PENGOLAHAN MACAM-MACAM BAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB II PENDEKATAN MASALAH

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

MENGGUNTING PELAT TIPIS

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

commit to user BAB II DASAR TEORI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

MESIN BOR. Gambar Chamfer

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

2.6. Mesin Router Atas

PRAKTEK PEMBENTUKAN BAHAN

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

JOB SHEET I. KOMPETENSI

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

2. KERJA PLAT Tujuan 3.1 Teori Kerja Plat Pemotongan Plat

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) merupakan suatu bahan pelajaran/program yang mengacu pada sains dan teknologi yang memberikan kesempatan kepada

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN

BAB III METODE PEMBUATAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

Disusun oleh : Nama : Tulis Namamu. NiM : Kelas/semester : 1B / Semester 1 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Identifikasi gambar kerja merupakan langkah untuk mengetahui gambar

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Job Sheet. Kerja Bangku MES 6319

BAB IV PROSES PRODUKSI

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

Peta Materi IV. Produk Sederhana dengan Teknologi Mekanik. Teknik Pembuatan. Mainan. dengan Teknologi. Mekanik. Teknologi Mekanik

Transkripsi:

PENGOLAHAN MACAM-MACAM BAHAN Seri: PENGERJAAN LOGAM PENULIS: Drs. Suha Madsuha EDITOR: Ir. Drs. Suyitno Hadi Putro, MT Drs. Yusuf Tinting Adhys Gunawan,S.si PENERBIT: Departemen Pendidikan Nasioanal, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta 2006 SETTING/LAY OUT: Ir. Drs. Suyitno Hadi Putro, MT Drs. Yusuf Tinting Adhys Gunawan,S.si Hak Cipta dilindungi Undangundang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku penerbitan ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta. PERANCANG SAMPUL: PENDIDIKAN DASAR TEKNOLOGI (PTD) ii

KATA PENGANTAR Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) atau disebut juga Basic Technology Education (BTE) adalah sebuah program pendidikan yang bertujuan memperkenalkan dan membiasakan serta menumbuhkan minat siswa SMP terhadap dunia teknologi sejak dini, agar masyarakat mampu menjadi masyarakat yang melek teknologi (Technology Literacy). Pendidikan Teknologi Dasar telah dilaksanakan pada 39 SMP Negeri dan Swasta yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia yang pengembangannya telah ditularkan ke SMP lain melalui proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Wajar SMP Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2006 melakukan pengembangan dan perluasan Program Pendidikan Teknologi Dasar pada seluruh SMP Negeri dan Swasta. Pembelajaran program disekolah menggunakan waktu antara 2 sampai 4 jam pelajaran per minggu dari alokasi waktu selama 3 (tiga) tahun. Berdasarkan kurikulum PTD yang telah ada sangat memungkinkan bagi sekolah untuk melakukan penyesuaian dan penyusunan buku PTD baru sesuai dengan kondisi setempat. Kami menyadari bahwa isi materi, metodologi yang digunakan maupun penampilan buku ajar ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saran saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan buku ajar ini sangat kami harapkan sehingga keberhasilan program dimasa yang akan datang dapat lebih berkembang lagi. Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kepercayaan untuk menyusun dan mengembangkan buku ajar ini, kami tim penulis mengucapkan terima kasih. Bandung, Mei 2006 PENULIS PENDIDIKAN DASAR TEKNOLOGI (PTD) iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii A. PENDAHULUAN 1 1. Tujuan 1 2. Alokasi Waktu Belajar 2 3. Alur Pembelajaran 2 B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR 1 : 4 PENGOLAHAN BAHAN LOGAM I. Tujuan Pembelajaran 4 II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 4 III. Uraian Materi 4 a. Pengertian Logam 4 b. Proses Pengolahan Logam 4 c. Hasil Pengolahan Logam 4 d. Hasil dapur baja 4 KEGIATAN BELAJAR 2 : 5 JENIS LOGAM DALAM PERDAGANGAN I. Tujuan Pembelajaran 5 II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 5 III. Uraian Materi 5 a. Macam dan sifat logam 5 b. Bentuk Penampang Logam 5 c. Perlindungan Pada Logam 5 PENDIDIKAN DASAR TEKNOLOGI (PTD) iv

