MODEL PEMBINAAN PRESTASI BOLA VOLI DI KALIMANTAN BARAT PROPOSAL

dokumen-dokumen yang mirip
KURSUS PELATIH BOLA VOLI TINGKAT DASAR/DAERAH PANDUAN PELAKSANAAN. OLEH : Drs. YUNYUN YUDIANA, M.Pd (KOMISI DIKLAT DAN PELATI)

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat sekarang ini olahraga sangat digemari banyak orang diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET ATLETIK JAWA BARAT TAHUN 2009 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka kesimpulan penelitian ini sebagai berikut : 1. Pola Pembinaan Klub Bola Voli Bank Sumut Medan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs. BIDANG PEMBINAAN PRESTASI ATLET YUNIOR PB PASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deni Pazriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

PROGRAM LATIHAN JANGKA PANJANG (5 TAHUN 12 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MEMBENAHI SISTEM PEMBINAAN OLAHRAGA KITA Oleh: Agus Mahendra

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli sendiri tidak terpaku hanya untuk bermain di lapangan outdoor saja,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak dilahirkan dengan bakat dan minat yang berbeda-beda. Bakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

IV.B.8. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, disiplin dan ketaqwaan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anggaran pendidikan yang besar karena mereka sadar akan pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

TUGAS DAN PERAN PELATIH (Hak dan Kewajiban Pelatih) OLEH: YUNYUN YUDIANA

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga permainan bolavoli di masyarakat sangat pesat,

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SEPAK BOLA SEKOLAH MENENAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Manusia adalah unsur terpenting dalam. kualitas manusia sebagai pelaksana pembangunan baik kualitas fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat menyadari bahwa olahraga sangat penting bagi kesehatan

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. teknologi keolahragaan, bahkan Harsono (1988 : 98) mengemukakkan bahwa,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan hasil dari penelitian ini sebagai berikut:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN. Siti Nur Kholifah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bondong menuju Sekolah Sepak Bola (SSB) sedini mungkin, untuk ditempa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

RANCANGAN PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI ATLET REMAJA DAN YUNIOR TAHUN 2007 S/D Oleh Eka Nugraha, Cs.

Transkripsi:

MODEL PEMBINAAN PRESTASI BOLA VOLI DI KALIMANTAN BARAT PROPOSAL OLEH : YUNYUN YUDIANA KOMISI PELATIH BOLA VOLI INDOOR PERSATUAN BOLA VOLI SELURUH INDONESIA PENGURUS PROVINSI JAWA BARAT JULI 2007

1 A. PENDAHULUAN Para ahli kepelatihan di dunia pada umumnya menyatakan bahwa tidak ada jalan pintas untuk berprestasi dalam olahraga, banyak bukti menunjukkan ternyata prestasi yang tinggi hanya dapat diraih melalui pembinaan berjangka panjang, menempuh waktu tak kurang dari 5 12 tahun. Bila pembinaan terlambat di mulai, prestasi puncak tak sempat tercapai. Masa usia emas untuk berprestasi akan berlalu, ibarat besi yang sedang panas dan mudah untuk ditempa, tak sempat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena itu mudah dipahami bila muncul gagasan bahwa pembinaan itu harus dimulai sejak usia sedini mungkin. Namun itu pun disesuaikan dengan karakteristik cabang olahraga yang ditekuninya. Cabang olahraga bola voli sebenarnya dapat mulai diberikan kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), dengan maksud untuk pengayaan kemampuan gerak mereka dan proses memperkenalkan pola-pola gerak yang terdapat dalam permainan bola voli. Pola-pola latihannya pun akan berbeda antara anak-anak (usia SD) dengan remaja (usia SMP atau SMA) atau untuk yang dewasa, perbedaan tersebut meliputi ruang lingkup materi kegiatan latihannya maupun tujuan yang hendak dicapainya. Kegiatan latihan bola voli akan terlaksana secara kondusif dan akan meraih prestasi yang tinggi apabila dilakukan secara bersama-sama dengan kualitas kontrol yang tinggi serta melibatkan berbagai unsur, seperti adanya atlet, pelatih, pembina, dan administratur lainnya. Unsur-unsur tersebut tentunya tidak akan berjalan sendiri-sendiri, namun dikomandani oleh sebuah lembaga yang memiliki perhatian secara khusus dan serius untuk menangani sistem ketatalaksanaannya. Dan hal ini akan terakomodir melalui implementasi dalam pembentukan sebuah organisasi bola voli yang terstruktur dengan baik, dapat diakui oleh berbagai pihak dan dari berbagai lapisan masyarakat. Pembentukan sebuah organisasi bola voli dengan maksud untuk memperlancar proses pembinaan prestasi. Saat ini sangatlah dibutuhkan oleh potensi-potensi yang dimiliki para anak-anak dan remaja dewasa ini. Maka dari itu, atas dasar inilah PBVSI Pengprov Kalbar selaku lembaga swasta merasa perlu untuk ikut berpartisipasi menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak dan remaja Kalbar secara khusus.

