PENGENDALIAN GRATIFIKASI PADA KEMENTERIAN AGAMA (PMA Nomor 24 Tahun 2015) H. Eddy Mawardi, M.H. (Kabag Ortala dan Kepegawaian Setditjen Bimas Islam)

dokumen-dokumen yang mirip
2 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Ta

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2O15 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI PADA KEMENTERIAN AGAMA

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. INHUTANI I (PERSERO)

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2O15 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI PADA KEMENTERIAN AGAMA

PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH

2 Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-U

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN LP. Grafitikasi. Pengendalian. Pedoman. Pencabutan.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2015

BAB I PENDAHULUAN. a. Melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal;

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 27 Tahun 2016 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN B. MAKSUD DAN TUJUAN

PEDOMAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN GRATIFIKASI/ HADIAH/ HIBURAN PT Perkebunan Nusantara IX.

KEMENDAGRI. Gratifikasi. Unit Pengendalian.

-5- BAB I PENDAHULUAN

Nomor : 995/BAN-PT/AK/2017 Jakarta, 21 Februari 2017 Lampiran : 1(satu) berkas : Kode Etik Asesor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 Tahun 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BSN. Pengendalian Gratifikasi. Sistem.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No.69 2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang P

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

P E N A N G A N A N G R A T I F I K A S I. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

~ 1 ~ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Nomor : 992 /BAN-PT/AK/ Februari 2017 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan asesmen lapangan BAN-PT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Daftar Isi. 2. Tujuan. 5. Bab III. BATASAN GRATIFIKASI Batasan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan 10

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 16

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

2 Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersi

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 044 TAHUN 2015 TENTANG

KETENTUAN GRATIFIKASI HADIAH/CENDERAMATA & HIBURAN (ENTERTAINMENT)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2015, No Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. HALEYORA POWER BAB I

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

P e d o m a n. Pengendalian Gratifikasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER -05/MBU/2014 TENTANG

KEBIJAKAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN HADIAH DAN HIBURAN SERTA PENCEGAHAN KORUPSI PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

Pedoman Penanganan Gratifikasi. PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero)

BERITA NEGARA. No.665, 2016 KEMENPU-PR. Pengendalian Gratifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang P

2016, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang P

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK.10 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Keluarga Berencana Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dar

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 19.a TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 8 Tahun 2015 Rabu, 13 April 2016

SOSIALISASI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

Gratifikasi dilarang karena dapat mendorong Insan PTC

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

BUPATI MALUKU TENGGARA

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Transkripsi:

PENGENDALIAN GRATIFIKASI PADA KEMENTERIAN AGAMA (PMA Nomor 24 Tahun 2015) H. Eddy Mawardi, M.H. (Kabag Ortala dan Kepegawaian Setditjen Bimas Islam)

PENGENDALIAN GRATIFIKASI merupakan perwujudan PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) (PP NOMOR 60 TAHUN 2008)

Beberapa Definisi suatu pemberian dalam arti luas, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik dalam kedinasan hadiah/fasilitas resmi dari penyelenggara kegiatan yang diberikan kepada wakil-wakil resmi suatu instansi dalam suatu kegiatan tertentu sebagai penghargaan atas keikutsertaan atau kontribusinya dalam kegiatan tersebut Unit Pengendali (UPG) Unit/fungsi pelaksana program pengendalian gratifikasi pada Kementerian Agama

Beberapa Definisi Hadiah/ cinderamata Hiburan (entertainment) Benda adalah setiap pemberian dan/atau penerimaan dan/atau permintaan dalam bentuk uang dan/atau setara uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang tidak dinikmati bersama-sama dengan pemberi adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda dan perilaku yang menurut pemikiran logika yang wajar bersifat menghibur dan menyenangkan hati, yang dinikmati bersama-sama dengan Pemberi, tetapi tidak terbatas pada musik, film, opera, drama, permainan, olah raga, dan wisata. adalah hasil penerimaan dan/atau pemberian berupa uang, barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan Cuma- Cuma, dan fasilitas lainnya

