UJI KUAT TEKAN BETON SAMBUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PERBANDINGAN UJI TARIK LANGSUNG DAN UJI TARIK BELAH BETON

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

Pengaruh Panjang Serat Kulit Bambu Terhadap Sifat Mekanik Beton

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-300)

Pengaruh Substitusi Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Dan Silica Fume Terhadap Sifat Mekanik Beton

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KANDUNGAN LUMPUR PADA AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PASIR BATU BREKSI SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DITINJAU DARI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH DENGAN VARIASI KUAT TEKAN BETON

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

PENGARUH PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DALAM CAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KUAT TARIK LENTUR DAN MODULUS ELASTISITAS

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT KASAR DENGAN SERAT AMPAS TEBU TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON K-350

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

PENGARUH PENGGUNAAN BESMITTEL UNTUK MEMPERCEPAT KUAT TEKAN BETON. Ariyani, N 1), Tri Sasongko, A 2)


PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

STUDI EKSPERIMENTAL BETON ADUKAN KERING DENGAN METODE PENGECORAN PIPA BERKATUP PADA AIR LABORATORIUM

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI UKURAN DIMENSI BENDA UJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

HUBUNGAN ANTARA MODULUS ELASTISITAS DENGAN KUAT TEKAN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN MAUPUN SEMEN PORTLAND TIPE I

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

Trian Cahyarini 1), Andang Widjaja 2) 1) Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-275)

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH KADAR AIR AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ABSTRACT

BAB 3 METODOLOGI. Bagan alir ini menjelaskan langkah apa saja yang dilakukan untuk membuat

PERBANDINGAN KUAT TEKAN ANTARA BETON DENGAN PERAWATAN PADA ELEVATED TEMPERATURE & PERAWATAN DENGAN CARA PERENDAMAN SERTA TANPA PERAWATAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

KARAKTERISTIK TEKNIS BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR BONDO HITAM DAN BONDO MERAH

PENGARUH VARIASI DIAMETER MAKSIMUM AGREGAT DALAM CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN TEKAN BETON

PENGARUH DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Terhadap Sifat Mekanis Beton Normal

3.4.2 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus Error! Bookmark not defined Kadar Lumpur dalam Agregat... Error!

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laksmi Irianti dan Eddy Purwanto 2. Abstrak

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

KAJIAN MANFAAT TAILING UNTUK BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI.

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

UJI KUAT TEKAN BETON SAMBUNG ISSN 2087-3581 Jeffrey Andre Delarue 1 jeffreydelarue@yahoo.com ABSTRACT The strength of concrete is one of the most prominent properties of concrete. Concrete strength identify the quality of a structure. One of the strengths of concrete are often tested is the compressive strength of concrete. Concrete compressive strength is the magnitude of the burden of unity broad causes specimen crushed concrete when loaded with compressive force certain, generated by a press machine of this study to test the strength of concrete continued to make things concrete test continued cylindrical with a height of 30 cm and a diameter of the cylinder 15 cm. The connection is done with a concrete adhesive. The aim of this study is to obtain the compressive strength of concrete by connection, getting concrete compressive strength value comparison grafting and the compressive strength of concrete without a connection and get a curve relationship between age grafting concrete and concrete compressive strength value with connection. The results showed that: the planned concrete compressive strength of 30 MPa was achieved in connecting the concrete age of 28 days. The test results showed volatility press on connection strength concrete ages 1 and 3 days. So the use of these results is that the connection of concrete age 7, 14 and 28 days. On connecting the concrete 7, 14 and 28 days, compressive strength indicates the stability of the power and strength tends to increase linearly. Compressive strength value respectively - were 28.36, 29.87, and 30.29 MPa. Comparison of the intact concrete at the maximum value is as follows: compressive strength of concrete continued decreases 1.368% or 0.42 MPa. Keywords: compressive strength, concrete with connection, adhesives, age of connection. ABSTRAK Kekuatan beton merupakan salah satu sifat yang paling menonjol dari beton. Kekuatan beton mengidentifikasikan mutu suatu struktur. Salah satu kekuatan beton yang sering diuji ialah kuat tekan beton. Kuat tekan beton ialah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan Penelitian ini untuk menguji kuat tekan beton sambung dengan membuat benda uji beton sambung berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter silinder 15 cm. Penyambungan beton dilakukan dengan perekat. Tujuan dari penelitian ini ialah mendapatkan nilai kuat tekan beton sambung, mendapatkan perbandingan nilai kuat tekan beton sambung dan nilai kuat tekan beton tanpa sambungan dan mendapatkan kuva hubungan antara umur penyambungan beton dan nilai kuat tekan beton sambung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kuat tekan beton yang direncanakan sebesar 30 MPa dicapai pada penyambungan umur beton 28 hari. Hasil pengujian tekan menunjukkan 1 Jeffrey Andre Delarue, MT adalah dosen pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado 16

