PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT HUKUM SEKOLAH MENENGAH ATAS ANTAR SISWA SMA TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

Konfirmasi 16 finalis Maret Technical Meeting 7 April Debat dan Field Trip 8 April Seminar dan Final debat 9 April 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

BAGIAN I : DESKRIPSI KEGIATAN. A. Tema Kegiatan Tema kegiatan: Indonesia Sciencepreneur for Asian Economics Community.

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE DEBAT BAHASA INDONESIA PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PETUNJUK TEKNIS. 1 st Social Debating Competition: Upgrading Social Identity through Social Issue in Society

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION. English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

Technical Meeting MEDICAL DEBATE COMPETITION

Kerangka Acuan Kompetisi Debat Hak Asasi Manusia Dalam Rangka Perayaan Hari HAM Internasional 3-6 Desember 2009

KOMPETISI DEBAT HUKUM

PETUNJUK PELAKSANAAN ACCOUNTING DEBATE COMPETITION NATIONAL LEVEL Gambaran Umum. Pelaksanaan Acara. Rangkaian Acara

Buku Panduan Lomba OIM FT 2013

Materi TM Debat FRESH 10 Nasional

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)

TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Booklet D E B A T I S U N A S I O N A L

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI

JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION. English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University

TATA TERTIB DAN PENJELASAN LOMBA DEBAT

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2016 KETENTUAN UMUM

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA

CONTACT PERSON: Zaki ( )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

INTERNAL ENGLISH DEBATE SELECTION OF UNUSA STUDENTS FOR NUDC 2017

NATIONAL ECONOMIC BOOKLET. Aktualisasi Kebijakan Pemerintah untuk Stabilitas Perekonomian Nasional

Hari, tanggal : Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016 Tempat : Aula BKS, UNIKA Atma Jaya, Jakarta : Pukul WIBB

LOMBA PROGRAM KREATIF MAHASISWA (PKM) TAHUN 2017

Youth Debate Competition II 2017

PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017

Ekonomi Digital Dalam Perspektif Akuntansi

LNG ACADEMY PROGRAM PENDIDIKAN D-III KELAS KERJASAMA LNG ACADEMY POLITEKNIK NEGERI JAKARTA (PNJ) Badak LNG

Ketentuan Kompetisi Debat Politic and Governance 2012

BOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017

A. KETENTUAN UMUM KOMPETISI SSC 2016

PANITIA PELAKSANA PEKAN KREATIVITAS SISWA KELAS BERASRAMA XIII & ENGLISH MONTH COMPETITION VII SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING TP 2012/2013

Ketentuan Kompetisi Debat Politic and Government 2012

TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, Oktober 2016

P A N D U AN Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur an dalam Bahasa Arab (DIA) dan Bahasa Inggris (DII)

PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI)

ISIC 2014 Debate Competition

HASIL TECHNICAL MEETING LOMBA DEBAT WORLD AIDS DAY 2015 KMPA FK UNUD. Sabtu, 31 Oktober 2015

LOMBA DEBAT MAHASISWA MILAD PGSD FKIP UAD KE-6 Million Memories of Milad PGSD UAD

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun

Tema : Perobosan pemuda Indonesia terhadap kebjakan birokasi publik di era persaingan global.

Persyaratan Lomba Debat

KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

Petunjuk Pelaksanaan English Debate Competition The Magnificent ESA s Fair 2017

PETUNJUK TEKNIS DEBAT MAHASISWA

A. Tujuan. B. Peserta

KETENTUAN UMUM KOMPETISI SSC 2018

Agriculture Scientific Fair 2016

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

PEDOMAN KOMPETISI DEBAT MAHASISWA INDONESIA (KDMI)

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI LEGISLATIVE DRAFTING ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM

DESKRIPSI VERBAL. JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd.