Tujuan Pengendalian mengontrol permintaan, penerimaan, maupun pemberian oleh pegawai Kementerian Agama dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme

Siapa yang disebut sebagai Pemberi dan Penerima? Pemberi Pegawai Kemenag Pihak ketiga Penerima Pegawai Kemenag Pihak Ketiga adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum yang memiliki atau tidak memiliki hubungan bisnis dengan Kementerian Agama, tidak terbatas pada vendor, supplier, dealer, agen, bank maupun mitra kerja pihak ketiga.

dilarang menerima Memberi dari pihak ketiga dan/atau pihak yang memiliki kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Pegawai Kementerian Agama Wajib menolak pada kesempatan pertama apabila ditawarkan dan/atau diberikan hadiah/cinderamata dan/atau hiburan (entertainment) secara sopan dan santun.

BENTUK PENERIMAAN GRATIFIKASI Meliputi: Penerimaan dari pihak yang memiliki kepentingan dalam bentuk apapun Penerimaan parcel dalam bentuk apapun sehubungan dengan perayaan hari raya keagamaan Memberi izin kepada pihak yang memiliki kepentingan untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun Penerimaan pengembalian dana (refund) dan/atau keuntungan yang bersifat pribadi/golongan Bersikap diskriminatif untuk memenangkan penyedia barang/jasa dengan maksud untuk menerima imbalan

BENTUK PEMBERIAN GRATIFIKASI Meliputi: Memberi janji kepada pihak yang memiliki kepentingan Menyuap dengan maksud untuk mempengaruhi pengambilan keputusan Memberi sesuatu dalam bentuk apapun termasuk pada mitra kerja atau penyedia barang/jasa Memberi parsel kepada sesama pegawai, pihak ketiga, dan/atau pihak yang memiliki kepentingan Memberi sesuatu dalam bentuk apapun yang tidak sesuai dengan kaidah agama dan norma kesusilaan

Jenis yang tidak perlu dilaporkan Hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher yg berlaku umum Prestasi akademis atau non-akademis Keuntungan/bunga dari penempatan dana Kompensasi atas profesi di luar kedinasan Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah Diperoleh dari hubungan keluarga semenda Hadiah perkawinan, khitanan, dll dari pihak yang bukan memiliki konflik kepentingan Kegiatan resmi kedinasan Hidangan /sajian/jamuan dari acara resmi kedinasan

Diberikan pada pegawai Kemenag Berhubungan dengan jabatan Berlawanan dengan kewajiban/tugasnya yang dianggap suap Wajib menolak gratifikasi yang dianggap atau berpotensi menjadi suap Jika tidak memungkinkan utk ditolak, maka pemberian wajib dilaporkan ke UPG Klasifikasi Diberikan kepada pegawai Kemenag dalam rangka pelaksanaan tugas kedinasan Dibiayai dari anggaran unit ybs dalam kedinasan Wajib menolak setiap gratifikasi dalam kedinasan berupa uang/barang/setara dengan uang Apabila tdk memungkinkan utk menolak (bukan suap), pemberian wajib dilaporkan ke UPG yang diperbolehkan Diterima oleh pegawai Kemenag berdasarkan perjanjian yang sah Atau karena pegawai ybs meraih prestasi ttt. Tidak diwajibkan membuat laporan gratifikasi

Beberapa contoh gratifikasi Yang dianggap suap uang dan/atau setara uang yang diberikan sebagai ucapan terima kasih terkait dengan proses pengadaan barang/jasa Pemberian i dalam bentuk apapun sehubungan dengan kenaikan pangkat/jabatan baru sebagai tanda perkenalan Pinjaman dari bank /lembaga keuangan lainnya krn hub pribadi, jabatan, dan kewenangan dan tidak berlaku bagi masyarakat umum dll Dalam kedinasan Fasilitas dalam bentuk apapun yang diberikan untuk menunjang pelaksanaan tugas Plakat, vandle, goodybag dari panitia atas keikutsertaan yang didasarkan pada penugasan Setiap pemberian dalam bentuk apapun sebagai hadiah pada kegiatan kontes/kompetisi terbuka yang dilaksanakan dalam tugas kedinasan dll Yang diperbolehkan Gaji dan pendapatan sah lainnya Fasilitas, sarana dan prasarana penunjang dalam bekerja Discount yang berlaku bagi masyarakat umum Penghasilan yang diperoleh dari usaha sah pegawai Pinjaman dari bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang juga berlaku bagi masyarakat umum dll

