MODUL III BAJA RINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

BAB 3 METODE ANALISIS

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

BAB I STANDAR KOMPETENSI

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

JURNAL TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HANANYA WENES KABANGA D

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT)

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

PERBANDINGAN HARGA PENGGUNAAN KONSTRUKSI KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BANGUNAN SEDERHANA

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

BAB I KONSEP PENILAIAN

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BENTANGAN 9 METER TUGAS PENGGANTI UJIAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

JOB SAFETY ANALYSIS JOB DESCRIPTION Menggunakan (Memasang Melepas) Scaffolding (Perancah)

NOMOR 184 TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Indah, Awet, dan Anti Rayap

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda konstruksi kayu berdasarkan bentang kaki kuda-kuda berikut. 1) Bentang 3-4 Meter

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENYIMPANGAN BIAYA MATERIAL RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PT. X SKRIPSI

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PERKUATAN KOLOM YANG MIRING AKIBAT GEMPA BUMI

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

Gambar 1.1 Keruntuhan rangka kuda-kuda kayu (suaramedianasional.blogspot.com, 2013)

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

Kata Kunci : Tegangan batang tarik, Beban kritis terhadap batang tekan

KANMURI FULL FLAT. Pedoman Pemasangan Genteng Keramik. Detail Bagian Atap Persiapan Pemasangan Tahap Pemasangan. The Best Solution for Your Roof

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

2. Pengoperasian Cam-lock

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PROSES PEMBUATAN JIG & FIXTURE KAKI TOWER PIPA. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bentuk jig dan fixture yang

BETON PRA-CETAK UNTUK RANGKA BATANG ATAP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

BAB III METODE PEMBUATAN

Panduan Baja Ringan Paling Lengkap di Indonesia

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

PETA KEDUDUKAN MODUL

Transkripsi:

MODUL III BAJA RINGAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN TAHAN GEMPA A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan tahan gempa. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan tahan gempa. C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pemasangan kuda-kuda. 2. Inspeksi hasil pekerjaan. D. STRUKTUR PEMBELAJARAN --------------------------------------------------- --------------------------------------------------- --------------------------------------------------- E. INDIKATOR 1. Mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan untuk pemasangan kuda-kuda. 2. Menjelaskan konsep keselamatan kerja di ketinggian. 3. Melaksanakan pemasangan kuda-kuda. 4. Melaksanakan pemasangan komponen-komponen rangka atap baja ringan bentuk pelana. 5. Melaksanakan inspeksi hasil pekerjaan. F. PENILAIAN 1. Tahapan kerja/proses pekerjaan. 2. Hasil pekerjaan. 3. Pengisian daftar inspeksi dan perawatan pekerjaan. 4. Waktu pekerjaan. G. ALOKASI WAKTU 2 TM, 8 (16) PS H. SUMBER PEMBELAJARAN 1. Anonim, (2006), Brochures of Light Weight Steel Products, Bluescope Lysaght. 2. Frick, Heinz dan Tri Hesti Mulyani, (2006) Pedoman Bangunan Tahan Gempa, Yogyakarta: Kanisius. MODUL III - BAJA RINGAN 1 / 13

3. Frick, Heinz dan Pujo L Setiawan, (2001), Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan 1, Yogyakarta: Kanisius. I. LATAR BELAKANG INFORMASI 1. Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah: a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk. c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata. d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang). e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung. f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Dipasang langsung di atas ringbalk. b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil. Gambar 1. Tumpuan dengan Wall-plate Gambar 2. Langsung ringbalk MODUL III - BAJA RINGAN 2 / 13

Gambar 3. Contoh sistem tumpuan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100, diikat dengan grip segitiga Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut: a. Langkah 1: Persiapan kerja 1) Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda-kuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. 2) Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). 3) Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya. b. Langkah 2: Leveling dan marking 1) Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu. Gambar 3. Kontrol siku dan leveling ring balok MODUL III - BAJA RINGAN 3 / 13

2) Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. 3) Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. 4) Mengukur jarak antar kuda-kuda. Gambar 4. Pemberian tanda posisi perletakan kuda-kuda dan pengukuran jarak antar kuda- kuda c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda 1) Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit. Gambar 5. Pengangkat kuda-kuda secara manual 2) Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerja. MODUL III - BAJA RINGAN 4 / 13

Gambar 6. Pemasangan kuda-kuda di atas ring balok 3) Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan. 4) Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok menggunakan benang dan lot (unting-unting). Gambar 7. Kontrol posisi kuda-kuda tegak lurus terhadap ring balok 5) Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 14 x 20 HEX. MODUL III - BAJA RINGAN 5 / 13