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

ISLAMIC ECONOMIC OLYMPIAD (SEO) IQTISHODUNA 2016 HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA

PERATURAN UMUM SCIENCESATIONAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

KETENTUAN LOMBA DEBAT BAHASA ARAB

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM

MENEGUHKAN BAHASA ARAB SEBAGAI BAHASA PERADABAN DAN PEMERSATU UMAT ISLAM SEDUNIA

UNAI ECONOMIC FAIR BOOKLET ACCOUNTING & PAPER COMPETITION. Unveiling The New Era of Accounting

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

JUKLAK / JUKNIS WORLD SCHOOL DEBATING COMPETITON (WSDC) TK. SMA SE - KAB. SUKABUMI TAHUN 2016 SMA ISLAM ASY-SYAFI IYAH, AGUSTUS 2016

TATA TERTIB KOMET 2018

PERATURAN LOMBA KATEGORI I LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT

Explore The Potensial Trough Unlimited Spirit. Technical Meeting OIM MIPA 2015

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill

SMA TATA CARA/KETENTUAN CERDAS CERMAT RIAB FAIR VI

Perlombaan dilakukan antar SMA/sederajat se-sumatera Barat, Riau dan Jambi dengan ketentuan sebagai berikut:

PANDUAN LOMBA. Challenges for Creative Young Entrepreneurs in Digital Era Competition Deskripisi

3. SASARAN PESERTA Mahasiswa pada umumnya dan anggota FoSSEI pada khususnya.

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN NATIONAL UNIVERSITY DEBATING CHAMPIONSHIP (NUDC)

PERATURAN LOMBA Festival Dema Prodi PBI 2018 (DEPBI-Fest 2018) 1. Peserta adalah pelajar SMA/SMK/MA di Provinsi Lampung.

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

1. Meningkatkan kompetensi generasi muda di bidang Akuntansi dan Perpajakan,

Ketentuan Lomba KIC 2013

PERATURAN LOMBA KATEGORI II LOMBA ROBOTIKA JAWA BARAT

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS SYARIAH

PEDOMAN LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI) KATEGORI PENUTUR ASING TAHUN 2015

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT HUKUM SEKOLAH MENENGAH ATAS ANTAR SISWA SMA TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Sistem yang digunakan dalam debat ini adalah sistem Asian Parliamentary Debate. (2) Mosi adalah topik yang telah ditentukan oleh panitia yang akan diberikan kepada peserta untuk diperdebatkan dalam kompetisi. (3) Dalam sistem debat Asian Parliamentary, terdapat dua tim yang terdiri atas tiga orang dan akan saling berlawanan, yaitu Pihak Pemerintah (The Government Side of The House) dan Pihak Oposisi (The Opposition Side of The House). (4) Pembicara adalah peserta dalam kondisinya yang sedang memaparkan argumentasinya. (5) Chairperson adalah panitia yang bertugas memimpin jalannya perdebatan. (6) Timekeeper adalah panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam perdebatan. (7) Interupsi adalah sanggahan atau pertanyaan yang diberikan tim lawan atas argumentasi pembicara yang sedang memiliki hak bicara menurut ketentuan yang berlaku. (8) Dewan juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini. (9) Penilaian adalah suatu produk yang dikeluarkan oleh dewan juri, setelah perdebatan terjadi, dan ditetapkan berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan panitia, berbentuk poin. (10) Jumlah kemenangan adalah poin yang ditentukan berdasarkan menang kalah tim, bernilai 1 (satu) untuk tim yang menang dan 0 (nol) untuk tim yang kalah.

(11) Victory point adalah jumlah poin kemenangan yang diberikan dari masing-masing Dewan Juri bernilai 1 (satu) kepada tim yang bertanding. (12) Nilai kumulatif adalah keseluruhan skor yang diperoleh dari penilaian Dewan Juri berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. (13) Selisih poin adalah perbedaan skor dari setiap pertandingan yang akan dijumlahkan jika menang dan akan dikurangi jika kalah dengan perbedaan skor dalam tiap pertandingan. (14) Penyusunan argumen (case building) adalah waktu yang diberikan pada peserta sebelum debat dimulai untuk mempersiapkan materi serta argumentasi yang akan diperdebatkan. (15) Pendukung adalah pihak selain peserta dan panitia yang dibawa oleh peserta dengan jumlah maksimal 10 orang, kecuali jika ditentukan lain berdasarkan persetujuan panitia, dan harus mematuhi peraturan yang telah ditentukan oleh panitia. BAB II SISTEMATIKA KOMPETISI Pasal 2 Kompetisi terdiri dari 4 (empat) babak pertandingan, yaitu: (1) Babak Penyisihan; (2) Babak Quarter Final; (3) Babak Semifinal; (4) Babak Final. Pasal 3 (1) Dua puluh empat tim yang mewakili masing-masing SMA akan dibagi ke dalam dua belas ruangan. Masing-masing ruangan akan dihadiri oleh dua tim pada babak penyisihan (Preliminary Round).

