PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL III BAJA RINGAN

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

BAB 3 METODE ANALISIS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB I STANDAR KOMPETENSI

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT)

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

JOB SAFETY ANALYSIS JOB DESCRIPTION Menggunakan (Memasang Melepas) Scaffolding (Perancah)

Indah, Awet, dan Anti Rayap

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB V METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda konstruksi kayu berdasarkan bentang kaki kuda-kuda berikut. 1) Bentang 3-4 Meter

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

JURNAL TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HANANYA WENES KABANGA D

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

NOMOR 184 TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

KANMURI FULL FLAT. Pedoman Pemasangan Genteng Keramik. Detail Bagian Atap Persiapan Pemasangan Tahap Pemasangan. The Best Solution for Your Roof

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja

2. Pengoperasian Cam-lock

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB X PINTU DAN JENDELA

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENYIMPANGAN BIAYA MATERIAL RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PT. X SKRIPSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III KAJIAN KHUSUS PENGAMATAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERKUATAN KOLOM YANG MIRING AKIBAT GEMPA BUMI

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BENTANGAN 9 METER TUGAS PENGGANTI UJIAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

Transkripsi:

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN http//: www.salmanisaleh.wordpress.com A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan. C. MATERI PEMBELAJARAN Pemasangan kuda-kuda. Inspeksi hasil pekerjaan.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah: a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk. c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata. d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang). e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung. f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Dipasang langsung di atas ringbalk. b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk

Contoh sistem tumpuan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100, diikat dengan grip segitiga

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut: a. Langkah 1: Persiapan kerja 1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kudakuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. 2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). 3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.

b. Langkah 2: Leveling dan marking 1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu Kontrol siku dan leveling ring balok

2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. 3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. 4. Mengukur jarak antar kuda-kuda

c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda 1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.

2. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerja

3. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.

4. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting) 5. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 14 x 20 HEX.

6. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah. 7. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. 8. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter). 9. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)

10. Memasang balok nok. 11. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng. 12. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter

13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah

14. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kudakuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

Contoh hasil pemasangan outrigger dengan sistem overhang Catatan: Beban diterima oleh reng tunggal, dan pada bagian tepi/ujung ditumpu oleh C.75x0.75

15.Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya

Pemasangan ceiling battens

Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4 buah screw

d. Pemasangan penutup atap 1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar. 2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter, 3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 16 x 16 HEX. 4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok belok

Gambar penumpukan genteng yang tidak dianjurkan karena akan menimbulkan beban titik yang akan merusak truss Reng dan aluminium foil di screw ke truss disesuaikan dengan spesifikasi jenis genteng dan aluminium foil yang dipakai.

Inspeksi Akhir Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihanserpihan akibat proses pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan sekrup yang tidak standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi korosi pada suatu logam yang menempel pada baja ringan, maka resiko penjalaran korosi sangat besar Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di sekitar struktur baja ringan. Selain itu, juga perlu dilakukan pemeriksaan secara cermat berkaitan dengan item-item berikut: tabel 1

Keselamatan kerja di ketinggian Pemasangan kuda-kuda tergolong dalam jenis pekerjaan di ketinggian, mengingat posisi kuda-kuda yang berada pada ketinggian lebih dari 2 meter. Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja di ketinggian, harus diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut: a. Jika pekerjaan masih memungkinkan untuk dikerjakan di atas tanah/lantai, maka sebaiknya dilaksanakan di atas tanah/lantai. b. Jika tidak memungkinkan dikerjakan di atas tanah/lantai, maka bisa dilakukan di ketinggian, dengan dipasang penghalang yang cukup kuat atau semi permanen, dan mampu menahan beban jika pekerja terjatuh.

c. Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas, maka harus digunakan perancah atau scaffolding Elevated Work Platforms (EWP) dan Scaffolding

d. Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus dikenakan alat pengaman kerja yang mampu mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian. Alat pengaman (Safety Harness)

e. Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun bahan yang sulit dijangkau. f. Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman untuk dilaksanakan. Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah: a. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar. b. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet). c. Memakai sepatu kerja. d. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan anti gores. e. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat mengganggu proses pekerjaan.