Bentuk dan Syarat yang dapat diterima: BENTUK GRATIFIKASI Hiburan (entertainment) yg msh dalam batas kewajaran Hadiah/cinderamata yg tertera logo/nama perusahaan pemberi Hadiah/cinderamata yg tidak tertera logo/nama perusahaan pemberi Pemberian yg dititipkan atau melalui perantara tanpa sepengetahuan SYARAT Tidak dilakukan terus-menerus (maksimal 1 kl dalam setahun) Terpaksa diterima karena dikhawatirkan akan mempengaruhi hub kerjasama yg sudah terjalin Tidak mengganggu waktu kerja pegawai ybs Tidak melakukan pembicaraan terkait informasi internal/rahasia Paling sedikit diikuti 2 org pegawai Merupakan bagian yg tidak terpisahkan dari promosi pihak ketiga/pemberi Bukan benda yang sifatnya melanggar kesusilaan dan hukum Diberikan dalam rangka promosi dan sponsorship dimana pegawai ybs hadir mewakili Kemenag Penerimaan ini hrs dilaporkan kpd atasan langsung sebelum dilaporkan ke UPG Penerimaan ini hrs dilaporkan kpd atasan langsung sebelum dilaporkan ke UPG

Beberapa Ketentuan terkait Penerimaan Pimpinan dan/atau atasan langsung wajib menjaga informasi mengenai gratifikasi secara terbatas dan wajib melaporkannya kepada UPG setiap 3 (tiga) bulan dalam bentuk rekapitulasi atas penolakan, penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) yang terjadi selama jangka waktu tersebut UPG wajib menyimpan yang telah dilaporkan oleh para wajib lapor sampai dengan adanya keputusan peruntukan hadiah/cinderamata tersebut Khusus berbentuk uang atau setara dengan uang, dalam hal ini namun tidak terbatas pada cek, voucher, giro dan sebagainya dalam jumlah berapapun wajib diserahkan kepada UPG

Bentuk, Syarat dan prosedur yang dapat diberikan kepada pihak ketiga: BENTUK GRATIFIKASI Hadiah/cindera mata dan hiburan (entertainment) dalam bentuk apapun SYARAT Sudah direncanakan, dianggarkan dan pelaksanaannya sudah disetujui oleh pejabat sesuai otoritasnya Untuk menunjang kepentingan Kemenag (tidak bertujuan untuk menyuap) Tidak dalam bentuk uang dan/atau setara dengan uang Tidak berupa benda-benda yang melanggar kesusilaan dan hukum Wajib berlogo Kementerian Agama Tidak dilakukan terus menerus terhadap satu pihak (maksimal satu kali dalam setahun) PROSEDUR Setiap rencana pemberian wajib disampaikan kepada atasan langsung paling singkat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan pemberian hadiah/cinderamata dalam surat/memo izin prinsip Atasan langsung meneliti nilai dan sifat pemberian dan segera memutuskan apakah pemberian tsb disetujui/tidak dalam surat/memo izin prinsip Pimpinan wajib menjaga informasi dan melaporkan kepada UPG setiap 3 (tiga) bulan dalam bentuk rekapitulasi atas penolakan atau pemberian