KEGIATAN BELAJAR 3 : KEGIATAN BELAJAR 3.1: 7 ALAT ALAT PENGERJAAN LOGAM I. Tujuan Pembelajaran 7 II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 7 III. Uraian Materi 7 a. Klem Bangku/Catok/Ragum 7 b. Penggores 8 c. Penitik 8 d. Mata Bor dan Mesin Bor 9 e. Gergaji Tangan 10 f. Gunting Plat 12 g. Kikir 12 h. Palu 14 i. Mistar Baja 15 j. Tang 16 k. Alat solder 16 KEGIATAN BELAJAR 3.2 : 6 PENGOPERASIAN PROGRAM ECOWIJS I. Tujuan Pembelajaran 6 II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 6 III. Uraian Materi : 6 a. Program Ecoteach/Ecowijs 6 b. Pemilihan Material dan Pencemaran 6 PENDIDIKAN DASAR TEKNOLOGI (PTD) v

KEGIATAN BELAJAR 4 : 18 MEMBUAT SKETSA TEKNIK I. Tujuan Pembelajaran 18 II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 18 III. Uraian Materi : 18 a. Proyeksi ortogonal 18 b. Proyeksi Isometrik 19 KEGIATAN BELAJAR 5 : 20 PEMBUATAN BENDA KERJA I. Tujuan Pembelajaran 20 II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 20 III. Uraian Materi : 20 a. Orang sedang membaca 20 b. Pembuka Tutup Kaleng 21 c. Alat penyimpan pinitik 22 d. Penyimpanan Lampu Lilin 23 DAFTAR PUSTAKA...25 PENDIDIKAN DASAR TEKNOLOGI (PTD) vi

A. PENDAHULUAN Paket pembelajaran ini adalah untuk mengenalkan cara tentang pengolahan bahan logam dengan penekanan pada pengetahuan dan keterampilan membuat produk sederhana. Banyak hal yang akan diajarkan melalui kegiatan pengamatan, penggalian informasi dari berbagai sumber (cetak maupun elektronik) serta tugas praktik/praktikum. Cara pengolahan bahan logam seperti yang disebutkan di atas, maka cara belajar tentang pengolahan bahan logam secara praktis disertai pelajaran keterampilan untuk membuat produk sederhana, sebagai bekal melakukan pekerjaan dari bahan logam di sekitar lingkungan siswa secara baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Pada pembelajaran ini, metoda Pemecahan Masalah (Problem Sloving) memegang peranan sebagai pembangkit kreatifitas berfikir siswa. 1. Tujuan Pada akhir pembelajaran paket ini, diharapkan Anda : Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang macam macam bahan logam yang ada di lingkungannya, baik bahan yang umum digunakan maupun bahan yang baru dikenal, dasar dasar pengerjaannya dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari hari secara benar serta berwawasan lingkungan. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 7

2. Alokasi Pembagian Waktu Belajar No. POKOK MATERI JUMLAH (JAM) 1. Pendahuluan 1 2. Pengolahan Bahan Logam 2 3. Jenis Logam Dalam Perdagangan 4 4. Pengoperasian Program Ecowijs 2 5. Alat alat pengerjaan Logam 2 6. Membuat Sketsa Gambar Teknik 4 7. Pembuatan Benda Kerja 4 8. Tugas Tambahan 2 9. Tes/Review 2 23 3. Alur Pembelajaran KB2. Jenis Logam (4 jam) KB3. Alat Pengerjaan Logam dan Pengoperasian Program Ecowijs (4 jam) KB1. Pendahuluan & Pengolahan Bahan (3 jam) ROTASI Tugas Tambahan (2 jam) Tes / Review (2 jam) KB5. Membuat Benda Kerja (4 jam) KB4. Membuat Sketsa Teknik (4 jam) PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 8

B. KEGIATAN BELAJAR Gambar ini adalah proses pengolahan logam dari bahan baku menjadi bahan jadi. dtsnya PROSES PENGOLAHAN BAJA LOGAM? Pengerjaan baja logam ini dapat menggunakan proses pengerjaan dingin dan panas, tergantung dari tujuannya. PENGOLAHAN LOGAM PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 9