2 Keterlibatan PBVSI Pengprov Kalbar di panggung perbolavolian tingkat nasional merupakan catatan khusus sebagai karya nyata dari eksistensi sistem pembinaan sumber daya manusia secara komprehensif. Dan juga sebagai bentuk nyata dari pemberian kontribusi yang sangat berharga terhadap pembangunan olahraga bola voli di Indonesia. Disamping itu pula antara PBVSI Pengprov Kalbar dan lembaga pusat pembina bola voli (PBVSI) terjalin suatu hubungan mutualisma, artinya antara PBVSI Pengprov Kalbar dan PBVSI masing-masing menginginkan adanya suatu manfaat yang berarti bagi kemajuan kinerja intitusinya, atau adanya sikap dan perilaku corporate image dari masyarakat terhadap keberadaan dan profesionalisme kinerja kedua institusi tersebut. Untuk mendukung terhadap kualifikasi keberadaan PBVSI Pengprov Kalbar di kancah kompetisi perbolavolian nasional. Tentunya perlu dikondisikan melalui sebuah sistem pembinaan yang strategik, agar dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian prestasi yang tinggi. Pelaksanaan proses pembinaan itupun dilaksanakan dalam koridor proses pembinaan yang tidak instan. Perlu dilakukan melalui proses yang sistematik dan berjenjang, serta menempuh jangka waktu yang relatif lama. Melalui waktu tempuh inilah program pembinaan direalisasikan dalam bentuk berbagai rancangan yang strategis untuk mendapatkan prestasi yang optimal (top). Bentuk rencana strategis yang sepatutnya diaplikasikan untuk menempuh pembinaan prestasi yang berkualitas pada tim bola voli di Kalbar, diantaranya adalah : (1) rekrutmen pemain yang memiliki kualifikasi keterampilan dan pengalaman bertanding yang tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional, (2) frekwensi dan intensitas latihan harus memiliki kerekatan yang tinggi, terkendali, dan terkontrol dalam setiap parameter model latihannya, (3) program latihan yang tepat dan tersusun secara terstruktur, (4) kualitas seni melatih dari seorang pelatih dan jajaran timnya relatif tinggi, (5) kebutuhan pemain, pelatih, dan official lainnya terpenuhi, (6) kesesuaian perlengkapan latihan dan pertandingan, (7) dukungan yang serius dari berbagai pihak, baik itu dukungan moril maupun perlakuan nyata dari dukungan material.

3 B. VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM PEMBINAAN 1. Visi Voli Kalbar Berprestasi 2. Misi a. Menyelenggarakan kegiatan pelatihan bola voli yang menghasilkan tim bola voli yang tangguh dan berprestasi optimal. b. Mengembangkan kemampuan dasar, bakat, dan potensi yang dimiliki oleh para remaja untuk menjadi atlet bola voli yang terampil, berilmu, dan berwatak baik. c. Meningkatkan kesan positif (Corporate Image) masyarakat terhadap keberadaan dan profesionalisme kinerja PBVSI Pengprov Kalbar. 3. Tujuan a. Menghasilkan atlet bola voli yang terampil, berilmu, dan berwatak baik. b. Menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu untuk meraih prestasi yang optimal dalam bidang bola voli di tingkat nasional maupun internasional. c. Membentuk tim bola voli yang tangguh yang dapat mengangkat popularitas Kalbar di hati masyarakat Indonesia secara komprehensif. C. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi program pembinaan bola voli dapat disusun seperti di bawah ini, antara lain : 1. Penanggung Jawab 2. Penasehat 3. Ketua 4. Sekretaris 5. Bendahara 6. Bidang Pembinaan Prestasi 7. Bidang Kepelatihan a. Komisi Pelatih Yunior b. Komisi Pelatih Senior