Pemberian atas Permintaan Pihak Ketiga (1) Setiap pegawai Kementerian Agama apabila diminta untuk memberikan berupa hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) harus menolak dengan sopan dan santun dengan memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan aturan terkait yang berlaku di Kementerian Agama kepada peminta tersebut. Pemberian penjelasan ini dapat disampaikan dengan bantuan UPG yang sekaligus juga merupakan salah satu bentuk sosialisasi atas kebijakan tentang (2) Apabila permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengarah kepada pemerasan dan/atau pemaksaan yang dapat mempengaruhi kelancaran proses operasional instansi, pegawai Kementerian Agama yang bersangkutan harus melaporkan kepada atasan langsung dengan mengisi formulir gratifikasi dan menyerahkan kepada UPG. (3) Atasan Langsung yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mengkoordinasikan permasalahan tersebut dengan pimpinan unit terkait untuk mendapatkan keputusan mengenai tindakan yang akan diambil untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.

Unit Pengendali (UPG) ditetapkan oleh terdiri dari tugas Menteri Agama Penanggung Jawab (Irjen) Ketua (Sesitjen) Anggota ( 9 orang pejabat struktural Itjen) Sekretariat ( max 3 orang pejabat fungsional pada Itjen) Penanggung Jawab : merumuskan dan menyiapkan kebijakan tentang UPG Ketua : melakukan sosialisasi terkait gratifikasi; memberikan informasi dan data terkait perkembangan sistem pengendalian gratifikasi kepada Menag Anggota : melakukan klarifikasi atas laporan dugaan gratifikasi; membuat analisis penentuan pemanfaatan atas dugaan praktek gratifikasi; menerima uang/barang/fasilitas, menitipkan pd pengelola keuangan dan menyerahkan ke KPK setelah adanya keputusan penetapan; menindaklanjuti laporan ; melakukan reviu awal; dan menyusun laporan Sekretariat: menerima dan verifikasi laporan; mengirim hasil review checklist; mengirim surat pemberitahuan kpd terlapor; memberi tanda terima penyerahan benda gratifikaso; dan mencatat penerimaan benda gratifikasi

Mekanisme Pelaporan yang dianggap suap Wajib lapor ke UPG Mengisi formulir pelaporan (cetak atau elektronik) Tindakan meliputi: Penerimaan Pemberian Permintaan hadiah/cinderamata dan hiburan Laporan memuat: Identitas pelapor Bentuk/jenis gratifikasi Waktu atau rentang waktu Nama/pihak pemberi/penerima Nilai/perkiraan gratifikasi Dokumen pendukung LAPOR ke UPG dengan Alamat : Jl. RS. Fatmawati No. 33A Jakarta Selatan Telp (021)75916038 Fax: (021)7692112

Tata Cara Pelaporan Penerima Klarifikasi Lapor max 14 hr setelah menerima UPG Klarifikasi Lapor max 7 hr setelah menerima laporan KPK Penetapan status Selesai

Penanganan Laporan Dugaan Menyampaikan formulir Menyampaikan review checklist Instansi/pelapor Mengisi formulir Melampirkan persyaratan (foto/dokumentasi benda gratifikasi, daftar pemberi hadiah, dokumen lain) UPG Input ke dalam register Verifikasi (pembubuhan stempel LENGKAP dan paraf) Klarifikasi kepada pegawai yang diduga melakukan gratifikasi Reviu awal (menggunakan review checklist) Menetapkan peruntukan benda Penetapan peruntukan meliputi : menjadi milik negara atau milik penerima Hasil penetapan diserahkan kepada UPG

Penyerahan Benda UPG Terlapor Milik NEGARA Mengirimkan surat kepada terlapor utk menyerahkan benda gratifikasi Menyerahkan benda kepada KPK Menyerahkan benda gratifikasi kepada UPG Milik PENERIMA Mengirimkan surat pemberitahuan kepada terlapor Menyerahkan benda gratifikasi kepada penerima, disertai BA serah terima Penyerahan max 7 hr kerja setelah penetapan oleh KPK Input dalam buku register penerimaan Menerima kembali benda gratifikasi dari UPG (jika telah diserahkan kepada UPG)

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Gd. Kementerian Agama RI Jl. M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat