Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat,

dokumen-dokumen yang mirip
OSTEOPOROSIS, KONSUMSI SUSU, JENIS KELAMIN, UMUR, DAN DAERAH, DI DKI JAKARTA, JAWA BARAT, JAWA TENGAH, DAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pembentukan tulang. Salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa remaja memberikan dampak pada masalah kesehatan. Salah satu

FREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PERUBAHAN BERAT ENERGI PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Karakteristik kasus menopause..., Herdiana Christanty Sihombing, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. mineral tulang disertai dengan perubahan mikroarsitektural tulang,

BAB I PENDAHULUAN. tulang ditentukan oleh tingkat kepadatannya. Penurunan massa tulang akan terus

MODEL PREDIKSI TINGGI BADAN LANSIA ETNIS JAWA BERDASARKAN TINGGI LUTUT, PANJANG DEPA, DAN TINGGI DUDUK FATMAH

EFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI

PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, BESARAN ENERGI MINUMAN, DAN BERAT JENIS URINE PADA MURID

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia.

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

Oleh SHOFI IKRAMINA

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya (WHO, 2004). Jumlah populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI PENDUDUK DIINDONESIA DAN FAKTOR YANG BERISIKO

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi, salah satunya adalah kelompok remaja.

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat. menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran asupan...,rindu Rachmiaty, FKM UI, 2009

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

RISIKO OSTEOPOROSIS DI INDONESIA RISK OF OSTEOPOROSIS IN INDONESIA

ABSTRAK KORELASI UMUR, JUMLAH ANAK, DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

Oleh : WULAN PUTRI IMA EVIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencegahannya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit

Besaran Porsi, Citra Tubuh dan Perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT) Remaja Putri Usia Tahun di Pondok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DI ICU DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE BULAN JULI 2014 HINGGA OKTOBER

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang terbagi. Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kep.Seribu (Riskesdas 2010).

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

Gambaran Densitas Mineral Tulang (DMT) pada Kelompok Dewasa Awal (19-25 Tahun) (Studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ABSTRACT. Key Words: similarity, reputation, perceived risk, innovativeness, brand extension, brand image

Faktor Risiko Terjadinya Osteoporosis Pada Wanita Menopause

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

ABSTRAK. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN TULANG REMAJA (Studi di SMA Negeri 3 Semarang)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN TINDAKAN MENGONSUMSI SUSU PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 SURAKARTA

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Abstrak. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, didapatkan koefisien korelasi untuk derajat self-efficacy dan perilaku hidup sehat +0,453

ABSTRACT. Keywords : high calcium milk, adolescent boys, blood calcium concentration, bone density.

SIKAP KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe TERHADAP KADAR Hb IBU HAMIL YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

ABSTRAK HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi pola konsumsi gizi dan aktivitas fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa remaja puncak pertumbuhan masa tulang (Peak Bone Massa/PBM)

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN SUKABUMI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS TERHADAP KUALITAS DATA KESEHATAN

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi kalsium..., Endang Mulyani, FKM UI, 2009

Pembimbing II : dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya


Mamat Lukman*Neti Juniarti*

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS. Paulus Budi Santoso ( ) Pembimbing : David Gunawan T., dr

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

Transkripsi:

Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/osteoporosis-konsumsi-susu-jenis-kelamin-umur-dan-daerah-di-dki-ja karta-jawa-barat-jawa-tengah-dan-jawa-timur/ // Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur Erry Yudhya Mulyani 1, Didit Damayanti 2 1 Department of Nutrition Faculty of Health Sciences, Esa Unggul University 2 Loma Linda University, California, USA Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 erry.yudhya@esaunggul.ac.id Abstract Osteoporosis is a major health problem in the world and classified as metabolic disorders. Some factors which influence Osteoporosis are Sex, Age, Region, and Diet. The objective of this study was to determine the relationship. Osteoporosis and milk consumption based on sex, age, and region in DKI Jakarta, West Java, Central Java and East Java. This study used secondary data results from bone mass density at the shopping center of some cities in 2002-2005. chi-square test and logistic regression were used to analyze the data. The number of respondents from four regions are 69657, most of them are female, aged < 55 years and largely female respondents belongs to the 14-44 years age. Our statistical test shows that there is a relationship between levels of Osteoporosis and Milk consumption based on regions (West Java and East Java), female sex, and menopause (p<0.005), but there is no relationship between levels of Osteoporosis and Milk consumption based on regions (DKI Jakarta and Central Java), male sex, and longevity (p>0.005). Regression analysis showed that the region variable of West Java, Central Java, East Java, Gender, Longevity and Menopause are the risk factors of Osteoporosis as compare to DKI Jakarta. In additon to diet, we should have physical activity for bone formation. page 1 / 5