4 8. Bidang Pertandingan 9. Bidang Perwasitan 10. Bidang Pemberdayaan Atlet dan Pelatih 11. Bidang Administrasi dan Organisasi 12. Bidang Dana dan Usaha 13. Bidang Sarana dan Prasarana 14. Bidang Kesehatan 15. Bidang Pembinaan Mental 16. Bidang Hubungan Masyarakat 17. Bidang Penelitian dan Publikasi 18. Bidang Umum D. PENGELOLA PROGRAM PEMBINAAN Secara substansial program pembinaan bola voli dikelola oleh PBVSI Pengprov Kalbar. Namun dalam proses kinerja organisasi perlu ada kerja sama dan berafiliasi kepada PBVSI Cabang di Daerah dan PBVSI Pusat. E. RENCANA DAN SISTEMATIKA PROGRAM PEMBINAAN Rencana dan sistematika program pembinaan terdiri atas : 1. Rancangan Program Pembinaan Rancangan program pembinaan prestasi bola voli untuk Kalbar meliputi : a. Rencana program pembinaan jangka pendek. Masa yang dibutuhkan 1 tahun, penekanan pembinaan lebih diarahkan kepada penguasaan keterampilan permainan bola voli. b. Rencana program pembinaan jangka menengah. Masa yang dibutuhkan antara 2 3 tahun, penekanan pembinaan lebih diarahkan kepada pematangan bertanding dan pembentukan tim. c. Rencana program pembinaan jangka panjang. Masa yang dibutuhkan antara 3 10 tahun, penekanan pembinaan lebih diarahkan kepada penjenjangan peningkatan raihan prestasi secara individu dan tim dalam setiap mengikuti pertandingan-pertandingan dari berbagai level.

5 2. Isi Program Pembinaan Gambaran isi program pembinaan didasarkan atas rencana program yang telah digariskan sebelumnaya, yaitu : a. Isi program pembinaan pada rencana jangka pendek, terdiri atas : 1) Pembinaan terhadap penyesuaian kondisi anatomis atlet 2) Penguasaan teknik dasar permainan bola voli 3) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar/berlatih 4) Penerapan disiplin dan komitmen secara bersama b. Isi program pembinaan pada rencana jangka menengah, terdiri atas : 1) Pemahaman terhadap aturan permainan dan pertandingan 2) Penguasaan berbagai formasi permainan tim 3) Memperbanyak frekwensi keikutsertaan pertandingan dalam berbagai kejuaraan, dijenjang dari mulai tingkat daerah sampai dengan nasional atau bahkan internasional sekalipun. c. Isi program pembinaan pada rencana jangka panjang, terdiri atas : 1) Keikutsertaan mengikuti kejuaraan-kejuaraan pada level nasional atau internasional 2) Pembinaan mental juara pada individu atlet dan tim. 3) Mengkondisikan atlet untuk menjadi pemain nasional 3. Implementasi Program Pembinaan Implementasi program pembinaan lebih difokuskan pada atlet muda yang memiliki potensi Antropometrik (bentuk tubuh) dan kapasitas motorik (fisik dan teknik) yang relatif cukup bagi seorang pemain bola voli. F. JAMINAN MUTU PROGRAM PEMBINAAN Sesuai dengan misi program pembinaan bola voli yang telah dikemukanan di atas. Maka untuk mendapatkan atlet yang berkompeten dan dapat diandalkan di masyarakat sebagai pemain bola voli yang terampil, berilmu, dan berwatak baik yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesan positif dan prestasi. Dikembangkan melalui suatu bentuk