KEGIATAN BELAJAR 1 : PENGOLAHAN LOGAM BAJA I. Tujuan Pembelajaran Akhir dari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi proses pengolahan logam. II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar : Dapat menjelaskan tentang cara memproduksi logam. Dapat menyebutkan kegunaan dapur pengolah logam. Dapat menyebutkan bahan diolah menjadi logam. Dapat mengidentifikasi jenis jenis bentuk profil logam III. Uraian Materi : a. Pengertian Logam. Logam adalah gabungan beberapa bahan tambang yang terdapat di dalam tanah sebagai bahan mineral. b. Pengolahan Logam. Logam diolah/dibuat pada suatu alat yang disebut dapur baja (tanur baja). Dapur baja berfungsi untuk mengolah besi kasar atau baja rongsokan (scrap) menjadi baja yang diinginkan / baja istimewa / baja paduan, misalnya : baja chrom, baja nikel, dan lain lain. c. Proses Pembuatan Baja. Bahan besi kasar / baja rongsokan dan bahan tambah yang dibutuhkan dimasukkan ke dalam dapur baja, kemudian dicairkan dengan aliran listrik atau udara panas. Karena proses pencairan, maka banyak zat asam yang terurai sehingga kotoran dalam baja air berkurang dan adukan bertambah baik (kental). d. Hasil Dapur Baja. Hasil dari dapur baja adalah : 1) Baja yang dibentuk dengan cor / tuangan atau pengerolan dan menjadi profil. 2) Kotoran terak. Gambar 1-1. Dapur Baja Bessemer PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 10

KEGIATAN BELAJAR 2 : JENIS LOGAM DALAM PERDAGANGAN I. Tujuan Pembelajaran Akhir dari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasikan jenis logam. II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar : Dapat menyebutkan macam logam dasar Dapat menjelaskan logam ferro dan non ferro. Dapat membedakan logam ferro dan non ferro. Dapat menjelaskan bentuk penampang logam Dapat menyebutkan cara perlindungan untuk logam III. Uraian Materi : a. Macam macam logam. 1. Logam yang mengandung unsur besi disebut logam ferro yakni baja lunak dan keras. 2. Logam yang tidak mengandung unsur besi disebut logam non ferro yakni tembaga, seng, timah, emas, perak, nikel, khrom, dan lain lain. 3. Logam paduan. a) Ferro dengan non ferro. Contoh : Fe + Nikel Baja nikel. b) Non ferro dengan non ferro. Contoh : Tembaga + Seng Kuningan / Loyang. Untuk membedakan logam dalam kelompok tersebut digunakan sebuah magnet yang dapat menarik logam berpartikel besi. b. Bentuk penampang logam. Dilihat dari bentuknya / penampangnya ada beberapa macam yaitu : pelat, batang, profil, segi empat, segi enam, dan lain lain. Pelat (Flats) Bulat (Rounds) Segienam Segiempat (Squares) Segidelapan (Hexagons) (Octagons) Gambar 2-1. Penampang Logam Ditambah : gambar H, U, L dapat dilihat di tabel baja c. Perlindungan terhadap logam. Logam yang mengandung besi mudah berkarat, karenanya harus dilindungi dengan lapisan yang tidak mudah berkarat seperti : khrom, nikel, seng, dan cat. Benda benda rongsokan dari baja sebenarnya bukan benda buangan, karena masih dapat digunakan dan didaur ulang. Disamping itu pula teknologi logam cukup bersih dan baik untuk lingkungan PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 11

KEGIATAN BELAJAR 3.2 : PENGOPERASIAN PROGRAM ECOWIJS I. Tujuan Pembelajaran Akhir dari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menetapkan nilai pencemaran terhadap lingkungan dari hasil kerja. II. Indikator Pencapaian hasil Belajar : Dapat mengoperasikan program Ecoteach/ Ecowijs Dapat memilih material sebagai input program Ecoteach/ Ecowijs Dapat membaca tingkat pencemaran dari output program Ecoteach/ Ecowijs III. Uraian Materi a. Mengoperasikan Program Ecoteach / maka akan muncul material yang akan Ecowijs. dipilih. Untuk mengoperasikan program, mulailah Setelah material A dan material B diisi, dengan : maka klik F5, dan akan tampil grafik untuk PROGRAM klik WINDOWS mengetahui tingkat pencemaran. EXPLORER klik (2x) PENGAJARAN LINGKUNGAN klik OK (akan tampil) menu MATERIAL, PART, PRODUCT, LIFE CYCLE. b. Memilih Material. Untuk material maka lakukan : MATERIAL A Material. Information Weight... MATERIAL B Material Weight.... Information ECO POIN Gambar 3-1. Program komputer Gambar 3.2. Tampilan menu Gambar 3.3. Tampilan output program Untuk mengisi material A dan material B yaitu dengan cara mengklik material 2x, PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 12