Gambar 8. Pengecangan kuda-kuda di atas ring balok 6) Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah. 7) Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kudakuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. 8) Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter). 9) Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar). Gambar 11. Kontrol ketinggian kuda-kuda (Apex) 10) Memasang balok nok. 11) Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng. 12) Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter. MODUL III - BAJA RINGAN 6 / 13

Gambar 13. Pemasangan screw pada reng (Roof Battens) 13) Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kudakuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah. Gambar 12. Pemasangan screw pada reng (Roof Battens) 14) Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat. MODUL III - BAJA RINGAN 7 / 13

Gambar 14. Pemasangan outrigger overhang pada kuda-kuda pelana terakhir Gambar 15. Contoh hasil pemasangan outrigger dengan sistem overhang Catatan: Beban diterima oleh reng tunggal, dan pada bagian tepi/ujung ditumpu oleh C.75x0.75 15) Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya. MODUL III - BAJA RINGAN 8 / 13

Gambar 16. Pemasangan ceiling battens Gambar 17. Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4 buah screw d. Pemasangan penutup atap 1) Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar. 2) Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter, 3) Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 16 x 16 HEX. 4) Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok belok. MODUL III - BAJA RINGAN 9 / 13

Reng dan aluminium foil di screw ke truss disesuaikan dengan spesifikasi jenis genteng dan aluminium foil yang dipakai. (a) Gambar penumpukan genteng yang tidak dianjurkan karena akan menimbulkan beban titik yang akan merusak truss 2. Inspeksi akhir (b) Gambar 18. Pemasangan penutup atap Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan-serpihan akibat proses pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan sekrup yang tidak standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi korosi pada suatu logam yang menempel pada baja ringan, maka resiko penjalaran korosi sangat besar. Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di sekitar struktur baja ringan. Selain itu, juga perlu dilakukan pemeriksaan secara cermat berkaitan dengan item-item berikut: MODUL III - BAJA RINGAN 10 / 13

SPESIFIKASI ITEM PEMERIKSAAN (Gambar KESESUAIAN KETERANGAN Kerja) YA TIDAK Kondisi tumpuan (Ring Balok) 1. Ketinggian 2. Kedataran seluruh tumpuan 3. Penggunaan balok anak sebagai tumpuan sesuai dengan gambar rencana Kondisi perakitan kuda-kuda (Truss) sesuai gambar kerja 1. Bentuk truss 2. Jumlah screw 3. Penempatan screw 4. Jenis screw yang digunakan 5. Pemasangan aksesori sambungan 6. Bentuk sambungan (jika ada) 7. Ketinggian Apex Kondisi pemasangan kuda-kuda 1. Jarak truss 2. Perkuatan tumpuan (L-bracket, dynabolt) 3. Outrigger Pemasangan usuk/kasau (Rafter) 1. Rafter menyentuh topchord dan dibracket/screw 2. Jumlah rafter dan penempatannya sesuai dengan gambar rencana Battens 1. Jarak roof battens 2. Jarak ceiling battens Kebersihan rangka atap dari sisa kotoran dan serpihan logam lainnya Tabel 1. Inspeksi struktur rangka atap baja ringan bentuk pelana MODUL III - BAJA RINGAN 11 / 13

3. Keselamatan kerja di ketinggian Pemasangan kuda-kuda tergolong dalam jenis pekerjaan di ketinggian, mengingat posisi kuda-kuda yang berada pada ketinggian lebih dari 2 meter. Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja di ketinggian, harus diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut: a. Jika pekerjaan masih memungkinkan untuk dikerjakan di atas tanah/lantai, maka sebaiknya dilaksanakan di atas tanah/lantai. b. Jika tidak memungkinkan dikerjakan di atas tanah/lantai, maka bisa dilakukan di ketinggian, dengan dipasang penghalang yang cukup kuat atau semi permanen, dan mampu menahan beban jika pekerja terjatuh. Gambar 19. Solid barrier c. Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas, maka harus digunakan perancah atau scaffolding (a) (b) Gambar 20. Elevated Work Platforms (EWP) dan Scaffolding MODUL III - BAJA RINGAN 12 / 13

d. Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus dikenakan alat pengaman kerja yang mampu mengamankan pekerja dari resiko jatuh dari ketinggian. Gambar 21. Alat pengaman (Safety Harness) e. Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun bahan yang sulit dijangkau. f. Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman untuk dilaksanakan. Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah: a. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar. b. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet). c. Memakai sepatu kerja. d. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan anti gores. e. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat mengganggu proses pekerjaan. MODUL III - BAJA RINGAN 13 / 13