ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

APLIKASI PROGRAM DINAMIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TOTAL PADA PENGENDALIAN PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PADA PT PQR DENGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK

Metode Deret Berkala Box Jenkins

Peramalan Permintaan Paving Blok dengan Metode ARIMA

ANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber tetap yang terjadinya berdasarkan indeks waktu t secara

Anri Aruan, Rosman Siregar, Henry Rani Sitepu

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS. PT. ABC

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

APLIKASI METODE CUTTING PLANE DALAM OPTIMISASI JUMLAH PRODUKSI TAHUNAN PADA PT. XYZ. Nico, Iryanto, Gim Tarigan

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehidupan

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

Rina Tinarty Sihombing, Henry Rani Sitepu, Rosman Siregar

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Statistika inferensial adalah statistika yang dengan segala informasi dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

PENERAPAN METODE ARIMA DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) INDONESIA TAHUN 2013

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERAMALAN STOK BARANG UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN XYZ DENGAN METODE ARIMA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Total Hasil Penjualan

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Artikel Ilmiah. Peneliti : Auditya Gianina Bernadine Amaheka ( ) Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

PENGARUH INSIDEN BOM BALI I DAN BOM BALI II TERHADAP BANYAKNYA WISATAWAN MANCANEGARA YANG DATANG KE BALI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan mengenai terjadinya suatu yang akan

III. METODE PENELITIAN

PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA

KETERKAITAN ANTARA NILAI RATA-RATA DAN NILAI KONSTAN DALAM PEMODELAN RUNTUN WAKTU BOX-JENKINS

ANALISIS INTERVENSI FUNGSI STEP (Studi Kasus Pada Jumlah Pengiriman Benda Pos Ke Semarang Pada Tahun )

Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins

Prediksi Laju Inflasi di Kota Ambon Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins

OPTIMALISASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS: UD. DODOL MADE MERTA TEJAKULA, SINGARAJA)

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sebuah hasil yang optimal, sementara terdapat selang

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Transkripsi:

Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 41 50. ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH Maradu Naipospos, Pengarapen Bangun, Gim Tarigan Abstrak. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis data penjualan mobil oleh PT. XYZ di Banda Aceh dengan menggunakan model ARIMA untuk peramalan 2012. Data yang digunakan adalah data penjualan mobil oleh PT. XYZ dari tahun 2007-2011. Proses peramalan ARIMA dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah pertama adalah menganalisis data stasioner dengan cara plot data dan melihat autokorelasi dan autokorelasi parsial dari data yang diperoleh. Selanjutnya mengidentifikasi model dan mengestimasi parameter dari model tersebut. Model dengan masingmasing tipe diperoleh untuk tipe X dengan model ARIMA (1, 1, 4), untuk tipe Y dengan model ARIMA (1, 1, 3) dan untuk tipe Z dengan model ARIMA (0, 1, 2). Setelah dilakukan peramalan maka diperoleh hasil ramalan tipe X, Y, Z sebanyak 2, 2, 1. Dengan diketahuinya ramalan penjualan mobil di Banda Aceh, dapat dilakukan perencanaan peningkatan faktor lain untuk meningkatkan hasil penjualan mobil. 1. PENDAHULUAN Suatu perusahaan harus memiliki target dalam melakukan produksi. Setiap pimpinan perusahaan menyadari bahwa adanya selang waktu untuk menyediakan barang yang akan dipasarkan di masa yang akan datang. Dalam Received 17-11-2012, Accepted 01-12-2012. 2010 Mathematics Subject Classification: 62M10 Key words and Phrases: ARIMA, Peramalan, Penjualan Mobil. 41