ketidakstabilan nilai kekuatan pada penyambungan umur beton 1 dan 3 hari. Sehingga penggunaan hasil penelitian ini ialah pada penyambungan umur beton 7, 14 dan 28 hari. Pada penyambungan umur beton 7, 14 dan 28 hari, kuat tekan menunjukkan kestabilan nilai kekuatan serta kekuatannya cenderung meningkat linier. Nilai kuat tekan berturut turut 28,36, 29,87, dan 30,29 MPa. Perbandingan terhadap beton utuh pada nilai maksimum yaitu sebagai berikut : kuat tekan beton sambung berkurang 1,368% atau 0,42 MPa. Kata kunci : kuat tekan, beton sambung, perekat, umur penyambungan PENDAHULUAN Secara umum beton ialah bahan bangunan yang terbuat dari semen Portland, agregat halus, agregat kasar baik dengan bahan tambah maupun tanpa bahan tambah, yang bersifat keras seperti batuan. Beberapa sifat beton yang sering dipakai ( Tjokrodimulyo, K, 2007 ) ialah : kekuatan, berat jenis, modulus elastisitas, kerapatan air dan ketahanan terhadap ausan, cuaca, zat kimia, dsb. Kekuatan beton merupakan salah satu sifat yang paling menonjol dari beton. Sifat ini menjadi indikator ketika pengguna membicarakan soal beton. Bahkan para ahli (Muljono, 2004 ) mengemukakan bahwa sifat ini mengidentifikasikan mutu suatu struktur. Kekuatan beton yang sering diuji ialah kuat tekan beton, kuat tarik lentur dan kuat tarik belah. Beton mempunyai kuat tekan yang tinggi tapi memiliki kuat tarik yang rendah. Pemanfaatan beton lebih pada kuat tekannya yang tinggi. Itulah sebabnya para pengguna beton dalam konstruksi lebih menekankan pada pemeriksaan kuat tekan beton dibandingkan dengan kuat tariknya. Pada penggunaan beton dalam konstruksi apalagi pada konstruksi jembatan, sering dijumpai penyambungan beton. Penyambungan yang dimaksud ialah penyambungan beton dengan beton. Baik beton biasa dengan beton pra cetak, maupun penyambungan antar beton pra cetak. Pada umumnya penggunaan penyambungan dapat dilakukan dengan menggunakan baut, angker ataupun dengan perekat. Penelitian yang dilaksanakan ini meneliti uji kuat tekan beton sambung dengan menggunakan perekat. TUJUAN dan MANFAAT Tujuan penelitian ini ialah : Mengetahui kuat tekan beton sambung Mendapatkan perbandingan kuat tekan beton sambung dan beton tanpa sambungan Mendapatkan kurva hubungan antara umur beton pada saat penyambungan terhadap kuat tekan beton sambung. Mendapatkan bentuk keruntuhan tekan beton Manfaat penelitian ialah : Mendapatkan sifat karakterisrik beton sambung dan pengaruh umur penyambungan Memberikan informasi seberapa besar kuat tekan beton sambung dan umur penyambungan yang optimal. Memberikan informasi bentuk keruntuhan tekan beton. TINJAUAN PUSTAKA Mutu beton umumnya ditentukan berdasarkan kuat tekannya. Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan 17

tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan (SNI 03-1974-1990). Cara melakukan uji kuat tekan beton umumnya dilakukan pada benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan ringgi 300 mm atau kubus dengan sisi 150 mm. Berdasarkan kuat tekannya beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis (Tabel 1), yaitu : Tabel 1. Beberapa jenis beton menurut kuat tekannya Jenis Beton Kuat Tekan ( Beton Sederhana ( plain concrete ) Beton Normal ( beton biasa ) Beton Pra Tegang Beton kuat Tekan tinggi Beton kuat tekan sangat tinggi MPa ) Sampai 10 MPa 15 30 MPa 30 40 MPa 40 80 MPa > 80 MPa Selanjutnya Tjokrodimulyo ( 2007 ) menguraikan bahwa kuat tekan beton tergantung pada 3 hal, yaitu : 1) Kekuatan pasta ( air dam semen ) 2) Daya rekat antara pasta dan permukaan butir butir agregat, dan 3) Kuat tekan agregat. Pengujian kuat tekan beton dapat dilakukan dengan membuat benda uji berbentuk silinder atau berbentuk kubus. SNI 03 1974 1990 menjadi referensi untuk membuat benda uji maupun pengujian benda uji. Benda uji dibuat sesuai dengan tahapan membuat beton segar yang mewakili campuran beton. Beton segar dituang dalam cetakan dalam tiga lapis. Setiap lapis akan dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata. Setelah rata dengan permukaan cetakan, ditutup dengan penutup yang kedap air. Kemudian dibiarkan selama 24 jam lalu benda uji dikeluarkan dari cetakan dan direndam pada suhu ± 25 Untuk persiapan pengujian, benda uji dikeluarkan dari bak perendam, hitung berat dan ukuran benda uji dan melapis permukaan atas dan bawah benda uji dengan lelehan mortar belerang. Lelehan mortar belerang didapat dengan cara melelehkan mortar belerang pada pot peleleh yang dinding dalamnya telah dilapisi dengan gemuk. Benda uji diletakkan tegak lurus pada cetakan. Benda uji ditekan dengan mesin tekan secara sentris dengan penambahan beban antara 2 sampai 4 kg/cm 2 perdetik sampai pecah. Beban maksimum yang mengakibatkan kehancuran selama pemeriksaan dicatat. Perlu juga digambar bentuk pecah dari benda uji. Nilai kuat tekan diperoleh dengan membagi beban tekan maksimum terhadap luas penampang benda uji. Biasanya nilai kuat tekan dinyatakan dalam MPa. Dari hasil hasil percobaan ( Tjokrodimuljo, 2007 ), kuat tekan dengan benda uji silinder menghasilkan kuat tekan sebesar 83% daripada benda uji bentuk kubus. Pada umumnya, pengujian kuat tekan beton dengan benda uji benbentuk silider mendapatkan hasil yang lebih seragam daripada bentuk kubus. Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan memenuhi syarat jika dua hal berikut terpenuhi (SNI 03-2847-2002): 1) Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih besar dari fc. 2) Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai ratarata dari dua hasil uji contoh silinder mempunyai nilai di bawah fc melebihi dari 3,5 MPa. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimental, yaitu penelitian dengan tujuan untuk mencari pengaruh sebab akibat yang sengaja ditimbulkan dan mengevaluasi hasilnya. Langkah langkah penelitian ialah sebagai berikut : 18

1) Pemeriksaan agregat halus dan agregat kasar 2) Membuat pemisah dari bahan acrilik pada cetakan beton silinder yang membentuk sudut 90 (lihat gambar 1). 3) Pembuatan benda uji ( gambar 2 ) 4) Penyambungan benda uji dengan perekat. Pada penelitian ini digunakan perekat Nitobond EC, sejenis adhesive compound, klasifikasi perekat sintetis organik yang terdiri dari Nitobond EC base dan Nitobond EC haerdener ( gambar 3 ). Gambar 2. Pembuatan Benda Uji 5) Penyambungan benda uji dengan perekat. Pada penelitian ini digunakan perekat Nitobond EC, sejenis adhesive compound, klasifikasi perekat sintetis organik yang terdiri dari Nitobond EC base dan Nitobond EC haerdener ( gambar 3 ). Gambar 1. Cetakan / Mal Silinder dengan Pemisah di Tengah Tengahnya Gambar 3. Penyambungan benda Uji dengan Perekat 5. Perekatan dilakukan pada saat benda uji berumur 1, 3, 7, 14 dan 28 hari 6. Perincian benda uji ialah sebagai berikut ( tabel 2 ) 19