(2) Setiap tim akan bertanding tiga kali dalam babak penyisihan. Dua pertandingan pertama akan dilaksanakan pada hari yang sama dan satu pertandingan terakhir akan dilaksanakan pada hari selanjutnya. (3) Babak penyisihan hasilnya akan ditentukan dengan metode tabulasi break and slide. (4) Metode tabulasi break and slide adalah ikut menentukan susunan pertandingan yang akan terjadi pada masing-masing pertandingan pertama, kedua, dan ketiga kompetisi ini, yang mana akan dilihat berdasarkan peringkat dari tim dalam setiap pertandingan sehingga tim-tim yang poin kemenangannya sama akan dikelompokkan menjadi satu kemudian dipertemukan satu dan lainnya. (5) Peringkat tim dari tiap babak ditentukan oleh poin kemenangan (victory point) kemudian team score, dan terakhir dari margin yang diperoleh. (6) Dari seluruh babak penyisihan, skor individu setiap peserta akan diakumulasi dan akan dipilih tiga pembicara terbaik. (7) Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. Pasal 4 (1) Delapan tim teratas dalam babak penyisihan akan maju ke babak quarter final. (2) Empat tim yang menang dalam babak quarter final akan maju ke babak semifinal. (3) Pemenang dari masing-masing pertandingan dalam babak semifinal akan dipertemukan di babak final. BAB III SKEMA KOMPETISI Pasal 5 Skema kompetisi untuk babak penyisihan sampai dengan babak final dapat dilihat pada lampiran. BAB IV SISTEM KOMPETISI Pasal 6

Sistem debat yang digunakan dalam kompetisi ini adalah Sistem Asian Parliamentary dimulai dari babak penyisihan sampai dengan babak final. Pasal 7 (1) Dalam setiap pertandingan terdapat 2 (dua) tim yang akan terbagi menjadi tim pro dan tim kontra. (2) Pihak Pemerintah (The Government Side of the House) berperan untuk mendukung dan mempertahankan mosi. Anggota yang berperan sebagai berikut: a. Perdana Menteri (Prime Minister) (1st speaker) membuka perdebatan, mendefinisikan mosi, dan argumen-argumen selanjutnya. b. Wakil Perdana Menteri (Deputy Prime Minister) (2nd speaker) membantah sanggahan yang dinyatakan oleh oposisi, menegaskan kembali klaim-klaim pemerintah, dan argumen lebih lanjutnya. c. Government Whip (3rd speaker) membuat suatu permasalahan berdasarkan jawaban oposisi dan merangkum semua argumen pemerintah. d. Reply Speaker merangkum semua perdebatan yang telah terjadi, baik sisi positif maupun sisi negatif dari sudut pandang pemerintah. (3) Pihak Oposisi (The Opposition Side of the House) berperan untuk membantah dan menegasikan mosi. Anggota yang berperan sebagai berikut: a. Ketua Organisasi (Leader of Opposition) (1st speaker) bertanggung jawab secara langsung terhadap argumen-argumen pemerintah dengan memberikan konfrontasi lagsung dan argumen-argumen lebih lanjut. Ia bisa mempertanyakan mosi jika definisi dari mosi ini bisa dipertanyakan. b. Wakil Ketua Oposisi (Deputy Leader of Opposition) (2nd speaker) membantah argumen yang dikeluarkan DPM, menegaskan kembali argumen oposisi, dan menguatkan argumen. c. Opposition Whip (3rd speaker) membuat suatu permasalahan (isu) berdasarkan jawaban dari pemerintah dan merangkum segala argumen oposisi. d. Reply Speaker merangkum semua perdebatan yang telah terjadi, baik sisi positif maupun sisi negatif dari sudut pandang pihak oposisi.