KEGIATAN BELAJAR 4 : ALAT ALAT PENGERJAAN LOGAM I. Tujuan Pembelajaran. Akhir dari paket pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : Mengidentifikasi kebutuhan alat, fungsi, penggunaan dan perawatan alat pengerjaan logam guna pembuatan produk sederhana. II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar : Dapat menyebutkan macam macam alat pengerjaan logam Dapat menjelaskan fungsi alat alat pengerjaan logam Dapat memelihara dan perbaikan alat alat pengerjaan logam III. Uraian Materi. a. Ragum / Klem. 1. Macam dan fungsi ragum / klem Alat ini digunakan untuk mengikat benda kerja di bengel kerja bangku, bengkel kerja pelat, dan lain sebagainya. Dibuat dengan cara dicor / dituang untuk ragum berukuran besar. Pada bangku kerja ada ragum yang tetap dan ada pula yang dapat diatur kedudukannya (diputar) sampai 360. Untuk menjepit pelat pelat tipis, mulut ragum dilapisi pelat tipis agar benda kerja tidak rusak. Gambar 4-2. Ragum tetap 2. Cara mengikat dengan ragum. Untuk mengikir, menggergaji, dan mengebor, ikat / jepitlah benda kerja dengan kuat. Aturlah posisi benda kerja pada mulut ragum sesuai dengan bagian mana benda kerja dikerjakan. Untuk menjepit benda yang sudah halus permukaannya dan benda tipis gunakan pelat jepit sebagai alasnya. Gambar 4-1. Ragum dapat diputar Gambar 4-3. Menjepit benda kerja b. Penggores (Scraber) 1. Macam dan fungsi penggores. Penggores adalah salah satu alat gambar yang digunakan untuk PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 13

menarik garis garis gambar pada benda kerja. Salah satu atau kedua ujungnya diruncingkan dan membentuk sudut ± 30. Bentuk alat ini bermacam macam, ada yang disambungkan dengan suatu pemegang dan ada pula yang tidak disambung, panjangnya antara 10 sampai 30 cm. Penitik dibuat dari bahan baja alat / perkakas yang sudah dikeraskan. Bagian badannya dibuat gerigi (kartel) agar tidak licin pada waktu dipegang. Bagian ujung dibuat lancip dan mata penitiknya diasah pada mesin gerinda, sehingga membentuk sudut tertentu (60 atau 90 ). Gambar 4-4. Macam macam penggores 2. Cara penggunaan penggaris Sebelum benda kerja dikerjakan, misalnya dikikir, digergaji, dan dibor, maka beberapa bidang digambar dahulu. Untuk menggambar garis lurus atau tegaklurus gunakan mistar baja atau penyiku. Gambar 4-6. Penitik pusat 2. Cara menitik benda kerja. Sebelum mengebor sebuah lubang, buatlah titik senter dengan penitik dan palu secara benar untuk menghindari pergeseran mata bor. Gambar 4-7. cara menitik Gambar 4-5. Cara menarik garis c. Penitik (Centre Punch). 1. Fungsi penitik. d. Mata bor dan mesin bor 1. Mata bor a) Macam dan fungsi mata bor. Mata bor adalah alat untuk membuat lubang. Bentuknya bulat panjang, sepanjang PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 14

badannya beralur (spiral) dan ujung mata potongnya bersudut tertentu. Mata bor dipasang pada mesin bor yang digunakan untuk melubangi benda kerja. b) Macam mesin bor 1) Bor tangan (manual) Gambar 4-8. Macam macam sudut mata bor Keterangan : a. Digunakan untuk mengebor bahan berupa karet yang keras. b. Digunakan untuk mengebor batu pualam / marmer, batu tulis, fiber, ebonit. c. Digunakan untuk mengebor kuningan / loyang dan perunggu. d. Digunakan untuk mengebor alumunium, tembaga, timah, seng, dan nikel. e. Digunakan untuk mengebor logam ferro, baja tuang, dan baja tempa. 2. Mesin bor a) Fungsi dan macam mesin bor Gambar 4-9. Bor tangan dan cara penggunaannya 2) Mesin bor tangan Gambar 4-10. Mesin bor tangan dan cara penggunaannya PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 15

c) Mesin bor bangku Gambar 4-12. Mengebor benda kerja Sebelum benda kerja dibor berilah titik senter terlebih dahulu. Pasang benda kerja pada ragum dengan diberi ganjal bawah dan pelat lapisan pada mulut ragum. Agar ragum bor tidak ikut bergerak / bergeser, ikat mur baut pada meja bor. Gambar 4-11. Mesin bor bangku Keterangan : 1. Meja bangku 2. Meja stel 3. Klem meja 4. Lengan pengisi 5. Klem pengisi 6. Penahan kedalaman 7. Spindle 8. Klem penyetel ban 9. Motor 10. Cakra tingkat e. Gergaji tangan. 1. Fungsi gergaji tangan. Gergaji tangan dapat digunakan untuk memotong atau membuat alur pada benda kerja. Pada bagian sisinya terdapat gigi gigi pemotong yang di keraskan. Umumnya bahannya dari baja perkakas (Tool Steel) Gambar 4-13. Gergaji tangan 2. Cara memasang daun gergaji. Daun gergaji sifatnya fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah patah. Penggantian daun gergaji dilakukan dengan cara melepas daun gergaji dari sengkangnya (rumah mata gergaji) PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 16