6 parameter (ukuran) keberhasilan prestasi pemain bola voli dalam beberapa metode penilaian, yang terdiri atas (1) penilaian untuk mengukur kemampuan penguasaan keterampilan bola voli saat latihan, (2) penilaian untuk mengukur kualitas kinerja setiap pemain dan tim bola voli pada saat latihan dan pertandingan, dan (3) penilaian untuk mengukur motif berprestasi pemain bola voli. Keberhasilan program pembinaan ditentukan oleh beberapa variabel. Adapun variable-variabel yang dapat dijadikan sebagai pendukung terhadap ukuran keberhasilan program pembinaan, antara lain : 1. Persyaratan Keberhasilan Program Pembinaan. Ada beberapa persyaratan yang dapat dijadikan sebagai pendukung utama untuk menuju keberhasilan program pembinaan bola voli adalah : a. Memiliki atlet usia muda dengan antropometrik (bentuk tubuh) yang baik, seperti usia SMP untuk putera memiliki tinggi badan minimal 180 cm dan puteri 170 cm, sedang SMA untuk putera memiliki tinggi badan minimal 185 cm. dan puteri 175 cm. b. Atlet yang akan dibina memiliki Motor Ability (kemampuan motorik/gerak) dan Motor Educability (kemampuan mempelajari motorik/gerak) yang sedang atau tinggi. c. Atlet sudah memiliki keterampilan dasar bermain bola voli secara minimal, atau atlet yang sudah terampil dan pengalaman dalam bermain bola voli. d. Atlet binaan memiliki sifat, sikap, perilaku, dan watak yang baik serta minimal memiliki beragam kecerdasan yang cukup. e. Mendapat dukungan dari orang tua dan lembaga pembina atlet, ketika dia berlatih di tempat sebelumnya. f. Atlet memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk dibina menjadi pemain bola voli yang berprestasi optimal. g. Fasilitas untuk latihan dan pertandingan memenuhi kebutuhan. h. Memiliki pelatih yang kualifikasi nasional atau internasional i. Rancangan program pembinaan tersusun secara sistematik dan berjenjang

7 j. Penghargaan (gaji atau bonus) kepada atlet, pelatih, tenaga adminstrasi, dan petugas lapangan lainnya disesuaikan dengan tugas pokoknya dan dapat mencukupi untuk kehidupannya. 2. Perkembangan Prestasi Atlet Untuk mengetahui perkembangan prestasi atlet dilakukan evaluasi secara keseluruhan setiap 3 bulan sekali. Baik itu prestasi teknis, maupun prestasi yang non-teknisnya. Atlet yang lambat peningkatan prestasinya dikelompokan ke dalam satu kelompok pembinaan khusus. Sedang atlet yang prestasinya meningkat dikelompokan ke dalam kelompok pengembangan khusus. Begitu pula, selain atlet yang di evaluasi, pelatih pun akan selalu di evaluasi tentang kemampuan implementasi terhadap penguasaan metodologi latihan dalam hubungannya dengan pencapaian prestasi atlet yang dibinanya. 3. Kehadiran Latihan Atlet dan Pelatih Setiap pertemuan dalam proses kegiatan latihan, kehadiran atlet dan pelatih selalu dicatat dalam buku catatan kehadiran dan buku kegiatan harian. Maksudnya adalah untuk memberikan dampak terhadap kualitas control dan pengendalian dalam proses kegiatan pelatihan. Frekwensi dan intensitas kehadiran dari seorang atlet dan pelatih merupakan landasan utama untuk menumbuhkan motivasi berprestasi. Kehadiran atlet dan pelatih dilapangan, atau dalam pertandingan, atau juga dalam berbagai even pertemuan penting lainnya merupakan parameter adanya suatu pembinaan yang kondusif dan terprogram. 4. Alternatif peningkatan Prestasi Atlet Untuk meningkatkan prestasi yang hendak dicapai oleh pemain bola voli, selain latihan rutin dalam kesehariannya. Juga perlu dilatih melalui keikutsertaan dalam berbagai even pertandingan pun harus diupayakan secara intensif. Maksudnya, agar para pemain muda menjadi matang dan siap untuk menampilkan keterampilan gerak yang telah dikuasainya dalam kondisi yang terkontrol dan

