KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi Konselor

dokumen-dokumen yang mirip
KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

Aspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

BAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berupaya merumuskan program pelatihan bimbingan dan konseling

BAB III METODE PENELITIAN

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

TANTANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MUTU

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

BAB II LANDASAN TEORI Kompetensi Profesional guru pembimbing berdasarkan SKAKK

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

Oleh : Agus Basuki, M.Pd Dosen : BK/PPB/FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

JURNAL RICKY HANDOKO NPM:

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENGEMBANGAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG BERORIENTASI KURIKULUM 2013

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

DESKRIPSI MATA KULIAH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL KONSELOR MASA DEPAN DAN TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI. Oleh: Hartono 1

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

TINGKAT PROFESIONALITAS KONSELOR DI SMA NEGERI SE KABUPATEN BATANG TAHUN 2010/2011

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia yang bermutu. Layanan bimbingan dan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2014 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan adalah layanan konseling individual. Hal ini berbeda jauh saat pelaksanaannya. Terkadang, pada saat

ASSESMEN PSIKOLOGIS. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. Oleh : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SILABUS. A.3. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan

: Evaluasi Diri untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru BK/Konselor) Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota:

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

Term of Reference Praktikum Bimbingan dan Konseling Karir

Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Analisis Kebutuhan Permasalahan Siswa dengan Daftar Cek Masalah

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

I. PROGRAM STUDI : BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Identitas Program Studi

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi

BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

PROGRAM PEMINATAN SISWA KURIKULUM NURHAYATI, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : BIMBINGAN DAN KONSELING JENJANG PENDIDIKAN : SMP/SMA/SMK Kompetensi Kopetensi Pedagogik 1. Menguasahi teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli 1.2 Mengimplemen- tasikan prinsip- prinsip pendidikan dan proses pembelajaran 1.3 Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan 2.1 Mengaplikasikan kaidah- kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap sasaran pelayanan dalam upaya pendidikan 1.1.1 Menjelaskan salah satu landasan keilmuan sebagai salah satu upaya pendidikan 1.2.1. Menerapkan prinsip pendidikan sepanjang hayat dalam proses 1.2.2. Menerapkan prinsip pendidikan untuk semua dalam proses pembelajaran 1.3.1. Memberikan tinjauan kritis terhadap masukan budaya dalam praksis 2.1.2 Mengembangkan penguatan (reinforcement) dalam bimbingan dan 2.1.2 Menguraikan perilaku konseli berdasarkan perkembangan fisik dan psikologisnya untuk dijadikan dasar praksis. 2.1.3 Mengurutkan dinamika motivasi individu 2.1.4 Menguraikan mekanisme perilaku berdasarkan teori classical

2.2 Mengaplikasikan kaidah- kaidah kepribadian, individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan dalam upaya pendidikan 2.3 Mengaplikasikan kaidah- kaidah belajar terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan dalam upaya pendidikan 2.4 Mengaplikasikan kaidah- kaidah keberbakatan terhadap sasaran pelayanan dalam upaya pendidikan 2.5. Mengaplikasikan kaidah- kaidah kesehatan mental terhadap sasaran pelayanan dalam upaya pendidikan conditioning 2.1.5 Menyimpulkan kasus perilaku kognitif konseli 2.1.6 Merinci tugas perkembangan peserta didik/konseli 2.2.1 Menjelaskan pengertian kepribadian 2.2.2 Menganalisis tipe- tipe kepribadian sebagai dasar pelaksanaan bimbingan dan 2.23. Menilai keragaman perbedaan konseli untuk keperluan layanan 2.2.3 Menafsirkan hasil asesmen kepribadian 2.2.4 Mengkreasikan hasil asesmen kepribadian dalam teknik bimbingan dan 2.3.1 Menerapkan kaidah- kaidah belajar 2.3.1 Menerapkan prinsip belajar untuk belajar terhadap konseli/peserta didik 2.4.1 Menguraikan ciri- ciri anak berbakat 2.4.2 Merancang strategi bimbingan dan bagi anak berbakat 2.5.1 Merinci ciri- ciri individu yang memiliki kesehatan mental dalam perspektif pendidikan 2.5.2 Membedakan reaksi emosional antara konseli yang sehat dengan

3. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan 3.1 Menguasai esensi bimbingan dan pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal 3.2 Menguasai esensi pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus 3.3 Menguasai esensi bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta tinggi. yang sakit mental 3.1.1 Menjelaskan persamaan dan perbedaan pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal 3.1.2 Menjelaskan esensi pendekatan pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal 3.1.3 Memilih pendekatan bimbingan dan pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal 3.2.1 Merinci jenis layanan bimbingan dan pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus 3.2.2 Menganalisis fungsi layanan pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus 3.2.3 Menganaisis tujuan dari jenis layanan pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus 3.3.1 Menganalisis persamaan dan perbedaan pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta tinggi. 3.3.2 Memilih teknik bimbingan dan pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta tinggi. 3.3.2 Memilih pendektan bimbingan dan

Kompetensi Profesional 1. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta tinggi. 1.1 Menguasai hakikat asesmen 1.1.1 Menjelaskan hakikat asesmen 1.2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan 1.3 Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan 1.4 Mengadministra- sikan asesmen untuk mengungkapkan masalah- masalah konseli. 1.5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. 1.2.1 Merincikan fungsi asesmen 1.3.1 Merumuskan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan sesuai dengan kaidah- kaidah pengukuran 1.3.2 Mengembangkan item instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan 1.3.3 Menguji validitas dan reliabilitas item instrumen asesmen untuk keperluan 1.4.1 Membuat definisi masalah konseli berdasarkan hasil asesmen 1.4.2 Memetakan hasil asesmen untuk mengungkapkan masalah- masalah konseli 1.5.1 Memilih teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar 1.6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 1.5.2 Memilih instrumen asesmen kecenderungan pribadi konseli. 1.6.1 Memutuskan instrumen yang tepat untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan

2. Menguasai kerangka teoretik dan praksis 1.7 Mengakses data dokumentasi tentang konseli 1.8 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan dengan tepat 1.9 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen 2.1 Mengaplikasikan hakikat pelayanan. 2.2 Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan. 2.3 Mengaplikasikan dasar- dasar pelayanan. 2.4 Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja. 5.1 Mengaplikasikan pendekatan /model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung. 1.6.2 Menerapkan administrasi instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 1.7.1 Menganalisis manfaat mengakses data dokumentasi tentang konseli 1.8.1 Menganalisis manfaat hasil asesmen dengan tepat 1.91 Memberi contoh etika asesmen 2.1.1 Menerapkan hakikat pelayanan. 2.2.1 Mengkritisi arah profesi bimbingan dan. 2.3.1 Menerapkan dasar- dasar pelayanan. 2.4.1 Menerapkan pelayanan bimbingan dan sesuai tempat di mana guru bekerja 2.5.1 Menerapkan pendekatan bimbingan dan. 2.6 Mengaplikasikan dalam praktik pelayanan 2.5.2 Membuat model pelayanan 2.5.3 Menganalisis jenis pelayanan 2.6.1 Mernjelaskan prinsip- prinsip praktik bimbingan klasikal 2.6.2 Mernyelenggarakan praktik bimbingan klasikal 2.6.3. Menjelaskan prinsip- prinsip praktek