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 42 perencanaan tersebut perlu dilakukan peramalan seperti persediaan mobil, pemasaran dan lain sebagainya [1]. Metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) merupakan salah satu metode yang tepat untuk mengatasi sesuatu hal yang berhubungan dengan deret waktu dan situasi peramalan lainnya. Metode ARIMA dapat dipergunakan untuk meramalkan data historis dengan kondisi yang sulit dimengerti pengaruhnya terhadap data secara teknis dan sangat akurat untuk peramalan periode jangka pendek [2]. Metode ARIMA sudah digunakan dalam peramalan produksi premi kendaraan asuransi kendaraan bermotor roda empat. Pengertian Peramalan Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan tetapi dengan menggunakan teknik tertentu. Data yang sudah ada dapat dijadikan dasar dalam melakukan peramalan untuk masa yang akan datang. Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai definisi peramalan: 1. Metode ARIMA dapat digunakan untuk meramalkan data yang sulit dimengerti karena terdapat beberapa komponen dalam data [2]. 2. Peramalan adalah perpaduan dalam penerapan model dari data yang sudah lewat dengan masa yang akan datang [3]. Metode ARIMA Metode Autoregressive Integrated Moving Average merupakan salah satu metode yang tepat untuk mengatasi sesuatu hal yang berhubungan dengan deret waktu dan situasi peramalan lainnya. Salah satu indikator baru yang banyak digunakan untuk peramalan adalah metode Autoregressive Integrated Moving Average [4]. Metode ARIMA terdiri atas beberapa model [5] yaitu: 1. Model Autoregressive (AR) Bentuk umum model autoregressive dengan orde p (AR (p) atau model ARIMA (p, 0, 0)) adalah sebagai berikut: Y t = µ + φ 1 Y t 1 + φ 2 Y t 2 + + φ p Y t p + e t. (1)

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 43 dengan: µ = suatu konstanta Y t p = nilai pengamatan periode t p φ p = parameter autoregresif ke p e t = nilai kesalahan pada saat t. 2. Model Moving Average (MA) Bentuk umum model moving average dengan ordo q (MA (q) atau ARIMA (0, 0, q)) dinyatakan sebagai berikut: Y t = µ + e t θ 1 e t 1 θ 2 e t 2 θ q e t q. (2) 3. Model Campuran Autoregressive Moving Average (ARMA) Bentuk umum model ARIMA (p, 0, q) adalah sebagai berikut: Y t = µ + φ 1 Y t 1 + + φ p Y t p + e t θ 1 e t 1 θ q e t q. (3) 4. Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) Bentuk umum model ARIMA (p, d, q) adalah sebagai berikut: (1 φ 1 B 1 φ p B p )Y t = µ + (1 θ 1 B 1 θ q B q )e t. (4) 2. METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan penelitian ini [1, 2, 6] adalah sebagai berikut: 1. Melakukan studi literatur yaitu mencari referensi mengenai metode peramalan ARIMA. 2. Mengumpulkan data. 3. Melakukan plot data. 4. Memodelkan data yang diperoleh dari penelitian dan permasalahannya ke model ARIMA.

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 44 5. Melakukan peramalan dengan model yang diperoleh. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam melakukan peramalan adalah dengan memplot data untuk melihat stasioner dari data sebelum melakukan peramalan. Tabel 1, 2, dan 3 berikut merupakan data penjualan oleh PT. XYZ untuk tiga tipe produk X, Y, dan Z. Tabel 1: Data Hasil Penjualan Tipe X No Bulan X 2007 2008 2009 2010 2011 1 Januari 3 2 3 3 2 2 Februari 4 3 2 3 2 3 Maret 3 2 3 1 1 4 April 2 4 4 3 3 5 Mei 3 3 3 3 1 6 Juni 2 3 2 2 2 7 Juli 3 2 2 0 3 8 Agustus 2 1 2 3 2 9 September 3 3 3 3 2 10 Oktober 3 3 2 2 2 11 November 4 4 4 2 1 12 Desember 3 3 2 3 2 Jumlah 36 33 32 28 23 Sumber : Laporan PT. XYZ Tabel 2: Data Hasil Penjualan Tipe Y No Bulan Y 2007 2008 2009 2010 2011 1 Januari 3 4 2 3 3 2 Februari 2 4 4 2 4 3 Maret 3 3 3 4 2 4 April 5 3 2 2 2 5 Mei 3 4 4 2 2 6 Juni 3 3 2 1 3 7 Juli 4 4 3 3 2 8 Agustus 3 4 4 1 3 9 September 2 3 2 3 4 10 Oktober 3 2 5 4 1 11 November 1 2 2 3 3 12 Desember 2 3 3 4 3 Jumlah 34 39 36 32 32 Sumber : Laporan PT. XYZ

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 45 Tabel 3: Data Hasil Penjualan Tipe Z No Bulan Z 2007 2008 2009 2010 2011 1 Januari 1 1 1 1 1 2 Februari 2 0 1 1 1 3 Maret 1 1 2 1 1 4 April 0 1 1 2 0 5 Mei 1 1 0 1 2 6 Juni 1 2 2 2 1 7 Juli 0 2 2 2 2 8 Agustus 1 2 2 2 1 9 September 0 1 1 1 2 10 Oktober 1 1 1 0 0 11 November 1 0 2 1 1 12 Desember 1 1 1 1 0 Jumlah 10 13 16 15 12 Sumber : Laporan PT. XYZ Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat plot data autokorelasi dan autokorelasi parsial data hasil penjualan mobil. (a) (b) (c) Gambar 1: (a) Gambar Plot Penjualan Tipe X, (b) Gambar Plot Penjualan Tipe Y, (c) Gambar Plot Penjualan Tipe Z. Suatu data dikatakan telah stasioner dengan melakukan perhitungan autokorelasi dan autokorelasi parsial. Nilai dari autokorelasi data stasioner akan turun sampai nol sesudah time-lag kedua atau ketiga, tetapi untuk data yang belum stasioner nilai tersebut berbeda signifikan dari nol untuk beberapa periode waktu. Suatu data deret waktu yang belum stasioner harus diubah agar data tersebut menjadi stasioner dengan melakukan proses differencing. Differencing merupakan suatu proses menstasionerkan data dengan menghitung perubahan atau selisih nilai observasi. Hasil differencing perlu dilakukan cek ulang apakah data tersebut sudah stasioner atau tidak. Jika hasilnya sudah stasioner maka bisa dilakukan proses selanjutnya untuk menentukan parameter, tetapi jika hasilnya belum stasioner maka perlu dilakukan differencing lagi [3]. Dengan minitab 16 diperoleh hasil autokorelasi dan autokorelasi parsial seperti pada Gambar 2.

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 46 (a) (b) (c) Gambar 2: (a) Gambar autokorelasi dan autokorelasi parsial tipe X, (b) Gambar autokorelasi dan autokorelasi parsial tipe Y, (c) Gambar autokorelasi dan autokorelasi parsial tipe Z. Dari hasil perhitungan oleh minitab 16 seperti pada Gambar 2, nilai autokorelasi dan autokorelasi parsial semua atau sebagian besar tidak turun mendekati nol. Ini menunjukkan bahwa data tidak stasioner [5]. Hasil dari diferencing pertama oleh minitab 16 seperti pada Gambar 3. (a) (b) (c) Gambar 3: (a) Gambar plot diferencing tipe X, (b) Gambar plot diferencing tipe Y, (c) Gambar plot diferencing tipe Z. Dari hasil diferencing pertama yang diperoleh seperti pada Gambar 3, disimpulkan bahwa data sudah stasioner dengan rata-rata dan variannya [2]. Nilai autokorelasi dan autokorelasi parsial data hasil diferencing pertama diperoleh dengan menggunakan minitab 16 seperti pada Gambar 4.

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 47 (a) (b) (c) Gambar 4: (a) Gambar autokorelasi dan autokorelasi parsial diferencing tipe X, (b) Gambar autokorelasi dan autokorelasi parsial diferencing tipe Y, (c) Gambar autokorelasi dan autokorelasi parsial diferencing tipe Z. Data yang sudah stasioner pada differencing pertama maka nilai d = 1 untuk tipe X, Y, dan Z. Selanjutnya untuk mencari nilai p dan q adalah dengan metode trial [5]. Nilai koefisien autokorelasi dan autokorelasi parsial yang melebihi confidence limit bisa menjadi awal percobaan dalam menentukan nilai p dan q dengan eror yang minimum [3, 5]. Dengan perhitungan minitab 16, nilai p pada tipe X, Y dan Z adalah 1, 1, 0 dan nilai q pada tipe X, Y, dan Z adalah 4, 3, 2. Dengan koefisien p, d, dan q telah diperoleh maka persamaan model sementara untuk masing-masing tipe adalah sebagai berikut: Model untuk tipe X adalah model ARIMA (1, 1, 4) (1 φ 1 B 1 )Y t = (1 θ 1 B 1 θ 2 B 2 θ 3 B 3 θ 4 B 4 )e t. Model untuk tipe Y adalah model ARIMA(1, 1, 3) (1 φ 1 B 1 )Y t = (1 θ 1 B 1 θ 2 B 2 θ 3 B 3 )e t. Model untuk tipe Z adalah model ARIMA (0, 1, 2) Y t = (1 θ 1 B 1 θ 2 B 2 )e t. Dengan model yang telah diperoleh maka dilakukan pencarian nilai masing-masing parameter. Untuk pengujian signifikansi nilai parameter

