al Ries & Jack Trout, 2002). Konsep utama dalam strategi periklanan ini adalah berorientasi pada kompetitor, khususnya yang merupakan market leader. Selain itu orientasi positioning juga berdasarkan pada keunggulan atribut, manfaat dan product class atau posisi relatif terhadap kompetitor (Kartajaya, 2004).

Positioning adalah core-nya strategi periklanan. Strategi sendiri adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan valuable di benak konsumen, oleh karena itu strategi positioning hanya akan tepat diterapkan jika : - Strategi USP dan Brand Image tidak relevan dengan kondisi produknya. - Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu produk atau jasa dengan market leader. - Tidak melakukan head on attack dengan market leader. (Durianto, dkk, 2003)

4 Acuan menentukan Positioning (Kartajaya, 2004 : 14) : - Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason to buy. - Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif produk atau perusahaa - Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendeferensiasikan diri dengan pesaing - Berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan.

HOW TO SAY? Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) kepada audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).

Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh-jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu : Plesetan Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan. Visual produk penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen. Headline atau tipografi Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu. Logo menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan. Makna ganda sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus. Tokoh sebagai endoser penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan. Sex Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual. Fungsi produk Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.

Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti: - Product Shoot Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk - Pendekatan Budaya Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan - Humor -Emotional Selling Proposition Secara emosional, sebuah merek atau brand dapat dibuat secara berbeda melalui gaya, sikap, cara berkomunikasi, cara pemotretan atau visual dan jenis musik yang digunakan. Perbedaan-perbedaan yang bersifat emosional inilah yang sekarang menjadi strategi pesan periklanan bagi masing -masing produk ( Lwin & Aitchison, 2005).

TUGAS Diskusikan tentang perumusan strategi periklanan dalam pemasaran dan bagaimana cara menentukan ide kreatif

Perumusan Strategi Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan (Durianto, dkk, 2003) : - Directed Creativity Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif. - Brand Name Exposure Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness. - Positive Uniqueness

Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran. Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi (Suyanto, 2004). - Selectivity Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut. Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai-nilai, yaitu (Hakim, 2005) : - Simple Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi komunikatif. - Unexpected Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat. - Persuasive Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. - Relevant Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand. - Entertaining Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati konsumen terhadap produk - Acceptable Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus diperhatikan.

MENEMUKAN IDE KREATIF 1. Convention Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya. 2. Disturbtion Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan.buat daftar ide sebanyak-banyaknya. - Inkubasi: bagian dari stress, hang! Tips-nya: Harus keluar dari masalah (refreshing) asal jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan kerja atau teman Brainstorming. - Iluminasi: Tahap AHA! Atau EUREKA! Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat untuk melaksanakan Ide! 3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat) Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief?

BUDGETTING Biaya Iklan tidak lebih 10% dari keuntungan Biaya iklan tergantung pada spesifikasinya Contoh: Media Billboard: Biaya: - Biaya Pra produksi: pemotretan, perencanaan kampanye, survey - Biaya produksi: Desain, Printing, - Biaya pasca produksi: aplikasi desain pada media, biaya pemasangan, konstruksi, perijinan, pemasangan, dll