Boks 1. PEMETAAN KOMODITI PENYUMBANG INFLASI TERBESAR DI KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BULAN DESEMBER 2009, KOTA JAMBI DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN

http.//sragenkab.bps.go.id

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

No. 01/05/3326/Th. IV, 02 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,33 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) KOTA TEMBILAHAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Bulan Januari 2017 Inflasi 1,10 persen

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi JANUARI 2016 DEFLASI -0,19 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI APRIL 2016 DEFLASI 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN APRIL 2017 INFLASI SEBESAR 0,19 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI OKTOBER 2015 DEFLASI 0,25 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,60 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

http.//sragenkab.bps.go.id

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2015 INFLASI 0,39 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN FEBRUARI 2016 DEFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI BULAN MARET 2014

BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Jambi

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

Transkripsi:

Boks 1. PEMETAAN KOMODITI PENYUMBANG INFLASI TERBESAR DI KOTA JAMBI Inflasi merupakan fenomena umum yang terjadi pada hampir seluruh negara baik pada tingkat perekonomian nasional maupun regional. Pada tingkat yang relatif rendah, inflasi tidak menimbulkan persoalan terlalu serius bagi perekonomian bahkan diperlukan sebagai insentif untuk merangsang peningkatan produksi barang dan jasa. Sebaliknya jika pergerakannnya berlangsung sangat cepat pada tingkat yang cukup tinggi dan tidak stabil, inflasi justru akan menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bahkan dapat menjelma menjadi penyakit yang akan mengganggu kelangsungan berbagai aktivitas perekonomian. Itulah sebabnya perubahan laju inflasi harus dikendalikan agar selalu berada pada tingkat dan interval yang relatif rendah serta stabil. Bila diamati perkembangan perubahan tingkat harga antar daerah di Indonesia, Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang laju inflasinya tergolong tinggi dan sangat fluktuatif. Pada tahun 2007, laju inflasi di daerah ini mencapai 7,42% kemudian naik menjadi 11,57% pada tahun berikutnya. Angka-angka ini lebih tinggi dari laju inflasi nasional masing-masing sebesar 6,59% dan 11,06%. Tingkat inflasi turun drastis menjadi 2,49% pada tahun 2009 lebih rendah dari inflasi national sebesar 2,78%, namun perkembangan terbaru menunjukkan tanda-tanda meningkatnya kembali tingkat inflasi yang telah mencapai sebesar 6,96% pada tahun 2010. Kontribusi setiap kelompok barang atau komoditi terhadap pembentukan inflasi bergantung kepada dua hal yaitu perubahan harga dan bobot komoditi tersebut dalam perhitungan indeks harga konsumen. Selain kedua unsur tersebut, faktor stabilitas harga atau frekuensi perubahann harga suatu komoditi juga sangat menentukan gejolak atau fluktuasi laju inflasi. Semakin tinggi frekuensi perubahan harga suatu komoditi semakin tinggi keragaman laju inflasi dalam suatu periode waktu tertentu dan akibatnya semakin besar ketidakpastian yang ditimbulkannya. Pola perubahan harga seperti ini akan berdampak terhadap pengambilan keputusan oleh para aktor atau pelaku ekonomi baik produsen, maupun konsumen dan pemerintah. i

TUJUAN PENELITIAN a. Mengetahui dan menganalisis komoditi yang berperan dominan terhadap laju inflasi berdasarkan besarnya nilai bobot atau penimbangnya dalam pembentukan IHK di Kota Jambi. b. Mengetahui besaran perubahan tingkat harga dan frekuensi perubahan harga komoditi-komoditi yang berperan dominan terhadap laju inflasi di Kota Jambi. c. Memetakan komoditi-komoditi pembentuk IHK untuk memperoleh komoditi pemilik bobot atau penimbang terbesar dan frekuensi perubahan harga tertinggi di Kota Jambi JENIS DAN SUMBER DATA Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri atas bobot atau penimbang komoditi dalam pembentukan IHK, data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi selama periode 2008-2010 yang terperinci menurut jenis komoditi. Data IHK dibedakan atas runut waktu bulanan dan mingguan sesuai dengan survey masingmasing komoditi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam perhitungan IHK. METODE PENGUMPULAN DATA Data sekunder dikumpulkan dari kompilasi data BPS Provinsi Jambi yang meliputi bobot atau penimbang setiap komoditi dan IHK rinci mencakup berbagai barang dan jasa yang telah dikumpulkan selama rentang waktu April 2008 sampai dengan September 2010 (30 bulan). PEMETAAN KOMODITI Pemetaan komoditi dilakukan dengan menghubungkan antara bobot penimbang masing-masing komoditi dengan besaran frekuensi perubahan tingkat harganya masing-masing pada sumbu vertikal atau horizontal. Pemetaan ini akan mengelompokkan seluruh komoditi kedalam empat kuadran sebagai berikut: Kuadran I : Komoditi yang kedua komponen baik Bobot Penimbang maupun tingkat perubahan harga atau frekuensi perubahan harganya relatif lebih tinggi. Kuadran II : Komoditi yang mempunyai Bobot Penimbang tinggi, tetapi perubahan tingkat harga atau frekuensi perubahan harganya relativ lebih rendah Kuadran III : Komoditi yang kedua komponen baik Bobot Penimbang maupun perubahan tingkat harga atau frekuensi perubahan harganya relatif lebih rendah ii