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 48 model ARIMA untuk tipe X, Y dan Z dengan program komputer minitab 16 diperoleh seperti dalam Tabel 4, 5, dan 6 berikut. Tabel 4: Final Estimasi Parameter ModelARIMA P arameter P V alue Keputusan φˆ 1 = 0, 9217 0,000 Signifikan 1 = 0, 7807 0,000 Signifikan (1,1,4) θ2 ˆ = 1, 0683 0,000 Signifikan 3 = 0, 7120 0,000 Signifikan 4 = 0, 1624 0,000 Signifikan Sehingga diperoleh model dengan nilai parameter: (1 0, 9217B)Y t = (1 0, 7807B 1, 0683B 2 + 0, 7120B 3 + 0, 1624B 4 )e t. Tabel 5: Final Estimasi Parameter ModelARIMA P arameter P V alue Keputusan φˆ 1 = 0, 8231 0,000 Signifikan 1 = 0, 9037 0,000 Signifikan (1,1,3) θ2 ˆ = 0, 8914 0,000 Signifikan 3 = 0, 8177 0,000 Signifikan Sehingga diperoleh model dengan nilai parameter: (1 0, 8231B)Y t = (1 0, 9037B 0, 8914 2 0, 8177B 3 )e t. Tabel 6: Final Estimasi Parameter ModelARIMA P arameter P V alue Keputusan 1 = 1, 2697 0,000 Signifikan (0,1,2) θ2 ˆ = 0, 3096 0,000 Signifikan Sehingga diperoleh model dengan nilai parameter: Y t = (1 1, 2697B + 0, 3096B 2 )e t. Untuk mencari peramalan yang baik perlu memakai model dengan eror yang minimum [5]. Banyak data awal adalah 60 (N = 60) dan setelah dilakukan differencing satu kali, nilai N = 59. Untuk menyakinkan data setelah differencing adalah memadai untuk masing-masing tipe, dengan N = 59 maka dilakukan plot residual yang berada pada batas interval. Perhitungan batas interval residual adalah sebagai berikut:

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 49 1, 96( 1 59 ) r k 1, 96( 1 59 ) 0, 25170265 r k 0, 25170265. Dengan menggunakan program komputer diperoleh plot nilai-nilai autokorelasi residual seperti pada Gambar 5 berikut ini. (a) (b) (c) Gambar 5: (a)autokorelasi Nilai Residual tipe X, (b)autokorelasi Nilai Residual tipe Y, (c)autokorelasi Nilai Residual tipe Z. Dalam [3] nilai r k residual tidak signifikan atau telah turun mendekati nol sehingga modelnya sudah tepat. Dengan menggunakan program komputer dapat diperoleh ramalan untuk 1 periode ke depan dengan taraf kepercayaan 95%. Interval ramalan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7: Peramalan Penjualan Mobil pada PT. XYZ. No Tipe Batas Bawah Ramalan Batas Atas 1 X 0 2 3 2 Y 1 2 4 3 Z 0 1 2

Maradu Naipospos, et al. Analisis Kelayakan Rencana Pembukaan Showroom Mobil 50 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dapat diambil kesimpulan bahwa : Dari jumlah hasil ramalan dalam penjualan mobil oleh PT. XYZ yang menurun dari periode sebelumnya maka PT. XYZ belum layak untuk membuka showroom mobil baru dari segi permintaan mobil di Banda Aceh. Daftar Pustaka [1] A. Hendranata. ARIMA (Autoregrressive Moving Average), Manajemen Keuangan Sektor Publik FEUI, (2003). [2] S. Assauri. Teknik dan Metode Peramalan. Edisi 1. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, (1984) [3] L. Aritonang. Peramalan Bisnis, Jakarta, Ghalia Indonesia, (2009) [4] L.Arsyad. Peramalan Bisnis. Ghalia Indonesia. Jakarta, (1995) [5] S. Makridakis., S. C. Wheelwright, dan V. E.McGee. Metode dan Aplikasi Permalan. Terjemahan Untung Sus Andriyanto dan Abdul Basith. Jakarta: Erlangga, (1999) [6] Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, (1992) MARADU H NAIPOSPOS: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: moan math@yahoo.com PENGARAPEN BANGUN: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: pengarapen@usu.ac.id GIM TARIGAN: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: gim1@usu.ac.id