8 terkendali, sehingga terbentuklah pemain bola voli yang siap untuk menjadi seorang juara. G. ATLET DAN LAYANAN PEMBINAAN 1. Sistem Seleksi Atlet Sistem seleksi penerimaan atlet bola voli baru baik dari klub atau lembaga lain, maupun datang secara sendiri-sendiri dilaksanakan melalui Sistem Penilaian Kelayakan Pemain Bola Voli. Unsur penting yang di evaluasi meliputi : a. Perijinan atau kesiapan b. Motivasi c. Kesehatan d. Antropometrik (bentuk tubuh) e. Kapasitas motorik (fisik dan teknik) 2. Sistem Penerimaan Atlet Atlet bola voli yang diterima untuk bergabung dengan Tim Pembinaan Prestasi PBVSI Pengprov Kalbar diharuskan mengisi surat perjanjian kesiapan untuk dibina sampai batas waktu tertentu. Atau kontrak pembinaan sesuai dengan kesepakatan bersama, dan didasarkan atas statuta Tim Pembinaan Prestasi PBVSI Pengprov Kalbar. 3. Profil Atlet Profil atlet bola voli putera dan puteri Kalbar pada umumnya adalah : (1) berusia antara 10 s.d. 21 tahun, (2) Tinggi badan minimal 165 cm untuk usia antara 10 12 tahun, dan 175 cm untuk usia antara 13 15 tahun, serta 185 cm untuk usia 16 21 tahun, (3) beragama dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, (4) Semua atlet memiliki pendidikan formal dari mulai SD sampai dengan Perguruan Tinggi, (4) Sehat jasmani, rohani, dan sosial, (5) dikhususkan berasal dari Kalbar, (6) berbudaya, beretika, dan memiliki jiwa kedaerahan dan kebangsaan yang tinggi, (7) memiliki antropometrik yang sesuai dengan pemain bola voli dan kapasitas motorik yang

9 cukup, dan (8) lain-lain yang dibutuhkan oleh manusia yang memiliki prestasi yang tinggi. 4. Pelayanan untuk Atlet a. Bantuan untuk biaya hidup (uang saku) Untuk memberi motivasi terhadap pelaksanaan latihan dan keinginan yang tinggi untuk meraih prestasi optimal. Atlet bola voli Kalbar perlu diberikan uang saku yang memadai untuk membiayai sebagian kebutuhan hidup sehariharinya. Hal ini dilakukan, maksudnya agar dalam setiap latihan atau pertandingan, atlet tidak membagi konsentrasi kepada masalah kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka akan lebih memfokuskan diri kepada instruksi selama latihan atau selama pertandingan. b. Bantuan untuk biaya pendidikan Atlet yang memiliki keterampilan yang tinggi ternyata memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi pula. Melalui implementasi kecerdasan, fungsi kognisi yang ada pada atlet untuk kegiatan latihan dan bertanding akan dapat dimanfaatkan. Maka dari itu, kemampuan kognisi seorang atlet akan meningkat apabila kecerdasannya dapat dikembangkan melalui proses pendidikan. Oleh karena itu, atlet bola voli Kalbar diharapkan semuanya memiliki pendidikan sesuai dengan jenjangnya. c. Bantuan untuk biaya kesehatan Dalam kesehariannya, atlet ditempa kondisi fisik dan mentalnya melalui berbagai aktivitas kegiatan latihan. Agar kondisi fisik dan mentalnya dapat siap dan menerima kembali latihan secara berulang-ulang, tentunya kesehatan atlet perlu dijaga dan dipelihara melalui berbagai metode agar para atlet tetap berpenampilan prima saat berkinerja. d. Konseling pribadi dan sosial Kehidupan pribadi dan sosial dari atlet bola voli pada umumnya memiliki problema yang berlainan satu sama lainnya, namun pada umumnya problema pribadi dan sosial yang sering dihadapi oleh atlet bola voli diantaranya adalah (1) kesulitan berkenaan dengan masalah biaya hidup, (2) kesulitan berkenaan