page 2 / 5

Keywords: osteoporosis, milk consumption, indonesia Abstrak Osteoporosis merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia dan termasuk penyakit gangguan metabolisme. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain; jenis kelamin, umur, daerah, dan diit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat Osteoporosis dengan konsumsi susu berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan bone density mass di pusat perbelanjaan kota besar pada tahun 2002-2005. Analisis yang digunakan yaitu uji chi-square dan regresi logistik untuk mendapatkan model yang diinginkan. Jumlah responden dari ke-empat daerah yaitu 69657, rata-rata berjenis kelamin perempuan, sebagian besar berumur < 55 tahun, dan responden perempuan sebagian besar masuk dalam kategori umur 14-44 tahun. Berdasarkan hasil uji statistik didapat bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat osteoporosis dengan konsumsi susu berdasarkan variabel daerah (Jawa Barat dan Jawa Timur), Jenis Kelamin perempuan, dan Menopause (p<0,05), namun tidak ada hubungan yang bermakna pada variabel daerah (DKI Jakarta dan Jawa Tengah), Jenis Kelamin Laki-laki, dan Usia lanjut (p>0,05). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jenis Kelamin, Usia Lanjut, dan Menopause merupakan faktor resiko Osteoporosis dibandingkan DKI Jakarta. Disarankan selain dari diit diperlukan aktifitas fisik untuk pembentukan tulang. Kata kunci: osteoporosis, konsumsi susu, Indonesia Pendahuluan Di negara-negara sedang berkembang, masalah pangan merupakan masalah penting yang harus ditanggulangi. Telah diketahui bahwa kekurangan gizi pada manusia menyebabkan gangguan fisik maupun mental dan akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap kemampuan inisiatif seseorang sehingga dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja dalam berbagai bidang (Poedjiadi, 1994). Osteoporosis termasuk penyakit gangguan metabolisme, dimana tubuh tidak mampu menyerap dan menggunakan bahan-bahan untuk proses pertulangan secara normal, seperti zat kapur = Kalk (calcium), phosphate, dan bahan-bahan lain (Yatim, 2003). Osteoporosis adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Pada orang yang menderita penyakit ini, tulang menjadi tipis dan rapuh dan pada akhirnya patah. Baru-baru ini, kemajuan medis dalam diagnosa, pencegahan, dan perawatan osteoporosis telah menjadikan penyakit ini sorotan umum dan menawarkan harapan baru bagi penderitanya (Lane, 2001). Besaran masalah ini terlihat dari data berikut; penyakit ini mengancam 28 juta penduduk Amerika, 80 persen di antaranya adalah wanita. Pada kenyataannya, hampir 40% dari warna kulit putih dan 13 % dari pria kulit putih di Amerika Serikat akan mengalami penyakit osteoporosis dalam hidup mereka (Lane, page 3 / 5

2001). Di Indonesia menurut data Puslitbang Gizi Depkes RI tahun 2000, 1 dari 5 orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis. Faktor penyebab yang tak bisa dihindari antara lain; Keturunan, Usia, Hormon, Jenis kelamin, dan Postur (Hanya wanita, n.d). Penelitian dari University Sheffield melibatkan 45 anak perempuan berusia 11 dan 12 tahun untuk mengkonsumsi suplemen kalsium yang ditambahkan pada jus buah. Sementara sekitar 45 anak perempuan lainnya diminta minum jus buah tanpa ditambah kalsium. Hasilnya, saat mengonsumsi jus buah berkalsium, terjadi peningkatan kepadatan tulang hingga 1,2 persen. Namun, 2 tahun setelah itu, massa tulang menurun lagi. Menurut riset ini penurunan massa tulang dengan pola ini tak ditemukan pada anak perempuan yang minum susu. Peneliti menduga, penurunan massa tulang mungkin saja terjadi karena ada tekanan atas remodelling tulang (proses pergantian tulang tua yang rusak dengan pembentukan tulang baru) (Indonesia Indonesia, n.d). Kepadatan tulang menurun seiring perjalanan usia melebihi kecepatan siklus regenerasi tulang. Intinya proses perusakan lebih cepat ketimbang pembangunan kembali jaringan. Proses pengeroposan tulang meningkat tajam setelah usia 50 tahun untuk perempuan dan 60 tahun untuk laki-laki (Yatim, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat Osteoporosis dengan konsumsi susu berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan data sekunder dari PT. Fonterra Brands Indonesia yang melakukan bone density mass test di malmal kota pada 14 Propinsi di Indonesia tahun 2002-2005. Pada penelitian ini daerah yang diteliti meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Populasi penelitian adalah semua orang yang berkunjung ke mal-mal dan diperiksa dengan alat densitometer di DKI Jakarta (11774 orang), Jawa Barat (18630 orang), Jawa Tengah (17658 orang), dan Jawa Timur (21595 orang), baik laki-laki maupun perempuan. Sementara teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan voluntary sampling yaitu semua orang yang datang ke malmal kemudian dengan sendirinya bersedia untuk di periksa dengan alat densitometer. Hasil dan Pembahasan Hasil pengumpulan data menunjukkan dari ke-empat daerah dengan jum-lah seluruh responden 69657, rata-rata responden berjenis kelamin perempuan, sebagian besar termasuk dalam kategori umur < 55 tahun, dengan responden perempuan yang sebagian besar termasuk dalam kategori umur 14-44 tahun. Dari seluruh responden termasuk dalam kelompok normal pada kategori tingkat osteoporosis dan rata-rata mengkonsumsi susu. (Lihat tabel 1). page 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jaw Tabel 1 Karakteristik Responden DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur N= 11774 N= 18630 N= 17659 N= 21595 page 5 / 5