dan memasang yang baru. Perhatikan arah gigi gergaji agar menghadap ke depan dan jangan terbalik. Gambar 4-14. Cara memasang daun gergaji 3. Pemotongan benda kerja. Potonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan mulut catok / ragum. Pada permulaan menggergaji, sisi gergaji ditahan oleh ibu jari atau buatlah alur dengan kikir segitiga untuk menempatkan kedudukan gergaji. Gambar 4-15. Menakik benda kerja Gambar 4-17. Sudut awal penggergajian Sebagai awal penggergajian kedudukan menyudut ± 30. Gergajilah bagian sisi terlebih dahulu yang lambat laun sudutnya semakin kecil. Gambar 4-18. Pemotongan benda kerja Bila bahan yang akan digergaji melebihi lebar sengkang gergaji, maka pemasangan daun gergaji harus diputar 90. Gambar 4-16. Membuat alur (permulaannya menggergaji) PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 17

Gambar 4-19. Posisi daun gergaji tegaklurus terhadap sengkang gergaji potonglah benda tersebut sesuai dengan kebutuhan. f. Gunting pelat 1. Fungsi gunting pelat. Alat ini untuk memotong pelat logam, baik itu pelat logam ferro atau pelat logam non ferro. 2. Macam gunting pelat. Untuk memotong pelat tipis digunakan gunting pelat lurus dan sirkel ( lengkung ) untuk tebal pelat maksimum 2 mm Gambar 4-20. Gunting pelat Gambar 4-21. Gunting tuas Gunting tuas dapat memotong pelat dengan tebal dari 3 20 mm. 3. Cara memotong pelat. Buatlah garis atau gambar pada benda kerja denga penggores, dan Gambar 4-22. Pemotongan pelat dengan gunting pelat / tuas. g. Kikir 1. Fungsi kikir. Alat ini digunakan untuk membuang sebagian benda kerja dengan jalan memarut sehingga menjadi rata, cekung, cembung, dan menyelesaikan akhir suatu pekerjaan untuk memperhalus atau menyesuaikan ukuran suatu benda setelah digergaji atau di gunting. Beram hasil pengikiran pada permukaan kikir dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat kikir. Bila banyak bagian yang harus dibuang, gunakan kikir kasar dan bila yang harus dibuang sedikit, gunakan kikir halus. Kikir halus digunakan untuk pengerjaan akhir ketika memperhalus suatu permukaan. Gambar 4-23. Kikir PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 18

2. Membersihkan beram pada kikir pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja. Gambar 4-24. Menyikat beram pada kikir 3. Bentuk penampang kikir Bentuk penampang kikir ada 7 macam, yaitu : a. Kikir rata b. Kikir segiempat c. Kikir bulat d. Kikir segitiga e. Kikir pilar f. Kikir setengah bulat Gambar 4-25. Penampang kikir 4. Cara mengikir a) Gerakanlah badan dan lutut. Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya direbahkan ke depan selama gerakan pemotongan. Kaki kanan tetap lurus selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokan ke dalam, Gambar 4-26. Gerakan badan dan lutut b) Cara memegang kikir Untuk tangan kanan. Pegang gagang kikir dengan kuat dan tekanlah ujung gagang tersebut dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak di atas dan jari jari lainnya di bawah gagang. Untuk tangan kiri. Tempatkan telapak tangan dan ibu jari di ujung kikir, dan jari jari lainnya terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama lain dan melipat ke bawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir tersebut. Gambar 4-27. cara memegang kikir PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 19

Gambar 4-28. Mengikis permukaan benda kerja Gambar 4-32. Mengikir bagian luar yang menyudut / meminggul Gambar 4-29. Meratakan bagian yang menonjol dari benda kerja h. Palu (Hammer) 1. Fungsi palu Alat ini digunakan untuk memukul benda kerja, baik di kerja bangku maupun di kerja mesin. 2. Macam macam palu a) Palu keras, terbuat dari baja keras yang ada pada kedua ujung palu. Sedangkan bentuk nya dapat bulat dan segi empat dengan fungsi yang berbeda. Gambar 4-30. Mengikir secara menyudut Gambar 4-31. Cara mengikir radius Gambar 4-33. Palu keras b) Palu lunak, terbuat dari bahan kayu, plastik, karet, tembaga, dan kuningan. 3. Cara menggunakan palu Cara menggunakan palu yang benar adalah bahwa ibu jari yang lain menangkup pada ujung tangkai. Gerakannya dilakukan dengan PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 20