Kuadran IV: Komoditi yang mempunyai Bobot Penimbang lebih Rendah tetapi perubahan tingkat harga atau frekuensi perubahan harganya relatif lebih tinggi. Pengelompokan seluruh komoditi yang tercakup dalam perhitungan IHK ke dalam keempat kuadran di atas dapat disajikan seperti peta komoditi sebagai berikut. Gambar 1 Peta Kuadran Komoditi Penyumbang Inflasi di Kota Jambi Koefisien Variasi Kuadran II Bobot/ Penimbang Rendah Tetapi Frekuensi Kuadran I Bobot/ Penimbang dan Frekuensi Perubahan Harga Tinggi Nilai Pembobot Kuadran III Bobot/ Penimbang dan Frekuensi Perubahan Harga Rendah Kuadran IV Bobot/ Penimbang Tinggi Tetapi Frekuensi HASIL PENELITIAN Komoditi Mingguan Nilai koefisien variasi dan pembobot setiap komoditi pada sepuluh komoditi pencacahan mingguan cukup bervariasi antara yang satu dengan yang lainnya. Komoditi cabe merah merupakan satu-satunya komoditi yang memiliki frekuensi perubahan harga sekaligus pembobot atau penimbang relatif lebih tinggi dari komoditi yang lain. Tiga komoditi lainnya juga memiliki frekuensi perubahan harga yang cukup tinggi, tetapi nilai pembobotnya lebih rendah yaitu bawang putih, tomat sayur dan bayam. Komoditi bayam yang berasal dari kuadran dua pada pemetaan komoditi merupakan pemilik pembobot paling rendah, namun frekuensi perubahan harganya cukup tinggi menempati urutan ketiga setelah bawang putih dan cabe merah. Empat komoditi sebenarnya memiliki frekuensi perubahan harga relatif lebih rendah, tetapi nilai pembobotnya lebih tinggi yaitu daging ayam, emas perhiasan, bawang merah dan gula pasir. Dua komoditi lainnya memiliki frekuensi perubahan harga dan nilai pembobot relatif lebih rendah yaitu ikan teri dan sabun deterjen. iii

Bila diamati lebih jauh hasil perhitungan koefisien variasi dan besarnya nilai pembobot yang diberikan pada sepuluh besar komoditi penyumbang tertinggi terhadap inflasi di Kota Jambi, cabe merah ternyata berperan sebagai komoditi yang frekuensi perubahan harganya tinggi sekaligus memiliki nilai pembobot lebih besar. Kedua besaran yang dimiliki komoditi ini menempati urutan kedua tertinggi yaitu tertinggi kedua setelah komoditi bawang putih untuk nilai koefisien variasi dan tertinggi kedua setelah daging ayam ras untuk nilai pembobot atau penimbang. Kombinasi dua faktor inilah yang menjadikan komoditi cabe merah tampil sebagai penyumbang inflasi dengan fluktuasi perubahan harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir khususnya pada periode 2008-2010. Konsumsi daging ayam ras sesungguhnya menempati urutan pertama dalam total pengeluaran rumah tangga sehingga komoditi ini diberikan nilai bobot terbesar dalam perhitungan IHK di Kota Jambi, namun frekuensi perubahan harganya relatif rendah. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh komoditi emas perhiasan dan bawang merah yang bobotnya tinggi tetapi frekuensi perubahannya rendah. Jadi tingginya kontribusi ketiga komoditi ini terhadap inflasi lebih disebabkan oleh besarnya pengeluaran rumah tangga, walaupun frekuensi perubahan harganya lebih rendah dari bawang putih dan cabe merah. Komoditi bawang putih sendiri yang nilai bobotnya rendah karena kecilnya proporsi konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, frekuensi perubahan harganya ternyata sangat tinggi. Tabel 4. Nilai Koefisien Variasi dan Penimbang Sepuluh Besar Komoditi Pencacahan Mingguan di Kota Jambi No. Jenis Komoditi Koefisien variasi Penimbang SBH 2007 Penimbang SBH 2002 1. Bawang putih 0,56 0,22 0,29 2. Cabe merah 0,40 1,29 1,79 3. Bawang merah 0,18 0,62 0,74 4. Daging ayam ras 2,09 2,61 5. 6. Emas perhiasan Teri 0,22 1,02 0,43 0,26 0,51 7. Tomat sayur 0,25 0,22 0,35 8. Bayam 0,34 0,19 0,39 9. Gula pasir 0,23 0,93 1,59 10. Sabun detergen bubuk 0,17 0,48 0,59 Sumber: Hasil Olahan Pemetaan Komoditi oleh BPS Jambi. iv