(4) Salah satu dari pembicara pertama atau pembicara kedua bertindak sebagai pembicara penutup/kesimpulan. (5) Anggota masing-masing tim pro dan tim kontra yang berperan sebagai pembicara ketiga tidak diperbolehkan menjadi pembicara penutup/kesimpulan. (6) Setiap anggota tim pro dan tim kontra dapat melakukan interupsi. (7) Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan sebelum penyusunan argumen. Pasal 8 (1) Mosi akan diinformasikan dalam website Sciencesational. Tidak semua mosi yang diinformasikan akan digunakan di hari H. Akan ada impromptu motions, yaitu mosi yang tidak terdaftar dalam daftar mosi yang diinformasikan, tetapi akan digunakan ketika hari H. (2) Panitia akan menentukan tema mosi (heading) yang akan digunakan pada hari H. Tim yang akan bertanding akan melakukan Motion Preference untuk menentukan topik mosi yang akan diperdebatkan. (3) Setiap tim akan diantar ke ruang debatnya masing-masing oleh Liaison Officer (LO). (4) Setiap tim diberikan waktu brainstorming selama 20 menit sebelum berdebat. (5) Pada saat brainstorming, tim tidak diperkenankan bertanya kepada peserta dari tim lain, atau mencari referensi di internet. Tim yang didapati berbuat demikian akan langsung didiskualifikasi. (6) Tim hanya diperbolehkan membawa hasil research dalam bentuk hardcopy. (7) Selama brainstorming, ponsel ataupun peralatan komunikasi lainnya harus dititipkan kepada LO. Peserta yang melanggar ketentuan larangan membawa peralatan komunikasi akan didiskualifikasi. BAB V TEKNIS KOMPETISI Pasal 9 (1) Pembicara pertama dari tim pro akan mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan argumennya, setelah itu pembicara pertama dari tim kontra akan

memberikan argumennya. Kemudian pembicara kedua dari tim pro memberikan argumennya, begitu seterusnya hingga seluruh pembicara menyampaikan argumennya. (2) Waktu untuk menyampaikan argumen adalah 7 menit dengan toleransi selama 20 detik. (3) Kesempatan untuk melakukan interupsi akan diberikan kepada pihak lawan dari pembicara yang sedang menyampaikan argumen di dalam rentang waktu menit pertama hingga menit keenam. Batas waktu interupsi adalah 30 detik. (4) Pembicara yang sedang menyampaikan argumennya memiliki hak penuh untuk menerima maupun menolak interupsi yang diberikan oleh pihak lawannya. (5) Apabila seluruh pembicara dari kedua tim telah menyampaikan argumennya, maka tiap tim harus mengutarakan kesimpulan atas argumen dan disampaikan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua dari masing-masing tim, dimulai oleh tim kontra, setelah pembicara tim kontra selesai dengan argumennya. Pembicara ketiga tidak dibolehkan memberikan kesimpulan. (6) Waktu untuk mengutarakan kesimpulan adalah 4 menit, dengan toleransi selama 20 detik. (7) Pada saat pembicara menyampaikan kesimpulan, pihak lawan tidak diperkenankan untuk mengajukan interupsi. Pasal 10 (1)Anggota tim yang sama dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang menyampaikan argumennya, berupa sinyal yang membantu pembicara untuk menghitung waktu, membantu pembicara dalam mengontrol intonasi dan kecepatan berbicara. (2) Selama debat, pembicara yang sedang menyampaikan argumennya dilarang berkomunikasi dengan siapapun termasuk anggota delegasi lainnya. (3) Dukungan rekan tim diperbolehkan tetapi tidak dalam rangka mengganggu konsentrasi lawan. Pelanggaran terhadap peraturan ayat ini akan ditindak tegas. (4) Penonton yang berada di ruang debat diwajibkan untuk menjaga ketertiban. (5) Pendukung untuk tiap delegasi di dalam ruangan debat pada penyisihan sampai semifinal maksimal 10 orang. a. Dalam hal pembicara sedang menyampaikan argumennya, penonton yang dimaksud dalam ayat 4 dan 5 pada pasal ini tidak diperkenankan untuk keluar masuk ruangan.