10 dengan masalah pemondokan bagi atlet yang dari luar kota, (3) kesulitan masalah-masalah keluarga, dan (4) kesulitan karena masalah frustrasi dan konflik pribadi. Program bantuan konseling bagi pengembangan pribadi dan sosial dari atlet bola voli Kalbar dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan secara selektif dan komprehensif. e. Keterlibatan Atlet dalam Berbagai Kejuaraan (daerah dan nasional) Setiap atlet bola voli Kalbar dianjurkan untuk sering mengikuti kejuaraankejuaraan, baik yang dilaksanakan di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Hal ini dilakukan, agar kematangan bertanding para atlet menjadi tumbuh dan berkembang dengan pesat. f. Kegiatan di Luar Latihan Kegiatan di luar latihan rutin sehari-hari dilaksanakan dalam bentuk rekreasi. Baik rekreasi menonton pertunjukan berbagai hiburan, pergi ke pantai atau pegunungan, dan lain sebagainya. Dengan maksud untuk memulihkan kondisi fisik dan mentalnya agar siap kembali untuk latihan rutin sehari-hari atau menjelang pertandingan. H. SUMBER DAYA MANUSIA PENDUKUNG 1. Pelatih Untuk meningkatkan mutu program pembinaan, pelatih yang berkualitas sangatlah dibutuhkan. Bukan hanya kualifikasi pelatih nasional atau internasional saja untuk dijadikan sebagai referensi awal kekuatan profesi seorang pelatih. Namun lebih kepada kualitas kinerja dan quality control dari seorang pelatihlah yang dibutuhkan dalam proses pembinaan prestasi bola voli di Kalbar.

11 2. Tenaga Administrasi Tenaga administrasi dibutuhkan untuk menangani hal-hal yang menyangkut pengorganisasian surat menyurat, manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, pelaporan berbagai pelaksanaan kegiatan. 3. Petugas Lapangan Petugas lapangan dibutuhkan untuk mengorganisir hal-hal yang menyangkut perlengkapan latihan dan pertandingan. I. INFRASTRUKTUR Infrastruktur yang dibutuhkan selama proses pelaksanaan program pembinaan prestasi bola voli Kalbar meliputi : 1. Ketersediaan Lapangan untuk Latihan (indoor dan outdoor) 2. Ketersediaan Alat-alat Latihan (Fisik, Teknik, Taktik, dan Mental) 3. Ketersediaan Pemondokan Atlet dan Official 4. Ketersediaan Pelayanan Kesehatan untuk Atlet dan Official 5. Ketersediaan Kantor dan Tempat Pertemuan Untuk Pelatih 6. Ketersediaan Alat Tulis Kantor (ATK) 7. Ketersediaan alat transportasi untuk keperluan tim. J. PEMBIAYAAN Hal-hal penting yang harus mendapat perhatian khusus dalam pengalokasian biaya meliputi : 1. Pembiayaan Latihan (minum, snack, vitamin, transportasi, rekreasi) 2. Pembiayaan Sarana dan Prasarana Latihan (lapangan, alat-alat latihan, kostum dan sepatu, kaos kaki, tas, handuk, dekker, dll) 3. Pembiayaan Gaji Atlet dan Pelatih 4. Pembiayaan Gaji Administrasi dan petugas lapangan 5. Pembiayaan pertandingan (perlengkapan pertandingan, biaya pendaftaran, akomodasi, transportasi, ATK, uang saku, alat pengambilan gambar, dll.)

12 6. Pembiayaan latihan Uji tanding/try out atau mengikuti pertandingan baik insidentil maupun rutin. 7. Pembiayaan tes dan evaluasi 8. Pembiayaan Kesehatan Atlet, Pelatih, Administrasi, dan Petugas Lapangan 9. Pembiayaan pendidikan atlet 10. Pembiayaan makan dan minum di tempat pemondokan 11. Pembiayaan ATK 12. Pembiayaan pemeliharaan sarana dan prasarana latihan dan tempat pemondokan.