bimbingan kelompok. 2.6.4. Menyelenggarakan praktek bimbingan kelompok. 2.6.5 Menjelaskan prinsip- prinsip praktek kelompok. 2.6.6 Menyelengarakan praktek kelompok 2.6.7 Menjelaskan prinsip- prinsip praktek individual 2.6.8 Mengurutkan langkah- lankah individual 2.6.9 Menentukan respon yang tepat sesuai dengan respon konseli pada saat 2.6.10 Menerapkan atending dengan tepat 2.6.11 Mencirikan responding dengan tepat 2.6.12 Menerapkan personalizing dengan tepat 2.6.13 Menerapkan structuring dengan tepat 2.6.14 Menerapkan clarification secara tepat 2.6.15 Menerapkan confrontation dengan tepat 2.6.16 Menganalisis perbedaan bimbingan dan kelompok. 2.6.17 Menganalisis permasalahan praktek bimbingan kelompok 2.6.18 Menganalisis permasalahan praktek kelompok 2.6.19 Menganalisis permasalahan praktek individual 3.1 Menganalisis kebutuhan konseli 3.1.1 Menganalisis kebutuhan konseli dalam

4. Mengimplemen- tasikan program Bimbingan dan Konseling 5. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. 3.2 Menyusun program bimbingan dan berdasar kebutuhan peserta didik 3.3 Menyusun rencana pelaksanaan program 3.4 Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan 4.1 Melaksanakan program bimbingan dan. 4.2 Melaksanakan pendekatan kolaboratif. 4.3 Memfasilitasi perkembangan akademik, karier, personal, dan sosial konseli 4.4 Mengelola sarana dan biaya program 5.1 Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program 5.2 Melakukan penyesuaian proses pelayanan. 3.2.1 Menentukan kebutuhan materi pelayanan 3.2.2 Menentukan berbagai kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan 3.3.1 Merancang rencana pelaksanaan program 3.4.1 Merancang sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan 4.1.1 Menerapkan program bimbingan dan. 4.2.1 Menerapkan pendekatan kolaboratif. 4.3.1 Mengembangkan bidang akademis 4.3.2 Mengembangkan bidang karier 4.3.3 Mengebangkan bidang kehidupan pribadi 4.3.4 Mengembangkan kehidupan sosial 4.4.1 Mengelola sarana bimbingan dan 4.4.1 Mengelola biaya pelaksanaan program 5.1.1 Mengevaluasi hasil pelayanan 5.1.2 Menganalisis evaluasi proses pelayanan 5.1.3 Mengevaluasi program bimbingan dan 5.2.1 Menyesuaikan proses pelayanan dengan hasil evaluasi 5.3 Menginformasi- kan hasil pelaksanaan 5.3.1 Mensosialisasikan hasil evaluasi

6. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional 7. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan evaluasi pelayanan bimbingan dan kepada pihak terkait 5.4 Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program 6.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional. 6.2 Menyelenggara- kan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional konselor 6.3 Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli. 6.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan 6.5 Peduli terhadap identitas profesional dan pengembangan profesi 6.6 Mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan pribadi konselor program 5.4.1 Menggunakan hasil evaluasi program untuk mengembangkan dan merevisi program selanjutnya 6.1.1 Menganalisis kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional. 6.2.1 Melaksanakan kode etik professional konselor 6.3. 1Menjaga objektivitas dalam memberikan layanan bimbingan dan 6.4.1 Menerapkan referal dalam memberikan layanan bimbingan dan 6.5.1 Mementingkan identitas profesional dan pengembangan profesi 6.6.1 Membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan konseli secara profesional 6.7 Menjaga kerahasiaan konseli 6.7.1 Menjaga kerahasiahan konseli dalam pelayanan 7.1 Memahami berbagai jenis dan metode 7.1.1 Menganalisis berbagai jenis dan penelitian metode penelitian dalam BK 7.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan 7.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan 7.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam dengan mengakses jurnal pendidikan dan 7.2.1 Menyusun proposal penelitian dalam 7.3.1 Mengurutkan langkah- langkah pelaksanaan PTBK 7.4.1 Menguunakan hasil penelitian dalam bentuk artikel, jurnal ilmiah, atau bentuk karya tulis ilmiah lainnya.

Jumlah