Tabel 2. Perincian benda uji tekan Umur Penyambungan Beton Uji Kuat Tekan Beton ( umur 28 hari ) 1 hari 6 buah silinder 3 hari 6 buah silinder 7 hari 6 buah silinder 14 hari 6 buah silinder 28 hari 6 buah silinder Beton tanpa perekat 6 buah silinder HASIL dan PEMBAHASAN Hasil Pada penelitian ini dilakukan perbandingan hasil pengujian kuat tekan beton antara beton sambungan dengan beton tanpa sambungan (beton utuh). Pengujian dilakukan pada saat beton berumur 28 hari sebanyak enam buah benda uji setiap variasi umur penyambungan beton dengan dimensi silinder tinggi 30 cm dan diameter 15 cm serta sudut sambungan beton 90. Variasi umur penyambungan beton ialah 1, 3, 7, 14 dan 28 hari. Kuat tekan beton diambil rata rata dari enam benda uji. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3. Umur beton Kuat Tekan Rata ( hari ) Rata ( MPa ) 1 33.45 3 30.29 7 28.36 14 29.87 28 30.29 Beton Utuh 30.71 Hubungan antara kuat tekan rata rata dengan umur beton dapat dilihat pada gambar 4. Melalui Tabel 3 dan Gambar 2, dapat dilihat bahwa kuat tekan tertinggi sebesar 33,45 MPa dan terendah sebesar 28,36 MPa. Hasil kuat tekan tertinggi ternyata lebih tinggi dari kuat tekan rata rata beton utuh ( tanpa perekat ) yang besarnya 30,71 MPa. Kuat tekan tertinggi diperoleh pada umur beton 1 hari kemudian menurun sampai pada kuat tekan terendah pada umur beton 7 hari dan naik lagi sampai pada umur beton 28 hari. Pengurangan dan kelebihan kuat tekan beton sambung terhadap beton utuh dapat dilihat pada Tabel 4. Tanda negatif menunjukkan nilai kuat tekan beton sambung yang lebih besar dari nilai kuat tekan beton utuh. Berdasarkan nilai kuat tekan rata rata tertinggi maka diperoleh prosentase kelebihan kuat tekan sebesar 8,922 %. Tabel 3. Hasil Pengujian Kuat Tekan 20

Gambar 4. Hubungan antara Umur Penyambungan Beton dan Kuat Tekan Rata Rata No Tabel 4. Penurunan dan Peningkatan Kuat Tekan Beton Kuat Tekan Rata Rata( MPa ) Penurunan Nilai Kuat Tekan Mpa % 1 Umur Beton ( Hari ) Utuh 30.71 - - 2 1 33.45-2.74-8.922 3 3 30.29 0.42 1.368 4 7 28.36 1.35 7.652 5 14 29.87 0,84 2.735 6 28 30.29 0,42 1.368 Pembahasan Hasil uji tekan menunjukkan bahwa kuat tekan cenderung menurun sampai pada penyambungan umur beton 7 hari. Hal ini terjadi karena perekat yang digunakan adalah perekat untuk beton kering. Sehingga pada peyambungan beton dengan umur beton yang masih mengandung kadar air menunjukkan ketidakstabilan nilai kekuatan beton. Hal ini juga dapat dilihat dari data karakteristik perekat yang dianggap kekuataannya stabil mulai pada hari ke - 7. Oleh karena itu pemanfaatan hasil penelitian ini sebaiknya tidak menggunakan data hasil penyambungan pada umur beton 1 dan 3 hari. Penyambungan beton pada umur beton 7, 14 dan 28 hari menunjukkan hubungan yang cenderung linier dengan kuat tekan beton. Penelitian Putra, dkk. ( 2007 ) menyimpulkan bahwa perekat Epoxy Resin ialah perekat yang sifatnya getas dan hubungan antara beban dan deformasi sambungan ialah linier. Kuat tekan beton sambung menunjukkan hubungan yang stabil pada penyambungan umur beton 7, 14 dan 28 hari. Semakin kering semakin kuat hasil penyambungan beton. Gaya tarik permukaan beton dan perekat akan semakin kuat pada permukaan beton yang kering dan kasar. Permukaan beton dengan kadar air tinggi cenderung licin sedangkan permukaan beton dengan kadar air sangat sedikit cenderung kasar. Permukaan beton yang kasar memberikan kontribusi bagi kuatnya gaya tarik permukaan beton dan perekat. 21