(6) Chairperson memiliki kewenangan penuh untuk memutuskan apakah seseorang tetap berada di dalam ruang pertandingan debat atau tidak. Pasal 11 (1) Tanda merupakan sinyal yang diberikan panitia dalam rangka membantu pembicara dalam mengatur alokasi waktu dalam beberapa ketukan palu. (2) Tanda berupa ketukan palu akan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pada detik ke-60 (menit ke-1) dengan jumlah ketukan 1 kali; b. Pada detik ke-360 (menit ke-6) dengan jumlah ketukan 1 kali; c. Pada detik ke-420 (menit ke-7) dengan jumlah ketukan 2 kali; d. Pada detik ke-440 (waktu toleransi 20 detik setelah 7 menit) dengan ketukan berulang-ulang. (3) Untuk menyampaikan kesimpulan, tanda berupa ketukan palu juga akan diberikan kepada pembicara dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pada detik ke-60 (menit ke-1) dengan jumlah ketukan 1 kali; b. Pada detik ke-180 (menit ke-3) dengan jumlah ketukan 1 kali; c. Pada detik ke-240 (menit ke-4) dengan jumlah ketukan 2 kali; d. Pada detik ke-260 (waktu toleransi 20 detik setelah 4 menit) dengan ketukan berulang-ulang. (4) Chairperson secara tegas akan menyatakan bahwa waktu bagi pembicara telah dimulai tanpa aba-aba ketukan palu. (5) Chairperson akan secara tegas menyatakan bahwa waktu bagi pembicara telah berakhir, setelah ketukan palu terakhir diberikan. Pasal 12 (1) Sistem perdebatan dinilai oleh sebuah panel adjudicator yang berjumlah ganjil. (2) Kriteria penilaian dilakukan dengan komponen Matter (40%), Manner (40%), Method (20%). (3) Matter (40%) mengenai substansi debat, argumen, bukti-bukti yang disajikan, penalaran logis, dan penyampaian argumen.

(4) Manner (40%) gaya penyampaian, keahlian persuasi, bahasa yang digunakan dan tindakan peserta. Manner juga meliputi intonasi, kontak mata, volume, gerak tubuh, dan komunikasi non-verbal lainnya. (5) Method (20%) respons yang dinamis dari debat dan kesesuaian dengan prinsip-prinsip debat. Method juga meluputi pengorganisasian dari struktur pidato yang dapat terlihat dari penjelasan outline isu mosi yang sedang diperdebatkan. (6) Keputusan Dewan Juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Pasal 13 (1) Jika salah satu peserta dari delegasi mengundurkan diri di tengah rangkaian kompetisi dengan tanpa alasan apapun, maka delegasi tersebut akan didiskualifikasi dan sertifikat tanda partisipasi tidak akan diberikan. (2) Jika tertangkap tangan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3), maka terhadapnya akan dikenakan penalti berupa pemberian nilai terendah di setiap kriteria penilaian. (3) Jika terbukti melakukan kecurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) dan (7), setelah babak debat selesai, maka delegasi yang bersangkutan akan didiskualifikasi, sehingga delegasi yang bertanding dengan delegasi yang bersangkutan pada babak dimana terdapat kecurangan tersebut, akan dimenangkan. BAB VI HADIAH Pasal 14 Dari hasil Kompetisi Debat SMA ini akan dipilih 3 (tiga) tim terbaik yang akan mendapat hadiah dengan keterangan sebagai berikut: Juara I : Piala, Piagam Penghargaan, Rp 4.500.000,- Juara II : Piala, Piagam Penghargaan, Rp 3.000.000,- Best Speaker : Piagam Penghargaan, Rp 1.000.000,- BAB VII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 15 Ketentuan lain yang belum diatur di dalam peraturan ini akan ditetapkan kemudian oleh panitia. BAB VIII PENUTUP Pasal 16 Peraturan ini berlaku dan mengikat seluruh peserta sejak ditandatanganinya formulir pendaftaran. Ditetapkan di : Depok Pada tanggal : 5 Januari 2016 KETUA PELAKSANA SCIENCESATIONAL 2016 KEPALA DIVISI KOMPETISI DEBAT SMA Ttd Ttd M. FITRANTO ISMAIL META DIANSARI