pergelangan dan lengan, lihatlah pada tempat yang dipukul dan diusahakan bahwa sumbu kepala palu tegaklurus. panjang meteran gulung 3m, sampai dengan 50m. 5m Gambar 4-34. Cara memegang palu i. Mistar ukur 1. Fungsi mistar ukur Alat ukur ini digunakan untuk mengukur linear langsung (panjang, lebar, dan tinggi), dimana hasil pengukurannya dapat langsung di baca pada bagian penunjuk (skala) dari alat ukur, dan hasil pengukuran dari alat ini tidak teliti. 2. Macam mistar ukur Macam mistar ukur ada 3 macam, yaitu : a) Mistar baja b) Meteran lipat c) Meteran gulung Alat ini pada umumnya terbuat dari bahan pelat baja tipis tahan karat atau alumunium. Pada permukaan dan bagian sisinya terdapat guratan ukuran dalam satuan milimeter, centimeter, dan inchi. Panjang mistar baja umumnya 30cm, 60cm, dan 100cm. sedangkan Gambar 4-35. Mistar baja Gambar 4-36. Meteran lipat PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 21

Macam tang antara lain adalah : a) Tang kakak tua b) Tang rahang bulat c) Tang kombinasi d) Tang catut paku Gambar 4-37. Meteran gulung 3. Cara menggunakan mistar ukur. Cara menggunakan mistar ukur untuk mengukur benda kerja. Tempatkan ujung mistar ukur yang berangka 0 (nol) pada ujung benda kerja yang satu, dan baca pada skala mistar ukur pada ujung benda kerja yang lain. Gambar 4-39. Tang kakak tua Gambar 4-40. Tang rahang bulat Gambar 4-41. Tang kombinasi Gambar 4-38. Mengukur benda kerja j. Tang (Pliers) 1. Fungsi tang Alat ini dapat digunakan untuk memotong, membengkokan, memegang, memutar, membuka mur / baut, mengencangkan, dan lain lain. 2. Macam macam tang Gambar 4-42. Tang catut paku 3. Cara penggunaan Untuk memotong, membengkokan memutar, mengencangkan, atau membuka, maka pilih salah satu tang yang dibutuhkan sesuai dengan fungsinya, misalnya untuk membentuk lubang dipilih tang rahang bulat. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 22

k. Alat Solder. 1. Fungsi Alat solder. Alat ini untuk menyambung pelat tipis atau kabel / kawat dengan mencairkan timah patri melalui aliran listrik (panas). d) Periksa hasil penyambungan / penyolderan dengan teliti. Gambar 4-43. Alat solder Gambar 4-44. Membersihkan tempat penyambungan 2. Maksud dan tujuan Menyolder adalah proses menyambung dua pelat atau lebih dengan menggunakan logam cair, misalnya timah patri melalui pemanasan. Jika temperatur titik didih dibawah 800 F disebut penyolderan lunak dan jika berada diatas 800 F disebut penyolderan keras. 3. Cara menyolder. a) Bersihkan kedua permukaan pelat yang akan disambung dan berikan cairan flux (air keras). b) Cairkan timah patri oleh ujung alat penyolder dengan aliran listrik pada daerah / tempat yang akan disambung. c) Ratakan cairan timah patri tersebut sampai sambungan menjadi kuat dan tunggu sampai dingin. Gambar 4-45. Menyambung / menyolder pelat PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 23

KEGIATAN BELAJAR 4 : MEMBAGAN (SKETSA) TEKNIK I. Tujuan Pembelajaran : Akhir dari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat membuat suatu sketsa rancangan awal tanpa menggunakan mistar yang mengacu modul Ketrampilan Dasar Teknik yang mendekati gambar teknik sebenarnya. II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar : Dapat membuat rancangan awal sketsa suatu benda Dapat membuat proyeksi tegak Dapat membuat proyeksi miring (isometrik) III. Uraian Materi : a. Pandangan pada proyeksi ortognal (gambarpandangan majemuk). Apa yang dilihat pada bidang tembus pandang merupakan gambar proyeksi dari benda tersebut. Jika benda tersebut dilihat dari depan, maka gambar pada bidang tembus pandang ini disebut pandangan depan. Dengan cara demikian benda tadi dapat diproyeksikan pada bidang proyeksi horizontal, pada bidang proyeksi vertikal sebelah kiri atau kanan (Gambar 5-1), tiga, empat, atau lebih gambar demikian digabungkan dalam satu kertas dan terdapatlah suatu susunan gambar yang memberikan gambaran jelas dari benda yang dimaksud (Gambar 5-2). Gambar 5-1. Proyeksi ortogonal PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 24