Dengan demikian, hasil maksimum dari uji tekan beton terjadi pada penyambungan umur beton 28 hari. Prosentase penurunan maupun kenaikan kekuatan beton sambung terhadap beton utuh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jenis Pengujian Pada Umur Beton 28 Hari Prosentase Kekuatan Beton Sambung Terhadap Beton Utuh Kekuatan Beton Sambung Penyambungan Umur Beton 28 Hari ( MPa ) Kekuatan Beton Utuh ( MPa ) Penurunan (- ) dan Kenaikan ( + ) Kekuatan Beton Sambung Terhadap Beton Utuh Mpa % Kuat Tekan 30,29 30,71-0,42-1,368 Fenomena ini menunjukkan walaupun kuat tekan dari beton sambung umur beton 28 hari lebih kecil 1,368% terhadap beton utuh, retak tidak terjadi secara menyeluruh di silinder beton. Model kehancuran beton utuh dan beton sambung memiliki kemiripan yaitu berbentuk seperti intan ( gambar 3 ). ( a ) (b) Gambar 5. Model Keruntuhan Tekan Beton ( (a) untuk beton utuh dan (b) untuk beton sambung SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penyambungan beton dengan menggunakan perekat Nitobond EC diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Kuat tekan beton sambung 30,29 MPa 2) Perbandingan antara kuat tekan beton sambung dan beton utuh menghasilkan penurunan nilai kuat tekan sebesar 1,368 % terhadap beton utuh. 3) Kurva penyambungan dengan variasi umur beton terhadap kekuatan beton berbentuk linier. Nilai kuat tekan cenderung meningkat linier mulai umur beton 7 hari sampai dengan umur beton 28 hari. Oleh karena itu penyambungan yang efektif sebaiknya dilakukan pada umur beton 28 hari. 4) Keruntuhan tekan beton utuh dan beton sambung memiliki kemiripan. 22

PUSTAKA ACI Committee 211.1 91. 1993. Standard Practice For electing Proportions For Normal Heavy Weight And Mass Concrete. ACI. Detroit. ACI Committee 355. 1997. State of The Art Report on Anchorage To Concrete. The American Concrete Institute. Messler, R.W. Jr. 2004. Joining of Materials and Structures. From pragmatic Process to Enabling Technology. Elsevier Butterworth Heinemann. USA. Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. ANDI, Yogyakarta Nugraha, P. dan Antoni. 2007. Teknologi Beton : dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Putra, D., I.N. Sugita., N.W. Padmi. 2007. Tegangan Geser Ultimit Epoxy Resin Pada Sambungan Balok Kayu Yang Dibebani Gaya Tekan Sejajar Serat. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11 No. 2 Juli 2007 hal 164 171. Udayana. Denpasar. Tjahyono. E., dan H. Purnomo. 2004. Pengaruh Penempatan Penyambungan Pada Perilaku Rangkaian Balok Kolom Beton Pracetak Bagian Sisi Luar. http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/ 2/44968f9872f53a0fab583ceba1 3fc5f607cc5766.pdf Wibowo, F.N. 2006. Sambungan pada Rangka Bat ang Beton Pracetak. http://www.uajy.ac.id/jurnal/jurn al_teknik_sipil/7/1/sambungan% 20Pada%20Rangka%20Batang% 20Beton%20Pracetak.pdf 23