Komoditi Bulanan Sepertihalnya pada kelompok komoditi pencacahan mingguan, pemetaan 230 komoditi pada kelompok pencacahan bulanan telah menghasilkan sepuluh komoditi penyumbang tertinggi terhadap IHK Kota Jambi. Apabila dibandingkan dengan hasil pengolahan data kelompok komoditi pencacahan mingguan, koefisien variasi komoditi kelompok pencacahan bulanan ternyata jauh lebih bervariasi diantara kesepuluh komoditi tersebut. Besaran koefisen variasi antar komoditi tidak selalu searah dengan angka pembobotnya seperti halnya pada kelompok komoditi pencacahan mingguan. Bahan bakar rumah tangga tampil sebagai komoditi yang frekuensi perubahan harganya paling tinggi sekaligus memiliki nilai pembobot paling besar, sementara komoditi sepatu anak-anak yang koefisien variasinya menempati urutan tertinggi keempat juga memiliki nilai pembobot cukup besar menempati urutan yang sama yaitu tertinggi keempat. Akan tetapi komoditi papan, biskuit, pompa air listrik, meja kursi tamu, sebagai komoditi yang memiliki koefisien variasi tertinggi kedua, ketiga, dan keempat justeru memiliki nilai pembobot relatif lebih kecil masing-masing menempati urutan terkecil kedua, ketiga, pertama dan keempat. Komoditi yang frekuensi perubahan harganya lebih rendah tetapi nilai pembobotnya relatif lebih tinggi adalah tomat, cat tembok dan genteng. Teh adalah komoditi yang frekuensi perubahan harganya paling rendah sekaligus nilai pembobotnya lebih kecil dari kesepuluh komoditi tersebut. Tidak jauh berbeda dengan hasil pemetaan komoditi pencacahan mingguan, pemetaan komoditi pencacahan bulanan juga menghasilkan satu komoditi yang mengalami perubahan harga tertinggi dan memiliki pembobot terbesar yaitu bahan bakar rumah tangga yang direpresentasikan oleh gas elpiji berbobot 12 kg. Perpaduan koefisien variasi yang tinggi dan nilai bobot yang besar menjadikan komoditi ini sebagai penyumbang inflasi yang tinggi pada kelompok pencacahan bulanan seperti halnya komoditi cabe merah pada kelompok komoditi pencacahan mingguan atau dua mingguan. Berpedoman pada nilai pembobot dan koefisien variasi sepuluh komoditi di atas akhirnya diplih lima komoditi penyumbang inlasi tertinggi pada kelompok pencacahan bulanan. Kelima komoditi tersebut adalah gas elpiji dengan bobot terbesar dan perubahan harga tertinggi; papan dengan frekuensi perubahan harga tertinggi kedua; genteng dan tomat buah dengan nilai bobot tertinggi kedua dan ketiga, dan teh dengan frekuensi perubahan harga terendah dan bobot terendah ketiga. v