Gambar 5-4. Gambar pandangan Gambar 5-2. Proyeksi ortogonal Contoh 2 : Ubahlah gambar proyeksi isometri yang posisi alas (bidang bawah) menjadi bidang tinggi (posisi vertikal). Gambar 5-3. Memilih pandangan b. Contoh proyeksi isometri Contoh 1 : Buatlah gambar pandangan atas (PA), pandangan depan (PD), dan pandangan samping kanan (PSKa) dari gambar isometri. Gambar 5-5. Gambar isometeri posisi vertikal PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 25

KEGIATAN BELAJAR 5 : PEMBUATAN BENDA KERJA I. Tujuan Pembelajaran : Akhir dari paket pembelajaran ini diharapkan siswa dapat memilih peralatan, bahan, dan membuat produk sederhana. II. Indikator Pencapaian Hasil Belajar : Dapat memilih alat alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan produk sederhana Dapat membuat produk sederhana III. Uraian Materi : a. Prototype Orang sedang membaca. Gambar 6-1. Orang sedang membaca 1. Fungsi. Untuk melatih kecerdasan siswa dengan memecahkan permasalahan bahan dan produk bagaimana kawat dibentuk pada Gb.6.1 di atas dibuat dengan mudah dan menarik. 2. Alat / perlengkapan. a) Klem / ragum b) Tang c) Palu d) Gergaji e) Kikir f) Solder listrik 3. Bahan. a) Kawat email Ф 2 mm x 250 mm b) Pelat seng 30 mm x 25 mm c) Timah patri lunak 4. Langkah kerja a) Potonglah kawat email sepanjang 250 mm menjadi 100 mm (bagian badan dan kaki), 80 mm (2 tangan), 70 mm (1 kaki), dan luruskan serta ratakan ujung ujungnya. b) Buatlah lingkaran pada salah satu ujung kawat dengan diameter dalam lingkaran 8 mm pada panjang kawat 100 mm. lihatlah Gambar 6.2 berikut ini! Gambar 6-2. Ujung kawat berdiameter 8 mm. c) Bengkokan kawat yang panjangnya 100 mm menjadi bentuk yang diinginkan (sesuai gambar). PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 26

Gambar 6-3, Bengkokan kawat dari panjang 100 mm (kaki ke 1) salah satu ujung tangan / tangan kanan. d) Sambungkan kawat Ф 2 mm, panjang 70 mm (untuk kaki sebelahnya), dan bengkokan sesuai kebutuhan. Gambar 6-4. Sambungan kawat 70 mm (kaki ke 2) e) sambungkan kawat Ф 2 mm, panjang 80 mm (untuk 2 tangan), dan bengkokan sesuai kebutuhan Gambar 6-7. Pemasangan / penyambungan pelat seng. h) Periksa hasil pekerjaan, sudah baik, cukup kuat atau bagus. Keterangan : Penyambungan kawat boleh dililitkan atau disolder. b. Pembuka tutup kaleng Gambar 6-5. Sambungan kawat 80mm (untuk 2 tangan) Gambar 6-8. Pembuka tutup kaleng. f) Pelat seng ukuran 30 x 25 mm di lekukan (sesuai kebutuhan) dengan bagian yang dilekuk pada panjang 30 mm (sama jarak). 1. Fungsi. Untuk melatih kecerdasan Anda dengan memecahkan masalah, bagaimana pelat baja dan batangnya dapat membuka tutup kaleng dengan cara mengungkit. Gambar 6-6. Pelat seng yang dilekuk g) Hasil lekukan pelat seng disambung dengan solder pada 2. Alat perlengkapan. a) Klem / ragum b) Palu c) Gergaji d) Kikir PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 27