Tabel 5. Nilai Koefisien Variasi dan Penimbang Sepuluh Besar Komoditi Pencacahan Bulanan di Kota Jambi No. Jenis Komoditi Koefisien variasi Penimbang SBH 2007 Penimbang SBH 2002 1. Bahan bakar rumahtangga (gas 3,00 2,29 0,56 2. 3. 4. elpiji 12kg) Papan Genteng 0,61 0,46 0,35 0,12 0,26 0,22 0,34 0,33 0,40 5. 6. 7. Cat tembok Tomat buah Biskuit 0,32 0,56 0,52 0,24 0,10 0,16 0,27 0,08 8. 9. 10. Pompa air listrik Meja kursi tamu Sepatu anak-anak 0,52 0,52 0,32 0,21 0,23 0,12 0,29 Sumber: Hasil Olahan Pemetaan Komoditi oleh BPS Jambi Komoditi-komoditi yang frekuensi perubahan harganya tergolong tinggi di Kota Jambi tidak jauh berbeda dengan pola perubahan tingkat harga umum yang terjadi pada tingkat perekonomian nasional. Pada SBH tahun 2007 komoditi penyusun Indeks Harga Konsumen dibagi dalam tiga kelompok paket komoditi, yaitu: (1) paket komoditi volatile yaitu kelompok komoditi dengan harga fluktuatif; (2) paket komoditi administered yaitu komoditi yang tingkat harganya diatur oleh pemerintah; dan (3) paket komoditi core yaitu komoditi inti yang tingkat harganya lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar atau interaksi permintaan dan penawaran secara normal. Komoditi yang termasuk ke dalam paket pertama adalah produk-produk pertanian bahan makanan yang aktivitas produksinya sangat dipengaruhi oleh perubahan musim dan cuaca berada di luar kendali manusia sehingga perubahan tingkat harganya lebih banyak ditentukan oleh produksi, jumlah pasokan atau suplai pasar. Sebaliknya komoditi-komoditi yang diadministrasi oleh pemerintah, tingakat harganya ditentukan melalui penetapan tarif seperti listrik dan telepon atau penetapan harga langsung seperti gas elpiji. Hasil pemetaan komoditi seperti ditunjukkan di atas memperlihatkan bahwa komoditi yang frekuensi perubahan harganya relatif lebih tinggi adalah produk-produk pertanaian yang bersifat volatile pada kelompok pencacahan mingguan seperti bawang putih, cabe merah, bawang merah, bayam, tomat sayur dan tomat buah. Pada hasil pemetaan komoditi pencacahan bulanan, gas elpiji 12 kg yang tergolong ke dalam administered good tecatat sebagai komoditi yang frekuensi perubahan vi

harganya tertinggi. Sebagai komoditi administered price tingkat harganya sangat bergantung pada perubahan kebijakan pemerintah, sehingga frekuensi perubahan harganya semestinya relatif kecil. Walaupun perubahan kebijakan pemerintah tidak dilakukan secara cepat, kenyataan dalam kehidupn sehari-hari di lapangan, harga gas elpiji 12 kg sangat bervariasi antar pedagang. Jadi disamping perubahan kebijakan pemerintah, harga komoditi ini juga ditentukan oleh pedagang secara bervariasi. Terkait dengan fakta ini, komoditi gas elpiji 12 kg dipandang perlu untuk dimasukkan sebagai komoditi yang akan diobservasi lebih lanjut. vii

LAMPIRAN 1 HASIL PEMETAAN KOMODITI PEMBENTUK IHK DI KOTA JAMBI PADA KELOMPOK KOMODITI PENCACAHAN MINGGUAN No Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4 1 Bawang putih Bayam Ikan saluang Beras 2 Cabe merah Ikan kaleng Tauge/kecambah Minyak goreng 3 Tahu mentah Gabus Terong panjang Ikan nila 4 Tomat sayur Kangkung Gabus Daging sapi 5 Gula pasir Kacang panjang Kembang kol Telur ayam ras 6 Ikan teri Lambak Ikan bawal Ikan patin 7 Udang basah Wortel Kacang tanah Mie instant 8 Bawang merah Sawi hijau Ikan Kembung Semen 9 Sabun detergen Petai Jagung pipilan Susu bubuk 10 Daging ayam Daun singkong Telur ayam kampung Ikan dencis 11 Emas perhiasan Cabe rawit Ikan bulu ayam Kelapa 12 Cumi-cumi Beras jagung Tempe 13 Garam Ikan asin belah Kentang 14 Buncis Lele Susu balita 15 Kol putih/kubis Kacang kedelai Susu kental 16 Cabe hijau Tepung terigu Susu bayi 17 Nangka muda Sabun cair Ikan tongkol 18 Jagung manis Ikan gurame 19 Kerang 20 Ikan peda 21 Sepat siam 22 Ikan kepala batu 23 Ikan kakap viii

LAMPIRAN 2 HASIL PEMETAAN KOMODITI PEMBENTUK IHK DI KOTA JAMBI PADA KELOMPOK KOMODITI PENCACAHAN BULANAN No Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4 1 Bahan Bakar Piring Gelas Minum Kayu Balokan 2 Papan Kursi Hand Body Lotion Air Minum Kemasan 3 Genteng Celana Pendek Pria Handuk Apel 4 Cat Tembok Lampu Tl/Neon Helm Ayam Goreng 5 Tomat Buah Kipas Angin Jam Tangan Baju Kaos/T Shirt Anak 6 Biskuit Buku Pelajaran Sd Jamu Baju Kaos/T Shirt Pria Baju Kaos/T-Shirt Pompa Listrik Margarine Juice Buah 7 Wanita 8 Meja Kursi Kasur Kaos Kutang/Singlet Ban Luar Mobil 9 Sepatu Anak-Anak Magic Com Kaos Oblong Anak Ban Luar Motor 10 Teh Kain Gorden Karpet Batu Bata/Batu Tela ix