e) Penitik f) Penggores g) Mata bor dan mesin bor 3. Bahan. a) pelat baja tebal 2,5 mm, lebar 50 mm, dan panjang 75 mm. b) baja batang Ф 8 mm dan panjang 200 mm. f) Pasang batang baja Ф 8 mm pada lubang pelat bergerigi Ф 8 mm dengan bantuan palu. g) Periksa hasil pekerjaan dan haluskan bagian yang kasar atau tajam. c. Tempat penitik. 4. Langkah kerja. a) Ratakan ujung batang baja Ф 8 mm dan panjang 200 mm. Gambar 6-9. Batang baja b) Buatlah titik pusat dengan penitik pada lubang sesuai gambar kerja. Gambar 6-12. Penyimpan penitik. 1. Fungsi. Untuk melatih kecerdasan Anda dengan memecahkan masalah bagaimana cara menyimpan dan merawat alat tangan (penitik). Gambar 6-10. Pelat pembuka c) borlah lubang berdiameter 8 mm secara bertahap dari bor kecil ke bor besar. d) Gergajilah gerigi sesuai gambar kerja (ujung pelat). e) Lekukanlah pelat tersebut pada ragum dengan bantuan palu sesuai gambar kerja. Gambar 6-11. Penekukan pelat pembuka 2. Alat / perlengkapan. a) Klem / ragum b) Palu c) Gergaji / gunting pelat d) Kikir e) Penitik f) Penggores g) Mata bor dan mesin bor 3. Bahan. Pelat alumunium, tebal 2 mm, lebar 100 mm, dan panjang 120 mm. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 28

4. Langkah kerja. a) gergajilah ke empat ujung pelat dan kikirlah dengan membentuk radius 10 mm sesuai gambar. Untuk melatih kecerdasan Anda dengan memecahkan masalah bagaimana cara menyimpan lampu penerangan (lilin) supaya aman. Gambar 6-13. Pelat alumunium b) Buatlah titik pusat dengan penitik (10 buah titik) sesuai gambar. c) Borlah lubang berdiameter 12 mm pada bagian atas (4 buah), 3 mm pada bagian tengah (2 buah), dan 6 mm pada bagian bawah (4 buah), secara bertahap dari bor kecil ke bor besar. d) Lekukan pelat tersebut pada ragum sesuai gambar kerja. e) Periksa kelurusan lubang 12 mm dengan 6 mm. Gambar 6-14. hasil lekukan d. Alat penyimpan lilin. 2. Alat / perlengkapan. a) Klem / ragum b) Palu c) Gunting pelat d) Penggores e) Solder 3. Bahan. a) Pelat baja atau seng tebal 0,7 mm, lebar 25 mm, dan panjang 500 mm. b) Pelat baja tebal 0,7 mm, lebar 50 mm, dan panjang 60 mm. 4. Langkah kerja. a) Potonglah pelat baja atau seng yang panjangnya 500 mm menjadi : 1) 250 mm untuk badan. 2) 100 mm untuk kepala. 3) 50 mm untuk tempat lilin. 4) 100 mm untuk kaki. b) Bentuk badan itik dengan bahan pelat berukuran 250 mm sesuai gambar (kebutuhan). Gambar 6-15. Penyimpan lilin pada itik. 1. Fungsi. Gambar 6-16. Bentuk badan. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 29

c) Bentuk kepala itik dengan pelat berukuran 100 mm sesuai gambar (kebutuhan). Gambar 6-17. Bentuk kepala d) Bentuk kaki itik dengan pelat berukuran 100 mm sesuai dengan gambar (kebutuhan). Gambar 6-18. Bentuk kaki. e) Bentuklah tempat lilin dengan ukuran 50 mm sesuai gambar (kebutuhan). Gambar 6-19. Silinder tempat lilin. f) Sambunglah / solder bagian bagian yang telah dibentuk sehingga membentuk binatang itik yang berfungsi sebagai penyimpan lilin. g) Periksa kekuatan sambungan dan kesesuaian bentuk binatang. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 30

DAFTAR PUSTAKA 1. AT Team S. G. De Boulevard dan AT Team S. G. DE MARKE TECHNIEK, penerbit Hogeschool Interstadie Educatieve Sector, September 1987. 2. De Schrijvers. P. Kalman, G. Van Merkerk, TECHNIEK TOTAAL BASIS DEEL 1, penerbit Van Merkerk Educatief Centrum b.v. Februari 1995. 3. J. Feenstra, Techniek, penerbit SMD. EDUCATIEVE UITGEVESRS SPRUYT, Van mantgem & De Does bv, Leiden, 1994. 4. Peter Mes, Jos Smeets, Marc De Vriess, TECHNOLOGIESH I MHV, Penerbit Educagoely Educatieve Partners, 1996. 5. R. Sandham, F.R. Willmore and Keith Smith, CREATIVE DESIGN METAL WORK, London WIR OAN, 1971. 6. Soejono, BERKREASI DENGAN LOGAM, Remaja Karya bandung, 1988. 7. T. Pettit, METAL WORK DESIGN, London WI8LL, 1977. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) 31